Howaaa, saya datang lagi dengan dua FF baru, hehehe. Semoga kalian menyukainya ya. Dan berharap cerita ini mendapat respon yang baik.

Title : My Dream and My Friend

Genre : Brothership

Cast : All of Super Junior member

Disclaimer : Kehidupan mereka milik mereka, saya hanya meminjam nama dan cerita ini milik saya.

Warning : Many typos, gaje, tulisan berantakan, OOC, cerita pasaran, Don't Like Don't Read

Enjoy it…

…..

"Hyuuuuunnnnggggg" aku berlari sepanjang koridor Rumah Sakit untuk dapat mengejar hyungku.

"Hey jangan berlari di Rumah Sakit" tegur salah satu perawat disana.

"Maaf, maaf, maafkan saya…hosh…hosh" aku terengah dan akhirnya bisa sampai di sebelah hyung ku.

"Salahmu sendiri kyu kenapa meninggalkan psp mu di mobil" jawab hyung ku yang sangat menyebalkan itu.

"Ish, ish, aku tidak bisa hidup tanpa psp hyung."

"Tapi kan kita lagi di Rumah sakit kyu, dan hanya ingin menjenguk teuki hyung sebentar saja. Bukannya mau tinggal dan menginap disini."

"Aku tahu, tapi pasti nanti aku akan dilupakan oleh kalian, apalagi jika hyung dan teuki hyung sudah mulai membicarakan masalah pekerjaan. Aku akan mati kebosanan hyung."

"Aish, baiklah. Terserah padamu saja."

Akhirnya kami telah sampai di ruang rawat vvip bernama kamar kamboja. Kami mulai mengetuk dan memasuki ruangan. Ternyata teuki hyung tidak sendiri, dia sedang ditemani oleh dongsaengnya. Senangnya, jadi aku punya teman bermain dan bisa mengusili donghae hyung dalam bertanding games.

"Annyeong hyungie, apa kabar."

"Annyeong Chulie, aku sudah lebih baik. Annyeong Kyuhyunie, kamu makin gembul saja ya. Sini, hyung ingin mencubit pipimu."

Heechul hyung dan Donghae hyung tertawa, apalagi saat melihatku menggembungkan pipiku karena merengut kesal. Aku sebal sekali jika selalu ada yang mengatakan aku tambah gendut, padahal aku sudah memulai program dietku dibantu oleh siwon hyung, tetangga disebelah rumahku.

"Donghae hyung, ayo kita bertanding games." Aku berjalan mendekati donghae hyung dan tidak mempedulikan teuki hyung sama sekali. Kulihat teuki hyung hanya tersenyum maklum melihat tingkahku yang sangat kekanakan.

"Yak evil, beri salam dulu pada teuki hyung. Dasar tidak sopan." Heechul hyung memberengut sambil menjewer telingaku. Uuhhh aku kesal sekali, bagaimana bisa dia hyung kandungku yang suka sekali menyiksaku. Aku harus menanyakan pada eomma, jangan-jangan hyung ku itu dulu tertukar di Rumah sakit saat lahir.

"Argh, appo, aku tidak mau hyung. Teuki hyung hanya ingin mencubit pipiku. Andwae, ini asetku tahu hyung."

"Apa-apaan itu, salahkan sendiri kenapa tubuhmu makin gembul begitu. Sepertinya program dietmu bersama siwonie telah gagal." Heechul hyung melihatku sambil mendelik padaku.

"Yahhh, pipi kyuhyunie benar-benar cocok untuk di cubit. Lihat hyung, lihat imut sekali kan."

Sungguh aku tidak menyangka jika donghae hyung akan menyerangku dan mencubitku. Aku bisa mendengar semua orang tertawa di ruangan itu.

"Aish, aku benci kalian semua. Aku mau pulang." Aku berjalan melangkah keluar ruangan menuju toilet di luar kamar teuki hyung. Aku sungguh-sungguh marah. Apa-apaan mereka itu, malah menjadikanku boneka yang bisa di cubit semaunya.

Aku bercermin dan melihat pantulan diriku. Dan aku terkejut. Ya Tuhan, bagaimana bisa aku benar-benar menjadi gembul begini. Kenapa pipiku malah semakin chubby. Pantas saja hyungdeul gemas padaku. Sepertinya benar apa kata Heechul hyung jika dietku gagal.

Haaah, aku menghela nafas pelan, ini karena aku terlalu cuek dengan penampilan jadi aku jarang bercermin. Dan tidak menyadari perubahan dalam diriku sendiri.

Aku mendengar suara orang tertawa kecil di sebelahku, kulihat donghae hyung dan ryeowookie berdiri disana menahan tawa mereka.

Ya ampun, jangan bilang kalau mereka melihat tingkahku tadi yang bercermin sambil menggerutu dan kesal melihat pipi chubby ku. Ya ampun aku malu sekali, aku bisa merasakan pipiku mulai memanas menahan malu.

"Hahahahaha, kyuhyunie, kau lucu sekali. Hahahahaha Apa kamu baru menyadari pipi chubby mu itu hah? Hahahaha"

"Donghae hyung, bisakah kau berhenti tertawa? Kau sungguh menyebalkan."

"Hahahahaha, kamu itu bodoh sekali kyu, padahal kamu selalu bilang kamu itu jenius. Lihat, ini semua karena kamu yang tidak peduli penampilan. Hahahaha."

"Yak, wookie, aku ini tidak bisa sepertimu yang sangat peduli penampilan kemanapun akan pergi. Dan aku tidak bisa seperti heechul hyung yang selalu melihat cermin setiap saat. Dan kapan kamu datang kesni? Aku tidak melihatmu di ruangan teuki hyung tadi."

"Aku baru datang saat kamu baru saja melangkah keluar kamar kyu. Makanya aku bisa tahu kamu kemana saat donghae hyung bilang ingin mengejarmu yang sedang kesal."

"Kamu datang bersama siapa kesini wookie-ah?"

"Hey, hey, apa kalian akan meneruskan pembicaraan kalian di dalam toilet ini?"

"Hahahaha, mian hyung, ayo kita ke kantin. Aku lapaaarr~~"

"Yak Kyu, kamu masih mau makan juga? Katanya kamu mau diet?" protes donghae hyung.

"Dietnya besok saja hyung. Aku mau makan yang banyak sekarang sebelum mulai diet besok."

"Aigoo Kyuhyun-ah, kalo gitu caranya kamu gak akan bisa diet. Ini karena kamu kebanyakan bermain sama changmin, makanya kamu jadi gila makan gitu." Terlihat wookie menggeleng prihatin.

"Betul, betul, ini semua karena aku selalu diajak wisata kuliner oleh changmin akhir-akhir ini."

Aku mengangguk sambil berpikir, benar juga. Besok-besok aku tidak akan mau jika diajak changmin keluar kota untuk jalan-jalan. Aku harus diet, jika tidak lama-lama tubuhku seperti balon.

Changmin sih enak tubuhnya bagus dan bisa berbentuk seperti siwon hyung atau donghae hyung. Sedangkan aku susah sekali untuk membentuk badanku seperti itu.

Setelah sampai di kantin, aku benar-benar memesan makan karena aku merasa lapar, sedangkan donghae hyung dan wookie hyung hanya memesan minuman. Kami semua teman dari kecil, dan kami bertetangga. Jadi kami sangat akrab.

Donghae hyung adalah dongsaeng teuki hyung. Sedangkan wookie adalah dongsaeng yesung hyung dan sungmin hyung. Dan aku hanya memiliki heechul hyung. Lantas masih ada siwon hyung yang merupakan anak tunggal yang tinggal persis di sebelah rumahku.

Kami menghabiskan masa kecil kami bersama sampai sekarang aku sudah duduk di bangku senior high school dan hyung ku sudah bekerja, kami tetap memiliki hubungan yang baik. Meski tidak semuanya selancar yang kalian pikirkan. Kami tetap menghadapi banyak masalah sebelumnya.

Membuat kami terpecah, bertengkar, juga saling membenci. Tapi itu semua masa lalu, karena teuki hyung lah kami bisa bersama lagi seperti sekarang ini. Selalu teuki hyung yang akan menyelesaikan semua masalah kami sedari dulu.

Flashback on

BUGH…

BUAGH...

BRUK...

Di tengah guyuran hujan deras terdengar suara pukulan. Mereka saling memukul satu sama lain dan merasa paling kuat di antara yang lain.

"Brengsek, bisa-bisanya aku berteman dengan pengkhianat selama ini."

"Apa maksudmu hyung? Kau telah salah paham hyung, ini tidak benar. Hentikan hyung."

"Salah paham katamu?" Buagh, pukulan keras mendarat di perut lawan.

"Hyung, dengarkan aku."

"Kau tidak perlu menjelaskan apapun. Aku sudah tahu semuanya."

"Hyung…"

"Diaaaammm… Aku membencimu dengan segenap hatiku."

"Heechul hyung maafkan aku."

"Aku tidak butuh maafmu."

"Hyung dengarkan penjelasanku."

"Hyung. Apa yang kau lakukan padanya?" teriak seseorang yang baru saja datang.

"Heh, aku hanya memberikan pelajaran penting pada pengkhianat ini."

"Sudahlah hyung, kita pulang saja, arra?"

"…"

"Aku lelah hyung."

"Baiklah ayo kita pulang kyu."

Heechul hyung dan kyuhyun berjalan pergi meninggalkan seseorang yang terluka parah dan mulai meneteskan air matanya.

"Mianhe kyuhyunie, mianhe, bukan maksudku untuk memberi goresan di hatimu."

.

.

.

"Hyung, apa-apaan itu? Apa dengan memukulnya kesempatan untukku datang kembali? Tidak hyung. Jadi tolong jangan buat keributan seperti itu lagi."

"Tangan hyung sangat gatal kyu, hyung tidak terima jika kau diperlakukuan seperti itu. Seharusnya kamulah sekarang yang mendapat kontrak menyanyi dari agency itu. Bukan dia."

"Tapi tidak dengan cara memukulinya hyung. Bagaimana jika hyungdeulnya balas dendam pada hyung nanti?"

"Aku tidak peduli. Aku akan menhadapi mereka semua nanti. Kau jangan khawatir, aku jago bertarung kyu."

"Ne, ne aku tahu. Tapi sungmin hyung lebih jago martial art daripada dirimu hyung."

"Nanti aku akan meminta bantuan hankyung untuk membalasnya lagi."

"Ini tidak akan ada habisnya hyung. Dan cukup aku tidak mau ada kejadian seperti ini lagi. Dan jangan dibahas lagi. Ataupun menyebut nama ryeowook di depanku lagi. Aku lelah hyung, aku tidur duluan. Jjaljayo."

Kaki jenjangku melangkah masuk ke kamar meninggalkan sosok hyung cantikku yang menatap kesal padaku. Aku mulai mengganti bajuku yang basah karena hujan, aku tidak ingin sakit.

Besok ada tes olahraga, dan aku tidak mau tumbang karena kehujanan. Kan tidak keren jika kapten tim basket gagal pada test olahraga untuk ujian akhir. Apa kata penggemarku nanti? Haahh, seperti aku peduli saja. Aku tertawa karena pikiran konyolku itu.

Ku rebahkan tubuhku pada kasur dan aku mulai menatap langit-langit kamar. Kim Ryeowook, sahabat baikku dari kami masih bayi. Tetangga rumahku dan teman bermainku. Meski kami berbeda sekolah.

Tetapi setiap akhir minggu kami selalu menghabiskan waktu bersama. Karena sebuah kesalahan membuat aku mulai menjauhinya, juga membencinya? Benarkah?

Entahlah, seperti apapun dia menyakitiku juga mengambil semua mimpiku. Aku mungkin tidak akan bisa membencinya. Aku sangat menyayanginya. Bukan hanya dia, tetapi semua hyungdeul yang selalu menjaga dan menemaniku sejak kecil, yang selalu berada disekelilingku. Bagiku mereka juga keluargaku, dan aku tidak mungkin membenci keluargaku bukan.

Aku sungguh terkejut saat tadi melihat heechul hyung menyerangnya di taman tadi. Aku tahu jika heechul hyung sangat sayang juga protektif padaku. Tapi aku tidak menyangka jika dia akan berbuat seekstrim itu.

Aku jadi merasa kasihan padanya, tapi tetap saja aku bersikap dingin padanya tadi. Aku terluka, tetap terluka karena dia telah mengkhianatiku. Tapi hatiku sakit melihat dia terluka parah oleh hyung ku. Ku pejamkan kedua mataku, dan aku berharap ini semua hanya mimpi.

.

.

.

TBC

Haahhh,,,pendek? Hehehe ini baru awalan, saya sedang mencoba membuat multi chapter. Dan untuk ke depannya full of flashback. Karena menceritakan semua kejadian sebelum leeteuk masuk rumah sakit. Oke, di tunggu review dari kalian. Terima kasih, bow.