Trace of Dream Chapter I By Cindy Giovani

Anime : Naruto

Jenis : Drama,Romance,Gaje,Gila,Garing,Maknyoss,dll

Sumary : Semua orang memiliki mimpi dan ingin mewujudkannya terkecuali Itachi Uchiha, seorang pewaris Uchiha yang terkenal Jenius akan bakatnya itu. "Aku tidak punya minat sama sekali dengan mimpi," ya hanya itu yang dikatakannya pada gadis seumuran dengannya. Apakah Itachi akan menemukan mimpinya? Daripada kita chingcong-chingcong mari kita lihat saja

Rate : T, karena M terlalu greget XD #plak

Pair : Itadei,Slight Sasudei,SasuSaku, and the other pair

Disclaimer : Naruto Made In Masashi Kishimoto

Chojuro : "Tumben lu dapat judul sebagus itu,biasanya Judul fic rada nyeleneh"

Author : "Terinspirasi dari lagu Beethoven - Ode To Joy ame Yume No Kakera,hehe"

Izuna : "Kenape kagak lagu itu aje,"

Author : "Kagak ah, lagian tuh lagu berbahaya untuk di komsumsi publik mending lagu

yang pasti aje,"

Izuna : "Jiaaah"

Chapter I : "Kau punya impian?"

Itachi Pov

Semua orang memiliki impian dan berniat untuk mewujudkannya, kepingan mimpi itu berbeda-beda dari setiap orang yang memiliki impian itu, ingin bersama orang yang disayanginya, menggapai cita-citanya sampai menjadi pahlawan. Konon orang yang bisa menggapai impian itu maka hidupnya akan bahagia, ya bahagia dengan orang-orang disamping mereka.

Aku hidup di mana keluargaku serba berkecupan, maksudku apa yang aku lihat pasti dikabulkan. Marga yang disegani setelah Senju yaitu Uchiha, dilahirkan sebagai anak jenius dan pewaris Uchiha tapi sayangnya aku tidak memiliki Impian juga tidak memiliki tujuan yang tepat dalam hidupku, itulah kelemahanku dimana aku hanya bisa mengikuti alur waktu berjalan.

Sekarang aku sedang bersiap-siap memakai sebuah jas hitam dengan pita merah yang untuk menambah kesan rapih di mataku. Malam ini akan ada sebuah pesta makan malam keturunan Senju alasan itulah mengapa aku harus berpakaian seformal mungkin, tak lama kemudian adikku berteriak dari pintu kamarku dengan ukiran Dewi Romawi.

"Kakak,ada acara makan malam di rumah teman Ayah!"seru Sasuke

"Ya, aku akan ke sana,"sahutku bersiap-siap untuk ikut ke acara makan malam ayahku itu

Segeralah aku bersama keluargaku pergi ke kediaman keturunan Senju untuk menghadiri acara makan malam itu. Pesta itu dihadiri oleh para pejabat dari seluruh Inggris sehingga tempat itu cukup ramai belum lagi ditambah dengan alunan musik klasik yang dimainkan oleh para pemain instrumen itu, disana keluarga kami berbincang-bincang dengan Nona Tsunade dan Tuan Hashirama, dilanjutkan pertemuan kami dengan Perdana mentri Oonoki beserta cucunya.

"Wah, kau punya cucu-cucu yang manis ya,"puji Ibuku mengenakan gaun malam dari kain bertumpuk dengan warna biru cerah sambil mengelus ubun-ubun gadis kecil berambut hitam pendek mengenakan gaun lolita itu

"Anakmu juga sama,Mikoto,"balas pria berjenggot mengenakan jas hitam kerah tinggi sambil tersenyum ke arah kami Uchiha bersaudara, lalu ada seorang wanita memberi aba-aba bahwa pria tua itu harus ke sana sekarang juga

"Kami mohon pergi dulu sepertinya Ibu Deidara memanggil,"ujar Oonoki pergi bersama cucu perempuan berambut pirang panjangnya itu

"O ya bu, aku ke Toilet dulu,"kataku meminta izin

"Jangan lama-lama,"kata Ibuku

Setelah aku ke Toilet, terlihat anak perempuan berambut pirang panjang berpakaian gaun merah muda sedang melihat Danau belakang Kediaman Senju itu. Anak itu meratapi cahaya dari danau yang dipantulkan bintang, aku hanya penasaran mengapa anak itu terus-terusan meratapi itu sehingga aku heran kepadanya lalu sedikit menyapanya.

"Hei,kau cucu Oonoki sama kan?"tanyaku mengejutkannya

"A' Kakak yang tadi, iya,"jawab anak itu tersenyum tipis kepadaku

"Namamu Deidara Iwa,kan?"tebakku

"Iya, nama Kakak siapa?"tanya Deidara dengan mimik ramah

"Itachi Uchiha, kau bisa memanggilku Itachi,"jawabku

"Nama yang bagus,un"katanya tersenyum lembut ke arahku

"Ngomong-ngomong kau sedang apa disini? Bukannya saudara-saudaramu sedang bermain dengan yang lain?"tanyaku penasaran

"Aku sedang meratapi bintang entah kenapa setiap malam aku suka melihatnya,"jawab Deidara sehingga aku hanya terdiam mendengar jawabannya yang unik itu

"Bintang-bintang ini seperti kepingan mimpi yang diceritakan kakek, Impianku ada disalah satu bintang itu,un,"jelasnya

"Memang apa impianmu itu?"tanyaku heran

"Impianku adalah menjadi orang yang bisa membantu orang-orang tersenyum,Kau punya impian?"tanyanya lagi

"Aku tidak punya minat sama sekali dengan mimpi,"jawabku singkat

"Kau hanya butuh waktu untuk itu,"ujar Deidara mulai menatap bintang sambil tersenyum tipis

"Maksudmu?"tanyaku heran dengan ucapannya tadi

"Kakekku pernah bilang, orang yang tidak punya mimpi itu butuh waktu untuk mengetahui mimpinya dan kau termasuk orang itu,un,"katanya sambil menatapku dengan wajah cerianya sedangkan aku hanya terdiam akan kata-katanya itu

"Setelah kau mengetahui mimpimu, kejarlah meskipun mimpi itu berada di ujung dunia sana,un,"lanjutnya

"Deidara, ayo pulang,"ujar kakeknya menyuruh pulang

"Ya Kakek, mulai sekarang kita teman ya kak Itachi ,un,"katanya dengan nada ceria

Gadis kecil berambut pirang itu akhirnya pulang bersama keluarganya. Aku hanya tersenyum tipis tanpa menjawab ucapan "Selamat tinggal"nya itu, ya dialah orang yang mengajarkanku apa arti mimpi sebenarnya sekaligus teman pertamaku, Deidara Iwa. Gadis kecil yang mengejar impian setinggi bintang itu mengajakku mencari arti kehidupan dengan mimpi.

Mimpi?

Kau tau dimana kepingan mimpi itu?

Jika kau tau, jadilah penunjuk jalanku

Ajak aku ke tempat kepingan mimpi itu

Mungkin angin waktu akan membawaku

Ke tempat kepingan mimpiku

Bersamamu, ya bersamamu

Melihat kepingan mimpi itu

Saat pulang dari acara makan malam itu selalu membuatku tersenyum. Entah kenapa aku tidak bisa berhenti tersenyum padahal aku termasuk orang yang dingin, Ibu mulai bertanya sesuatu tapi tidak ku jawab-jawab akibat memikirkan anak berambut pirang itu hingga akhirnya aku menjawab dengan nada terkejut.

"Itachi? Apa kau dengar Ibu?"tanya Ibuku heran dengan sikapku

"A' iya, ada apa Bu?!"seruku dengan wajah terkejut

"Bagaimana, kau sudah mendapat teman baru?"tanya Ibu lembut

"Sudah Ibu, nama teman baruku itu Deidara,"kataku datar

"Sepertinya kau senang ya berteman dengan anak itu sampai senyum-senyum sendiri,"balas Ibuku dengan nada lembut

"Aa Kakak jatuh cinta sama Kak Deidara ya?"goda Sasuke

"Kau ini kecil-kecil sudah mengerti cinta-cintaan, umurku belum cukup untuk mengerti itu my brother, Sasuke,"kataku kesal sambil menyentil kepala Sasuke

"Kakakmu benar Sasuke, kau dan kakakmu itu masih kecil belum boleh mengerti hal itu"ujar Ayah menasihati Sasuke

"A iya maaf-maaf, aku kan hanya bercanda,"jawab Sasuke meminta maaf

"Sudahlah, aku sudah memaafkanmu,"kataku menghela nafas

Memang konyol adik kesayanganku ini, kecil-kecil sudah tau namanya cinta. Ya aku memakluminya karena dia sering diajak Paman Obito kencan dengan Nona Rin setiap malam dengan alasan saat pulang akan ditraktir itulah tujuan Sasuke, setidaknya aku bisa mempunyai teman baru.

#Justskiptime

Keesokan pagi, Ketika aku sarapan sekitar jam 08.00 pagi di ruang makan bercat putih dengan ukiran kayu khas eropa. Aku sarapan Muffin dan secangkir teh lalu ada seorang petugas dari pemerintahan datang ke Rumahku sambil memberikan sebuah amplop kepada Ayah.

"Itachi!"panggil Ayah

"Iya,ada apa ayah?""sahutku

"Kau diundang Perdana Mentri Oonoki untuk datang ke Kediamannya,"kata Ayahku

"Kau dan Sasuke diundang untuk makan siang bersama cucunya nanti,"lanjut Ibuku

"Kakak, kita diundang ke Kediaman oleh Kak Deidara!"seru Sasuke senang

"Iya,"kataku tersenyum

Tepat jam dua belas siang, aku dan Sasuke pergi ke Kediaman Perdana Mentri Oonoki menggunakan kereta kuda. Rumah Perdana Mentri Oonoki itu terlihat sangat megah ditambah dengan empat pilar di depan pintu , kami sudah berdiri di depan pintu depan dengan ukuran besar itu, seorang gadis pirang berpakaian ungu langsung berlari-lari sambil berteriak memanggilku dengan keras.

"Kak Itachiii!"seru Deidara sambil berlari ke arahku dan lalu memeluku

"Nona Deidara, Tuan Oonoki menunggu di Ruang Makan,"ujar pelayan itu

Kami berjalan mengelilingi koridor menuju ruang Makan sambil melihat-lihat benda-benda antik di sekeliling ruangan. Kami mendengarkan cerita saudara-saudara gadis berambut pirang supaya kami tidak bosan, langkah demi langkah kami sampai pada ruang Makan yang luas dengan lantai marmer sehingga menambah nilai estetika ruangan itu.

"Terima kasih karena kau sudah datang, Tuan Muda Itachi dan Tuan Muda Sasuke,"kata pria tua itu tersenyum tipis

"Terimakasih juga atas kesediaan Kakek Perdana Mentri mengundang kami"kataku sopan

"Silahkan makan, Tuan-tuan,"kata pelayan itu

"Terima kasih, Kakek"seru sasuke senang

"Psst, jangan terlalu sopan biasanya Kakek akan jadi pemalu,"bisik anak laki-laki berambut merah muda pendek berjas hitam

"Heh?"kataku bingung dengan bisikannya

"Sasori, kau bicara apa?"tanya Oonoki penasaran

"Tidak kek, aku hanya memberitau kalau hari ini kucingku minum obat nyamuk tujuh kali,hehe,"jawabnya seraya dengan tawaan kecil

Oonoki sama memberitahu bahwa hari ini adalah hari ulang tahun Deidara yang 8. Semenjak aku bertemu dengannya, Deidara terus membicarakan tentangku teman yang baru ia kenal semalam, selain itu Sasuke mendapatkan teman baru adik Deidara yaitu Kurotsuchi dan seorang anak pelayan, Sora.

"Kak Itachi , ini untukmu,un,"kata Deidara sambil menyodorkan ikatan bunga Lily untuku yang memiliki arti kemurnian

"Untuk apa?"tanyaku heran

"Itu sebagai hadiah terima kasihku,un,"kata Deidara tersenyum

"Ya,"jawabku singkat

"Hati-hati dijalan yak!"seru Deidara tiba-tiba terjatuh di depan mataku

"Nona tidak apa-apa kan?"tanya Pelayan berambut abu itu menolong Deidara berdiri

"Tidak apa-apa Kabuto,un,"jawabnya

"Nona jangan terlalu banyak bergerak, nanti Nona bisa sakit lagi,"katanya

"Kau terlalu mengkhawatirkanku, aku tidak sengaja tersandung,"ketus Deidara kepada pelayan yang bernama Kabuto itu

Aku pulang dengan melihat senyuman Deidara yang ceria walaupun ia sebenarnya masih sakit. Seperti yang aku perhatikan, Pelayan berambut putih mengenakan seragam butler yang bernama Kabuto itu memiliki rasa hotmat pada majikannya bahkan ia sangat menyayangi gadis kecil itu.

Setahun kemudian

Tanggal 8 Mei,Aku sedang duduk sambil mencorat-coret catatan ayah yang kosong. Telepon antik di meja berdering ayah pun segera mengangkatnya, tidak biasanya ada telepon berdering di pagi ini sampai hatiku merasa ganjal tapi segera ku hilangkan rasa itu.

"Halo, iya benar saya Fugaku Kepala Kepolisian Inggris,"jawab Ayah

"A-apa Nona Deidara hilang tanpa jejak?!"Seru ayah terkejut sampai membuat jantungku berdebar kencang

"Baiklah, tolong kau siapkan tim pencari!"perintah Ayah sambil menutup telepon

Ada apa ini? Aku merasa bahwa Deidara dalam keadaan serius. Tidak, Aku harus tetap percaya kalau Deidara dalam keadaan baik-baik saja, ya mudah-mudahan saja firasatku benar.

Scene From The Next Chapter...

Beberapa tahun semenjak peristiwa hilangnya Deidara. Itachi mulai melanjutkan pendidikannya ke jenjang selanjutnya, bersekolah di Universitas terkemuka di Britania Raya yaitu Universitas London. Saat ia menuntut ilmu di sana, ia bertemu gadis pirang yang berparas sama seperti teman di masa lalunya.

"My name is Deidara, and you?"tanya gadis itu memperkenalkan diri dan yak nama itu membuat Itachi sangat terkejut

"My name is Uchiha Itachi, you can call me Itachi,"jawab Itachi

To be continue

Gaara : "Kejonesan ane kambuh nih"

Author Cindy : "Ya ampun, ini kan cuma scene vrooh"

Sasuke : "Gue juga nih" (Yaoming FA Face)

Author Cindy : "Ini juga satu, udah banyak cewek ngantri, tapi lu malah diem dan playboy, masa ganteng-ganteng jones ,haduuh ckckck" (Pakai baju dinas Pakar Biro Jodoh sekolah)

Itachi : "Dafuq, ane malah disamain lagi kayak Yuuto Sakurai" (Yaoming Face)

Kisame : " Oi angkat gue jadi Shinigami dongss"

Author Cindy : "Kagak ah, ini kan bukan Death Note fic"

Pakura : "Oi ficnya lanjut oi"

Guren : "Mohon maaf bila ada kesalahan kata,Eyd, dll, sekian dan terima kasih"

Catatan author : Latar fic ini saya ambil di Inggris abad 19, alasan saya mengambil latar tersebut karena terinspirasi dari latar Novel Sherlock Holmes apalagi tentang Universitas London,haha (Itu sih harapan author), o ya maaf bila ada kesalahan teknis tentang IT (ilmu teknologi), selain itu kalau kalian ada saran kasih tau aja, sekian dan terima kasih :3