HUNHAN STORY
.
new author yang masih belajar
semua isi murni dari pemikiran author sendiri

.
NO PLAGIAT
.
NO BASH
.
REVIEW PLEASEE! ^^
.
.
.
.

DUGH

DUGH

DUGH

Suara hantaman keras dari tangan seorang yeoja paruh baya di sebuah pintu kamar gadis cantik yang sedang berusaha ia bangunkan. Tapi tak ada suara apapun dari dalam kamar untuk menyahuti hantaman keras dari yeoja paruh baya tersebut. Merasa tak ada jawaban dari dalam kamar gadis tersebut akhirnya sang yeoja paruh baya mengeluarkan jurus terakhirnya.

"LUHAN!" teriak yeoja paruh baya tersebut

"YA! XI LUHAN! APA YANG KAU LAKUKAN DIDALAM!?" teriaknya lagi sehingga suaranya bisa terdengar sampai ke penjuru rumah

Setelah beberapa teriakan dan hantaman keras di depan pintu kamar akhirnya teriakan kecil terdengar dari kamar gadis tersebut

"Ne, eomma. Mian aku baru saja keluar dari kamar mandi" teriaknya dari dalam kamar sambil berjalan membuka pintu kamarnya

"kenapa tak bilang dari tadi? Eomma fikir kau kenapa-kenapa didalam sana"

"Mian eomma" jawabnya dengan cengiran kecil

"sudahlah. Ayo segera turun, adikmu sudah menunggu dari tadi. Dan hari ini kan hari pertamamu ke kampus yang baru bukan? Lekaslah" kata yeoja paruh baya itu sambil berjalan menjauh dari kamar gadis itu dan menuruni tangga

"arraso eomma"

Diruang makan sudah ada Appa , Eomma dan adiknya yang sudah menunggu gadis rusa itu turun dari kamarnya. Beberapa saat setelah mereka memulai sarapan barulah gadis itu turun menghampiri mereka dimeja makan.

"good morning eomma, appa" kata luhan sambil mencium pipi kedua orang tuanya

"good morning nae namdongsaeng" sambut luhan sambil mengacak rambut adiknya

"dasar pemalas. Jam segini baru siap. Ck" jawab sang adik

"hei jangan sombong kau mentang-mentang baru kali ini kau bangun lebih pagi dariku. Biasanya juga jam segini kau belum bangun kan? Tadi malam aku kan begadang mempersiapkan kuliahku untuk hari ini, hitam"

"Yak! Berhentilah memanggilku hitam" sanggah adiknya

"bukannya kau memang hitam ya?" jawab luhan sambil menampilkan beberapa deretan giginya

"sudahlah segera makan. Dan kau luhan bukankah ini hari pertamamu di universitas barumu? Segera selesaikan sarapanmu dan berangkat sebelum kau terlambat" kata sang eomma yang sedari tadi memperhatikan kedua anaknya yang sedang asik berceloteh

"appa harap kalian bisa jaga diri baik-baik karena nanti siang appa dan eomma harus kembali ke china untuk mengurus suatu permasalahan" kata sang appa

"ah eomma appa kenapa secepat itu? Apa kalian tak ingin mendengar ceritaku di hari pertamaku kuliah disini?" jawab luhan sambil mempoutkan bibirnya

"Appa dan eomma ingin sekali tapi masalah ini tak bisa ditinggalkan luhan, kau tau sendiri bukan?" jawab sang appa

"arraso appa eomma. Tapi cepat kembali kemari ya" jawab luhan diikuti anggukan oleh kedua orang tuanya

"eomma, appa aku berangkat dulu ya. Aku sangat terburu-buru padahal aku sangat merindukan kalian" kata sang adik yang terlihat begitu terburu-buru

"hei hitam terus aku bagaimana? Bukankah kau seharusnya membantuku?" jawab luhan dengan nada agak meninggi

"itu bukan urusanku. Bukankah kau sudah dewasa?Urus saja sendiri, kau punya sahabat yang sudah berada disini beberapa tahun yang lalu?Kalau benar-benar tidak bisa baru kau kabari aku. Oke?" jawab sang adik sambil ber wink ria sambil mencium kedua orang tuanya dan kemudian pergi

"ah dasar anak itu menyebalkan sekali" gerutu luhan sambil berusaha mengambil tasnya dan bergegas meninggalkan meja makan "eomma appa aku berangkat dulu ya"

"kau mau naik apa sayang?" tanya sang eomma

"aku akan naik bus" katanya sambil berlari meninggalkan meja makan, tapi kemudian ia kembali menghampiri meja makan dan menghadap kedua orang tuanya itu "em, tapi kalau arah ke kampus apa ada? Aku belum begitu faham rute bus dikorea. Ah dasar si hitam tega sekali"

"appa fikir kau sudah tau. Haha" jawab sang appa

"appa ini tidak lucu. Kenapa tidak ada supir sih?" luhan terlihat panik

"pakailah mobil itu. Supirmu baru akan datang nanti sore bersama beberapa maid yang baru. Mungkin yuma ajumma akan membantumu berkenalan" kata sang ayah sambil menyodorkan kunci mobil

"ah appa gamsahamnida" mata luhan berbinar sambil meraih kunci yang ada di meja tersebut dan berlari meninggalkan kedua orang tuanya untuk segera pergi ke kampus.

Xi Luhan adalah gadis cantik nan hyper dan sedikit tomboy keturunan korea-china yang memiliki mata indah seperti rusa, hidung yang mancung, bibir yang mungil dan berwarna peach tapi ia memiliki badan yang cukup mungil untuk usianya. Tinggi badannya normal bahkan termasuk kategori gadis yang tinggi karena keturunan dari sang eomma dan appanya, namun badannya sangat ramping.

Ia memiliki adik yang bernama Xi jongin atau sering dipanggilnya dengan kai. Ayahnya bernama Xi Hangeng dan ibunya bernama Xi Heechul. Selama ini Luhan dan kai selalu bersama di korea bersama paman dan bibinya, tapi saat Luhan menginjak junior high school, luhan harus mengikuti orang tuanya pindah ke china sedangkan kai menetap di korea karena keinginannya sendiri.

Maka tak kaget apabila luhan sangat mahir dalam bahasa korea mengingat masa kecilnya ia berada dikorea. Luhan dan kai terpaut umur 2 tahun. Kai saat ini menjadi seorang mahasiswa statistika semester 2 dan Luhan mahasiswi fakultas kedokteran semester 4 yang seharusnya luhan ini sudah semester 6 namun karena suatu kejadian yang kemudian menyebabkan luhan tertinggal 2 semester. Tapi disini ia berusaha mengejar ketertinggalannya mengingat bahwa luhan begitu pandai dalam potensi akademik.

Kini luhan sudah menginjakkan kakinya di Seoul universitas itu. Ia kali ini sangat kerepotan dengan tas yang ia sampirkan ditangan kirinya dan beberapa tumpukan berkas yang ia peluk, ditambah ia kali ini sedang mengotak-atik smartphonenya mencoba menghubungi kai dan memintanya bantuan. Tapi ketika ia sedang berjalan tiba-tiba saja

BUGH

Seluruh berkas yang luhan pegang terjatuh ke juga luhan bersama tak sengaja menabrak seseorang. Tapi seseorang itu masih tetap berdiri tegap dan tanpa menolong luhan. Kesal tapi kemudia ia berdiri dan mencoba meminta maaf mengingat disini ia juga salah

"jeosonghamnida. Maafkan benar-benar minta maaf" kata luhan sambil membungkukkan badannya

Namun orang tersebut tak merespon justru malah hanya memperhatikan luhan dan langsung saja meninggalkannya. luhan sangat marah karena menurutnya itu sangat tidak sopan, bagaimanapun juga dia harus tetap menghormati permintaan maaf dari luhan.

"YAK! Hei! Kau! Dasar! Menyebalkan sekali! Tak menghormatiku sama sekali! Awas saja ya kau!" gerutu luhan yang kemudian memungut kertasnya dengan cepat cepat untuk segera mengejar orang tersebut

Tapi kemudian tiba-tiba seseorang membantunya mengambil berkas-bekasnya. Luhan menatap seseorang itu yang sangat ia kenal. Itu adalah sahabatnya.

"MINSEOK-ah!" teriak luhan girang sambil memeluk sahabatnya itu

"hei jangan teriak seperti itu. Malu dilihat orang" katanya menjawab teriakan luhan

"ah bagaimana kau bisa tau aku sudah berada disini? Niatnya kan aku ingin memberikanmu surprise" jawab luhan sambil mempoutkan bibirnya

"siapa lagi kalo bukan adikmu sihitam itu? Dia mengabariku tadi dan akhirnya aku mendengar kau berteriak. mengapa kau pagi-pagi sudah mengamuk hah?"

"ah habisnya tadi ada seseorang menabrakku dan itu sangat menyebalkan" jawab luhan sambil mengambil berkas dari tangan xiumin

"haha aku tau siapa orang yang kau maksud. Kau mau ikut denganku? Akan aku kenalkan isi dari universitas ini"

"tapi bagaimana dengan berkasku?" tanya luhan

"aku sudah mengurusnya. Dan hari ini dosen kita ada acara jadi bersyukurlah karena sehari ini kita akan kosong dan karena aku sedang berbaik hati, aku akan mengajakmu mengelilingi universitas ini dan mengenalkannya padamu" jelas minseok

"jinjja? Ah kau memang sahabat terbaik. Ah si hitam itu peduli juga rupanya denganku. Oke ayo kita travel tapi bisakah kau mengantarku makan dahulu? Tiba-tiba aku lapar sekali"

"aku tau itu, kau tak pernah berubah. Ayo kita ke kantin"

"Assa!" jawab luhan bahagia

Kim Minseok adalah sahabat luhan dari kecil ia juga bisa dipanggil dengan xiumin. Xiumin ini sangat dekat dengan luhan tapi semenjak setahun yang lalu, luhan dan xiumin jarang menghubungi karena xiumin terlalu sibuk dengan kuliahnya begitu juga dengan luhan yang sibuk akan suatu hal.

Kali ini Xiumin dan Luhan sudah ada di kantin dan luhan sibuk memperhatikan sekelilingnya yang sangat berbeda dengan keadaan kampusnya di china. Xiumin menyadari bahwa luhan sedang bingung memperhatikan sekelilingnya pun hanya tersenyum

"jangan samakan dengan universitas beijing" kata xiumin yang berhasil mengagetkan luhan

"tapi ini benar-benar berbeda minseok-ah"kata luhan sambil melongo memperhatikan keadaan sekitarnya

"mau aku jelaskan tentang keunikannya?" tanya xiumin yang dijawab dengan anggukan cepat dari luhan. Kemudian xiumin menunjuk beberapa meja yang berada di depan mejanya.

"itu sekumpulan gadis dancer dari fakultas bisnis semester 2. Mereka awalnya dari SM university yang mendapat beasiswa kemari. ujung kiri namanya Seulgi, Krystal, sulli. aku saranin untuk jangan mengusik mereka karena pasti akan jadi panjang." Jelas xiumin kemudian terdengar teriakan tibatiba dari seluruh penghuni kantin sampai membuat luhan kaget tapi tidak dengan xiumin karena dia terlalu hafal dengan hal itu

"kenapa mereka berteriak? Membuatku kaget saja. ada kebakaran?" tanya luhan polos

"bukan. Itu 3 manusia tiang terkenal disini"

"maksudnya?"

"mereka itu saudara tiang disini"

"maksudmu mereka bersahabat dengan tiang? tiang listrik? tiang jemuran? dan tiang bendera begitu?" tanya luhan polos

"ah kau ini kenapa lamban berfikir sekali kalau masalah seperti ini? Mereka bukan seperti itu, maksunya mareka itu 3 manusia tinggi dan sangat terkenal karena charmingnya, beberapa mahasiswi menyebutnya 3 charming merupakan adik kakak yang sangat kaya. paling tinggi itu yang paling tua namanya Oh YiFan atau Kris, mahasiswa fakultas arsitektur semester 6. Yang tengah itu Oh Chanyeol, mahasiswa fakultas management semester 4, aku dengar dia yang akan meneruskan perusahan ayahnya yang sampai kemanca dunia itu. Dan yang terakhir Oh Sehun, mahasiswa fakultas statistika semester paling pendek dari ketiganya. Mereka bertiga itu memiliki karakter hampir sama. Terlihat dingin dan dan bertaraf diantara mereka bertiga chanyeol yang paling mudah berbaur dan dia yang mudah memberi diantara mereka bertiga yang paling irit expresi adalah juga memiliki wajah paling flat dan dingin bicaranya pun hanya sedikit. Seumur hidupku aku belum pernah mendengarkannya bicara padahal kris juga irit bicara namun aku pernah mendengarnya dia bicara 2 kali." jelas xiumin dengan cengiran bangga karena telah mendengar suara kris seolah mendapat medali emas

"anak itu kau sebut pendek? Dia memiliki tinggi diatas rata-rata. tadi pagi saja saat dia menabrakku aku harus mendongak untuk melihatnya. Oh iya bukankah dia itu yang menabrakku tadi dan tak menghargai permohonan maafku? Akan aku beri pelajaran dia" luhan beranjak dari kursinya ingin segera menghampiri sehun tapi xiumin lebih dulu mencegahnya.

"kau ingin mencari masalah? Kau bisa dibunuh gadis seisi kampus ini luhan" cegah xiumin

"tapi dia sangat menjengkelkan"

"sudahlah kau berurusan dengan mereka itu percuma apalagi dengan sehun, lebih baik habiskan makanmu lalu aku antar kau mengelilingi sekolah karena disini berisik sekali, aku juga akan mengajakmu berkenalan dengan temanku disini."

"baiklah, demimu aku mengalah asal kau mengenalkanku pada teman baru" jawab luhan sambil tersenyum melupakan semua amarahnya karena bujukan xiumin yang akan mengenalkan pada teman barunya

"ingat luhan, kau harus cepat menyelesaikan 2 semester ketertinggalanmu itu, agar kita bisa lulus bersama" kata xiumin sambil memandang sekilas sahabatnya

"arraso, aku akan mengambil double untuk persemesternya. Doakan aku ya" jawab luhan sambil tersenyum memeluk sahabatnya

Setelah xiumin memperkenalkan seisi universitas kepada luhan mereka duduk dibawah pohon untuk menunggu seseorang teman xiumin yang sudah sangat dekat dengannya beberapa tahun ini. Sudah berkali-kali xiumin menatap jam tangannya karena orang yang sedang ia tunggu tak kunjung datang. Sedangkan luhan merasa sangat santai karena udara dibawah pohon itu sangat sejuk.

"kemana dia? Kenapa lama sekali? Kita sudah menunggu hampir 30 menit mengapa ia tak datang?" kata xiumin sedikit kesal

"tenanglah, mungkin dia sibuk. Sabar, lagipula disini menyenangkan sekali" kata luhan sambil tersenyum dengan mata tertutup

"kenapa kau begitu bahagia? Menunggu itu merupakan hal yang membuang-buang waktu bukan?" tanya xiumin yang kini telah memandang heran sahabatnya yang berwajah bahagia itu

"tenanglah, dia pasti datang. Kalau tidak ya kita pulang. Mudah bukan?" kata luhan santai

Namun xiumin tak menjawab kalimat terakhir kembali mengedarkan pandangan pada sekeliling taman tersebut dan akhirnya seorang gadis datang menghampiri mereka

"minseok-ah mian, aku harus mengantar 2 adikku ke ruang latihan musikal dulu tadi" jawab gadis itu

"ah, aku fikir kau lupa" jawab xiumin singkat "oh iya ini dia sahabatku yang sering aku ceritakan padamu. Dia pindahan dari china. Luhan ini temanku yang aku critakan tadi" sambung xiumin

"annyeonghaseyo, Luhan imnida. Xi Luhan" luhan berdiri sambil tersenyum manis dan berjabat tangan dengan gadis itu

"annyeonghaseyo, Zhang Yixing imnida. Panggil saja Lay. senang bertemu denganmu" kata gadis itu seraya menjabat tangan luhan

"mohon bimbingannya ya, semoga kita bisa jadi teman baik" jawab luhan dengan cengiran khasnya

"itu sudah pasti. Sudah lah ayo pergi. Aku suntuk selalu disini"jawab xiumin sambil memeluk 2 sahabatnya itu dan mengajaknya meninggalkan tempat itu

"em, mungkin kalian saja pergi duluan, aku ingin mencari adikku sebentar" kata luhan menghentikan langkah mereka

"begitu? Baiklah. Bye luhan-ah" kata lay dan xiumin bersamaan dan mereka pun berjalan berpisah

Disisi lain sekelompok mahasiswa keren sedang berkumpul dikantin. Bukan hal yang aneh lagi apabila mereka sedang dikantin dan suasana kantin pasti akan gaduh. Berisik dengan teriakan para gadis yang memanggil nama mereka. Tapi ketika sorot mata elang mengedarkan pandangannya seolah memberi intrupsi untuk diam tiba-tiba saja suasana kantin yang bermula gaduh dan penuh teriakan tiba-tiba menjadi diam, sunyi dan kembali normal.

"wow, itulah kelebihan dari seorang oh sehun" kata chanyeol tertawa ringan sambil menepuk pundak sang adik yang sedang duduk disebelahnya

"ya, aku tau tatapannya bukan main-main. Ngomong-ngomong dimana sahabat hitammu sehun-ah?" tanya chen yang merupakan sahabat dari chanyeol dan memiliki fakultas yang sama dengan kakaknya itu

Sehun hanya mengangkat bahu dan kembali mengambil kaleng colanya untuk ia minum kemudian seorang namja hitam ikut berkumpul dalam gerombolan itu

"dari mana saja kamu?" tanya chanyeol seketika setelah kai duduk didepannya

"ruang dance. Akan ada perlombaan dance couple. Dan aku mendapatkan krystal, aku berharap aku menemukan orang lain selain 3 gadis setan itu" kata kai sambil menyambar minuman chen

"mengapa? Bukankah dance mereka sangat bagus?" kata chen seraya mengambil minumannya kembali

"entahlah, aku tak suka saja. Mereka aneh, lebih baik aku solo dance daripada bersama mereka. Kris hyung, suho hyung kemana?" tanya kai mengalihkan pembicaraan

Kris hanya mengangkat bahunya dengan tangan yang masih setia melipat didepan dadanya

"ah, kau ini bagaimana sih hyung, bukankah suho hyung itu satu kelas denganmu? bagaimana kau tak tau dia dimana? Aku benar-benar sedang membutuhkannya saat ini" kata kai sedikit sebal. Tapi kemudian suara pesan masuk berbunyi dari ponsel kris

"suho" jawab kris singkat sambil mengangkat smartphonenya mengisyaratkan bahwa pesan masuk itu dari suho "aku harus pergi. Suho memintaku menemuinya. apa yang mau kau sampaikan kai-ah?" kata kris sambil mengangkat jaketnya yang kemudian ia mengenakkannya

"katakan saja kalau aku merindukannya. Dia kemarin berjanji akan mentraktirku" kata kai dengan cengirannya

"apa kau gila? Aku fikir hal penting mengapa menjadi hal bodoh yang terucap dari mulutmu?" jawab kris sambil beranjak meninggalkan mereka

"haha, maaf hyung. Tapi aku mohon kau untuk menyampaikan rinduku padanya. Oke?" kata kai sedikit berteriak karena kris sudah agak jauh

"kai-ah aku dengar kakakmu pindah kemari" tanya chen tiba-tiba pada kai

"iya. Memangnya kenapa?" jawabnya singkat

"kenapa kau tak mengenalkannya pada kami? Aku saja baru tahu kalau kau sebenarnya punya kakak. yeoja atau namja?"tanya chanyeol bersemangat

"memangnya kenapa sih? Kalian ingin tahu sekali sepertinya"

"bukan seperti itu, kami hanya heran. Sudah hampir 7 tahun kita mengenalmu kita fikir kau ini anak tunggal tapi rupanya kau punya kakak dan kau tak menceritakan pada kami. sehun pasti merasa kecewa sahabatnya menipu silsilah keluarganya sendiri. Apa dia jelek sehingga kau itu tak mau mengakuinya?" tanya chanyeol kelewat bersemangat

"enak saja jelek. Oke dengarkan baik-baik, aku akan menceritakan pada kalian. Kakakku itu yeoja. Dia selama ini di china. Mulai dari junior high school kita terpisah. Dia harus kembali ke china karena suatu kejadian dan aku ingin tetap di korea bersama paman dan bibiku. Aku fikir dichina sangat membosankan jadi aku lebih bahagia di korea. Dia sangat cantik dan jauh dari kata jelek meskipun dia itu sedikit galak. Kalian jangan berani-berani menyukainya" ancam kai pada chen dan chanyeol

"oh, jadi begitu? Ya kai mana mungkin aku menyukai kakakmu. Melihatnya saja belum pernah lagipula aku menetapkan hatiku pada seseorang" jawab chanyeol

"hyung kau jatuh cinta? Pada siapa?" tanya kai heran sambiln menahan tawa

"chen-ah kenalkan adikmu padaku. Aku mohon" kata chanyeol bukan menjawab kai malah menatap chen dengan expresi menyedihkan

"usahamu sendiri dong. Lagian dia itu sedikit galak. hati-hati bersamanya. Haha" jawab chen sambil sedikit tertawa "kai-ah kalo kita tak boleh menyukai kakakmu berarti sehun boleh?" sambung chen

Kai kemudian memperhatikan sehun yang setia dengan smartphonenya dan sebuah headset yang tepasang ditelinganya. Merasa sehun sedang diperhatikan ia kemudian memandang kai, chanyeol dan chen heran

"ya boleh juga sih, namun dia terlalu dingin" jawab kai singkat dan kemudian sehun hanya meliriknya sekilas

"ayo pulang aku sudah lelah disini" ajak chen

"sehun-ah kau tadi berangkat menggunakan motor bukan?" tanya chanyeol dan diikuti dengan anggukan sehun "bisakah kau membawa mobilku dulu? Aku ingin kerumah jongdae. Katakan pada kris hyung mungkin aku akan pulang malam" kata chanyeol sambil menyodorkan kunci untuk bertukar kunci dengannya

"mau apa kau kerumahku hah?" tanya chen dengan nada sinis

"aku kan masih rindu padamu. haha" canda chanyeol

"yang benar saja chanyeol-ah" chen mendelikkan matanya

"jelas aku ingin bertemu adikmu lah. Dasar muka kardus. haha" jawab chanyeol sambil tertawa

Kemudian kai, chen, chanyeol dan sehun berpisah. Chen dan chanyeol berjalan menuju parkir motor, kai berjalan menuju ruang dance karena masih ada beberapa latihan dance dan sehun berjalan menuju ke parkir mobil. Ketika sehun berjalan melalui lorong universitas tiba-tiba ia menabrak seseorang yang sedang berada dihadapannya. Kali itu sehun yang sedang asik dengan pspnya tak melihat bahwa ada seseorang dihadapannya. Merasa ia yang bersalah ia membantu orang tersebut untuk bangun dan membungkukkan badan untuk meminta maaf.

"aduh, kau ini bagaimana? Lain kali mungkin kau harus berha-" kata gadis itu sambil merunduk merapikan pakaiannya tapi kemudian kalimat itu terhenti dan ia meninggikan suaranya "kau! Bukankah kau itu pria yang aku tabrak dan tak menghargai permohonan maafku bukan?"

Sehun hanya memandang aneh gadis itu karena menurutnya ia sudah meminta maaf bukan?

"hey! Jawab kau kurang ajar sekali sih. Sama sekali tak menghargai orang bicara" jawabnya semakin kesal

"penting?" kata sehun singkat

"hah? Maksudmu?"

"minggir. membuang waktu" jawab sehun sambil berjalan meninggalkan luhan

Luhan memandang kesal punggung pria tersebut. Dalam hatinya ia bersumpah tak mau lagi bertemu dan berurusan dengan laki-laki berwajah dingin, tanpa expresi dan irit bicara tersebut. Mengingat lagi kata xiumin bahwa berurusan dengannya tak akan pernah ada habisnya karena sifatnya itu, membuat luhan menarik nafas dalam dan menghembuskan lewat mulut. Ia berusaha sabar dan seolah ia tak bertemu dengan manusia es tersebut

Luhan kemudian mengurungkan niatnya untuk mencari kai karena moodnya sudah hancur, kemudian ia mencoba mengambil kunci mobilnya yang berada dalam tasnya namun ternyata kunci itu tak ada. Luhan pun panik, ia mengelilingi jalan yang telah ia lalui namun tak ada. Ia pun berinisiatif mencarinya didekat pakir mobil. Ternyata hasilnya nihil. luhan semakin kebingungan. Ia kemudian duduk disebelah mobilnya sambil memeluk kaki mungilnya dan menenggelamkan kepalanya diatas lipatan tangan yang berada diatas lututnya. Ia sedikit terisak mengingat luhan adalah gadis teledor dan mudah panic

"mencari sesuatu?" Tanya seseorang secara tiba-tiba ditengah isakannya

Luhan mendongak malas kesumber suara dan melihat sosok laki-laki yang dilihatnya pagi tadi berdiri dihadapannya dan kemudian ia merunduk kembali

"mencari ini?" katanya lagi sambil menyodorkan barang yang luhan cari

"bagaimana bisa? Apa ku ini seorang spy? Dimana kau menemukannya?" kata luhan terkejut melihat benda yang ia cari ada ditangan kris. ia mencoba meraih kunci itu dari tangan kris

"entahlah, hanya menemukannya. mahasiswi baru? Aku rasa baru melihatmu kali ini" Tanya kris ringan

"Ne, aku mahasiswi baru disini" jawab luhan singkat dengan senyum manisnya

"Kris, mahasiswa fakultas arsitektur semester 6" kris memperkenalkan diri

"tak perlu kau memperkenalkan, seisi kampus sudah mengenalnya bukan? Aku luhan, fakultas kedokteran semester 4" jawab luhan santai

"ya begitulah. Tapi aku lihat kau sepertinya sama sekali tak tertarik denganku dan mungkin juga dengan kedua saudaraku" Tanya kris yang seolah mengerti tatapan luhan yang menatapnya seperti manusia biasa. Bukan seperti para gadis lain yang melihatnya

"entahlah, aku fikir kalian hanya manusia biasa. Aku memang tak tertarik pada kalian apalagi adik bungsumu yang menyebalkan sekali itu. Ah, Maafkan aku" jawab luhan jujur dengan emosinya yang menggebu

"sehun? Dia sebenarnya anak yang baik. Hanya dia kurang expresif" bela kris.

"Terserah apa itu namanya. Aku membencinya. Sungguh!" Kata luhan penuh keyakinan

"Haha kau lucu sekali. Selama ini aku mencari sosok gadis yang melihat kami seperti itu"

luhan hanya tersenyum kecil karena ia kurang faham maksud pembicaraan kris

"apa kau tak pulang? Bukankah ini sudah menjelang malam?" kris menyambung kalimatnya

"baiklah, aku akan pulang lagipula adikku pasti sudah menungguku. Aku duluan ya. Kris-shi?" jawab luhan sedikit ragu

"bukankah harusnya kau memanggilku sunbae? Mengingat kau masih semester 4 dan aku semester 6?" Tanya kris

"enak saja. Apa pentingnya tingkatan semester? Lagipula aku turun semester kan bukan aku yang mau. Tahundepan aku yakin aku akan lulus bersamamu! Eh, tapi baiklah. Maafkan aku Kris-sunbae?" kata luhan menurunkan suaranya setelah meninggikan suaranya

"haha, tak perlu seperti itu. Aku rasa kita seumuran bukan?itu artinya kita teman. Panggil saja kris" canda kris

"Ne, kalo begitu aku pulang dulu ya" kata luhan singkat sambil memasuki mobilnya diikuti anggukan dari kris diikuti mobil luhan yang menjauhi lapangan parkir kampus.

Sesampainya luhan dirumah, ia menemukan adiknya sedang duduk didepan televisi. Ia kemudian menaiki anaktangga menuju kekamarnya tapi kemudian kai berbicara sehingga menghentikan langkahnya.

"darimana saja kau? Sama sekali tak ada kabar dan pulang terlambat. Tadi yuma ajjumma kemari menanyakanmu dan malah aku yang kena marah" sergah kai

"yang benar saja. Hari pertama aku kuliah kau meninggalkanku. Lagipula tadi kunciku hampir hilang dan ponselku mati" jawab luhan sambil menaiki anak tangga

"cepatlah mandi. Nanti yuma ajjuma dan dansi ajjushi akan kemari untuk menemuimu. Aku dengar juga nenek akan ikut kemari" jelas kai dan luhan hanya mangangguk sambil melanjutkan menaiki anak tangga menuju kamarnya

Yuma ajjuma dan Dansi Ajjushi adalah paman dan bibi mereka. Selama kai di korea yuma ajjuma dan dansi ajjushi lah yang merawatnya. Tapi ketika kai beranjak senior high school, ia menginginkan tinggal sendiri dan akhirnya kai menempati rumah orang tuanya yang berada dikorea yang sekarang sedang ia tempati bersama luhan dan beberapa maid dirumahnya.

Meskipun kai hidup sendiri bukan berarti dia mandiri, dia masih sering kerumah paman dan bibinya itu dan kadang ia menginap dirumah mereka. Ditambah dengan neneknya yang tinggal bersama paman dan bibinya itu. dan disisi lain kai adalah magnae yang cukup manja.

Setelah luhan selesai mandi, ia turun dan duduk disebelah adiknya yang sedang menonton televisi itu sambil menunggu paman dan bibinya datang.

"apa kau sudah memikirkan kau mau mengikuti klub apa?" tanya kai tiba-tiba

"entahlah. Apa harus? Aku hanya tak ingin mengikuti klub apapun. aku ingin meninggalkan dunia kesibukanku di beijing saja. Aku disini ingin bersenang-senang sepertimu"

"bersenang-senang? Apa kau tak ingat ka sudah tertinggal 2 semester masih ingin bersenang-senang hah?"

"hei! Aku hanya terlambat bukan tertinggal. Lagipula aku akan mendouble semesterku. Entah mampu atau tidak aku harus bisa bukan?" jawab luhan dengan senyum bersemangatnya

"ah terserah kau sajalah. Intinya kan sama. Kau kosong selama 2 semester. tapi kau tetap harus memikirkannya. kau harus mengikuti setidaknya 1 klub" jawab kai singkat dan luhan mengangguk imut

"mana paman dan bibi? Aku sudah merindukan nenek" kata luhan sambil bermimik muka sedih

"baru saja mereka menelfon kalau mereka tak jadi kemari karena ini sudah larut sekali. Kasihan nenek jika harus keluar malam. bagaimana hari pertamamu?"

"baiklah besok mungkin aku yang akan kerumah mereka. Kau menanyakan hari pertamaku? Ah menyebalkan sekali tadi pagi saja aku bertemu dengan manusia dingin. Tapi aku juga sudah bertemu dengan minseok" curhat luhan

"sepertinya aku tau siapa yang kau maksud manusia dingin itu" jawab kai sedikit tertawa melihat expresi luhan saat membicarakan manusia es yang ia maksud. Jelas kai tau bahwa itu adalah sehun yang merupakan satu-satunya manusia es dikampus

"tak usah sok tau kau. Sudah ah aku mau tidur" jawab luhan sambil beranjak kembali menuju kamar dan hanya ditanggapi senyuman oleh kai

.

Diri sisi 3 bersaudara yang sedang berkumpul di ruang keluarga dan asik berbincang-bincang.

"aku sangat penasaran dengan wajah kakaknya kai" kata chanyeol memecah keheningan

"anak baru?" tanya kris

"iya. Pindahan dari china. selama ini mereka terpidah. Aku penasaran sekali katanya ia begitu cantik. Secantik apa sih? Apa dia juga hitam seperti kai?" tanya chanyeol

"sepertinya aku bertemu dengannya tadi" kata kris singkat kemudian chanyeol memalingkan pandangan menatap sang hyung tertua itu

"jangan bercanda kau ini. kau belum melihatnya bukan? mengapa kau tau itu kakaknya kai?" sergah chanyeol

"entahlah. Aku tadi bertemu dengannya untuk mengembalikan kuncinya yang hilang. ia juga tampak seperti gadis china dan wajahnya cukup asing dikampus kita. Aku menanyakan padanya apa dia anak baru dan ternyata dia menjawab iya. Bukankah dia satu-satunya murid pindahan hari ini?" jelas kris dengan penalarannya

"dia seperti apa hyung? Apa dia benar-benar cantik seperti yang dikatakan kai?" chanyeol bertanya dengan semangatnya

"cantik. putih. rambutnya panjang diikat kuda dan sedikit berantakan ketika aku melihatnya tadi. Sedikit tomboy dan menurutku unik" kris berbicara sambil membayangkan luhan diangannya

"hyung, apakah kau menyukainya?" tanya chanyeol seketika

"entahlah, aku hanya tertarik padanya. Menurutku dia bukan seperti gadis pada umumnya" kris menjawab sambil tersenyum kecil

"wah aku sangat ingin menemukannya. Ingin aku bandingkan dengan si hitam itu. Haha" canda chanyeol

"sepertinya aku juga bertemu dengannya" kata sehun tiba-tiba yang membuat 2 hyungnya menatap heran

"yang benar saja kau?" chanyeol bertanya sambil membulatkan matanya

"jangan bercanda" kris menginterupsi sehun dan membuatnya menghadap kedua hyungnya dan mengangguk

"pagi tadi" jawabnya singkat dan membuat hyungnya semakin kebingungan karena sifatnya yang sangat irit bicara. Chanyeol memintanya untuk memperjelas lagi

"aku bertabrakan dengannya" jelas sehun singkat. Kris langsung menangkap maksud sehun, namun chanyeol masih belum begitu memahaminya dan akhirnya kris menjelaskan. barulah chanyeol memahami maksud dari sehun

Sehun sangatlah dingin dan berwajah datar diantara ketiga bersaudara itu dialah yang paling irit bicara juga. merupakan orang yang sangat cuek dengan lingkungan sekitar. tapi jika kau tau aslinya sebenarnya dia hanya bayi keluarga yang polos dan berhati sangat lembut. karismanya sangat luar biasa membuat para gadis berteriak gila memanggil namanya. Kemampuannya dalam akademik maupun nonakademik tak kalah dengan para hyungnya. Bisa dikatakan dia ini perpaduan antara kedua hyungnya.

Kris memang tak begitu pandai dalam bidang non akademik seperti chanyeol yang mahir segala macam olahraga maupun musik. begitu juga sebaliknya dengan sebaliknya. tapi jangan salah, kemampuan kris dan chanyeol baik akademik maupun non akademik diatas rata-rata. mereka bertiga adalah saudara yang pandai dan berkarisma. Maka tak heran apabila banyak para gadis menyukai mereka sejak mereka masih dibangku taman kanak-kanak

"wah enak sekali kalian rupanya. Besok aku harus bisa menemukannya" jawab chanyeol kelewat bersemangat

"ah terserahlah. Aku mau istirahat" sambung kris dan diikuti sehun dibelakangnya. Chanyeol kemudian berdiri dan merangkul 2 saudaranya itu dan menaiki tangga dan berpisah tepan dihadapan kamar mereka

Kamar kris yang berada disebelah kiri tangga, chanyeol berada tepat beberapa meter diari depan tangga kan kamar sehun yang berada di sebelah kanan tangga yang berhadapan dengan kamar kris. Di lantai 2 ini juga ada studio musik tempat chanyeol berlatih musik, ruang melukis tempat kris biasa melukis dan ruang latihan dance sehun mengingat dulu selalu menjuarai lomba dance tapi setelah ia di universitas ia tak melanjutkan bidangnya dalam dance karena ia terlalu bosan.

Rumah keluarga oh ini cukup luas dan megah namun sayang hanya ditempati oleh 3 pangeran tampan dan beberapa maid mereka. Orang tua mereka terlalu sibuk dan sering keluar negeri untuk mengurus bisnis mereka.

TBC/END?

REVIEW JUSEYOOO^^