Hallooooo, minna-san. Lama tak jumpa sama saiyah, YukiHitsugaya15. Gak kerasa sekarang saiyah udah bikin fic ke-2 dengan menelantarkan fic pertama. Ide buat bikin fic ini muncul saat saiyah dalam perjalanan mudik, tapi baru bisa di publish sekarang karena sesuatu.

Khusus fic ini, saiyah publishnya double chapter. Sekarang, saiyah bikin fic dengan tokoh utama Ichigo dan Toushirou, dan genrenya Supernatural/Adventure, tapi disini saiyah akan lebih memfokuskan ke Toushirou. Fic ini terinspirasi dari Naruto Shippuden Movie 4 dan unsur kekeluargaannya Naruto Shippuden Movie 6 yang baru ditayangkan di bioskop Jepang 28 Juli lalu. Lalu, format judulnya niru dari anime Vempire Knight.

Ada sedikit bocoran buat para readers. Disini, ada unsur yang saiyah bikin bener-bener sesuai khayalan saiyah, seperti :

- Disini, Isshin adalah mantan taichou divisi 10

- Toushirou adalah anak semata wayang dariayah mantan (baca : mendiang) fukutaichou divisi 10, yang bernama Hitsugaya Kyoushirou (日番谷 京史郎), dan ibu Fullbringer yang baru berumur sekitar 20 tahun bernama Hitsugaya 'Yurikage' Shion (岼影 咲温)

- Karena ibunya Fullbringer, otomatis Toushirou punya Fullbring yang sama dengan sang ibu

- Zanpakuto Toushirou sendiri mengalami perubahan yang menyebabkan zanpakutonya dapat memanfaatkan Fullbring dalam tubuhnya

Mau tau kayak gimana bentuk perubahan zanpakuto Toushirou? Mau tau kayak dimana unsur movie Naruto Shippudennya? Mau tau gimana ekspresi Spongebob dan Patrick setelah baca fic ini? Mau tau gimana ceritanya? Mau tau gimana ceritanya? MAU TAU GIMANA CERITANYA? (Ichigo : Jangan maksa dong, author!) Awal kisah, mari kita lihat langsung di TKP!

.

.

Happy reading!

.

.

Disclaimer : Bleach punya Kubo Tite, movie Naruto Shippuden punya Kishimoto Masashi, Hitsugaya-sama punya aku*dikepret Kubo-sensei*, ga atuh, Hitsugaya-sama tetep punya Kubo Tite-sama

Genre : Adventure ga kerasa, supernatural murahan

Rating : Menurut saiyah, ini T!

Warning : OC, OOC, gaje level dewa, abal, typo bertebaran, fic sampah, berlete-lete, eh salah, bertele-tele, perusakan identitas dan asal usul tokoh, no yuri and yaoi, dll. Membaca fic ini dapat menyebabkan impotensi, ISPA, gangguan pada ibu hamil beserta janinnya, kentut tak terkendali, dll.

P.S : Cepet tekan tombol back! Kalo enggak HP/netbook/laptop/dsb milik anda akan meledak dalam 2 menit!

Summary : Di tengah 'Thousand Years Blood War', Ichigo dkk sedang mengejar Stern Ritter 'P' yang pada akhirnya malah 'membawa' Ichigo, Toushirou, Ishida, dan Renji ke masa lalu bersama sang musuh. Dan mereka tidak pernah menduga bahwa 'kecelakaan' itu membuat mereka bertemu orang-orang yang seharusnya tidak pernah mereka jumpai seumur hidup.

.

.

.

Time Has Going Back To The Past

.

.

.

Chapter 1

Fly To The Gate Of The Past ~ライト~

Seireitei, 1 Mei 2003 A.D

.

Di tengah Thousand Years Blood War

.

Di lorong Senzaikyu , kesunyian selama bertahun-tahun di sana dipecahkan oleh suara langkah kaki para shinigami, manusia, quincy, dan fullbringer yang mengejar quincy yang menjadi musuh mereka. Lorong itu berpenerangan minim, hanya disinari oleh lilin tiap 5 m. Tapi, mereka tidak membutuhkan cahaya berlebih untuk mengejar musuh. Toh, baik mereka maupun musuh memiliki benda canggih bernama reiatsu yang bisa mereka lacak sendiri-sendiri.

Di ujung lorong, cahayanya lebih terang dan fisik mereka lebih jelas terlihat. Mereka adalah Kurosaki Ichigo, Kuchiki Rukia, Abarai Renji, Inoue Orihime, Ishida Uryuu, Sado Yasutora, Hitsugaya Toushirou, dan Matsumoto Rangiku. Langkah mereka terhenti tepat di depan pintu keluar lorong.

Di depan mata mereka, terlihat ada jembatan dengan lebar 1 m yang memanjang dan berujung di semacam pusat berbentuk lingkaran yang menghubungkan jembatan Barat, Timur, Selatan, dam jembatan Utara tempat mereka berpijak. Mereka tampak takjub melihat pemandangan yang tidak pernah mereka lihat walau sudah lama di Seireitei.

Di bagian pusat itu, terdapat semacam setengah bola berbentuk mata yang ditengahnya tertancap panah Quincy Raksasa. Sebut saja tempat ini sebagai "Tokimon (Gerbang Waktu)" dan mata itu sebagai "Tokigami no Me (Mata Dewa Waktu)" yang memiliki panah yang kita sebut saja "Nemujaku (Panah Tidur)".

Dan musuh yang diketahui merupakan Stern Ritter "P", sedang berdiri tepat di depan Tokigami no Me. Sang musuh yang (saiyah bikin) mirip Ichijo Asato di Vampire Knight hendak mencabut Nemujaku yang menancap di sana.

"Takkan kubiarkan kau mencabutnya!" teriak Ichigo yang tanpa pikir panjang langsung berlari untuk mencegah si Stern Ritter untuk mencabut panah itu.

"Tunggu, Kurosaki! Jangan gegabah!" seru Ishida yang terkejut melihat Ichigo yang langsung berlari ke arah musuh. "Cih, dia gegabah seperti biasanya," gumam Ishida. Tiba-tiba, mata Ishida tertuju pada Toushirou yang berjalan pelan mendekati jembatan dengan mata setengah terbelalak setengah kosong ke arah Tokigami no Me.

"Hitsugaya-kun?" tanya Ishida yang keheranan melihat si taichou kecil itu. Tapi, bukannya menjawab, yang ditanya malah lari menyusul Ichigo. Yang lain pun tambah kaget, apalagi Ishida yang disebelahnya tadi.

"Tunggu, Hitsugaya-kun! Sialan, ayo susul mereka, Abarai-kun, Kuchiki-san!" perintah Ishida yang masih setengah kaget dengan kejadian dadakan tadi. Yang disuruh cuma bisa mengikuti perintahnya. Jadilah acara kejar-kejaran dadakan.

'Sedikit lagi,' pikir Ichigo yang berpikir bahwa ia masih sempat menghentikan musuh. Tapi, ia sudah terlambat, karena mata panah itu sudah hampir terlepas.

"Kau terlambat, Kurosaki Ichigo,"

Sementara itu, . . .

'Ada apa ini?Kenapa kakiku bergerak sendiri? Kenapa aku merasa harus berlari ke sana? Padahal, aku merasakan firasat buruk akan ini. Sebenarnya, ada apa denganku? Perasaan tidak enak apa ini? Entah mengapa, aku yakin akan ada sesuatu yang besar yang akan muncul,' batin Toushirou yang rupanya ia menyadari bahwa tindakan yang cukup berbahaya yang ia lakukan bukan atas kehendaknya sendiri. Seakan-akan, kakinya bergerak sendiri tanpa mau menuruti otaknya.

Dan benar saja kata firasat Toushirou itu. Ketika panah tercabut sepenuhnya, muncul sebuah pilar cahaya raksasa bereiatsu kuat yang menyelimuti sekeliling Tokigami no Me. Dan pilar cahaya itu melebar dan mulai 'membawa' Ichigo. Hal mengejutkan itu menyadarkan Toushirou dari pikirannya itu. Sekarang yang harus dia pikirkan adalah cara menolong Ichigo.

"Kurosaki, mundur!" perintah Toushirou. Tapi, baru mundur selangkah, Ichigo mulai 'melayang' terbawa oleh cahaya bereiatsu hebat itu. Toushirou pun melepas Hyourinmaru dari sarung pedangnya dan melempar rantai Hyourinmaru itu ke arah tangan Ichigo. Ketika Ichigo berhasil menangkap rantai itu, Ichigo sudah sepenuhnya terselimuti cahaya itu.

"KUROSAKI!" seru Ishida.

"ICHIGO!" teriak Renji dan Rukia.

Lalu, Renji yang berlari menyadari sesuatu bahwa pilar cahaya itu terus melebar dan reiatsu yang terlalu kuat membuat Toushirou yang saat ini paling dekat dengan pilar itu terseret sedikit demi sedikit mendekati cahaya. Renji yang menyadari itu segera bershunpo ke belakang Toushirou.

Akhirnya, Renji sampai tepat saat Toushirou nyaris terbawa cahaya itu dan langsung menggengam kakinya. Tapi, sia-sia saja, ia justru ikut terbawa bersama Toushirou ke dalam pilar cahaya itu. Yah, beginilah jadinya kalo baboon menolong anak SD (author dibankai).

"HITSUGAYA-TAICHOU! RENJI!" seru Rukia yang tidak menyangka 2 itu akan ikut terbawa.

Melihat Toushirou dan Renji bahkan tidak sempat menghindar membuat Ishida merasa tidak mungkin ia sempat kabur.

'Bagaimana ini? Kenapa jadi begini? Bahkan Hitsugaya-kun dan Abarai-kun tidak sempat menghindar. Sinar itu terus membesar. Aku tidak yakin aku masih punya waktu untuk lari. Tapi, setidaknya Kuchiki-san tidak boleh ikut terbawa,' batin Ishida sambil menyiapkan Ginrei Kojakunya.

Ia menembakkan panahnya ke depan Rukia. Refleks, Rukia melompat ke belakang menghindari serangan Ishida yang menimbulkan efek asap bekas ledakan. Dan ketika asap itu menghilang, bayangan Ishida pun tidak terlihat di mata Rukia.

"TIDAK! ISHIDA!" Ketika Rukia yang dengan paniknya berlari ke arah pilar, . . .

"Bakudo ke-9, Horin!"

Seketika sulur petir orange melilit pinggang Rukia dan menariknya ke atas. Rupanya, sulur itu berasal dari Matsumoto yang sedang berkutat di atas Santen Kesshun Orihime bersama Sado dan tentunya Orihime.

"Inoue! Sado! Matsumoto-fukutaichou! Kenapa kalian diam saja? Kalian tau 'kan yang lain dalam bahaya?" tanya Rukia dengan kesal. Karena tidak mungkin ia diam saja sementara teman-temannya dalam bahaya.

"Aku tau, Kuchiki. Aku juga ingin menyelamatkan taichou, tapi kalau kita menyelamatkan mereka sekarang, yang ada kita malah terlibat dalam bahaya," jawab Rangiku dengan lembut, seolah dia ingin menenangkan Rukia.

"Tapi, Rangiku-san, bagaimana kalau nanti terjadi sesuatu yang buruk pada Kurosaki-kun dan yang lain? Kan kita nggak tau apa yang terjadi di dalam situ," sanggah Orihime. Rupanya, ia juga setuju dengan Rukia. Kelihatannya, merekalah yang paling khawatir pada situasi mereka saat ini.

"Inoue, justru karena kita nggak tau apa yang terjadi di dalam situ, kita nggak boleh bergerak sembarangan. Mungkin sekarang kita hanya bisa berharap mereka akan selamat," sanggah Sado yang ikut menenangkan Inoue dan Rukia, karena memang dengan situasi seperti ini mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

'Renji, Hitsugaya-taichou, Ishida, Ichigo, kembalilah dengan selamat!'

Sementara itu, Rangiku . . .

'Mata taichou tadi itu . . . entah kenapa terlihat seperti mata orang yang bertemu orang yang seharusnya tidak ada lagi di dunia ini. Lalu, langkah kakinya. Aku juga merasa dia mendekat seolah-olah dia tau kejadian tadi akan terjadi. Reiatsunya juga kacau, tapi tidak ada tanda-tanda ia terpengaruh reiatsu yang lain. Aku yakin ada yang aneh dengan taicho,'

"Apa yang sebenarnya terjadi, taichou?" gumam Rangiku.

.

.

TBC

.

.

Akhirnya chapter 1 selesai juga! Gimana readers? Aneh kah? Agak niru aslinya kah? Atau gimana kah? Silakan nanti tulis di review!

Sekalian baca chapter 2-nya, ya! Karena saiyah langsung update 2 chapter. Cuma di chapter 2 Rukia, Orihime, Rangiku, Sado, Ishida, dan Renji ga ikut main. Nanti Renji ama Ishida (insyaallah) muncul di chapter ke-2 terakhir, dan sisanya di last chapter. Itu pun kalo saiyah ingat buat bikin fic ini (maklum, pelupa).

Nah, RnR please! And no flame!