Title : Kazoku

Disclaimer : Naruto Masahasi Kishimoto

Genre : Romance, Family, Drama

NB : Chap 1 lom ada romancenya, chap entar entaran itu. And bukan Incest.

Warning : AU, Garing, Bahasa ga baku, don't like don't read

Sumarry :

"Kita memang sudah berjanji tidak ikut campur masalah masing-masing, namun sekali ini saja dengarkan kata Aniki"

Chapter 1

Accident And Meeting
'Jiko to Kai'

'Kriiiingggg...'

'Tap..tap..tapp'

'Bugg..bugg..'

"...ruto ,..aruto...BANGUNNN!" teriak seorang wanita setelah berhhasil mendobrak pintu di depanya

'Hah.. hah..."

Anak yang di panggil hanya toleh kanan toleh kiri dari atas kasur lalu pandanganya terhendi di tempat jam berada. Jam 06.40 AM.

"Aaaaa..."

'Sreeet..sreeet... gubraaakk...'

"Naruto disini" Kata Naruto ala tentara sambil Hormat kepada wanita didepanya

"Bangun, Mandi ,Sarapan dan Berangkat sekolah, adikmu sudah menunggu" kata Kushina sambil meninggalkan kamar anaknya

5 Menit Kemudian.

"Cepatlah hari ini ada ujian" kata anak gadis di meja makan dengan cemberut,

Baju Konoha Gakuen sudah tertata rapi , tas sudah siap, Rambut ? Ok. Di ikat 2. Sementara kakaknya Rambut masih basah, baju di luar, belum pakai sepatu, tas di seret-seret., sunggu cerminan anak seumuranya.

"Nee.. Nee.. sabar bentar Naruko"

Naruto langsung duduk di sebelah Naruto dan melahap habis ramen di pagi harinya. WTF! Ramen di pagi hari.

"Naru-..."

Naruto dan Naruko menoleh ke arah Ibunya.

"-to"

"Ia kaa-san"

"Sebaiknya berhenti saja makan Ramen pagi-pagi, tak baik untuk kesehatanmu"

"Tapi ramen yang paling enak kaa-san"

"huh..."

"Baka Aniki, dengerin kata Kaa-san" kata Naruko sambil meletakkan gelas yang sudah kosong isinya

"Kau ikut-ikutan kaa-san saja" Kata Naruto setelah menghabiskan ramenya

'Sreet...'

"Kaa-san, kami berangkat" kata Naruko di ambang pintu

"Ha-ya-ku!" kata Narutko kesal di hadapan kakaknya yang sedang menggunakan sepatu

"Kaa-san kami berangkat" Kata Naruto akhirnya

"Hati-hati di jalan" kata Ibubnya dari dalam sambil membereskan piring yang bertebaran di meja makan.

Naruto mengeluarkan moge kesayanganya, hadiah ulang tahun ke 16 dari Ibunya, Ayahnya sudah resmi bercerai dengan ibu ketika Naruto dan Naruko berusia 1 yang bekerja sebagai Editor Majalah terkemuka di Konoha mudah saja menghidupi kedua anaknya.

"Pegangan yang erat"

"Broomm...Brooomm..."

Moge Naruto yang di namai Kuro karena warnyanya hitam, melesat membelah kemacetan Konoha.

"Ckiiittt..."

Seorang polisi yang bertugas langsung mengarahkan matanya ke arah sumber suara.

"Bruum.."

Beruntunglah Naruto, ada sebuah mobil yang menutupinya dari pandangan Polisi.

"Makanya hati-hati Baka-aniki, jangan cari masalah" kata Naruko

"Habisnya Aniki ngantuk, semalaman begadang nontonin Anime yang di kasi Kiba"

"Anime? Remaja 17 Tahun kaya Baka-Nii masih suka sama Anime?"

"Heheh" Naruto hanya menoleh dan memberingan cengiranya

"Tuh sudah Hijau" kata Naruko

Naruto lalu memacu motornya dengan pelan, setelah agak jauh dari Pandangan Polisi tersebut, Naruto langsung menggeber motornya

"Biar cepet sampai, pengangan yang erat dan bersuralah sekali kali agar Aniki tau kau masih di belaka...ITTAi"

Naruko mencubit pinggang kakaknya.

"Pelankan motornyanya BAKA-ANIKI" kata Naruko mempertegas 'Baka-ANIKI'

Naruto memelankanya motornya.

"Jangan terlalu ngebut Naru masih pengen hidup lebih lama" kata Narko

"Ne Naruko, bisa tidak hentikan memanggil dirimu 'Naru' Aniki juga sering pakai itu soalnya"

"NO WAY!"

"uso"

'Ckiittt..'

"Nih uda nyampe" kata Naruto di depan tembok sekolah, 2 meteran lagi gerbangnya.

"Sana masuk kelas, uda masuk sepertinya" kata Naruto melihat sekeliling, tampak murid-murid sudah mulai memasuki gedung Konoha Gakuen

"Hari ini kita bolos yuk" ajak Naruko

"Tadi katanya ngebet pengen masuk ada ulangan" kata Naruto sambil melepaskan Helmnya

Naruto tampak gagah menganakan baju Konoha gakuen di lapisi dengan jaket kulit merapikan rambutnya dengan jarinya lalu meletakkan helmnya di pangkuanya.

"Cuma ulangan harian, ga masuk juga ga kenap-napa, ada obral di Mall hari ini" kata Naruko semangat

Naruto tau Naruko selalu memperoleh nilai sempurna di semua mata pelajaran.

"Naruko, Kita memang sudah berjanji tidak ikut campur masalah masih-masing, Namun kali ini saja dengarkan kata Aniki, Jangan rusak hidupmu dengan hal seperti ini,biarkan Aniki saja, kau itu perempuan, hiduplah lebih baik, jangan sia-siakan hidupmu" kata Naruto menepuk kepala adik kesayanganya

Naruko hanya menatap bingung Naruto

"Darimana kau mendapat kata-kata seperti itu? Tak seperti biasanya" kata Naruko

"Pengaruh Anime yang Aniki tonton barangkali, belakangn ini Aniku suka dengan yang Genrenya Slice Of Life ama Drama" kata Naruto

"Wakkatta, Naru masuk dah, kalau Aniki?"

"Rencana awal sih mau ke Shibuya bareng Kiba dkk, ada peluncuran Action Figure Persona 4 Limited Editon, tapi jamnya belum pasti ada yang bilang jam 1, ada yang bilang jam 2, mungkin nanti Aniki bakalan skip kelas siang, nanti kau pulang saja duluan bareng Ino"

Ino merupakan tetangganya, 3 rumah di kanan rumah mereka.

"Cocok memang Aniki di panggil Otaku-Animetaku"

"Belajarlah yang rajin, jangan seperti Aniki yang nilainya pas-pasan" kata Naruto sebelum menggunakan helmnya kembali

Naruto lalu menoleh dan tersenyum sebelum meninggalkan Naruko yang berdiri mematung.

Naruko dan Naruko Sama sama di Konoha Gakuen(Ken), Namun Gedung untuk Danshi dan jousei Di pisah, Danshi di Utara sementara Jousei Di Selatan Konoha, Entah apa seito kaicĂ” dari Kedua Sub Konoha Gakuen, Hokubu Ken dan Minami Ken mengadakan Matsuri bersama atau Perlombaan antar Sekolah.

Beginilah hubungan Naruto dan Naruko di luar sepetahuan ibunya. Mereka sangat dekat melebihi 'Saudara' pada umumnya.

'Perasaan tak enak apa ini, dadaku serasa sesak' pikir Naruko sambil mengambil hpnya dan menghubungi seseorang

"Ino kau di mana?"

"Di depan Mall Konoha, kenapa?"

"Tunggu aku di KP, aku ikutan"

"Sip BOSS"

'Tuutt..tutt..'

Naruto melihat Naruko mengambil sesutu dari dalam tasnya dari kejauhan, Ck, anak itu gak bisa di bilangin, Naruto terus saja menatap adiknya dari cermin motornya, entah sadar atau tidak perlahan lahan motornya melaju dengan sangat kencang hingga melebihi 100Kmph.

Memasuki tikungan pertama seolah Slow motion sedang terjadi, ketika Naruto menoleh kedepan, dilihatnya seoang gadis dengan rambut merah terang sedang menyebrang, Naruto yang tak siap kontan saja membanting stir ke kanan,

"AAAAAAaaaaa..."

"bruummm... srrrttt... DUGG""

Gadis yang hampir di tambak itu hanya terduduk lemas di tengah jalan, sementara Naruto menabrak sebuah Pohon pembatas jalan.

Orang-orang berhamburan mengevakuasi Naruto yang sedang pingsan dan Gadis yang hampir di tabraknya.

"Seseorang hubungi Rumah sakit" kata sesorang yagn sedang memindahkan Kuro dari jalanan

"Berikan aku lap bersih" kata seorang ibu-ibu sambil meletakkan kepala Naruto di pangkuanya

Tak lama seseorang menyodorkan sebuah lap ke si Ibu-ibu, ibu-ibu tersebut lalu mengelap darah yang berceceran dari kepala Naruto

"Kau tidak apa-apa Nak?" tanya seorang bapak-bapak kepada si gadis,

"Saya baik baik saja, Cuma agak Shock" katanya

"Yokkatta.."

"Ini minum" kata sesorang menawarinya Air kemasan.

"Arigatou" katanya sambil meminum air

Anak yang hampir di tabrak Naruto mendekat ke arah Naruto.

Orang-orang yang di sekitar Naruto menanyakan apakah dia baik-baik saja dan di jawab dia baik-baik saja.

'Nguiii nguii..~ #jangan ketawa# '

Tak lama sebuah mobil Ambulance datang dan segera merapat ke tepi jalan.

"Motornya biarkan saja dulu di sini, nanti mungkin keluarganya akan datang mengambilnya" kata seseorang

Naruto segera di naikkan ke Ambulance dan di bawa ke Konoha Hospital

"Kau harus ikut, sekalian cek kondisimu" kata Ibu-ibu mendorong gadis yang hampir di tabrak Naruto ke dalam mobil Ambulance.

Gadis itu segera menaiki mobil Ambulance, mengeluarkan Hpnya, tampaknya dia menhubungi seseorang.

In Somewhere

"Apa.." mendadak Kushina lemas setelah mendengarkan lawan bicaranya mengatakan kalau anak laki-lakinya masuk Rumash sakit

"Terima kasih, saya akan segera kesana"

Kushina lalu mengganti bajunya dan meninggalkan Laptop dan pekerjaanya berserakan di meja kerjanya,Pikiranya hanya 1, harus cepat sampai di Konoha lupa ia menyiapkan memo untuk anak perempuanya kalau dia pulang nanti.

In Konoha Mall

"Lihat ini Naruko" kata Ino sambil menunjuk sebuah Gaun yang di pajang di sebuah manekin

"Kawaaaii~" seru Ino dan Sakura

Mereka bertiga, Naruko, Ino , dna Sakura sedang Window Shoping setelah berbelanja Obralan di Lantai 3 Mall konoha.

"Kau kenapa Naruko, dari tadi kau diam saja" kata Sakura sambil memperhatikan temanya itu

"Ia, mana Naruko yang suka belanja" sambung Ino

"Gomen, perasaanku ga enak, dadaku sesak, tapi ga sakit" kata Naruko

"Hah?"

'bruukk..'

"Eh" seru mereka bertiga

Tas yang di pakai Naruko mendadak jatuh, dan isinya berserakan di lantai, nampaknya talinya putus.

Sakura dan Ino memperhatikan wajah Naruko yang semakin pucat.

"Kau Sakit?" tanya Ino sambil membantu Naruko mengumpulkan barang-barangnya

Naruko hanya diam.

'Perasaan apa ini, semakin lama semakin sakit, aku harus segera pulang' pikir Naruko

"Gomen, Naru mau pulang" katanya cepat setelah mengumpulkan semua barangnya dan bergegas meninggalkan KM #Konoha Mall

"Dia pulang mau Naik apa? Ini sudah jam 2 Bis terakhir sudah berangkan setengah jam yang lalu" kata Ino sambil mengambil Hpnya

"Moshi-moshi, Dei-Nii, Jemput aku di KM, PENTING, JANGAN LAMA-LAMA!" serunya di kata-kata terakhir

'Ini Punya adek cerewet amat sih' pikir Deidara yang sedang asik tiduran sehabis pulang dari kampus, bergegas mengenakan baju dan menyalakan mobilnya

'Ga mikir apa, jalanan jam segini lagi macet-macetnya' tambahnya sewot

-o0o-

"Kita susul Naruko" kata Ino sambil menarik Sakura.

Loby

"Narukoo, Tuungguu akuuuu" kata Ino berteriak tidak menghiraukan tatapan pengunjugn KM yang menatapnya.

Naruko yang mendengarnya segera menghentikan jalanya dan menoleh kebelakang.

"Aku sudah menyuruh Dei-Nii kemari untuk menjempun dan mengantar kita, huh~ , itu lebih baik daripada,huh~ kau jalan kaki pulang huh~, Bis terakhir sudah berangkat tadi setengah jam yang lalu huh~, lagian rumahmu jauh huh~ " kata Ino ngos ngosan setelah di dekat Naruko

"Ambil nafas dulu Ino" kata Sakura yang prihatin melihat sahabatnya seolah-olah sudah mau mati kehabisan nafas.

Tampak ino langsung mengambil nafas yang dalam beberapa kali.

"Kita tunggu saja di depan" ajak Naruko

In Konoha Hospital

"Siapa yang keluarganya? Anda?" tanya seorang dokter yang keluar dari ruang UGD

"Bukan, sebentar lagi harusnya keluarganya datang, saya sudah menghubungi keluarganya" sambil menatap Kartu Tanda Pelajar milik Naruto

'Serasa familiar' pikirnya sambil menatap foto Naruto

"Nona Karin, Ikut saya sebentar" kata sesorang suster yang muncul tiba-tiba di sebelahnya

"Anda harus Check up untuk memastikan kondisi anda" kata suster tersebut

Suster tersebut melangkah menjauh disertai Karin yang mengikutinya.

-o0o-

"TADAIMA" kata Naruko menjeblak pintu utama rumahnya dan masuk kedalam

"Oi Naruko jangan jadi preman" seru Ino yang baru saja turun dari Mobil kakaknya

"Dei-ni tunggu saja sebentar disini" pesan Ino

"Iya un" kata Deidara sambil menyalakan sebatang rokoknya.

Baru saja Ino melangkahkan kakinya memasuki rumah Naru Naru. Mereka mendegar teriakan histeris Naruko di dalam. Mereka berdua bergegas memasuki rumah Naruko dan mendapati naruko terduduk menagis di dapur sambil menggenggam sebuah kertas.

"Naruko, kau kenapa?" tanya Sakura yang memeluk Naruko dari sisi kanan sedangkan Ino di kiri.

"Naru-Nii di rumah sakit, menabrak pohon tadi pagi" kata naruko yang menagis sesengukan

"Baca saja ini" kata Naruko menyerahkan memo yang di tinggalkan oleh Ibunya

Naruko menagis di pelukan Sakura.

Naruko POV

'Ini salahku kalau saja aku mengikuti kata Aniki,pasti ini tak akan terjadi'

Aku memang anak yang tidak berguna dan pembangkang.

"Naruko kita sebaiknya cepat ke Konoha Hospital, Baa-san harusnya sudah sampai" kata Ino

"Ayo" kataku sambil bergegas berdiri dan melesat keluar

END Of Naruko POV

Mereka bertiga segera bergegas memasuki mobil Deidara dan menuju ke Konoha Hospital

"Woi aku ini bukan Supir un" kata Deidara di perjalanan

"Siapa suruh lahir duluan dan punya Simnya lagi" kata Ino menaggapi kata-kata kakaknya

Deidara hanya menghembuskan nafasnya perlahan.

-o0o-

"Pasien dengan nama Uzumaki Naruto di ruang berapa sus?" tanya Kushina setalah sampai di meja Informasi

"UGD, Lantai 4B Ruang 10C" kata seseorang yang menjadi peunggu bagian Informasi

"Arigatou"

Kusina segera bergegas menuju Lift.

Kushina tampak kesana kemari mencari ruangan 10C. Matanya tertegun melihat seorang gadis yang nampaknya setahun atau dua tahun lebih tua dari Naruto dari kejauhan, dia langsung memegangi rambutnya yang merah setelah meliat rambut gadis itu.

'Tak, itu tak mungkin ida, terakhir dia di Ame' pikirnya

Dia lalu mentap ruangan di depan si gadis.

'10C' gumanya

"Sumimasen, kau yang menghubungi saya tadi" kata Kushina kepada gadis tersebut

"Watashi desu"

"Bagaimana kejadianya?" tanya Kushina

Karinpun menjelaskanya.

"Dokter menunggu anda di ruangan di ujung lorong ini" kata karin

"Arigatou"

Karin segera meininggalkan Kushina , sementara Kushina bergegas menuju ruuangan yang di tunjuk Karin tadi.

'Kenapa aku tidak menanyakan namanya?' pikir Kushina

Ketika ia berbalik Karin sudah tidak ada di pandanganya.

'Huh..aku harus cepat' Pikir Kushina

-o0o-

Sementara itu gerombolan gadis KJS kita sudah sampai di bagian Informasi.

"Ruangan Naruto Uzumaki di mana?" kata Naruko

'Uzumaki?' Pikir karin yang sedang melintas di loby dan di dapatinya seklebat pirang yang memasuki Lift, Cuma kali ini peerempuan sedangkan yang di atas laki-laki

'Hari ini banyak yang membingungkan, aku serasa mengenal mereka' pikir Karin

Karin lalu segera memainkan Hpnya dan menghubungi seseorang.

-o0o-

"Kaa-san, Aniki di mana?" kata Naruko mendapati Ibunya tengah terduduk lesu di kursi menunggu

"Anikimu baik-baik saja,hanya saja sekarang sedang masa kritisnya" kata Kushina menenangkan putrinya

"Eh ada Ino dan Sakura, bagaimana kabar kalian?"

"Kami baik saja baa-san, kami pamit dulu" kata Ino menarik tangan Sakura

"Hati-hati di jalan"

"Kaa-san, Ini salahku, ini salahku sampai Aniki masuk rumah sakit" kata Naruko dengan mata yang memerah

"Apa maksudmu?" tanya ibunya yang kebingungan

"Aku hiks~ , seandainya menuruti kata-kata Hiks~ Aniki hiks~ pasti tidak akan begini Hiks~" kata Naruko sambil berusaha menahan tangisanya

"Apa maksudmu" tanya ibunya sambil mengambil sapu tangan dan mengelap air mata putrinya

"Taadi pagi Naru ngajakin Aniki Bolos dan Aniki bilang lebih baik jangan, tapi Naru Bandel, Naru ga meratiin kata-kata Aniki"

"KAUU~!" nada bicara Kushina sudah meninggi

Naruko kontan tambah sesenggukan menyikapi naiknya nada suara Ibunya.

"Naru-chan, kaa-san tak melarang apa yang kau lakukan karena ibu merasa kau sudah dewasa untuk menaggapi mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirimu, kaa-san mengerti bagaimana anak seusiamu ingin bermain, karena kaa-san juga pernah muda, kaa-san jadi ingat ketika ibu membolos dan di ketahui oleh kakekmu,kaa-san dimarahi habis-habisan oleh beliau" kata Kushina mengingat masa lalunya

"Kaa-san tidak marah?" kata Naruko sambil menatap ibunya

"Kaa-san tidak marah, yang terjadi biarlah terjadi, yang penting kalian berdua anak kesayangan kaa-san baik-baik saja" kata Ibunya sambil mengacak-ngacak rambut Naruko

"lebih baik Naru-chan pulang saja dulu, ganti baju dan makan siang, tadi kaa-san sudah memasak Steak kesukaanmu, Naru-chan pasti belum makan siang"

"Tidak, Naru mau menunggu Aniki disini" kata Naruko sambil mengintip keadaan kakaknya dari pintu.

Dia melihat keadaan anikinya yang memprihatinkan, Selang menancap di sana sini.

"Kalau begitu ayo kita makan di bawah, nanti Naru-chan malah sakit kalau tidak makan" ajak Ibunya prihatin melihat kondisi putrinya.

Mereke berdua turun ke cafetaria untuk membeli mekanan, semenntara itu yang bisa mereka lakukan hanya berdoa untuk kesembuhan Putra/Aniki mereka,

In Somewhere

"Tou-san apa aku mengenal mereka?"

Karin terus saja memikirkan tentang masa lalunya namun semakin dia mengingatnya kepalanya sekamakin sakit

"Karin ayo kita pulang, hari sudah malam" kata seseorang yang tengah menunggui Karin

"Ayo"

Karin menatap makam ayahnya sekali lagi lalu meninggalkan Pemakamam Umum Amegakure.

-o0o-

T.B.C

Wuiihh... Fanfic pertama setelahpensiun 3 tahun. Flame ga masalah, asal tau aturan.

Setting Lokasi Jepang- Real World, namun kota-kota di Real Naruto ane masukin juga, seperti Konoha Desa kecil namun padat penduduk di timur Tokyo sedangkan Ame di wilayah Kansai Jepang tepatnya utaranya osaka,Suna di selatan Okinawa.