Fade to Dark

Disclaimer: Naruto bukan Punya saya tetapi milik Mr. Masashi Kishimoto

Genre: Adventure( dengan sisipan Romance, Humor dan Family)

Rating : M

Pair : Naruto x ?

Warning : gaje, OC, OOC, Typo(mungkin), dan masih banyak lagi.

Summary :

Berjalan diantara hitam dan putih. Kelamnya dunia shinobi membuatnya memilih jalan berbeda dari dua saudaranya. Melindungi dari balik bayangan kegelapan tanpa mereka sadari.

Fic ini tidak mengandung maksud apapun dan tak berniat menyinggung pihak manapun.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Kalo ada kesamaan crita, plot, dan alur itu hanya kebetulan semata. Tapi kalau ada kesamaan nama, tempat, judul dan sifat itu memang disengaja.

Chapter - 01

Konohagakure merupakan desa terkuat diantara lima desa shinobi lain di elemental nation. Itu semua didukung dengan banyaknya shinobi shinobi yang hebat dari desa ini. Desa Konoha dipimpin seseorang yang sering di panggil Hokage. Saat ini yang memimpin adalah Yondaime Hokage Namikaze Minato atau Kiroi Senko (Yellow Flash).

Walaupun desa ini merupakan desa terkuat diantara desa shinobi namun penyerangan seorang pria bertopeng beberapa tahun silang membuat luka yang sangat parah bagi Konoha. Bahkan sampai sekarang luka tersebut masih berbekas. Terutama bagi seorang anak yaitu Uzumaki Naruto.

Konohagakure no Sato

Di sebuah taman terlihat seorang anak laki laki yang berada di sebuah ayunan, anak laki laki tersebut memiliki rambut jabrik berwarna kuning dan sepasang bola mata berwarna blue-safir, mengenakan sebuah jaket berwarna hitam dengan lengan pendek, mengenakan celana pendek berwarna hitam dan sepatu Shinobi berwarna hitam. Dialah tokoh utama kita Uzumaki Naruto. ( A/N : Disini Naruto tidak punya kumis kucing nya )

Naruto Pov

Halo minna perkenalkan Nama ku Uzumaki Naruto. Aku adalah anak dari Youndaime Hokage yaitu Minato Namikaze dan Uzumaki Kushina atau yang sekarang sudah menjadi Namikaze Kushina serta Kakak kembar dari Namikaze Menma.

Kenapa aku menggunakan marga Uzumaki dan bukan Namikaze, itu karena kedua orang tuaku mengabaikanku atau lebih tepatnya tidak pernah menganggapku ada semenjak umurku 4 tahun dan alasannya adalah aku memiliki sedikit aliran chakra di tubuhku namun aku memiliki kepintaran yang setara atau mungkin diatas ayahku.

Mungkin sudah ribuan kali aku berusaha untuk mendapat perhatian dari orang tuaku namun hasilnya selalu nihil. Hanya Menma... Menma yang selalu mereka perhatikan. Memang sih Menma membutuhkan perhatian khusus karena ia seorang Jinchuriki dari Kyuubi no Yoko, tetapi setidaknya aku berharap mereka memberiku sedikit perhatian.

End Naruto Pov

Normal Pov

Hari mulai menjelang sore hari dan terlihat seorang anak berambut kuning jabrik tengah berjalan pulang ke rumahnya setelah kegiatannya di akademi ninja. Walaupun memiliki sedikit aliran chakra Hiruzen tetap memasukkan Naruto ke akademi walaupun Minato sempat menolakknya.

Naruto sempat merasa senang karena masuk ke akademi dan berharap di sana ia akan mendapat seorang yang mau menjadi temannya namun tidak ada satu anak pun yang ingin berteman dengannya.

Beberapa menit kemudian Naruto akhirnya tiba di Namikaze Compound.

"Tadaima" ucap Naruto yang lumayan keras hingga terdengar oleh mereka yang didalam, saat membuka pintu.

Namun tidak ada yang menjawab, Naruto melirik ke arah mereka yang sedang bergelut kebahagiaan, namun setelah itu ia langsung berjalan langsung ke kamarnya tanpa ada tegur sapa dari mereka.

Terdengar suara gemuruh ria, canda tawa, dan segala macam dari bawah lantai tempat kamar Naruto, tak lain adalah keluarganya sendiri.

Minato sedang membaca korannya sambil bercanda dengan Menma tidak lupa pula dengan Kushina yang mengobati Menma yang terluka karena latihan yang lumayan berat bagi dirinya, sambil bercanda pula.

Esok harinya, di pagi hari Naruto bangun, lalu bersiap-siap ingin berjalan jalan. "Kaa-san.. Tou-san.. Menma-Nii.. aku pergi dulu" ucap Naruto pamit. Dan tidak ada yang mejawab sama sekali.

TRANG!TRANG!TRANG!

Suara bunyi kunai saling berbenturan dihalaman rumah yang dilewati Naruto saat ingin berpamitan, terlihat seorang ayah yang melatih anaknya.

"Tou-san, benar benar hebat…" ucap Menma didengar oleh Minato, lalu menyerang lagi dengan kunainya.

"Hohoho.. tentu saja, siapa dulu ayahmu.." ucap Minato membanggakan diri pada anaknya, lalu membalas serangan dari Menma.

"Menma... Minato... sarapan sudah siap.."teriak Kushina memanggil dari dalam rumah.

"Ya.. Kaa-san/Kushina..."ucap Menma dan Minato berbarengan.

Naruto hanya bisa tersenyum dan tertunduk sedih melihat mereka dan dirinya yang tidak bersama mereka, dia selalu membayangkan kalau dia akan berlatih bersama Tou-san dan Otouto, lalu bisa memakan sarapan Kaa-sannya.

Naruto pergi ke warung ramen Ichiraku, karena Naruto tak pernah makan masakan Kaa-san nya lagi, 6 bulan yang lalu, jadi dia hanya makan ramen di warung Ichiraku saja dengan uang yang dia kumpul dari pemberian Kaa-san dan Tou-san, terkadang juga dari Uchiha Shisui yang sering mentraktirnya.

"Hei.. lihat ada si anak pembawa aib..." ucap salah seorang pria tua mencibir Naruto sedang makan.

"Benar.. aku heran bagaimana mungkin bisa dia terlahir kedunia ini.." seorang wanita yang ikut mencibir Naruto.

"Kaa-san.." ucap bocah kecil yang bergandengan dengan Kaa-san nya menunjuk ke arah Naruto.

"Hush.. jangan dilihat..." balas Okaa-san bocah itu dan langsung pergi.

Ada banyak sekali cibiran dari beberapa orang yang melihat Naruto, namun Naruto tidak memperdulikannya. "Hei.. apa yang kalian lihat, pergi sana...!" teriak paman Teuchi yang merasa terganggu pada tatapan para warga desa, takut akan membuat pelanggannya pada kabur.

Semua orang yang berkerumunan menatap Naruto mulai bubar, karena teriakan paman Teuchi. Bagi Teuchi sendiri tidak mempersoalkan itu, selama ada pelanggan mereka tetap sama dan tidak layak diperlakukan secara diskriminasi.

"Jii-san.. uangnya aku letakan di meja..." ucap Naruto pada Paman Teuchidan meninggalkan warung ramen Ichiraku.

"Ya, datang lagi..." Ucap paman Teuchi pada Naruto sambil tersenyum.

"Naruto hati hati ya..." ucap Ayame pada Naruto yang meninggalkan warung ramen Ichiraku dan Naruto hanya membalasnya dengan melambaikan tangannya dengan wajah datarnya.

Setelah itu Naruto hanya duduk di atas patung Shodaime Hokage sambil melihat pemandangan desa dengan bola mata berwarna blue safir berubah menjadi merah dengan 3 tomoe yang berkibar.

FlashBack

Dua tahun yang lalu dia berlari kearah hutan dengan sekuat tenaganya. Dia berlari dengan kekecewaan kuat didadanya karena hari ini adalah hari ulang tahunnya, dan dia menantikan hari ini karena dia akan dinyatakan sebagai calon ketua clan dari Namikaze clan karena dia adalah saudara tertua.

Namun hasilnya salah, adik kembarnya yang menjadi calon ketua clan Namikaze menggantikan Naruto. Dia sangat kecewa pada keputusan kedua orang tuanya padahal mereka telah menjanjikannya padanya.

Dia berhenti di depan sebuah pohon besar di tengah hutan setelah kecapaian berlari.

"Hai adik kecil" ucap seorang dari belakan Naruto.

Naruto menatapnya dan melihat sorang berpakaian anbu tanpa topeng. Dia memilki mata merah dengan 3 tomoe rambut pendek jabrik. Tinggi sekitar 175 cm.

"Ada apa crow-san?" Tanya Naruto sedih mengenalinya.

"Kau mengenaliku?" Tanya sianbu.

"Hai... aku merasakan sesuatu yang sama jika kau menjaga menma?" Ucap polos Naruto.

'Dia sensorik.. Menarik' pikir anbu crow itu.

"Kenapa kau disini adik kecil?" Tanya anbu itu.

"Hiks.. Ano.. Hiks.. tousan.. Hiks.." Ucap Naruto mulai memangis. Anbu itu menghampiri dan memeluk Naruto.

"Jangan menangis dihari ulang tahunmu"ucap sianbu menenangkan Naruto dengn mengusap usap kepalanya.

"Hiks.. Cuma Menma yang.. Hiks punya kado.. aku .. Hiks.. Tidak punya apa apa" ucap Naruto sedih. Anbu itu lalu melepaskan pelukannya dan menatap Naruto dengan sharingan 3 tomoenya.

"Aku akan memberikanmu kado.. Apa yang kau mau?" Tanya anbu itu kembali.

"Apapun yang kumau?" Tanya balik Naruto mulai menghapus air matanya.

"Apapun itu" ucap sianbu dengan senyum.

"Aku mau mata merah sepertimu Nii-san, jadi saya bisa menjadi adik Nii-san" ucap Naruto membuat anbu itu shok.

"Kenapa kau mau mata merah menakutkan dan mau jadi adikku?" Tanya sianbu balik.

"Aku merasa cool jika punya mata seperti itu, dan aku merasa hangat disampingmu Nii-san, lebih hangat dibanding sama Tou-san atau Kaa-san" ucap Naruto sedih dan menunduk.

'Saya juga Naruto-kun.. Tapi.. Oh.. Mungkin akan berhasil mengingat kau memiliki regenerasi super melebihi jinjuuriki' pikir si anbu.

"Hum.. Baik, tapi ada syaratnya" ucap sianbu.

"Apa itu Nii-san? " Jawab polos 4 tahun Naruto.

"Jangan katakan pada siapapun kalau kau memiliki mata ini sampai kau benar benar menguasainya dengan baik" ucap sianbu.

"Kenapa ?" Tanya Naruto.

"Karena.. Ini disebut sharingan dan banyak orang yang memburunya. Jika kau lemah dan tidak bisa melindungi matamu, maka matamu akan diambil dan kau kan buta untuk selamanya" ucap sianbu kembali dan Naruto mengangguk.

"Ok.. Kita harus ketempatku untuk melakukan blood ritual" ucap sianbu.

FlashBack End

Itulah kenangannya bersama sosok yang dianggapnya kakak itu. Orang yang memberikan darahnya agar ia memiliki sharingan, kekuatan yang menghebohkan dunia. Sejak saat itu, 2 minggu kemudian barulah Naruto siuman setelah melakukan blood ritual.

Naruto pun tau kalau nama anbu itu adalah Shisui Uchiha. Dia mulai melewati hari hari bersama Shisui dengan Naruto mulai dilatih oleh Shisui karena tidak ada satupun yang ingin melatihnya.

To be Continue

Sumber :

MAKE DESTINY by @the ereaser. King Of Shinobi by @ksatria bangsa. The Legacy by @Akira elgan. Jalan Hidupku by @MrMentholz. Hikari No Yami by @Apocalypse of Yami. Ninja no Kage by @Azumamaro.