Title :
" Only Love "
Cast :
- Park Chan Yeol
- Byun Baek Hyun
Etc
Gendre :
- Marriage life , sad, little bit hurt, GS, Etc
Author :
@real_tutu61
Rate :
PG15
Lenght :
Chapterd
Disclaimer :
Ini ff asli buatan saya jika ada kesamaaan cerita sungguh bukan unsur kesengajaan.
Bila tidak suka dengan couple yang saya buat tolong jangan bash mereka, bash saya saja :)
Di mohon untuk tidak memplagiat, orang pintar pasti menghargai karya orang lain :)
Ingat, Tuhan lihat apa yang kamu lakuin .
Mereka semua adalah milik Tuhan, Keluarga, Agensi, and Fans .
Saya hanya menggunakan mereka sebagai ide cerita saya .
WARNING !!
Jika anda tidak suka dengan gendre yang saya buat, tolong tinggalkan cerita ini :)
Jika anda penasaran dan suka selamat membaca :)
Hati-hati typo bertebaran ~
Happy reading
= Summary =
"Kehidupan lebih lemah dari pada Kematian
Dan Kematian lebih lemah dari pada Cinta . Karena aku akan mencintai mu sampai kematian menghampiri ku dan mempertemukan kita kembali"
= Story On =
"Happy anniv ChanBaek, Happy anniv ChanBaek, Happy anniv happy anniv .. Happy anniv ChanBaek"
"Chaaa, Chagiya Happy Anniv kita yang ke-2 . Ah~ tidak terasa aku menikah denganmu sudah selama ini. Apa kau bahagia? Jika aku kau tidak perlu menanyakannya lagi jelas aku sangat bahagia"
Hembusan angin sore menerpa wajah cantik seorang yeoja yang tengah duduk di bawah pohon mapel di sebuah bukit, menghembuskan surai rambut hitamnya ke udara, sambil menggenggam erat kedua tangannya mendekapkannya di dadanya lalu menutup matanya berdo'a dengan khusyu pada Tuhan .
"Tuhan semoga Chanyeol-Ku selalu bahagia, amin"
Permintaan yang sangat simple namun sarat akan arti, ia tak meminta apapun ia hanya meminta untuk Chanyeol, Park Chanyeol, suaminya agar selalu bahagia.
Ia pun membuka mata indahnya kembali, meniup lilin yang ada tepat di hadapannya. Lalu tersenyum manis . Sangat manis .
Yeoja itu mengeluarkan secarik kertas dari tas nya. Sebuah sketsa seorang namja tampan yang saat ini ia pegang, ia kembali tersenyum namun kemudian senyum itu berubah menjadi senyuman getir yang memilukan.
"Chagiya, aku tau itu adalah Cita-cita mu tapi apa harus cita-cita mu itu yang membawamu pergi?"
Ucapnya lalu menerawang jauh ke atas langit
Matanya terpejam, buliran krystal itu meluncur dengan bebas dan menganak sungai di sana tanpa intrupsi .
"Aku merindukanmu"
Bisiknya pilu
~Flashback~
Baekhyun P.O.V
Aku masih ingat saat pertama kali kita bertemu.
Hari itu, hari pertamaku mengijak sebuah Universitas dan seperti biasa mahasiswa baru wajib mengikuti orientasi sekolah termasuk aku.
Pagi itu aku datang segaja lebih awal, tapi tepat seperti dugaanku para Sunbaenim sudah datang lebih dulu dan bersiap di gerbang sekolah. Dangan tingah sombongnya belagak mengecek perlengkapan Hoobaenya .
"Baek, mereka begitu menakutkan bukan ?"
Rengek Kyungsoo sahabatku sambil menarik-narik lenganku
"Aish aniya !! Menakutkan bagaimana maksudmu ? Lihat kita sudah berdandan super gila, jelas kita yang jauh lebih menakutkan"
Jawabku seraya membuka topi kerucut dan memperlihatkan rambutku yang di kepang enam, aneh seperti orang bodoh . Tapi mau bagaimana lagi ini sudah menjadi syarat untuk kami, mahasiswa baru .
"Chaaaa !!!! Go !!!!"
Teriak Kyungsoo tiba-tiba bersemangat, entah dari mana semangatnya muncul
Skip
Proses pemeriksaan pun berakhir. Aku dan Kyungsoo selamat dari hukuman para Sumbaenim. Menunggu mahasiswa yang mendapat hukuman cukup membosankan untukku. Aku pun mulai membiarkan mataku bergerak mengamati Universitas baruku. Sangat bagus, tidak salah aku memilih universitas ini .
"Berkumpul !!! Cepat berkumpul !!!"
Teriak seseorang secara tiba-tiba dari arah tengah lapangan menyuruh kami untuk berkumpul
"Kyaaaa ... Itu .. Itu ... Itu dia"
Teriak Kyungsoo histeris saat melihat namja yang ada di tengah lapangan itu sambil menunjuk-nunjuk ke arahnya
"Siapa ?"
Tanyaku acuh
"Park Chanyeol Sunbae kita, dia tampan sekali kan"
Ucap Kyungsoo berlebihan dengan wajah berbinar-binar
"Eum, biasa saja. Aku tidak mengenalnya"
Jawabku santai
"Aish, kau ini. Aku juga tidak mengenalnya. Tapi tadi aku tak sengaja melihat nama dan photonya di daftar panitia orientasi. Kau tau dia itu calon pilot"
Ucap Kyungsoo menjelaskan, sejujurnya aku tidak ingin tau, aku sama sekali tidak tertarik
"Oh !!"
Jawabku singkat sambil tersenyum kecut
Aku, Kyungsoo dan mahasiswa yang lain pun jalan berkumpul menuju lapangan sekolah. Namja yang katanya bernama Park Chanyeol itu pun menjelaskan beberapa permainan yang menurutku sangat konyol.
Aku pun tidak terlalu memperhatikan penjelasannya bagiku itu tidak menarik.
Dengan microfon di tangannya ia mulai menjelaskan dan memperkenalkan Universitas baruku ini pada para Hoobae.
"Kau !!"
Teriak Chanyeol sambil menunjuk tepat kearahku.
Aku bingung siapa yang ia maksud. Kyungsoo pun juga ikut bingung bahkan ia menoleh ke kanan dan kiri. Aku pun menoleh ke belakang, tapi akulah yang berada paling belakang.
"Apa aku ?"
Bisikku sambil menunjuk diriku sendiri
"Iya kau, yang sedari tadi tidak memperhatikan dan mendengarkan penjelasanku"
Ucapnya lantang menggunakan micrafon di tangannya.
Dia ingin membuatku malu, hah ?
Ish, menyebalkan .
"Aku mendengarkan"
Teriakku santai
Tak ku sangka ternyata responku membuat semua orang yang berada disana melihatiku, termasuk para sunbaenim yeoja yang terlihat sinis.
Apa salah ku ?
"Kemarilah"
Ucap Chanyeol lembut sambil melambaikan tangannya
Dengan terus di dorong Kyungsoo, dan karena tatapan sinis para sunbae akhirnya dengan sangat terpaksa aku melangkahkan kaki ku menghampirinya yang tepat berada di depan
'Ck, orang yang sangat menyebalkan'
Gerutuku dalam hati
"Kenapa ?"
Tanyaku dingin saat sampai di hadapannya
"Eum tidak. Nanti kau masuk jurusan apa ?"
Tanya Chanyeol ramah
"Psikolog"
Jawabku ketus
"Kau jangan takut"
Ucap Chanyeol lembut
"Tidak. Aku tidak takut. Eum, tapi bisakah kau berbicara tanpa microfonmu itu ? Aku sudah cukup mendengar disini. Kau lihat kita sangat dekat"
Teriakku sambil merebut microfonnya. Dia benar-benar menyebalkan.
Semua orang tertawa melihat tingkahku. Apa yang lucu ?
"Benarkah ? Eum, aku pikir begini lebih dekat"
Ucap Chanyeol sambil menarik tubuhku ke dalam pelukannya
"Huuuuu"
Teriak semua orang yang ada di sini begitu pula para sunbae yeoja yang terlihat tidak suka dengan adegan ini.
Hei, bukan aku yang melakukannya !!
Begitu dekat Chanyeol denganku, ia tersenyum sangat, ... Manis. Aish sial aku terpesona, aku buru- buru tersadar dan langsung melepaskan pelukannya.
"Kau ini apa-apaan eoh !"
Teriakku seraya pergi, dan kembali menghampiri Kyungsoo
Aish namja itu menyebalkan sekali tapi jujur saja senyumnya membuat jantungku berdebar tak karuan.
Sial !!
"Bagaimana rasanya di peluk sunbae tampan, ah aku iri"
Tanya Kyungsoo mengejekku
"Aish, kau ini apa-apaan"
Jawabku malu, aku yakin wajahku seperti udang rebus saat ini
SKIP
Masa orientasi pun sudah berakhir. Namun, setelah kejadian itu aku dan Chanyeol semakin dekat, aku tak menyangka bisa dekat dengannya seperti ini, aku tau banyak yeoja yang tak menyukai kedekatan kami, karena ya bisa dikatakan Chanyeol itu termasuk dalam jajaran namja populer di Sekolahku . Jadi wajar saja banyak yang tak menyukai kami dekat .
"Baek, ayo ikut aku"
Ajak Chanyeol sambil menggandeng tangaku
"Kemana sunbae ?"
"Sudah ikut saja"
Ucapnya sambi menggandeng terus tanganku
Aku hanya menuruti ajakan Chanyeol, tanpa aku tau dia akan membawaku kemana
"Chaaaaa, sampai"
Teriaknya lalu melepaskan gandengan tangannya saat kami sampai
"Woaaaaa ini indah sekali"
Ucapku yang ikut teriak karena terpesona melihat pemandangan yang sangat indah di hadapanku, tak ku sangka ia membawaku ketempat seindah ini
"Kau menyukainya ?"
Tanya Chanyeol memandangiku
"Tentu saja !! Apa kita masih di korea ? Aish, kenapa aku bodoh sekali tidak menyadari jika di kampus kita ada tempat seindah ini"
Selorohku sambil memukul keplaku sendiri
"Kkk~ itu wajar Baek, tempat ini memang tidak banyak yang tau karena letaknya di belakang sekolah . siapa yang mau kesini"
Jelas Chanyeol sambil tertawa renyah khas nya , aku pun tersenyum canggung, aku yakin wajahku sangat idiot saat ini
"Ayo kita duduk di sana"
Ajak Chanyeol sambil menarikku ke tepian danau
Kami pun duduk di tepiannya. Suasana menjadi hening sejenak, aku jengah dengan situasi ini, sampai akhirnya aku yang memulai pembicaraan.
"Mmm ... Sebenarnya, ada apa sunbae mengajakku ke sini ?"
Tanyaku sambil memainkan tanganku di air danau
"Ada yang ingin aku katakan padamu"
Jawabnya
"Apa ?"
Tanyaku lagi namun tetap tak memperhatikannya, aku terlalu asik
"Aku menyukaimu. Apa kau mau menjadi kekasihku ?"
Ucapnya to the poin, sontak itu mebuatku kaget, tak percaya dengan apa di katakan Chanyeol
"Aish, sunbae kau ini senang sekali bergurau. Ini tidak lucu"
Ucapku mengalihkan
"Aku sedang tidak bergurau. Aku serius"
Ucapnya meyakinkan
Ku tatap matanya mencoba mencari kebohongan di sana. Namun nihil aku tak menemukannya hanya ada sorot kejujuran dan keseriusan di mata indahnya
"Jujur saja aku menyukaimu saat pertama kali kita bertemu. Kau ingat saat aku memelukmu di hari orientasi dulu ?"
Tanyanya mengingatkanku
"Iya tentu saja aku ingat"
Jelas saja aku ingat kejadian itu tak mungkin aku lupakan begitu saja
"Dan sejak saat itu aku menyukaimu. Kau selalu berada di dalam otakku, Baek . Seolah kau selalu berputar di dalam sana.
Baekhyun, would you be my girlfriend ?"
Aku terdiam. Aku harus jawab apa ? Aku harus bagaimana ? Aku bingung, sangat bingung.
Aku sangat begitu tau jika begitu banyak yeoja di luar sana yang menyukai Chanyeol. Sejujurnya aku tak peduli jika seandainya aku harus di benci mereka, toh itu tak berpengaruh untukku, tapi bagaimana dengan sahabat terbaikku, Kyungsoo. Ia sangat menyukai Chanyeol.
Apa yang harus aku lakukan ?
"Baek, what your answer ?"
Tanya Chanyeol yang sukses membuyarkan lamunanku
"Ah, Tapi sunbae, apa kau yakin menyukai yeoja sepertiku ? Apa kau tak sadar kau begitu tampan dan terkenal di kampus ? Apa kau tak tau jika begitu banyak yeoja yang menyukaimu ? Mereka lebih segalanya dari aku-"
Aku terdiam sejenak, sesak sekali rasanya mengatakan ini . Ada apa denganku ?
"-Terlebih sahabatku ia juga menyukaimu, apa kau ingin aku menjadi sahabat yang jahat ?"
sambungku, mengatakan ini membuat dadaku sesak sekali, rasanya aku ingin menangis.
'Yang kau lakukan sudah benar Baek, yang kau lakukan sudah benar'
Tapi ini menyesakan
"Aku tidak perduli. Aku hanya menyuakaimu, only one, only you. Aku tidak perduli dengan yeoja-yeoja itu. Itu urusan mereka, karena kau yang aku cintai hanya kau, dan sahabatmu aku yakin ia tak akan marah, dia pasti akan mengerti, percayalah"
Ucapnya mencoba meyakinkanku
"Tapi sunbae ..."
"Cukup !! Aku sudah tau apa jawabanmu. Terimakasih untuk mempermainkan perasaanku selama ini. Membuat ku berpikir seolah-olah kau juga menyukaiku, mungkin aku terlalu percaya diri . Atau mungkin kau sudah memiliki seseorang yang lain di luar sana. Maaf aku lancang"
Ucap Chanyeol lalu berdiri dan beranjak meninggalkanku dengan raut wajah yang aku yakin itu wajah kekecewaan
Kulihat punggungnya semakin jauh meninggalkanku, tanpa pikir panjang aku bangkit mengejarnya, ku peluk ia dari belakang dengan erat.
'Baek, kau sudah melakukan kesalahan besar'
"Maafkan aku sunbae, sungguh aku tak bermaksud mempermainkanmu. Sejujurnya aku juga menyukaimu"
Ucapku sambil memeluknya dan entah mengapa aku menangis, aku tidak bisa menahan sesak di dadaku.
'Ini salah . ini tidak benar. Kyungsoo maafkan sahabat penghianatmu ini'
Chanyeol melepaskan pelukanku tanpa berkata apapun. Apa ia benar-benar sudah membenciku ? Apa langkah yang ku ambil ini sudah terlambat ? Aku harus bagaimana ?
Aku menunduk sambil menangis
Chanyeol mengangkat daguku, membuatku betatapan dengannya . Kupikir dia marah padaku tapi di luar dugaanku ia membalikan tubuhnya dan berbalik memelukku.
"Kau mau menjadi yeoja-ku ?"
Tanyanya lagi, aku hanya menganggukan kepalaku, tak mampu berkata apapun aku terlalu bahagia
Semoga langkah yang aku ambil bukan hanya pemikiran sesaatku saja . semoga ini tindakan yang benar.
Chanyeol tersenyum padaku, sangat manis, ia menatap mataku penuh cinta, itu yang aku lihat dan memang seakan matanya mengatakan hal itu padaku.
Chanyeol mendekatkan wajahnya, menatap mataku intens, menyatuhan bibir kami, hanya kecupan ringan yang manis.
Aku dan Chanyeol kembali ke kelas dengan bergandengan tangan, semua orang memandang sinis ke arahku, ah sepertinya aku harus terbiasa dengan ini.
Karena kami berada di jurusan yang berbeda kami harus berpisah, rasanya aku tidak ingin melepaskan tangan hangat itu, rasanya aku ingin terus menggenggam tangan kekasihku.
Aku berjalan menuju kelas dengan perasaan yang sangat bahagia. Saat sampai di sana aku melihat Kyungsoo sedang sendiri di sana.
Bodoh !! Byun Baekhyun bodoh !! Kau melupakan hal terpenting sahabatmu, Kyungsoo.
Aku terlalu larut dengan kebahagiaanku bahkan lupa dengan hal penting ini, apa yang harus aku katakan padanya ? Bahkan aku belum menyiapkan sepatah kata apapun untuk menjelaskan pada Kyungsoo.
Takut. Perasaan itu menyergap hatiku saat ini.
Takut, jika Kyungsoo marah padaku bahkan membenci dan tak akan memaafkanku.
Tapi bukankah aku harus mengatakannya ? Aku tidak mungkin menyembunyikannya, aku tidak ingin Kyungsoo tau kabar ini dari orang lain, aku yakin pasti dia akan jauh lebih membenciku.
Ku hampiri Kyungsoo dengan perasaan bersalah dan takut.
"Hai, Kyung. Apa yang sedang kau lakukan ?"
Tanyaku gugup
"Aish, Baek. Kau dari mana saja, eoh ? Aku mencarimu kemana-mana"
Tanyanya
"Mmmm ... Itu ..."
"Kau kenapa ?"
Tanyanya bingung
"Kyung, ada yang ingin aku katakan padamu"
Ucapku memberanikan diri, ini tidak boleh di tunda lagi
"Sepertinya ini serius. Apa yang ingin kau katakan ?"
Ucapnya sambil mengerutkan keningnya
"Tapi berjanjilah kau tidak akan marah padaku"
Ucapku, sejujurnya berkata seperti ini sangatlah percuma karena aku tau Kyungsoo pasti akan marah padaku dan harga mati di bencinya sudahlah hal yang pasti akan aku dengar setelahnya, tapi setidaknya aku sudah berusaha jujur padanya
"Mmm, iya"
Ucapnya sambil tersenyum tulus
'Apa kau masih akan tersenyum tulus seperti itu Kyung jika aku mengatakan sebenarnya ?'
"Kyungsoo, tadi aku pergi dengan Chanyeol sunbae"
Ucapku takut
"Kemana ?"
"Ke danau belakang sekolah"
Jawabku gugup
"Lalu ?"
Tanyanya mendadak datar, seakan tau apa yang akan aku katakan
'Kyung kumohon jangan seperti ini, aku takut'
"Dia berkata padaku jika dia menyukaiku"
Ucapku sambil meremas tanganku sendiri, oh ya tuhan mengapa ini sangat menyulitkan
"Apa jawabanmu ?"
Tanyanya dingin
'Kyung, jangan seperti ini kau membuatku takut 100 kali lipat'
"Aku .. Aku .. Aku bilang aku juga menyukainya. Kyungsoo sungguh aku tidak bermaksud untuk menghianatimu. Aku juga tidak mengerti dengan perasaanku mengapa aku juga menyukainya. Kyung, kau boleh marah padaku asal jangan membenciku . Aku tidak bisa di benci olehmu . Ah, apa perlu aku berkata pada Chanyeol jika aku tak menyukainya agar kau tak membenciku . Baiklah aku akan menemuinya dan mengatakan tidak menyukainya"
Selorohku mengeluarkan semua yang ada di hatiku. Kyungsoo terdiam, aku bangkit dari duduk ku hendak pergi menemui Chanyeol . aku tau Kyungsoo pasti marah dan membenciku saat ini .
"Inikah yang membuatmu takut ?"
Tanyanya lalu menarik tanganku untuk kembali duduk
Aku hanya menganggukan kepalaku. Aku terlalu takut untuk menatap wajah Kyungsoo.
Kyungsoo mengangkat wajahku agar bertatapan dengan mata besarnya
Aku yakin sebentar lagi ia akan menampar atau melakukan hal semacamnya untuk meluapkan kemarahannya pada sahabat penghianat sepertiku. Biarlah aku akan terima itu semua .
Kaget. Aku sangat kaget tidak seperti yang aku bayangkan Kyungsoo malah tersenyum padaku walau pun awalnya ia menampakan wajah marah padaku. Tapi sekarang justru ia tersenyum manis seperti tak ada kemarahan .
"Kau takut aku marah ?"
Tanyanya masih tersenyum
Aku masih tak menjawab hanya dapat menganggukan kepalaku saja. Aku masih takut dan .. Bingung. Kyungsoo masih dengan senyuman tulusnya.
"Baek, dengarkan aku. Perasaanku pada Chanyeol hanya sebatas kagum antara hoobae dan sunbae nya saja, tidak lebih. Aku tidak menyukainya"
Ucapnya terus tersenyum
'Sungguh ? Kau membuatku bingung Kyung'
"Sungguh ?"
Tanyaku tak percaya
"Sungguh. Kau tau mendengarmu bersama dengan Chanyeol aku sangat bahagia"
Jawabnya
"Tapi mengapa kau bersikap seperti tadi ?"
Tanyaku bingung
"Aku ingin saja biar terlihat seperti di dalam drama"
Ucapnya dengan wajah polos nan menyebalkan itu
Orang ini benar-benar.
"Mmm, Baek. Sejujurnya aku sudah memiliki kekasih"
Ucapnya lalu tersipu malu
"Hah benarkah ? Sejak kapan ? Aku tak pernah melihatmu bersama namja, dan eoh mengapa kau tak memberitauku. Aish kau jahat"
Ucapku kesal, sahabat macam apa dia aku sudah bersusah payah mengatakan hal ini dia malah menyembunyikan hal bahagianya
"Maafkan aku. Sungguh aku tak bermaksud untuk menyembunyikannya hanya saja aku malu dan takut untuk mengatakannya. Kau belum memiliki kekasih aku takut kau tersinggung"
"Kya, mana mungkin aku seperti itu"
Ucapku kesal
"Maafkan aku Baek"
Ucapnya tertunduk kali ini ia yang terlihat takut
Sejujurnya aku memang kesal tapi aku tak marah. Aku hanya kesal mengapa sahabat terbaikku membohongiku.
"Sejak kapan kau bersama namja itu ?"
"Sejak satu bulan yang lalu"
Jawabnya masih takut
"Aish, siapa namja itu ?"
Tanyaku lagi
"Eum, dia itu Jongin sahabat Chanyeol. Chanyeol juga tau juga tau jika aku dan Jongin berkencan"
Jelasnya
"Aish, pantas saja Chanyeol sangat santai sekali saat aku mengatakan jika kau juga menyukaimu, ternyata dia sudah tau"
Dengusku sambil mempoutkan bibirku
"Jujur saja aku yang menyuruhnya, aku ingin kau juga mengatakan jika kau benar-benar menyukainya dari hatimu"
"Aish, kau ini ternyata bersekongkol dengannya , menyebalkan . Pantas saja dia begitu santai"
"Benarkah ?"
Tanyanya
"Eumm"
Gumamku kesal
"Jadi apa kau marah padaku ?"
"Aish, mana mungkin. Justru aku sangat bahagia"
Ucapku sambil tersenyum
"Terimakasih, Baek kau memang sahabat terbaikku"
Balasnya juga tersenyum
"Ya kau juga sahabat terbaikku, Kyung. Mmm, selamat atas kebersamaanmu dengan Jongin"
"Ya terimakasih . selamat juga atas kebersamaanmu dengan Chanyeol"
Timpal Kyungsoo
Kami pun tertawa, tertawa karena bahagia, tertawa atas tingkah konyol kami yang saling memberi selamat
Tuhan terimakasi telah memberikan orang-orang terbaik di dunia di sekitaku.
SKIP
Aku pulang bersama Chanyeol bukan sebagai sunbae dan hoobae lagi, melainkan sebagai sepasang kekasih.
Sejak hari itu aku dan Chanyeol menjalani hubungan yang serius.
Setelah 3 tahun Chanyeol pun lulus dan di angkat sebagai pilot di maskapai penerbangan terbaik di Korea Selatan.
Dan satu tahun setelahnya aku juga lulus dengan gelar sarjana psikologi.
Inilah saat puncaknya setelah 4 tahun kami bersama tepat di hari kelulusanku Chanyeol datang bersama dengan keluarganya dan meminangku untuk di jadikan wanita terakhir dalam hidupnya, tanpa pikir panjang aku pun mau untuk di persuntingnya.
"Segeralah tidur"
Suara halus menyapaku dari balik telephone
"Baiklah. Aku sungguh tidak sabar untuk besok"
Ucapku penuh kebahagiaan
"Kau akan menjadi istriku, jadi sekarang ini kau boleh menikmati kesendirianmu"
Ucap Chanyeol
"Iya, kau juga segeralah tidur"
Timpalku
"Baek, aku hanya ingin memberitaumu sekali lagi. Aku ini seorang pilot dan kau taukan aku akan sering meninggalkanmu untuk bekerja"
"Yeol, kita sudah 4 tahun bersama dan tak ada masalah apapun. Sudahlah jangan membuatku bersedih di hari bahagia kita"
Jawabku dengan nada yang cukup tinggi
Mengapa Chanyeol harus mengatakan hal itu aku akan menerimananya dengan senang hati .
"Maafkan aku. Terimakasih chagiya. Ayo kita tidur dan bersiap untuk besok"
Ucapnya penuh semangat.
Aku suka Chanyeol yang seperti ini
"Iya"
Jawabku
"Aku sangat mencintaimu"
Ucapnya
"Aku jauh lebih mencintaimu"
Balasku sebelum mematikan sambungan telephone
Aku begitu mencintai namja ini bagiku dia adalah segalanya. Tuhan ku mohon jaga selalu ia untukku, karena separuh kebahagiaan dan nyawaku ada padanya.
Saat selesai menelphone Chanyeol, aku berjalan menuju kamarku. Aku tak sengaja melihat selembar undangan pernikahanku dan Chanyeol yang masih tersisa.
Di undangan itu tersusun sangat apik "Park Chanyeol - Byun Baekhyun" dengan banyak hiasan hati di tepiannya. Aku hanya tersenyum sendiri memandanginya.
"Baek, segeralah tidur, apa kau ingin bangun kesiangan besok ?!"
Teriak eomma memarahiku
Tentu saja aku tidak ingin terlambat sedetik pun.
Aku pun bergegas untuk tidur.
Rasanya aku baru saja memejamkan mataku beberapa menit saja. Tapi kecupan hangat eomma membangunkan tidurku.
"Eum, eomma"
Bisikku manja sambil ku peluk eommaku
"Jangan terus bermanja-manja, sebentar lagi kau akan menikah"
Ucap eomma sambil menarik tubuhku i bangun
"Ah, eomma. Mungkin aku tidak akan bisa bermanja-manja lagi padamu, aku akan mengikuti suamiku. Kau pasti akan merindukanku"
Jawabku manja
"Itu pasti, eomma akan selalu merindukan putri eomma yang manja ini. Sudah segeralah mandi dan segera berias. Eomma memiliki sesuatu untukmu"
Ucap eomma sambil mengusap matanya
Aku yakin pasti ia menangis. Melepaskan putri satu-satunya pasti sangat berat, aku juga eomma tapi sekarang aku sudah tumbuh besar dan akan menjadi istri sepertimu .
"Kau semalam tidur jam berapa ?"
Tanya penata rias yang sedang meriasku saat ini
"Agak malam. Aku sangat gugup"
Jawabku malu
"Kau gugup kenapa ?"
Teriak suara yang tak asing lagi bagiku
"Kyungsoo !!"
Tetiakku sambil berbalih tak memperdulikan jika saat ini aku sedang dirias
"Hei !! Make-up mu bisa berantakan"
Bentak penata rias kesal
"Duduklah aku akan membantu mempersiapkan diluar"
Ucap Kyungsoo lalu ia pun pergi meninggalkanku.
Aku kembali di rias, rasanya aku benar-benar gugup
"Sudah selesai"
Ucap si pentarias
"Apa aku terlihat cantik ?"
Tanyaku
"Bukalah matamu, di hadapanmu sudah ada cermin yang sangat besar"
Ucapnya sedikit kesal
"Oh iya. Mmm maafkan aku, aku begitu gugup"
Rengekku
"Jangan gugup. Kau tetlihat sangat cantik"
Pujinya sambil tersenyum lalu pergi meninggalkanku
"Baek, ini"
Ucap eomma yang menghampiriku sambil membawa sebuah kotak lalu ia membukanya dan ternyata itu adalah sebuah baju pengantin tradisional
"Ini baju milik nenekmu, eomma juga saat menikah memakai ini. Jadi pakailah"
Sambungnya
"Baju ini sangat indah . terimakasih eomma"
Ucapku sambil tersenyum bahagia ku sambut gaun itu lalu ku peluk eommaku sayang
"Kau cantik luar biasa. Chanyeol sudah menunggumu di depan"
Ucap eomma saat aku selesai mengenakan gaun pernikahanku
Aku keluar bersama dengan eomma, appa langsung menggantikan posisi eomma. Appa menggandeng tanganku erat sambil terus memandangiku . ku lihat dari sorot matanya ada sebuah kesedihan namun juga kebahagiaan, mungkin ia tak menyangka putri kecilnya yang dulu ia gandeng tangannya untuk belajar berjalan saat ini ia kembali menggandengnya untuk berjalan di atas altar menuju gerbang pernikahan. Terimakasih appa .
Chanyeol sudah menunggu di depan sana dengan gagah dan tampan.
Acara pernikahanku pun berjalan intim dan hikmat.
"Kau cantik"
Bisik Chanyeol setelah kami selesai melangsungkan janji suci pernikahan. Akhirnya kami mulai tenang setelah acara resepsi kami selesai
"Kau juga tampan"
Ucapku balik memujinya
"Ugh, aku begitu lelah"
Uca Chanyeol sambil menatapku sendu
"Kau sakit ?"
Tanyaku cemas
"Tidak, aku hanya lelah saja jika harus terus menyalami mereka"
Ucapnya sambil tersenyum nakal
"Ah, kau ini membuatku khawatir saja"
Ucapku sambil memukul lengannya pelan
"Aku mencintaimu"
"Aku juga mencintaimu"
Chanyeol mendekatkan wajahnya padaku, menyatukan bibir kami, ia menciumku penuh cinta, melumatnya lembut tidak ada nafsu di sana hanya ciuman yang menyatakan jika kami sekarang adalah pasangan suami dan istri.
Chanyeol menggendongku ala bridal style dan membawaku masuk ke dalam kamar.
To Be Continue
Makasih udah mau baca karya abal gak karuan Tutu :'D
Maapkeun jika membaca ini menjadi membuang waktu kalian
Sekali lagi maafkeun, hehe
But I hope you like my story, please for review, comment and vote maybe hehehe, follow me if you want hehehe see ya next chap . Love ya .
