Disc: Om Masashi donkkkk….

Pair: Sasu×Naru always…

Rate: T buat awal….

Warning: Yaoi a.k.a boyslove, Ooc, Bahasa . Don't like,Don't read…jadi dari pada muntah waktu baca mendingan tekan tombol keluar saja. Thanks.

Note's: Hm...nie fict pertama Sky...jadi kalo ada yang gak suke lebih baek gak usah baca sekalian...jujur Sky gak suka di FLAME...tapi buat yang mau kasih saran boleh kok RnR ya..?? Kalo bahasanya campuran, dan kalo banyak kata yang mengulang, maaf ya itu ciri khas Sky. Sky mohon...buat para senpai...Sky mohon bantuannya ya....Okeh mulai aja ya…

"berbicara"

'berpikir'

OoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooO

MINUS 100%

By: Blue Sky

OoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooO

Normal pov:

Bulan menggantung, menunggui waktu untuk berganti tugas dengan sang mentari. Terlihat dua orang pria berambut keemasan, dan seorang wanita berambut merah darah, menyusuri jalan dengan mobil Limosin type terbaru milik mereka, menuju sebuah rumah. Sebuah rumah yang akan menjadi sebuah neraka bagi salah satu diantara mereka.

Didalam mobil:

"Tou-San,kita mau kemana?," tanya salah satu pria tersebut, yang terlihat lebih muda. "Tentu saja bertemu calon menantuku, Naruto" jawab seorang pria lagi yang bisa dipastikan ayah dari pemuda yang dipanggil Naruto itu. "Apa??? Dan Kaa-San setuju??" tanya Naruto. "Ya, Kaa-San sih setuju saja demi kebaikan perusahaan kita. Dan calonmu itu anak teman Kaa-San, jadi Kaa-San merestuinya….Naru." jelas wanita tersebut.

Naruto pov:

'Mungkin inilah siksa sebelum kubur' Dewa mengapa engkau begitu membenciku?? Padahal ini bukan jaman Siti Nurbaya, tapi mengapa?? mengapa masih ada yang namanya PERJODOHAN???. "Tapi Kaa-San,aku tak mengenal orang yang akan dijodohkan kepadaku. Mengapa langsung diadakan pernikahan??" protesku pada Kaa-San. Jelas saja aku menolak, aku tak mengenal orang yang akan dijodohkan padaku, mana mau aku menikah dengannya??

Normal pov:

Akhirnya mobil itu berhenti tepat didepan rumah megah bersimbolkan kipas penjaga api(1). Didalam mobil Naruto tak henti-hentinya menggerutu, sampai ayahnya menyeretnya keluar dari limosin itu. "Bukankah lambang itu…….." belum selesai Naruto berbicara, ia langsung diseret masuk menuju neraka yang tak berujung.

"Hai Kusina…apa kabar?" tanya lebih tepatnya seruan seorang wanita berambut hitam kebiru biruan. Menghampiri mereka, menyambut kedatangan tamu yang baru saja datang itu. "Kukira kau tak akan datang Namikaze Minato....," ucap dingin seorang pria dibelakang wanita tersebut. "Mana mungkin aka tak datang Uchiha Fugaku." balas pria yang tadi dipanggil Minato itu.

Tentu saja hal itu membuat Naruto melongo. Sang tuan rumah ternyata benar kenalan orangtuanya. "Ah…jadi ini Naruto yang kau bicarakan?? Manis sekali. Oh, ya aku lupa, Sasuke kemarilah. Ini calon mempelaimu? Manis bukan?" tanya wanita pemilik rumah itu. Sesaat setelah dipanggil seorang pemuda tampan, muncul dihadapan para tamu itu. "Aih…Sasuke kamu sudah besar ya?? Mikoto, dia makin persis dengan Fugaku." kata Kusina, sambil menghampiri pemuda itu.

Sasuke menghampiri Naruto, Naruto terpesona melihat mahluk sempurna didepannya. "Aku tampan bukan, DOBE?" katanya penuh penekanan pada kata-kata terakhir. "Ap..apa maksudmu?? Dan kenapa memanggilku dengan sebutan dobe, TEME?" seru Naruto pada Sasuke. "Karena kau bersikap begitu dobe..!" balas Sasuke.

"Sepertinya mereka cocok ya, Mikoto?" tanya Kusina pada Mikoto. "Yah, sepertinya. Dan sepertinya Itachi akan dilangkahi Sasuke." jawab Mikoto sambil tertawa. "Bagaimana Minato, Fugaku? Kapan pernikahan mereka diadakan??" tanya mereka berdua bersamaan. "Ya.. kita adakan lusa..!" jawab Minato dan Fugaku bersamaan.

Esok lusanya pernikahan itu diadakan. Sungguh pesta yang sangat mewah, yang pernah diadakan di Konoha. Banyak pengusaha muda yang hadir disana.

Ruang rias Naruto:

"Naru kau manis sekali.." kata Kusina. Kata-kata itu dianggapi Naruto denga n gembungan pipinya. "Tok…tok…tok…" suara pintu diketuk perlahan. "Sebentar…" kata Kusina sembari berjalan kearah pintu. "Ah…Sasuke-kun toh?? Silahkan masuk…Naru juga sudah siap." kata Kusina.

Sasuke Pov:

Aku termenung melihat pria manis dihadapanku. "Naru..Kaa-san tinggal dulu ya.." kata bibi Kusina. "Kenapa kau diam saja teme?? Mau ketawa silahkan saja. Huh..kenapa sih aku harus memakai baju perempuan seperti ini??" gerutunya. 'Uh manis sekali' aku ingin memakannya. "Itu menandakan posisi kita dobe. Dan..kau kenapa bermuka seperti itu? Kau manis kok dalam pakaian itu." kataku sambil mendekat kearahnya. Entah orang ini bodoh atau apa, dia tak merasakan kehadiranku yang berada didepannya. "Kau bicara apa tem.." dia tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Jarak bibirku dengan bibirnya semakin dekat, dan akhirnya bibir kami bertemu. Awalnya dia menolak, tapi karena perbedaan kekuatan akhirnya dia ikut bermain lidah bersamaku.

Dikarenakan kebutuhan biologis yang tidak bisa ditunda, aku melepas ciuman yang berdurasi 5 menit itu. "Kau…kau gila teme, kau mau membunuhku ya??" serunya yang membuatku mengharuskan menutup telinga. "Ya..aku gila dengan bau khasmu itu dobe. Dan aku akan membuat kau lebih menyukainya saat kita mengikat janji." kataku sambil menuju pintu. "Kau ikut, sudah waktunya!" ujarku menarik lengannya.

Normal pov:

Sasuke dan Naruto keluar dari ruang riasnya. Mereka menuju ruang yang akan menjadi tempat resepsi pernikahan mereka. "Dan mari kita sambut kedua pasang insan yang sedang berbahagia ini.." ujar MC setelah melihat Sasuke dan Naruto keluar dari persembunyiannya. "Pasangan yang serasi ya?" "Itu yang berpakaian gaun itu manis ya?" begitulah komentar-komentar yang mereka dapatkan.

Hah, sunguh malam yang panjang. Apalagi ketika mereka berdua dipinta berciuman. Terlihat Sasuke sih senang-senang saja tapi, Naruto langsung membeku saat Sasuke mendekatkan bibirnya pada bibir munggil Naruto. Ciuman itu sangat lama, mungkin jika tidak ada sura letusan balon mereka takkan berhenti berciuman, "Cih..mengganggu.." desis Sasuke. Malam itu banyak sekali yang memberi ucapan selamat kepada mereka berdua, mungkin hingga Sasuke dan Naruto tepar memegangi tangan mereka yang keram karena kebanyakan bersalaman.

Didalam kamar pengantin:

Naruto menghempaskan dirinya kearah kasur pengantin mereka. "Hahh...ternyata bersalaman saja bisa membuatku tepar.. Cape." keluh Naruto. "Memang kau saja yang cape?? Oh ya dobe kau mau bermain denganku tidak??" kata Sasuke sembari tersenyum aneh. "Mmh…memang bermain apa teme?" jawab Naruto, sepertinya Naruto tertarik dalam permainan Sasuke. "Kita akan bermain ini… Naru-chan ku…" jawab Sasuke, sambil tersenyum misterius.

Too Bii Contineuddd…

Hahaha…

(1)Itu tuh lambang Uchiha. Bener gak sich??

Note's:

Segitu dulu, ya…. Oh ya sebentar lagi khan lebaran. Sky minta maaf buat semua yang dah baca fict Sky. Dan Sky mohon maaf kalo Sky banyak salah dalam fict ini. Maklumilah ini fict pertama Sky. Oh ya bagi yang udah baca, Sky mohon RnR nya ya?? Supaya Sky bisa memperbaikinya. Tapi buat yang mau FLAME silahkan keluar tak usah RnR fict Sky. Sky benci para Flamer yang seenaknya aja meReview fict dengan kata-kata yang kasar, apalagi menghina para Author Yaoi. Maaf kalo kata-kata Sky keras, tapi Sky kasian liat author-author yang udah diflame seenaknya, udah gitu author-author berantem di pagenya. Semoga itu tak terjadi pada Sky….RnR. thanks buat yang udah baca fict abal ini. Oh ya mending bikin adegan lemon gak?? Kalo iya review ya… soalnya Sky bakal ambil dari hasil review-nya... Tolong review ya author-author senpai… tapi buat yang mau FLAME silahkan keluar dari pege. Because I heat you FLAMER. RnR RnR RnR RnR… pleas..

Salam manis Blue Sky….…