DISCLAIMER: Togashi Yoshihiro as the owner of the character and main idea. And Untouchable Dream as the owner of the story... i just translate it to Indonesia ^^
A/N : Moshimoshi! Hello~ This wonderful story don't mine it's Untouchable Dream's! Aku terinspirasi sama whity-san jadi pengen mencoba untuk mentranslate story orang luar... ternyata... translate inggris ke indo itu lebih gampang dari pada indonesia ke inggris ya? ._. hahahaha! Oke~ let's see!
Emi's PoV
Aku hanya melangkahkan kakiku keluar dari rumah besar yang menjengkelkan itu. Atau lebih tepatnya Arata adalah orang yang paling menjengkelkan yang pernah aku temui seumur hidupku. Akupun mendengar suara langkah kaki dari arah belakangku. Aku rasa aku tahu siapa itu. Itu sebabnya aku menghela nafas kecil.
"tidak bisakah kau meninggalkanku sendiri?" kataku padanya ketika kubalikkan tubuhku dan kudapati dia sedang berjalan mendekati diriku.
"Emi, kau harus mengerti, betapa pedulinya aku padamu!" serunya dengan nada setengah membentak yang membuatku sebal.
"kau tidak memperdulikanku, Arata. Kau tidak pernah! Kau hanya ingin aku menjadi salah satu gadis dalam daftarmu!" balasku dengan nada tak kalah kencang darinya. Ayolah! Kapan kepura-puraan orang itu akan segera selesai?
"aku sudah membuang semua gadis-gadis itu untukmu," katanya lagi seraya menatapku tajam.
"... Bisakah aku hanya sendirian?" aku mengatakannya dalam volume kecil seraya tertunduk.
"aku akan berjumpa denganmu besok di latihan" setelah mengucapkan itu ia melangkahkan kakinya untuk pergi... Aku tidak mengatakan apapun setelah itu karena aku tidak yakin bila aku pergi latihan dengannya, tapi aku yakin pada apa yang aku lakukan sekarang.
Akupun berjalan menuju sebuah restoran. Aku menyadari sepasang kekasih sedang duduk di meja meributkan sesuatu. Mereka pasti tahu sekarang, cinta itu tidak bekerja! Akupun menghela nafas kecil lagi.
'baka' akupun memutar bola mataku dari itu. Aku mendengar hapeku berbunyi. Aku mengeluarkannya dan menatap ke layar hapeku. Disitu tertulis 'new message'. Aku membuka pesan itu dan membacanya. 'temui aku di hutan sekarang-ayahmu'
Ayahku? Aku pikir ia sedang berada di York Shin karena urusan bisnis.
Dan itu bukan nomor ayahku.
Aku pikir aku harus pergi. Bahkan kalau itu adalah perangkap, aku bisa mengatasinya. Bagaimana jika itu benar-benar ayahku? Dan dia benar-benar membutuhkan pertolonganku?
Akupun menuju hutan. Hanya ada satu hutan di kota kami, jadi sangat mudah untuk mengetahui yang mana. Akupun sampai dan mulai mencari sampai aku berada di padang rumput. Aku sangat menyukai tempat ini. Aku selalu duduk disini kapanpun aku merasa terpuruk.
Pikiran-pikirankupun terusik oleh suara yang datang dari semak-semak. Aku menengok ke belakang dan menemukan 2 pria. Satu diantara mereka memegang sebuah palu besar dan yang lainnya mempunyai palang di tangannya. Mereka berduapun tersenyum, aku tahu itu.
"kau Emi Soad, 'kan?" ucap salah satu dari mereka. Akupun menyeringai pada betapa dungunya mereka. Rencana mereka tidak paten lagi.
"apa yang lucu?" tanya pria dengan palu itu.
"tidak juga, aku Emi" jawabku. Dengan melihat itu, pria-pria ini tidak tahu bagaimana menggunakan Nen.
"baiklah, senang berkenalan denganmu, Emi. Kami dikirim kemari oleh nona Minori. Kau tau dia, 'kan?" ucap yang lainnya.
Minori. Aku rasa ia adalah pacar Arata. Baiklah, mantan pacar sekarang...
"biarku tebak. Dia mengirim kalian untuk datang dan membunuhku, benar?" kataku.
"benar. Dan dia membayar kami uang yang sangat banyak juga" jawabnya.
Betapa bodohnya orang-orang ini?
"jadi, kau ingin ini mudah atau sulit?" lanjutnya.
"aku meragukan kalian berdua bisa membunuhku" kataku pada mereka.
"APA? Kau merendahkan kami?" kata pria dengan palu itu.
"kau takut gadis kecil?" tanya pria yang lain
"kamu meminta. Ayolah, kalau kau kemari untuk membunuhku lalu cepat lakukan," aku rasa aku telah memancing mereka... Mereka terlihat marah.
Seringaianpun terlukis diwajahnya, lalu ia bekata "Soto, jangan tunjukkan gadis ini belas kasihan," akhirnya. Ayo selesaikan ini semua.
oOOOOo
Killua's PoV
"Killua, apa kau mendengarnya?" kata Gon.
"tidak," jawabku
Gon dan aku sedang berada di kota yang di sebut 'Rifusu' ini. Kita masih mencari ayah Gon karena katanya beliau berada disini sebelumnya.
Dan aku pikir, pergi melewati hutan adalah jalan pintas yang bagus
"aku mendengar sesuatu terjatuh" ucap Gon lagi.
"kau aneh, Gon" balasku.
oOOOOo
EMI'S POV
Sulit untuk bertarung pria-pria itu tanpa nen. Aku sudah mendapat beberapa luka dan baretan di tangan dan kakiku.
"ada apa gadis kecil? Aku kau sudah menyerah?" Soto, pria dengan palu itu bertanya dengan nada mengejek.
"diam dan cepat lanjutkan!" kataku padanya.
"kau akan membayar itu," dia menyerangku dengan palunya. Aku menghindarinya dengan mudah dimana serangannya itu mengenai pohon di belakangku.
oOOOOo
Killua's PoV
"Terdengar lagi," ucap Gon.
"Aku tidak mendengar apapun" aku mengatakan padanya sekali lagi.
"ayo, kita periksa!" ucap Gon ingin tahu.
"pimpin jalan," dan akupun berlari di belakang Gon untuk mengetahui asal suara itu.
oOOOOo
Emi's PoV
Dia tetap berusaha menyerangku dengan palunya. Ketika sadar dia tidak bisa, pria yang lainnyapun bergabung.
Aku menyadari ada Aura yang datang dari hutan. Aku rasa ada 2 orang karena aura mereka berbeda.
Beberapa saat kemudian, aku melihat laki-laki dengan rambut putih menunjukkan dirinya dan dalam beberapa saat, aku melihat ia menjatuhkan mereka.
Lalu setelah itu aku melihat bocah laki-laki lain dengan rambut hitam spike berlari menuju kemari.
"bagus Killua! Kau sudah mengalahkan mereka!" ucap pria itu seraya ngos-ngosan.
"kau baik-baik saja?" tanya bocah bernama Killua.
"uhh yeah... Aku baik-baik saja. Terimakasih," jawabku.
"hai! Aku Gon! Dan ini temanku, Killua," ia memperkenalkan diri lalu melanjutkan kalimatnya, "aku senang kau baik-baik saja"
"terimakasih. Aku Emi. Aku tidak pernah bertemu kalian di sekitar sini sebelumnya, apa kau datang dari luar kota?" tidak ada orang lain yang bisa menggunakan Nen di kota kami.
"ya... Killua dan aku sedang mencari ayahku. Kami diberitahu bahwa dia berada di sini sebelumnya," jelasnya.
"benarkah? Siapa nama ayahmu?" tanyaku.
"Ging Freecss," jawabnya.
"apa dia seorang hunter?" nama itu terdengar tidak asing.
"Iya!" katanya penuh semangat.
"aku rasa ayahku pernah sekali bertemu dengannya," kataku pada mereka berdua.
Gon terlihat sangat senang ketika tahu sesuatu tentang ayahnya. Aku benar-benar tak ingin kembali kesana, tapi hanya ini yang bisa kulakukan pada orang yang menyelamatkanku.
"ayahku menyimpan arsip tentang semua pertemuan yang ia alami. Aku rasa ayahmu mungkin ada di dalamnya,"
"benarkah?" kata Gon dengan sangat senang
"Ya," kataku.
A/N : SELESAI! ini sama sekali gak ada yang aku edit dari hasil translate-an itu ._. ada sih... tapi cuma yang awal-awalnya doang hahaha!
Review di sini!
.
.
.
.
V
