Resolution

.

Kuroko no Basuke Fanfiction

Kuroko no Basuke©Fujimaki Tadatoshi

Resolution©Little Snowdrop

.

.

Di antara beberapa orang yang menjejali ruang dalam sebuah gerbong shinkasen yang menuju Tōkyō, salah satu di antara mereka terdapat Momoi yang berdiri didekat pintu sembari sesekali menatap pemandangan lewat kaca jendela. Sambil menggumamkan lagu yang didengarnya lewat earphone, manik sewarna sakuranya memandang jauh. Kosong. Tak terdefinisikan apa yang sebenarnya mengusik pikiran wanita muda dengan rambut sewarna permen kapas itu.

Ketika pengumuman dari speaker menyatakan bahwa shinkasen akan segera memasuki stasiun tujuannya, tangan Momoi merogoh ponsel di saku jaket yang dikenakan dan menghentikan lagu yang diputarnya.

Kecepatan shinkasen pun melambat sampai pada akhirnya berhenti seutuhnya. Pintu kereta bergerak berlawanan arah, menyediakan jalan bagi para penumpang yang ingin keluar maupun masuk. Berbaur dalam keramaian, Momoi segera melesatkan diri menuju gate.

Men-tap kartu keretanya, Momoi langsung mengasingkan dirinya dari kerumunan orang yang juga keluar dari stasiun. Langkahnya berhenti. Netranya terkunci pada pemandangan dihadapannya. Sebuah pemandangan lama yang kurang lebih dua tahun lamanya tidak pernah ia lihat usai menyelesaikan studinya di salah satu perguruan tinggi.

Akhirnya, Momoi kembali ke kota ini. Sebuah kota yang menyimpan banyak sekali kenangan masa remajanya dahulu bersama pemuda-pemuda tampan yang kini sudah menapaki jalan yang berbeda di kota yang berbeda pula.

Sewaktu dirinya masih mengenyam studi di perguruan tinggi memang dalam kurun waktu enam bulan sekali Momoi datang ke kota ini untuk bertemu orangtuanya serta teman-teman dengan julukan Kiseki no Sedai tersebut. Namun sejak ia menamatkan pendidikannya dan pergi ke sebuah pulau untuk mengabdikan diri, Momoi belum pernah kembali. Oleh karena itu ini hari kepulangan perdananya.

Momoi melangkah menuju halte bis terdekat. Selagi menunggu bis yang menuju rute tujuan, ia mengecek ulang chat dari grup yang dikirimkan beberapa hari yang lalu.

[[ K. Ryouta: Minna~! Berhubung akhir bulan ini kita semua bisa off, ayo kita ketemuan ssu! ]]

Sebuah chat bernada riang dari Kise kembali mengundang senyum tipis di wajahnya. Kiseki no Sedai akan berkumpul kembali seperti yang sering mereka lakukan semasa sekolah menengah dan kuliah.

Sebuah perkumpulan yang menyenangkan.. sekaligus menyakitkan untuknya.

.

.

Momoi sudah tahu sejak awal ia pergi ke pulau tempat ia mengabdikan diri untuk menyampaikan ilmu yang dipelajarinya bahwa cinta sepihak―Tetsu-kun-nya―sudah memiliki tambatan hati untuk mengarungi masa depan. Itu berarti terhitung sampai hari ini, Kuroko dan kekasihnya itu telah menjalani hubungan selama satu tahun.

Momoi tidak yakin apakah ia bisa menatap lurus ke arah mata Kuroko ketika berbicara dengan sosok itu nanti di acara reuni mereka. Ia memang paham dengan posisinya, sejak dulu Kuroko tak pernah menatapnya lebih dari seorang manajer klub basket di Teikou serta teman.

Teman.

Satu kata yang kini membuat Momoi baperan.

Dengan cepat gadis kelahiran bulan Mei itu langsung menggelengkan kepala―membuat surai gulalinya mengikuti arah gerakannya. Ia menepis jauh-jauh pemikiran kekanakkannya itu.

Sebuah bis pun berhenti dihadapannya, tak lama pintu terbuka untuk mempersilahkan penumpang. Momoi melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Kondisi bis tersebut tergolong sepi, hanya ada beberapa orang yang duduk di titik-titik tertentu.

Momoi memilih untuk duduk di deretan kursi paling belakang disamping jendela, baru saja ia hendak menghela napas setelah menunggu bis sekitar sepuluh menit lamanya, manik pink-nya bertubrukan dengan netra kelabu seseorang yang duduk di arah barat laut dirinya.

"Momoi?"

Dirinya hampir saja menolak fakta yang tengah dihadapinya detik ini juga. Eksistensi seseorang yang sudah bertahun-tahun lamanya tak pernah dijumpai dalam jangkauan pandangnya tiba-tiba terefleksikan begitu nyata dengan jarak kurang dari satu meter.

"Kapten..?"

Dan eksistensi tak terduga itu adalah Nijimura Shuuzou. Mantan kaptennya di Teikou dahulu.

.

.

"Momoi?"

Pupil yang menjadi pusat dalam iris pink itu melebar. Garis lengkung pun terbentuk di paras manisnya. Bagaikan bernostalgia dengan masa-masa di Teikou dulu, Momoi menyapa mantan kaptennya dengan riang.

"Kapten! Ohisashiburi! Kenapa Kapten bisa berada di sini? Bukannya Kapten di LA?"

Tak mampu membendung rasa antusiasnya melihat sosok senpai yang pernah mengurusnya dan kiseki no sedai, Momoi dengan penuh semangat melemparkan deretan pertanyaan yang mengundang kekehan dari lawan bicaranya.

"Ohisashiburi, Momoi. Kau masih semangat seperti biasanya." Nijimura mengulum senyum melihat gadis pink mantan manajer tim basket Teikou tersebut sudah berubah menjadi lebih dewasa. "Aku sudah kembali ke kota ini sejak tiga bulan yang lalu, tapi yah aku masih merahasiakannya."

Melupakan rasa gusar yang sempat dirasakan setelah sudah begitu lama tak berada di Tōkyō, Momoi bersemangat untuk terus berbincang dengan Nijimura. Hitung-hitung reuni awal sebelum bertemu dengan keenam teman dekatnya dulu.

"Souka.. apa itu berarti Paman sudah sembuh?"

Sorot mata manik kelabu itu sedikit berubah. Momoi menyadarinya.

"Kondisinya sudah jauh lebih baik. Beliau sekarang menjalani rawat jalan saja di rumah."

Ada perasaan lega yang Momoi rasakan ketika mengetahui kondisi ayah Nijimura sudah lebih baik. Bagaimanapun, hal itulah yang menjadi faktor sang senpai cepat-cepat menyerahkan jabatan kapten kepada Akashi.

"Yokatta ne, Kapten." Momoi berucap lembut. "Pasti itu sangat melegakan untukmu."

Perkataan Momoi tersebut mengundang senyuman tipis di paras tampan pemuda dengan nama marga Nijimura.

"Ya. Terima kasih karena sudah menanyakannya, Momoi."

Pembicaraan antara senpai-kouhai terhenti sejenak. Keduanya sama-sama mengalihkan pandangan.

Nijimura tak menyangka bahwa perjalanannya untuk memberi keperluan untuk sang ayah akan membawanya bertemu dengan salah satu kouhai yang dimilikinya. Momoi sudah berubah drastis sejak terakhir kali ia melihatnya, meski ada satu dua hal yang tak berubah dari gadis itu.

Pandangannya tanpa sengaja menangkap objek balok berwarna merah muda―koper―tak jauh dari tempat Momoi duduk. Hal itu pun mengundang tanda tanya bagi Nijimura.

"Momoi, kau.. habis berpergian jauh kah?" tanya Nijimura.

Momoi ikut merubah pandangan pada objek yang diperhatikan oleh Nijimura.

"Etto.." Ia menggaruk pipinya. "Sebenarnya aku baru kembali lagi ke Tōkyō dalam kurun dua tahun terakhir ini, Kapten."

Sepasang mata dengan iris kelabu mengerjap tak percaya.

"Baru kembali? Memangnya selama ini kau di mana? Kau.. sudah selesai kuliah kan?"

Melihat ekspresi bingung di wajah Nijimura mengundang hasrat untuk tertawa bagi Momoi. Ia berpikir, ekspresi seperti itu sangatlah berharga untuk dilewatkan.

"Sudah, Kapten. Selama dua tahun ini aku menjalani pengabdian kerja di sebuah pulau. Dan itu menyenangkan sekali!"

"Heeeh.." Nijimura terkejut mendengar penuturan Momoi. Agak tak menyangka dengan jawaban yang diberikan. "Kau memangnya mengambil apa di kuliah?"

"Pendidikan, Kapten." jawab Momoi singkat. Ia sudah menduga bahwa akan ada beberapa pihak yang tidak percaya bahwa ia akan mengambil program yang berhubungan dengan pendidikan, terlebih sampai ada pengabdian kerja selama beberapa tahun. Dirinya sendiri pun tak menduganya.

Ya, Momoi memilih jalan ini karena ia pernah mendengar bahwa Kuroko ingin menjadi guru TK. Walau kenyataannya, pemuda babyblue itu mengambil jurusan sastra dan kini berprofesi sebagai penulis.

Tetsu-kun..

Entah mengapa ketika sepintas memikirkan Kuroko, Momoi mendapatkan sebuah ide. Pandangannya yang kembali dipenuhi binar semangat ditujukan kepada Nijimura.

"Kapten! Mau ikut acara reuni di akhir bulan ini?" tanya Momoi menggebu-gebu. "Semuanya pasti senang saat melihatmu!" tambahnya.

"Nee? Mau ya, Kapten?"

Dihadapkan dengan sepasang manik merah muda yang berkilat antusias, Nijimura merasa tak bisa mematahkan antusiasme kouhai-nya tersebut. Lagipula itu tidak gentleman sekali.

"Baiklah. Aku ikut."

Jawaban singkat yang diberikan tanpa disangka-sangka disambut pekikan riang oleh Momoi. Mantan kapten sebelum Akashi itu hanya berdoa dalam hati semoga penumpang lainnya di bis tidak ada yang terganggu.

"Ja," Momoi merogoh saku jaket untuk mengambil ponselnya. "Aku minta alamat email Kapten agar bisa memberitahu waktu reuninya nanti."

Nijimura pun mengambil ponsel dari ransel. Keduanya saling menukar alamat email masing-masing. Diam-diam Momoi tersenyum tipis.

'Mungkin kedatangan Kapten ke reuni nanti dapat mengalihkan perhatianku dari Tetsu-kun.' batinnya. Ekor matanya melirik ke sosok Nijimura yang tengah mengetikkan sesuatu di ponselnya. Momoi sendiri memilih mengalihkan pandangannya ke luar jendela―di mana terdapat deretan pertokoan yang sudah lama tak ia lihat.

"Ah," Tiba-tiba saja, Nijimura segera beranjak dari kursi dan memakai ranselnya. "Suman, Momoi. Aku harus turun di sini. Kutunggu info reuninya."

"Eh?" Momoi kelabakan melihat senpai-nya terburu-buru bangkit menuju pintu. "Ha-hai! Mata ne, Kapten!"

Lambaian tangan diberikan pada sosok Kapten yang berjalan tergesa-gesa ke luar dari bis setelah berhenti di sebuah halte. Sekilas sebelum bis kembali melanjutkan perjalanan, Momoi dapat melihat kaptennya itu membalas lambaian tangannya dari luar.

Sudut bibir Momoi pun tertarik ke atas melawan gravitasi.

'Kalau seperti ini jadinya, mungkin aku bisa sedikit bersemangat ikut reuni kali ini.'

Satu helaan napas lolos dari celah bibir, tetapi kali ini Momoi merasa lebih baik dari sebelumnya. Dua tahun tak pernah kembali ke Tokyo, mungkin setelah ini akan banyak hal lain yang akan dialaminya―tentu saja berbeda dengan masa SMP maupun SMU dulu. Selain itu, ia juga harus mencari pekerjaan secepatnya.

'Semuanya akan berjalan baik-baik saja kan?'

.

.

to be continued

.

.

Sejujurnya diawal nonton kurobasu saya tak begitu menyukai karakter gadis berambut gulali ini.. karena yah dia begitu berisik soal Kuroko. Akan tetapi melihat sosoknya di OVA 75.5, meski di awal dia tetap berisik penuh energi seperti itu.. di momen selanjutnya saya menyadari daya tarik manajer Touou Gakuen ini.

Walau begitu saya masih tak bisa meng-ship dia dengan siapapun. Lalu, setelah bergabung dengan sebuah grup rp di line, saya jadi nge-ship nijimomo.

Terima kasih untuk kapten dan chara lain di sana ( '-')/

Semoga readers menikmati cerita ini.. Mohon bantuannya minna-san *bow

Little Snowdrop

13/03/2016