Bond Me Once Again

Yuri! On Ice milik studio Mappa

Saya tidak mengambil keuntungan dan bermaksud menyinggung siapapun dari cerita ini

.

.

.


Rate: T+ - M

Warning: OOC, typo(s)


"Maafkan aku. Aku janji takkan melakukannya lagi."

"cih"

Pemuda itu mendecih, pegangan pada cambuk tak dilepas, justru semakin diperkuat"

SLAP!

"Ittai!"

Dia yang berambut hitam meringis kesakitan. Pipinya yang tadi kering telah basah kembali dengan air mata. Sementara punggungnya yang putih bergetar menahan rasa sakit dari cambukan sang pria. Darah juga ikut menghiasi punggung putih layaknya kanvas yang diberi tinta merah.

Pria pembawa cambuk tadi berjalan melewati 'dia' ,mulai mendekatinya. Tubuh 'dia' merinding, seolah-olah memberi sinyal bahaya. Namun 'dia' tak bergerak menjauhi pria yang menyakitinya itu. Ia hanya menangis sambil menggigit bibir bawahnya. Manik cokelat tuanya menatap pria itu dengan tatapan kosong.

"Aku hanya ingin bebas, onegai."

.

.

.

.

.

Raja tampan yang mengenakan kimono mewah itu untuk pertama kalinya terpesona melihat mata seseorang.

"Pengawal"

"Siap, rajaku."

"Aku menginginkan 'dia'. Segera cari dan bawa ke istanaku sekarang juga!" Perintahnya mutlak.

.

.

.

.

" Namaku Viktor Nikirofov. Mulai saat ini, detik ini, hingga seterusnya, aku akan menjadi alpa untuk Yuuri dengan bayaran nyawaku sendiri. Aku bersumpah untuk membahagiakannya, mencintainya, serta melindunginya dari segala sesuatu yang menyakitinya. Akan kuberikan fisikku sebagai wadah dari segala lukanya. Kuberikan jiwaku sebagai hukuman bila lalai menjaganya. Dan akan kubimbing dia, selayaknya tanggung jawab seorang alpha untuk omeganya. Jika aku melanggar, alam yang akan menghukumku."

Begitu sumpah diucapkan, Viktor mencium hangat kening matenya yang tertidur secara paksa.

.

.

.

.

.

"Aku telah percaya seutuhnya pada raja. Terima kasih telah menjadi mateku, aku mencintaimu."

Pandangan yang sebelumnya selalu kosong miliknya terlihat lebih hidup, ia berjinjit untuk memeluk sang raja.

"Sudah kubilang berapa kali untuk memanggilku 'Viktor', sayang? Aku sekarang berbicara padamu sebagai mate-mu, bukan sebagai raja."

Tangan Viktor bergerak ke pinggangnya, ia menarik Yuuri lebih dekat ke dalam pelukan itu.

.

.

.

.

Viktor menyibakkan kain yang menutupi tangan kanannya. Terlihat luka baru berupa sayatan pisau. Sayatan itu bervariasi, ada yang panjang ada pula yang pendek. Viktor menghela nafas, ia perlahan berdiri dari kursi kebesarannya.

"Semakin buruk saja, bahkan jumlah lukaku bertambah."

.

.

.

.

Yuuri terkejut. Tangan kanannya bergerak menutup mulutnya ketika ia melihat'nya'

" ...-kun"

Yuuri tercekat, tubuhnya terasa membeku. Pria itu melangkah mendekatinya. Reflek, Yuuri mundur kebelakang.

"Ada apa Yuuri? Kau takut padaku,huh?" Tanya si pria dengan nada yang dibuat-buat. Ia menyisir rambutnya kebelakang, sejenak ia menutup matanya, sedetik kemudian ia kembali membuka matanya sambil memperlihatkan seringainya yang membuat Yuuri semakin takut.

"Kita sepertinya memang jodoh. Lihat, dimanapun kau berada, kita pasti bertemu."

"Tidak! Aku hanya milik Viktor!"

"Oh, jadi sekarang kamu sudah tidak mencintaiku lagi?"

"Kamu adalah kesalahan terbesarku, tolong pergilah."

"Kesalahan ya? Salahkan wajah cantikmu dan kejadian dimana kita bertemu sayang, jika aku berkata kamu itu tak boleh pergi dariku, ya selamanya tidak!"

"Kamu... Kamu gila!"

"Ya, aku memang gila, Yuuri."

Pemuda itu lantas mengambil belati kecil dari dalam yukata putih bercorak bunga hitam.

"Kamu mau apa?!"

"Entahlah.. Hei Yuuri, ayo bermain"

Yuuri lalu berlari menjauhi pria tadi, ia tak mau merasakan lagi kenangan buruk itu, tidak mau!

"Yuuri... Apa jadinya bila aku rusak 'tanda' yang raja Viktor berikan padamu?"

Pria itu mengejar Yuuri. Dia dekat, lalu semakin dekat.

"Viktor! Tasukete!"