Hari itu hujan deras sedang mengguyur kota konoha. Seorang gadis mungil berambut pink terlihat duduk di sebuah bangku taman dengan diiringi hujan yang setia menghujani tubuh mungilnya. Wajahnya pucat dan bibirnya mulai terlihat membiru karena kedinginan.

"Apa kau benar-benar tak mau menemuiku lagi, Sasuke-kun? Aku benar-benar merindukanmu," gumamnya lirih.

Flashback On

"Moshi-moshi, Sasuke-kun."

"Hn. Ada apa Sakura?"

"Anoo, apa kau ada waktu sabtu ini?"

"Entahlah, memang kenapa?"

"Eum, aku ingin bertemu denganmu. Bisakah?"

"Hn, yah tapi aku tak yakin bisa."

"Oh souka? Demo tolong usahakan ya Sasu. Kumohon."

"Hn."

"Aa, arigatou ne, Sasuke-kun!"

Flashback Off

"Kau jahat, Sasuke-kun," isak gadis pink itu lirih.

Setelah hampir dua jam di bawah guyuran hujan menunggu sang kekasih, akhirnya gadis manis itu pun beranjak dari taman itu dengan tubuh yang bergetar dan basah kuyup.

.

.

.

Maafkan Aku

Story by Yanti Sakura Cherry

Naruto by Masashi Kishimoto

Rated: M

Genre: Romance Hurt/Comfort

SasuSaku AU

.

.

.

.

.

Enjoy~

"Hey, teme. Kau tak jadi menemui, Sakura -chan?" tanya pemuda pirang pada sahabatnya.

"Hn, malas dobe."

"Kau jahat sekali, teme, dia kan kekasihmu!"

"Cih, bukan urusanmu. Dobe!"

"Ya sudah, terserah. Tapi, kalau terjadi sesuatu, jangan mengeluh padaku," umpat pemuda pirang itu, dan berlalu pergi.

"Cih," decih pemuda bernama lengkap Uchiha Sasuke itu kesal setelah sahabatnya berlalu pergi.

"Hn, lebih baik aku menemui Tayuya. Dan bersenang-senang dengannya," ujarnya menyeringai nakal.

.

.

.

Sementara itu, seorang gadis manis terlihat sedang memasuki rumahnya dalam keadaan basah kuyup dan mata sembab.

"Tadaima."

"Hn, sudah pulang?" Terlihat pemuda berambut merah sedang menonton tv di ruang keluarga menoleh saat mendengar suara adik manisnya itu terdengar di telinganya.

"Iya," jawab adiknya lesu.

"Astaga, Saku, kenapa kau basah kuyup seperti ini?" tanya Sasori pemuda berambut merah tadi dengan panik.

"Hehe, tadi di luar hujan deras, dan aku lupa membawa payung. Gomennasai, Nii-san," cengir gadis manis adik Sasori itu.

"Hh, ya sudah. Mandi dan ganti baju, nanti kau bisa sakit," nasihat Sasori.

"Um. Siap Nii-san," angguk gadis itu, dan berlalu pergi menuju kamarnya.

Setelah masuk ke dalam kamar. Gadis manis itu pun kembali terisak, saat mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.

"Hiks, apa kau sudah tak mencintaiku lagi, Sasuke-kun?" isaknya lirih.

Dan gadis itu pun jatuh tertidur, dengan air mata yang masih mengalir deras di pipi putihnya.

.

.

.

Di sebuah kamar, dua orang manusia sedang melakukan aktifitas panas mereka.

Terlihat seorang pemuda tengah menghujamkan kejantanannya di liang kenikmatan wanita di bawahnya. Terus dan terus pemuda itu memuaskan dirinya dengan semakin cepat hujamannya pada wanita di bawahnya. Karena sebentar lagi, dia akan menuju puncaknya entah yang keberapa hari ini.

"Ugh …, " desah pemuda itu terkulai lemas.

Sedangkan wanita yang berada di bawahnya sudah tak sadarkan diri. Wanita itu terlalu lelah menerima serangan pemuda yang sekarang berada di sampingnya itu.

"Hn, terima kasih, Tayuya. Kau selalu bisa menuntaskan hasratku pada Sakura," ujar pemuda itu menyeringai.

Yah asal kalian tahu, selama ini Sasuke ingin sekali berhubungan intim dengan Sakura. Tapi Sakura selalu menolaknya. Dengan alasan, mereka masih remaja dan yang lebih penting mereka belum menikah.

Dan Sasuke yang sudah tak bisa menahan hasratnya, mencari gadis lain yang mau dengan suka rela berhubungan intim dengannya.

Sasuke tahu, itu adalah perbuatan berengsek dan akan menyakiti Sakura jika gadis itu tahu.

Tapi nasi sudah menjadi bubur, dan Sasuke akan menerima apa pun akibatnya nanti.

Memungut semua pakaian yang ia lempar saat bergumul dengan Tayuya tadi, Sasuke pun beranjak keluar dari kamar Tayuya dan pulang ke rumahnya.

Sembari mengemudikan mobilnya, pemuda itu mengecek ponsel pintarnya dan ada puluhan pesan masuk dari kekasihnya.

Menghela napas, pemuda itu pun menghubungi kekasihnya.

"Moshi-moshi, Sasuke-kun?"

"Hn, Sakura. Maafkan aku, tak bisa menemuimu tadi," ujar pemuda itu datar.

"Tidak apa-apa, Sasuke-kun, aku mengerti." Sasuke tahu di seberang sana Sakura sedang menahan isak tangisnya.

"Ya sudah, istirahatlah. Sampai jumpa besok!" Setelah berucap demikian, Sasuke pun memutus sambungan telepon mereka dengan sepihak.

Dan pemuda itu pun melanjutkan perjalanannya menuju ke rumahnya.

.

.

.

.

TBC

A/N:

Hallo minna yan kembali dengan membawa fic rated M pertama yan,maaf kalo jelek dan gaje:')

Mohon responnya arigatou:)