Title : Sequel Bermain Kartu - Karna Mengejek

Cast : Produce 101 Season 2 1995 Liners

Ong Seongwoo, Kim Jonghyun, Im Youngmin, Kim Sanggyun

Special Cameo : Kang Daniel

enjoy~


Ayah Seongwoo itu seorang wali kota, sejak kecil ia memang tidak punya teman seakrab Sanggyun, Youngmin, dan Jonghyun. Sebenarnya mereka bertiga juga anak seorang pejabat, kekayaan orang tua mereka tidak main main, bahkan keempatnya tinggal di kawasan elit. Namun gara gara kekayaan orang tua mereka, tidak jarang banyak siswa yang hanya ingin berteman dengan mereka karna uang.

Seongwoo baru saja sampai di halte bus, diikuti Youngmin, Jonghyun, dan Sanggyun dibelakangnya. Iya, mereka tetap naik kendaraan umum meskipun punya mobil berjajar di garasi rumah.

"Hey, bagaimana kalau kita adu cepat sampai ke gerbang sekolah?" usul Jonghyun. Hidup mereka berempat terasa kurang jika tidak ada kompetisi dan taruhan antar sesama.

"Apa hukuman untuk si pecundang?" tanya Sanggyun tertarik. Lumayan kan olahraga pagi pagi dengan berlari sejauh 200 meter, dari halte bus menuju gerbang sekolah.

"Si pecundang harus membawakan ransel kita sampai ke kelas. Tidak sulit kan?" Jonghyun meminta pendapat yang langsung anggukan dari Sanggyun dan Youngmin.

"Memang tidak sulit, tapi berat, brengsek!" keluh Seongwoo, hari ini memang jadwal mereka membawa tiga buku diktat setebal 300 halaman. Membawa tasnya sendiri saja sudah keberatan bagaimana jika membawa tiga tas lainnya?

"Kenapa lemah sekali sih? Kita ini kan laki laki" tegas Youngmin pada Seongwoo. Pasalnya sudah sedari dulu Seongwoo itu sering lupa gender. Ia akan mengeluh berat, capek, kepanasan, persis seperti perempuan. Ia juga punya fisik paling lemah diantara Sanggyun, Jonghyun, dan Youngmin.

"Aku tidak lemah!" kilah Seongwoo, bibirnya mengerucut. Lihat, bahkan tingkahnya seperti perempuan.

"Baiklah semuanya, bersiap. Satu. Dua. Tiga" Jonghyun memberi aba aba. Keempatnya berlari sekencang yang mereka bisa. Menghindari lalu lalang beberapa siswa di trotoar menuju gerbang sekolah. Bisa ditebak bukan siapa si terkuat dan si terlemah soal fisik diantara mereka berempat? Sanggyun tentu menjadi yang pertama, dan Seongwoo berada di urutan terakhir dengan nafas terengah engah, bahkan ia menumpukan tangan ke lutut sebentar untuk mengatur nafasnya.

"Bawa ini pecundang" perintah Jonghyun tidak manusiawi. Lelaki itu memakaikan ranselnya di bagian depan tubuh Seongwoo.

"Dan ini juga" Youngmin dan Sanggyun menyerahkan ransel berat mereka di masing masing tangan Seongwoo. Jadilah ia membawa tiga ransel milik teman teman brengseknya. Mereka bertiga sudah berlari duluan ke arah kantin meninggalkan Seongwoo sendirian. Lelaki itu mendengus kesal, tapi taruhan tetap taruhan.

"Selamat pagi kak Ong, butuh bantuan?" sapa seseorang bersuara husky dibelakang Seongwoo.

Seongwoo menoleh cepat ke arah sumber suara,"K—Kang Daniel? Kau masih mengingatku?" mata sayunya melotot terkejut mendapati wajah tampan Daniel yang tersenyum memamerkan gigi kelincinya.

"Tentu saja, mana mungkin aku lupa pada seseorang yang menanyakan warna celana dalamku?" jawab Daniel sarkas. Tapi dia tidak berniat menyindir Seongwoo kok, dia hanya bicara kenyataan saja. Seongwoo sudah kepalang malu, padahal ia sudah meminta Daniel untuk melupakannya dan berharap tidak akan pernah bertemu lagi. Lantas ia mempercepat langkah kakinya, agar lelaki gigi kelinci itu tertinggal di belakang.

"Hey, jangan berjalan terlalu cepat dengan barang bawaan sebanyak ini, nanti kalau kau jatuh bagaimana?" Kaki Daniel itu panjang kok, jadi bukan perkara sulit untuk menyamakan langkah dengan Seongwoo.

"Bu—bukan urusanmu" balas Seongwoo gagap, kakinya juga masih tetap melangkah menyusuri lapangan yang memisahkan antara gerbang dan gedung utama sekolah.

"Sini, biar aku bantu bawakan" Daniel berhasil meraih lengan Seongwoo dan menahan langkahnya. Seongwoo berhenti, "Aku tau kok kakak pasti kalah taruhan lagi kan?" tebak Daniel, Seongwoo menoleh bertatapan langsung dengan bola mata Daniel seraya menggaguk dan melengkungkan bibirnya ke bawah. Daniel tiba tiba gemas dengan tingkah seniornya ini, jadi tanpa sadar ia mencubit kedua pipi Seongwoo sebentar sebelum mengambil alih ransel Sanggyun dan Youngmin.

Kelas Seongwoo itu ada di lantai dua, dan kelas Daniel ada di lantai satu. Daniel tidak keberatan kok mengantar Seongwoo sampai ke kelasnya. Tapi langkah keduanya terpaksa berhenti saat melihat gerombolan siswa di mading lobi utama. Papan berukuran besar itu kini dipenuhi dua poster berukuran sama besarnya dengan papan tersebut.

Sebenarnya poster yang dipasang itu sama sekali tidak menarik, warnanya tidak mencolok, hanya seperti kertas putih yang diberi tulisan warna hitam. Yang membuatnya menarik adalah isi dari tulisan tersebut. "Top 5 hot seme 101 school" itu yang tertulis di poster sebelah kiri, dan "Top 5 hot uke 101 school" di poster sebelah kanan.

Seongwoo tau kok apa itu seme dan uke, karna hampir 40% penghuni sekolah ini adalah gay. Makanya Seongwoo tidak pernah marah saat Youngmin dan yang lainnya mengejeknya sebagai gay, toh yang diejek gay di sekolah ini juga bukan dia saja. Seongwoo tidak habis pikir juga, bagaimana poster seperti ini bisa tertempel tanpa mendapat teguran dari pihak sekolah? Dan nama nama yang tercantum disana juga berdasar dari voting kaum gay penghuni sekolah.

"Brengsek! Siapa pencetus voting seme uke sampah ini" suara teriakan seseorang dari arah jam tiga membuyarkan pikiran Seongwoo. Mata sayunya mendapati Sanggyun, Jonghyun dan Youngmin berdiri tak jauh dari sana. Kakinya melangkah menghampiri ketiganya, ia kira mereka sudah sampai di kantin tapi ternyata terjebak disini juga.

"Kalaupun aku gay, harusnya aku jadi seme bukan uke. Bajingan mana yang memilihku sebagai uke. Ayo mengaku!" protes Jonghyun, dia menunjuk gerombolan siswa yang sedang mengerubungi mading. Beberapa siswa menggelengkan kepalanya takut takut, dan beberapa tertawa terbahak bahak, termasuk Youngmin. Perutnya sampai sakit menertawakan kesialan Sanggyun dan Jonghyun.

Jadi sebenarnya yang membuat Sanggyun dan Jonghyun tersulut emosi di pagi hari karna nama dan foto mereka terpajang di mading dengan konten gay. Sanggyun menempati posisi posisi kedua di voting hot seme, dan Jonghyun menempati posisi kelima pada voting hot uke. Kemudian Seongwoo ikut tertawa geli bersama Youngmin.

"Lihat, sekarang siapa yang gay disini?" ejek Seongwoo karna diantara mereka berempat, Seongwoo pasti dijadikan bulan bulanan jika ada sangkut pautnya dengan gay.

"Aku bukan gay! Kaum gay itu yang memilihku, demi tuhan aku masih suka dada besar perempuan" bela Sanggyun. Beberapa siswi sontak menjauh dari Sanggyun, ngeri mendengar statementnya.

"Aku bersumpah, jika aku menemukan satu saja siswa yang memvotingku sebagai hot uke akan ku remas benda privat kebanggannya tanpa ampun, biar saja dia tidak punya masa depan" geram Jonghyun, kedua tangannya membuat gesture seolah meremas remas sesuatu. Youngmin masih saja belum berhenti tertawa, hingga ia tidak bisa bicara, air mata juga sudah mulai menggenang di pelupuk matanya.

"Aku—aku curiga jangan jangan Seongwoo juga ikut memvoting Sanggyun dan Jonghyun tanpa sepengetahuan kita" nafas Youngmin putus putus pasca tertawa hebat.

"Enak saja, untuk apa aku memilih Sanggyun, tentu saja aku memberikan suaraku pada Kang Daniel" Seongwoo berceletuk diluar kendalinya. Dia berkata jujur kok, dia memang memilih lelaki yang namanya tercantum diurutan teratas top 5 hot seme. Kang Daniel pantas menduduki posisi itu.

"Jadi, kak Ong menyukaiku?" si pemilik suara husky melingkarkan lengan kirinya di bahu Seongwoo. Mendekap tubuh kurusnya dari belakang.

"Aku—aku bisa jelaskan. Maksudku bukan begitu" Seongwoo gelagapan, ia lupa kalau Daniel masih berdiri dibelakang, membantu membawakan ransel teman temannya. Sanggyun, Jonghyun, dan Youngmin menatap Seongwoo tajam, meminta penjelasan, "Ah bel sudah hampir berbunyi, nanti aku akan jelaskan saat jam istirahat, di atap bagaimana?"

Seongwoo terus terusan tidak tenang selama pelajaran berlangsung. Haruskah ia berbohong atau berkata jujur atau jujur dengan sedikit kebohongan? Ia tidak ingin kelihangan sahabat sahabat terbaik selama hidupnya, Sanggyun, Youngmin dan Jonghyun adalah penyelamat. Penyelamat dari kubangan bernama sendirian.

...

Setelah membeli beberapa cemilan dan minuman dingin, empat sahabat dengan tambahan Daniel sudah berkumpul di atap sekolah. Entah sudah berapa kali Seongwoo menghela nafas sejak pantatnya menempel di lantai beton atap. Mereka bertiga cukup mengerti keresahan Seongwoo, ia pasti takut disemprot. Sanggyun dan Jonghyun mencoba untuk biasa saja, bagaimanapun keadannya teman tetaplah teman kan? Jika teman meninggalkamu karna masalah sepele, itu namanya bukan teman.

Jonghyun mengeluarkan sebungkus rokok dari kantong celananya, meletakkan di tengah tengah mereka berlima yang sudah duduk manis melingkar, seolah mengatakan, ambil saja jika kalian mau. Tidak mungkin pembuat onar seperti mereka tidak merokok, rasanya hidup mereka akan terlampau lurus jika tidak melanggar peraturan sekolah. Termasuk Daniel, meskipun masih tahun pertama buktinya ia juga mengambil sebatang rokok milik Jonghyun dan mengapitnya di bibir.

Seongwoo menghembuskan kepulan asap pertamanya hari ini sebelum memulai cerita. Jadi, Sebenarnya Seongwoo itu bukan gay. Hanya saja ia tidak terbiasa dengan perempuan, sejak kecil ia terbiasa berteman dengan laki laki dan tidak pernah merasakan jatuh cinta sekalipun pada perempuan atau laki laki, meskipun sudah memasuki tahun kedua sekolah menengah atas. Dan tentang voting gay yang terpasang di mading itu, sebenarnya bisa dibilang ia tidak terlibat langsung dalam voting.

Karna ia hanya diberi pertanyaan seperti, "Siapa menurutmu lelaki yang paling manly dan kelihatan hot disekolah ini?"

"Sebenarnya aku bertemu dengannya karna aku kalah taruhan beberapa hari lalu, namanya Kang Daniel, dia memancarkan aura sexy yang mengintimidasi. Ku pikir dia lelaki paling manly disini" jawab Seongwoo polos. Dia tidak tau bahwa pertanyaan dari teman tetangga kelasnya ini akan dijadikan data dan diolah sedemikan rupa untuk dipasang pada mading sekolah.

"Kau tau istilah flower boy?" Seongwoo mengagguk, "Menurutmu siapa flower boy di sekolah ini?"

"Kalau lelaki cantik sepertinya Choi Minki dan Takada Kenta cocok menyandang gelar tersebut. Bukankah mereka selalu berdua kemana mana? Ku dengar Minki juga menyukai Jonghyun, dan Kenta menyukai Sanggyun" Lagi lagi Seongwoo menjawab polos dan lancar tanpa hambatan.

Kurang lebih seperti itu percakapannya saat Seongwoo hendak pulang setelah ekskul paduan suara.

"Memangnya siapa yang menyanyakan pertanyaan paling tidak berguna sedunia seperti itu? Cepat katakan!" Sanggyun tersulut emosi, dia memang punya sumbu paling pendek diantara mereka berempat.

"Aku tidak mau bilang, nanti kau memukulnya" Seongwoo justru membela orang lain dari pada temannya. Bukan bermaksud berkhianat, hanya saja Sanggyun ini jelas lebih kuat dari si penanya. Jika tidak kuat tidak mungkin namanya tertera sebagai seme ter-hot urutan kedua.

"Tentu saja aku akan memukulnya!" semprot Sanggyun. Jonghyun dan Youngmin yang duduk disebelahnya sudah siap siaga merentangkan tangan di depan Sanggyun, jaga jaga saja kalau Sanggyun beranjak dan benar benar memukul pelakunya.

Jonghyun juga ingin memukul sebenarnya, tapi emosi tidak akan menyelesaikan masalah. Maka ia memberi kode pada Sanggyun lewat tatapan mata, untung saja Sanggyun mengerti. Dan Sanggyun percaya Jonghyun pasti punya ide brilian untuk membalas dendam pada si pelaku, mengingat Jonghyun adalah otak dibalik kenakalan mereka selama ini. Kalian pikir siapa yang mengajari Youngmin, Sanggyun dan Seongwoo merokok? Tentu saja Jonghyun.

"Tidak, kami tidak akan memukulnya. Kami hanya penasaran, ayo katakan siapa orangnya" bujuk Jonghyun dengan wajah tenang. Kim Jonghyun itu penipu handal, dia memang punya senyuman menenangkan tapi sebenarnya dia menyimpan banyak rencana dan strategi di otaknya.

"Janji ya?" tawar Seongwoo. Dan Seongwoo itu hanya seorang siswa polos, selalu berpikiran positif, dan mudah dipengaruhi. Makanya dia mau mau saja diajak membuat onar bersama Sanggyun, Jonghyun, dan Youngmin, "Dia Jang Moonbok, kelas 2 D" Seongwoo akhirnya menjawab.

"Si rambut panjang itu?" Youngmin memastikan seraya menghisap rokok yang mulai memendek, Seongwoo mengangguk dua kali sebagai jawaban. Jonghyun dan Sanggyun tak mengatakan apapun, hanya saja mereka sedang saling melirik seolah sedang bertelepati. Mereka berdua tau kok siapa Jang Moonbok itu, dia laki laki pemilik rambut terpanjang seantero sekolah, mana mungkin penghuni sekolah tidak mengenalnya?

"Kak, jadi kesimpulannya kau menyukaiku atau tidak?" celetuk Daniel memecah keheningan. Saking asyiknya membahas si pelaku sampai mereka melupakan eksistensi Daniel disini.

"Emm—entahlah, aku hanya berpikir kau sangat manly dan punya aura mendominasi yang kuat. Apa itu termasuk suka?" jawaban kelewat polos Seongwoo membuat ketiga temannya terdiam, masih ingin tau sampai mana kelanjutan dialog dua orang berpotensi menjadi sepasang kekasih ini. Mereka jadi khawatir, khawatir Seongwoo jadi belok sungguhan. Selama ini mereka mengatai Seongwoo gay kan sebenarnya cuma bercanda.

"Apa kau tidak ingin di dominasi olehku kak?" tanya Daniel lagi, kali ini ia menghembuskan asap rokoknya didepan wajah Seongwoo, kebetulan mereka duduk bersebelahan.

"Hey!" teriak Sanggyun, Jonghyun, dan Youngmin bersamaan. Daniel bisa bisa membuat kekhawatiran mereka jadi kenyataan, dan mereka tidak ingin Seongwoo berjalan di jalan yang salah.

"Sebenarnya sih aku ingin mencoba" jawab Seongwoo jujur. Daniel tersenyum makin lebar.

"Ong Seongwoo!" Ketiganya kompak membentak.

"Kenapa? Kalian kan sering mengataiku gay?" balas Seongwoo sarkas. Ketiganya kehabisan kata kata. Jadi Seongwoo benar benar berubah jalur menjadi gay gara gara mereka?

TBC

Mello's Note :

hallo semuanya ini chapter republish karna kemaren akun saya sempet di block gara gara summary yang saya bikin ga kira kira, terlalu jelas kayaknya. jadi saya publish lagi. sayang banget padahal reviewnya uda lumayan yang kemarin :((

nah ini dia yang saya bilang special chapternya ff bermain kartu, bisa dibilang sequel sih ya tapi versi ada homo homoannya /? karna netijen jaman now lebih suka ff yang begitu, ya saya juga suka sih ehe. karna visi misi saya diawal emang bikin genre friendship jadi romancenya mungkin kerasa cuma dikit, tapi tetep ada kan? ehe. kayaknya ff ini bakal sepi, yodah pasrah aja saya mah.

eh iya youngmin ena di pair sama donghyun kan ya? apa sama jonghyun aja *slapped*, kalo sanggyun ena sama siapa? kenta? woo jinyoung micheoci? apa dek ung? tapi ena sama kenta sih biar 95 linenya banyak wkwk. pendukung tim taebugi pada nge-gas yha di review bermain kartu episod 2, kayaknya sih bakal auto win. eh apa saya bikin dua duanya aja ya biar adil? jadi chap jonghyun ada 2 satu taebugi satu jren. gimana?

kayak biasanya saya ga bisa bales kebaikan kalian yang uda mau baca, favorite, folow, sama review, selain doain kalian biar bahagia terus. amin. review ff bermain kartu episod 2 saya bales disini yha~

Balesan Review :

Ayu224 : kalo aku bikin dua duanya menurut kamu gimana?

Avisyell756 : iya, tapi aku pisah semoga kamu baca yang ini juga ya

mikigae : seperkapalan kamu pada nge-gas wkwk

sareyerana : rada perang batin kalo mau nulis 2hyun, aku penumpang kapal minhyunbin juga soalnya :((

kharisma shima : okede, noted taebugi

DongBang Squad : harusnya nyesel sih ya, kapan lagi ngeliat celana dalem cogan ya kan? oke noted taebugi

Sky Onix : ini uda tapi maap ya dikit :(( eh btw aku uda ngetik lagi ff baru ongniel di tunggu yha

taebugi : iya faedah banget emang persahabatan mereka wkwk. oke taebugi nambah satu

tong : tapi danielnya seneng seneng aja ngasih tau celana dalemnya ke ong. oke nambah satu lagi taebuginya

Kapal anti oleng : okede, taebugi satu lagi

Shining Peach : iya nih aku juga kangen jaman jamannya masih jren trus orang ketiganya mas aron wkwk. kalo aku bikin dua duanya menurut kamu gimana?

Bpk Jaehwan Yth : wah ada bapak jaehwan, kabar lelenya gimana pak? sehat? oke pak taebugi

rays11 : iya, kapal dari tahun 2012 yak? aku bikin dua duanya aja ya?