The Kidnapper
Summary :
Saat seorang Yoo Youngjae jatuh cinta pada penculiknya...
It's Daejae Fanfiction/Daejae/Jung Daehyun/Yoo Youngjae/BAP/YAOI/SAM/
Cast:
Yoo Youngjae
Jung Daehyun
Short Story
M
/Romance/Smut/sedikit Angst/Hurt/
Cerita ini asli milik SAM!
-Jika ada kesamaan jalannya cerita, mungkin itu hanyalah kebetulan semata(?)-
Typo mungkin bertebaran,,,
Cerita ini hanya milik saya! Tapi B.A.P dan Daejae belum jadi milik saya(?) /Plakk/ XD wkwkwkkkk,.
You Happy, I'm Happy too(?)
.
Daejae
.
Happy Reading….
Chapter 1
Yoo Youngjae. Namja tampan cenderung manis ini selalu dimanjakan oleh orangtuanya dengan uang.
Ia anak Yang sangat Bengal. Beberapa Kali keluar masuk ruang kepala sekolah karena kenakalannya Yang... Itu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Pokoknya ia sangatlah nakal. Entah apa Yang menyebabkan ia bisa senakal ini.
Padahal Youngjae baru saja berada dikelas 2 menengah atas, Dan umurnya baru saja menginjak 17 tahun.
Ia selalu keluar masuk ruang kepala sekolah, dan selalu dimaaf kan dengan mudahnya oleh orangtua itu (kepala sekolahnya). Itulah yang Youngjae benci. Koneksi. Jadi ia selalu mengulangi hal yang sama, seperti mengganggu teman-temannya, menyontek, mencuri, membolos, dan banyak lagi.
Entahlah. Youngjae hanya ingin menarik perhatian orang-orang.
Saat ini pemuda manis bernama Yoo Youngjae ini sedang berada dikelasnya. Seperti biasa ia menjejalkan lubang telinganya dengan headset dan mendengarkan beberapa lagu kesukaannya.
Youngjae cukup populer disekolahnya, buktinya banyak yeoja mau pun namja yang terus memerhatikan nya dengan tatapan penuh kagum dan Cinta.
Youngjae tak memiliki seorang teman pun disekolahnya. Karena ia tahu mereka hanya akan memanfaatkannya.
Ya, orangtua pemuda manis ini adalah orang terkemuka di negara Korea ini. Itulah yang Youngjae benci.
.
Saat pulang ke rumah Youngjae disambut oleh banyak maid. Ia mengabaikan mereka semua. Itulah yang selalu dilakukannya. Sebenarnya ia benci keluarga ini. Orangtua nya selalu sibuk. Sehingga ia seperti diabaikan oleh orangtuanya, ia hanya diberi uang setiap harinya. Padahal ia tidak butuh itu semua... Yang ia butuhkan hanyalah... Kasih sayang dari kedua orangtuanya.
Itulah yang membuat dirinya selalu membuat masalah disekolahnya.
Ia sungguh kesepian...
.
.
.
.
Tok tok tok
Seseorang berpakaian maid ini terus mengetuk pintu dihadapannya dengan hati-hati, sambil memanggil seseorang didalam sana. "tuan muda... Tuan? Apakah anda sudah ba-" belum sempat melanjutkan, tiba-tiba pintu dihadapannya terbuka, dan keluarlah sosok penghuni kamar tersebut.
"apa oemma dan appa sudah ada dibawah?" tanyanya pada maid yeoja tersebut.
"tuan dan nyonya Yoo sudah pergi tuan. "
"oke, aku mengerti. Pergilah. " titahnya pada maid tersebut.
"Tapi anda harus sarapan dulu tuan. " ucapnya saat tuannya tersebut membawa tasnya dipundaknya dan hendak pergi menuruni tangga, dan maid tersebut terus mengikuti pemuda tersebut hingga pintu depan.
"Tidak perlu, aku tidak lapar. " jawabnya dengan dingin.
.
"sialan!" pemuda manis ini tak berhentinya mengumpat. Ia dalam perjalanan menuju sekolahnya. Tapi sungguh ia tidak ingin pergi ke sekolahnya saat ini.
Dan ini pagi yang mendung. Hujan gerimis mulai turun yang tentu saja membuat mood pemuda manis ini semakin menurun.
Dan jalanan mulai sepi karena hujan berubah jadi deras, hingga membuat orang-orang yang berlalu lalang jadi berlarian kesana kemari, mencari tempat untuk berteduh. Youngjae, pemuda manis ini tidak peduli dan terus berjalan tanpa arah menembus hujan.
Tak sadar bahwa disisi jalan sebuah mobil berwarna silver tengah mengikutinya.
Bunyi klakson mobil pun terdengar oleh Youngjae. Hingga ia berhenti ditempatnya. Dan saat ia menengok kearah samping seseorang membekap mulutnya dengan sesuatu hingga membuat pemuda manis itu tidak sadarkan diri.
.
Penglihatan Youngjae berkunang-kunang saat dirinya membuka dengan perlahan kedua kelopak matanya.
Perlahan, ia bisa melihat sekelilingnya dengan jelas. Ia berada disebuah kamar bernuansa biru langit.
saat ia bangun dan melihat kedepan ia melihat seorang namja tengah duduk di sebuah kursi yang sandaran kursi tersebut mengarah kepadanya. Namja itu menatapnya dengan insten.
Youngjae terkesima oleh wajah tampan di depan sana. Sebuah tahi lalat dibawah mata kirinya yang tajam, bibir tebal yang mengundang siapa saja ingin mencicipi benda kenyal itu, wajah sempurna. Seakan Youngjae lupa segalanya dimana ia sekarang.
Mereka hanya saling menatap.
"Siapa kau!?" ah akhirnya kesadaran pemuda manis ini sudah kembali. Ia takut. Jadi ia (mencoba) bersikap berani dihadapan pria tampan itu. "dan dimana aku?! Kenapa aku bisa berada disini?!"
Seingatnya ia tadi sedang dalam perjalanan menuju sekolahnya. Dan tiba-tiba saja... "ahhhh, kau menculikku?
Kenapa? Apa karena kau membutuhkan uang dari orangtua ku?"
Pemuda tampan dihadapan Youngjae hanya tetap diam mendengarkan ocehan Youngjae dengan sedikit kesal dan berdecih.
"Pintalah, mereka pasti akan memberikannya sebanyak yang kau mau." Pemuda manis ini berusaha terdengar tenang. Padahal sebenarnya ia sangat takut. Jantungnya tak berhenti nya berdetak dengan cepat. Keringat dingin mulai ia rasakan dibelakang lehernya. Telapak tangannya berkeringat, ia mengelapnya diselimut yang tengah menyelimutinya.
Dan perlahan pemuda tampan dihadapan Youngjae berjalan kearahnya. Yang membuat Youngjae meremas selimut yang menutupi kakinya dengan erat.
"shhhh, " Youngjae mendesis saat punggung tangan pria itu membelai wajah bagian kanannya dengan lembut. Pemuda tampan itu duduk dipinggiran ranjang disamping Youngjae.
"Bersikaplah dengan baik. Jika tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa mu." Katanya lembut. Tapi menurut pendengaran Youngjae kata-kata itu tajam dan penuh dengan penekanan hingga membuatnya merinding.
Fiuhhhh
Youngjae bisa bernapas dengan lega lagi saat pria itu berjalan kearah pintu.
Tapi itu hanya terjadi sesaat. Saat pria itu mengatakan sesuatu kepada Youngjae sebelum meninggalkan ruangan tersebut.
"dan, jangan repot-repot untuk kabur. Kau tidak akan pernah berhasil."
Deg!
Saat pria itu sudah benar-benar tidak terlihat lagi oleh Youngjae. Pemuda manis ini menggigit kuku jarinya. Ia sedang mencoba berpikir.
Kenapa ia bisa diculik? Alasan yang pasti dan jelas menurut Youngjae adalah UANG. Ya pasti uang. Apalagi kan? Orangtua Youngjae sangat kaya. Pasti karena itu. Youngjae tidak ingin memikirkan hal lain seperti kasus penculikan pada umumnya, seperti pembunuhan, atau ia akan dijual kesebuah pub. Dan yang lebih parah dijadikan budak seks oleh pemuda tampan itu,sepertinya ia mampu melakukan hal itu. Hell no! Ayo jauhkan pikiran itu dari Youngjae!
Tapi kalau dipikirkan sekali lagi. Tidak mungkin ia akan dibunuh. Biasanya dalam kasus pembunuhan yang selalu ia tonton dalam sebuah drama atau film orang yang diculik pasti akan ditempatkan ditempat yang kumuh, dan ia pasti akan diikat oleh tali. Tapi Youngjae tidak. Malahan dirinya ada disebuah ruangan yang sangat rapi dan harum. Dan ia ditempatkan disebuah ranjang berukuran king size yang lembut.
Oh dan Youngjae ingat satu hal. Pintu ruangan ini tidak dikunci. Karena ia tidak mendengar suara klik pintu dikunci dari luar oleh namja tadi.
Jadi ia berjinjit dan berjalan kearah pintu, lalu membukanya dengan perlahan. Hal pertama yang ia lihat adalah, rumah ini terlihat sangat elegan dengan warna cokelat muda menghiasi dinding dinding rumah ini. Sungguh rumah ini terlihat sangat Indah dan menyejukkan mata. Mungkin ini terlihat seperti sebuah pondok.
Ya tentu saja! Pondok ditengah hutan!
Ia sudah berada didepan pintu masuk rumah tersebut. Pemuda manis ini kini mengerti ucapan namja itu beberapa waktu yang lalu. Kalau dia tidak akan bisa berhasil kabur dari sini.
Tapi...
belum dicoba mana tahu kan?
Huahahahaha Youngjae menyeringai.
Untungnya ia berpakaian lengkap. Dan ia bersiap untuk berlari, sebelum sebuah tangan menarik belakang kerah bajunya.
"kau. Kau akan menyesal jika berkeliaran diluar sana."
Heggg
Punggung Youngjae terasa dingin mendengar suara namja itu dibelakangnya.
"Coba saja." Lanjutnya sambil melepaskan kerah baju belakang Youngjae.
?
Dia dilepaskan dengan mudahnya? Kenapa? Ia jadi ragu-ragu untuk kabur.
Hening
"Kenapa kau membawaku kemari?" tanya Youngjae kemudian dengan suara yang sedikit gemetar. Ia masih membelakangi pemuda tampan itu.
"Kau tidak perlu tahu alasannya." Jawabnya lalu melenggang pergi meninggalkan pemuda manis itu sendirian dengan pikiran kacaunya.
.
.
.
.
Sudah puluhan kali pemuda manis ini mencoba kabur. Tapi hasilnya nihil. Dengan ia selalu saja kembali lagi ke pondok itu dengan pakaian kotor serta lengket, karena mencari jalan keluar dari hutan itu.
Dan anehnya setiap ia kembali pasti ada sepotong kain-handuk- didekat pintu rumah tersebut. Dan pintu itu tidak pernah terkunci. Jadi ia dengan mudahnya keluar masuk rumah tersebut.
Betapa anehnya penculik itu menurut Youngjae. Kenapa ia melakukannya? Dan saat ia memasuki kamar yang selalu ditempatinya, diatas ranjang pasti sudah tersedia pakaian lengkap untuknya.
Bahkan Youngjae belum tahu nama pria tampan itu. Itu mustahil. Karena ia seorang penculik, dan mana mau ia memperkenalkan dirinya pada Youngjae.
.
Dan malam ini Youngjae akan melakukan aksinya lagi. Yaitu keluar dari tempat ini. Walaupun ia tahu ini percuma. Tapi ia tidak akan menyerah sampai berhasil.
Jdarrrr
Pemuda tampan berkulit Tan ini terbangun dari tidurnya saat mendengar suara bergemuruh di luar rumahnya. Diluar hujan lebat saat ia melihat di celah-celah kaca rumahnya.
Ia tertidur disofa. Ia pun bangun dan berjalan menuju sebuah ruangan.
Saat membuka pintu ruangan tersebut. Itu kosong. Ia tak mendapati siapapun disana. Lalu pemuda tampan ini pun melihat jam dinding, itu sudah hampir larut. Jam 10 malam.
Biasanya pemuda manis yang ia culik akan kembali ke rumah tepat pukul setengah 11 malam. Pemuda ini terlihat sangat khawatir. Itu tergambar jelas diwajah tampannya.
Tanpa membuang waktu ia pun mengambil sebuah jas hujan didalam lemari yang berada didekat pintu utama, serta sebuah payung. Lalu berlari keluar rumah, menuju hutan.
"YOO YOUNGJAE!" teriaknya lantang saat dirinya sudah memasuki hutan. Dengan petir yang menyambar disana sini diatas kepalanya. Pemuda tampan ini terus meneriaki nama yang sama berulang kali.
Ia mengusap wajahnya dengan kasar. Dan terus berlari tanpa arah memanggil nama Youngjae.
"YAK!"
Pemuda tampan ini mendengar suara seseorang. Dan detik kemudian ia terjatuh keatas tanah yang becek saat seorang pemuda manis menerjangnya dan memeluk lehernya dengan erat dengan tangannya yang gemetaran. Bahkan seluruh tubuh pemuda yang menerjangnya gemetaran.
"hiks... Hiks... " Youngjae menangis. Dipelukan sang penculik.
Si penculik pun menggunakan payung yang dibawanya diatas kepala mereka.
"Ayo pulang." Ajaknya. Dan Youngjae pun mengangguk kan kepalanya dengan cepat.
.
Youngjae duduk dikursi meja makan sambil menundukan kepalanya. Ia sudah berpakaian hangat sekarang. Ia tidak berani menatap seseorang didepan sana yang sedang memasak sesuatu untuk dirinya.
"emm... Kenapa kau melakukan semua ini padaku...? " tanya Youngjae kemudian kepada penculik itu.
Tapi tidak ada jawaban sampai segelas cokelat panas sudah ada dihadapan Youngjae. Youngjae hanya menatap cokelat tersebut dengan mata berkaca-kaca.
Jantungnya berdebar dengan cepat saat memandang kepergian penculik itu. Youngjae terus menatap punggung tegak namja itu.
Hatinya berdebar bukan karena takut lagi. Tapi karena sesuatu yang lain. Apakah itu?
.
.
.
.
.
.
TBC
Ahahaha SAM bawa FF baru ~ pengganti My Beloved Bodyguard, karena tuh FF udah tamat yeyy, tinggal di tambahin bonchap ajja :D
Ahh jangan lupa Review nya yah~
Senang Anda menikmatinya^^
© SAM or Daejae24 2019
See You Next Time^^ pai pai~~~
