Mommy For Daddy!

.

Pair : Choi Kyuhyun (6 tahun)

Choi Siwon (27 tahun)

Kim Kibum (27 tahun)

Kim Jong woon Yesung (8 tahun)

Others

Disclaimer : Super junior adalah milik keluarga mereka. Dan akan selalu berharap Cho Kyuhyun menjadi suami saya dan juga ayah dari anak-anak saya nantii. #dilempar sandal para sparkyu

Warning : Typo (s), geje, gag sesuai EYD, seenak udel doang, gag boleh dibaca oleh readers pasif yang gag mau review # maksa buanget….

Summary :

Sang pemilik alam, pencerah dunia, sumber kehidupan seluruh makhluk tengah bersenang hati memberi kebaikannya. Sang mentari yang tampak sedikit pemalu didini hari, kini mulai memberanikan diri muncul kepermukaan menyapa seluruh insan yang bergantung hidup padanya. Senandung merdu burung gereja yang berirama, menambah daftar kata damai dipagi ini. Sudut-sudut jalan kota yang mulai terisi maklhuk memulai aktivitas pagi mereka. Begitupun dengan sebuah mansion dipinggiran kota Seoul tersebut. Sebuah mansion nan megah berdiri kokoh, tampak bagaikan istana yang tak gentar dengan hiruk pikuk suasana diperkotaan tersebut.

"Morning little Choi…" ucap seorang namja. Ia berjalan mendekati bocah kecil yang tengah meneguk susu coklatnya. Diciumnya hangat kening bocah tersebut, dan tersenyum lembut menatapnya hingga terlihat lesung pipi yang bertengger manis dipipinya.

"Aishh, Daddy bau.." tutur bocah itu dengan kesal. Diusapnya kasar kening mulusnya dengan kedua tangannya yang mungil. Namja dewasa tersebut hanya tersenyum manis melihat tingkah buah hatinya. Ia meraih kursi dihadapan buah hatinya. Diambilnya sehelai roti lalu mengolesnya dengan selai kacang kesukaannya.

"Tumben sekali daddy bangun terlambat? Dan juga daddy sarapan masih dengan memakai piyama? Apa semalam daddy lembur lagi? Atau jangan-jangan daddy baru pulang pagi hari bersama seorang yeoja? Dan dimana yeoja itu Daddy?" Tanyanya penuh selidik, serta menoleh kekanan dan kiri mencari sosok yeoja yang ia bicarakan. Namja beribawa tersebut masih saja tersenyum lembut sembari memakan roti yang selesai ia olesi. Ditatapnya sang anak yang masih berceloteh ria dengan dunianya sendiri. Gaya sok tau, dan juga sikap kedewasaan yang dibuat-buat membuat namja tersebut semakin sayang dan juga cinta dengan buah hati dihadapannya saat ini.

"Daddy! Daddy mendengarkanku tidak sih? Daddy seperti kerasukan roh jahat bila hanya tersenyum aneh begitu.." ucapnya kesal sambil mempoutkan bibirnya.

"Kau mau daddy bagaimana, Kyunnie? Kyunnie saja tak memberikan daddy izin tuk bicara.." Jawab namja tersebut tertunduk lesu. Bocah kecil yang ia panggil dengan sebutan Kyu menatapnya dengan iba. Ia turun dari kursinya dan berlari mendekati appanya. Kyuhyun mengusap punggung appanya dengan lembut. Ditatapnya lekat wajah terintimidasi dihadapannya, berusaha menenangkan hati namja dewasa tersebut.

"Mianhe Daddy.. Kyu tak bermaksud begitu. Daddy jangan sedih nde?" katanya lembut. Namja tersebut hanya mampu menahan tawa. Tak dapat ia bayangkan raut wajah anaknya satu-satunya yang merasa bersalah. Tak dapat lagi ia menahannya, akhirnya ia tertawa kecil dihadapan Kyuhyun. Kyuhyun dibuat bingung jadinya. Apakah daddynya sudah gila?

"Daddy mengerjaiku?" tanyanya masih dengan nada polos. Namja tersebut hanya terkikik geli melihat ekspresi anaknya yang masih belum sadar seutuhnya akan ulah jahilnya. "Ne chagi.."jawabnya singkat. Jawaban tersebut sontak membuat mimic Kyuhyun memerah seketika. Gelak tawa seketika pecah memenuhi ruang makan mansion tersebut dipagi hari ini. Kehangatan yang sugguh luar biasa….

"Minhamnida tuan Siwonnie.. anda jangan lupa, 2 jam lagi anda akan mengadakan rapat dengan agensi perusahaan Nikko.." ujar seorang namja paruhbaya memecah suasana hangat antara ayah dan anak yang tampak kompak itu.

"Ne, Donghae ahjussi.." jawabnya singkat. Namja tersebut melangkah pergi meninggalkan Siwon dan juga Kyuhyun. Belum jauh langkah Donghae, Siwon memanggilnya ramah " Ouh, Hae ahjussi.. aku minta jadwalku siang ini dikosongkan nde… aku ingin menghabiskan waktuku sehari ini bersama anakku yang sungguh tampan ini…" tuturnya. Donghae mengangguk mengerti dan mengundurkan diri dari hadapan mereka.

Kyuhyun menatap Siwon lekat, dan beralih duduk dipangkuannya. " Daddy.. apakah daddy tak bosan slalu menemaniku?" Tanya Kyuhyun.

"Hahaha.. pertanyaan apa itu jagoan? Tentu saja daddy tak bosan. Kyunnie adalah jagoan kecil daddy, arra?" jawab Siwon

"Ne.. tapi, daddy juga harus mencari kebahagiaan daddy sendiri.. Sejak Mommy meninggal, aku tak pernah melihat daddy jalan bersama yeoja? Yang hanya difikaran Daddy selain pekerjaan, Cuma Kyunnie seorang…" tutur Kyuhyun.

"Bada pasti sama halnya dengan pemikiranku Daddy.. betulkan Bada?" Tanya Kyuhyun sembari pandangannya beralih ketempat duduk dihadapan Siwon.

"Gukk..Gukk" jawab Bada.

"Sejak kapan dia disana?" Tanya Siwon sembari menunjuk seekor anjing kecil dihadapan meja makannya. Kyuhyun hanya tersenyum lebar menampakkan gigi-ginya yang tersusun rapi, dan Siwon hanya mampu menatap pasrah sembari menggelengkan kepalanya.

Siwon berdiri dari duduknya sembari menggendong Kyuhyun. Ia melangkah menuju figura foto yang terpampang tak jauh dari meja makan ruang tersebut. Ditatapnya sebuah foto pernikahan yang melibatkan antara ia dan juga seorang yeoja cantik dengan kulit putih mulusnya. Ia tersenyum kecut menatap figura tersebut. Berbagai kenangan indah melintas difikirannya. Bagaikan sebuah rol film, bayangan akan kenangan indah itu berjalan mulus mengingatkan peristiwa manisnya bersama mendiang sang istri.

"Daddy.. Waeyo? Kenapa daddy memandang foto mommy seperti itu?" Tanya Kyuhyun polos.

"Apakah tidak boleh? Betulkan Minnie?" Tanya Siwon sembari menatap foto istrinya. Sebuah senyuman menghiasi wajahnya. Lesung pipi yang berlekuk dalam menjadi aksesoris penambah ketampanannya.

"Daddy.. turunkan aku" tutur Kyuhyun dengan lantang. Dengan segera Siwon menurunkan Kyuhyun dari gendongannya. Siwon merasa aneh dengan sikap Kyuhyun yang terkesan arogan. Ditatapnya bocah 6 tahun tersebut. Kyuhyun tengah berkacak pinggang memandang Siwon. Ekspresi muka yang dibuat seakan-akan marah, sungguh menambah kesan lucu bila memandangnya.

"Bila daddy tak juga berkencan dengan seorang yeoja… biar Kyu yang carikan untuk daddy.." ujar Kyuhyun tegas. "Mianhe mommy..Kyu bukan ingin melupakan mommy, tapi Kyu kasihan dengan daddy.. bagaimana bila daddy menjadi namja tua yang tak laku? Mau diletakkan dimana wajah Kyu yang tampan ini, bila seorang Choi Kyuhyun mempunyai daddy yang tak laku-laku.." tutur Kyuhyun lagi. Kini ia mengatupkan kedua tangannya didepan wajahnya, seakan meminta pengampunan dari ibunya tercinta. Siwon hanya bisa mengernyit heran memperhatikan sikap Kyuhyun yang diatas kata 'Lebay' tersebut. Lol.

"Kau mau kemana Kyu?" Tanya Siwon, saat didapatinya Kyuhyun yang melangkah pergi mninggalkannya.

"Kyu mau mencari yeoja untuk daddy ajak kencan.. Ayo bada!" jawab Kyuhyun sembari menggendong anjing kesayangannya. Ia berlenggang pergi keluar rumah, meninggalkan Siwon yang masih berada dialam bawah sadar akan sikap anaknya yang terlalu aneh pagi ini. "Sikapnya sama halnya denganmu Minnie.. Kau dan Kyunnie, sama-sama aneh.. dan sikap kalian itu membuatku semakin cinta pada kalian" kata Siwon entah pada siapa, masih menatap pintu yang masih terbuka sedikit.

Kyuhyun Pov

Aku masih terpaku dihalaman depan rumah. Memikirkan suatu rencana dan dibantu oleh anjing kesayanganku, Bada. Bada sebenarnya bukanlah anjingku. Dia adalah anjingnya Donghae ahjussi, yang sejak pertama aku melihatnya entah kenapa tumbuh benih-benih cinta diantara kami..Lol. Namaku Choi Kyuhyun, namja berusia 6 tahun. Aku memang terlahir dikeluarga kaya, dengan tingkat ketampanan daddyku yang diatas rata-rata dan juga Mommyku yang terlalu aegyo sama halnya sepertiku. Tapi, sekarang mommy sudah tak tinggal lagi bersama aku dan juga daddy. Mommy sudah tinggal bersama Tuhan, di istana yang terlalu mewah entah dimana dan kelak kami akan mengikuti jejak mommy… itu kata daddy.

Hm, walau demikian.. aku juga ingin punya seorang mommy. Aku ingin juga punya seorang adik laki-laki atau kakak laki-laki yang bisa ku ajak bermain. Bila aku bermain bersama daddy, daddy slalu mengalah padaku.. dan bila aku bermain bersama Hae ahjussi, aku kasihan bila penyakit oestoroporosisnya bakal kambuh lagi. Huft… aku ingin seorang Mommy dan juga saudara.

"Guk..guk.." sahut Bada memecah lamunanku. Aku beralih menatap Bada yang berada disampingku. Lidahnya yang menjulur dan juga ekornya berkibas pelan, memintaku beralih memperhatikannya.

"Aishh, kau menggangguku Bada. Aku sedang berfikir bagaimana cara daddy untuk berkencan dengan seorang yeoja?"

"Gukkk"

"Ya.. padahal daddy tak pernah sekalipun memperkenalkan seorang yeoja pada kitakan?"

"Gukk..gukk"

" Apa daddy tipe orang yang pemalu terhadap yeoja?"

"Gukk..Gukk"

"Hn, baiklah kalau begitu… ayo kita carikan seorang yeoja dikota Bada." Ajakku kepada Bada. Bada hanya bisa menjawab dengan gonggongannya. Aku beranjak dari kursi panjang, tempatku berbincang bersama Bada. Aku mengaitkan tali ke leher Bada dan menuntunnya menuju gerbang.

"Anda mau kemana tuan muda?" tanya seorang pengawal didepan gerbang.

"Aku akan berjalan-jalan di jalanan pertokoan kota.." jawabku. Pengawal tersebut memanggil satu kawanannya untuk menjaga dan mengawasiku dijalan. Aku sudah maklum dengan tindakan mereka. Mengingat, daddy merupakan orang yang berpengaruh di negri ini dengan bisnis propertinya. Selain itu, jangan dilupakan bila aku adalah seorang namja tampan yang sewaktu-waktunya akan mudah diminati oleh santronan penculik…

Kyuhyun End.

Author Pov

Kyuhyun mengitari pertokoan didaerah Myeondong bersama Bada. Sebuah pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di Seoul. Ia melangkah riang menelusuri tiap sudut pertokoan dengan riang sebagai Bada petunjuk jalannya. Mata polosnya seakan takjub saat melewati toko mainan elektronik kesukaannya, tapi semua tak akan mampu berjalan mulus bila Bada beradu disampingnya. Anjing kecilnya akan selalu meronta bila diajak masuk kedalam toko, seakan ia tahu bila sang tuan akan melupakannya bila bertemu barang kramat pengeluaran terbaru, yakni sebuah PSP.

Kyuhyun sekali-kali melirik kebelakang memperhatikan tiap gerik pengawalnya yang berdiri tak jauh darinya. Ia sedikit merasa risih akan keberadaan pengawalnya. Bagaimana bisa Kyuhyun dapat memulai rencananya bila gerak-geriknya slalu diikuti.

"Gukk..gukk.." panggil Bada. Seakan mendapat pencerahan dari si anjing kecil, Kyuhyun mendapatkan sebuah ide brilian untuk mengelabui pengawalnya. Saat matanya tertuju pada sebuah rambu-rambu lalu lintas, ia segera berlari dan sontak si pengawal mengikutinya. Ketika lampu berubah menjadi hujau, banyak segerombolan dari ujung maupun dari tempatnya berada menyebrang jalan. Kyuhyun meggunakan kesempatan emas ini untuk menyelinap diantara sekumpulan manusia yang tampak sibuk itu. Dan dapat dipastikan, dengan gerak lincahnya dan juga Bada, sang pengawal tampak kewalahan mencarinya yang tiba-tiba menghilang.

Saat dirasanya keberadaannya saat ini sudah cukup jauh dari daerah pertokoan tadi, ia melepaskan Bada dari gendongannya. Tarikan nafas kecil terdengar jelas dibibir mungilnya. Seketika ia terduduk lemas dipinggir pertokoan untuk istirahat sejenak.

"Hosh..hosh.. untung kita bisa kabur.. kalau tidak, bagaimana rencana kita bisa berjalan lancar?" tuturnya pada Bada. Dan seperti biasa, bada hanya membalas perkataan Kyuhyun dengan goggongan kecilnya. Setelah ia rasa cukup akan istirahatnya, Kyuhyuh berdiri sembari menarik nafas panjang dan tersenyum lebar. Matanya membulat saat didapatinya seorang yeoja cantik berpenampilan elegant. Kyuhyun mendekati yeoja tersebut, sembari berkata," Noona…"

"Waeyo? Kau tersesat adik manis?" tanyanya lembut. Yeoja tersebut berjongkok mensejajarkan tinggi badannya dengan Kyuhyun. Ia tersenyum manis menatap Kyuhyun. Hati yeoja mana yang tak luluh melihat senyum manis yang polos dari seorang Choi Kyuhyun? Hanya yeoja yang tak punya hati yang tak bisa merasakannya LOL.

"Hn, maukah noona menikah dengan daddy Kyu? Setidaknya, noona berkencan dulu dengannya sebelum menikah." Tutur Kyuhyun. Sontak, onyx mata yeoja tersebut membulat mendegar penuturan dari bocah kecil yang entah darimana datangnya. Yeoja tersebut berdiri sembari tersenyum dipaksakan dan berkata," Mianhe adik manis.. noona sudah mempunyai namjachingu" serta pergi meninggalkan Kyuhyun dan juga Bada yang masih terpaku ditempatnya berdiri.

Oh, tidakkah kau mau menerima tawaran dari bocah kecil itu noona? Setidaknya kau lihatlah dulu ayah dari bocah tersebut, dan dapat dipastikan bila kau melihatnya.. namjachingumu akan kau tinggalkan. Hn, memang bukan rezekimu noona malang untuk mendapatkan namja tampan dan juga kaya raya seperti Choi Siwon. Entahlah….

Kyuhyun tak pantang menyerah dengan kegiatan gilanya mencari mommy baru untuknya. Tiap kali Kyuhyun melihat sosok yeoja cantik yang mampu menarik hatinya, ia akan selalu mendekat dan melontarkan pertanyaan yang sama seperti sebelumnya. Dan dapat diprediksikan, bagaimana ekspresi para yeoja tersebut yang diawal mengagumi wajah imutnya, harus berubah haluan menjadi ilfeel dengan penuturan Kyuhyun tersebut.

"Gukk..gukk.." panggil Bada

"Aku juga lelah Bada.. kenapa semua noona maupun ahjumma yang aku tawari untuk menikah dengan daddy, menolak semuanya? Apa segitu jeleknya daddy?" Tanya Kyuhyun. Ia melirik Bada yang berdiri disampingnya sembari mengibaskan ekornya dengan liar.

"Apa harus kita memasang iklan bila kita tengah mencari mommy baru?" gumam Kyuhyun. Ia menunduk sembari duduk dipinggir pertokoan yang telah tak dipakai lagi. Kyuhyun menatap lalu lalang orang-orang yang nampak sibuk beraktivitas. Keputusasaan menutupi hatinya. Ia lelah saat ini.

"Eng..engh..Andwe.. ..andwe.." teriak seseorang. Kyuhyun terperonjak kaget lalu mengedarkan pandangannya mencari arah sumber suara. Ia beranjak dari duduknya, dan melihat gang kecil disamping pertokoan tempatnya duduk.

"Eungh.. andwe..andwe.." teriaknya lagi. Kyuhyun masih menatap intens dengan apa yang didapatinya barusan. Sebuah tindakan criminal yang dilakukan sejumlah anak-anak yang lebih tua darinya, dan mengepung seorang bocah laki-laki.

"Eungh..eungh. kembalikan.. eungh.. itu punya Sungie… eungh.." rengeknya saat sebuah rubik yang ia pengang diambil salah satu dari sejumlah anak tersebut.

"Nanti akan kami kembalikan.. sebaiknya kita bermain-main dulu nde..?" tutur salah satu dari mereka sembari berseringai. Bocah yang mereka bully hanya meringkuk didalam dekapan lututnya, takut. Ia menenggelamkan kepalanya didalam dekapan lututnya. Anak-anak nakal itu semakin tertawa lebar mendapati mangsa mereka mati ketakutan. Merasa tak tahan dengan tindakan pembullyan yang sedang Kyuhyun saksikan, ia melepaskan sebelah sepatunya dan melemparkannya kepada salah satu dari mereka. Dan itu berhasil mengenai kepala mereka. Mereka beralih menatap Kyuhyun dengan pandangan sinis. Satu persatu, mereka mendekati Kyuhyun. Serasa keadaan dirinya sedang terancam, Kyuhyun mundur secara perlahan dan tetap memasang wajah sok beraninya.

"Mau apa kalian? Jika kalian macam-macam.. aku akan berteriak" ancam Kyuhyun. Mereka hanya tertawa meremehkan ancaman Kyuhyun. "Kau fikir kau siapa bocah? Kau hanya sendiri, sedangkan kami? Hahh.. cepat pergi kau dari sini, sebelum kulit mulusmu itu kami cabik-cabik nde?" jawab bocah berambut mohak. Kyuhyun meraih anjing kecilnya dan memeluknya erat. Seperti tau bahwa keadaan genting saat ini, Bada hanya meringkuk ketakutan dalam pelukan Kyuhyun..begitupun Kyuhyun, walau masih memasang wajah sok pemberaninya.

Seorang bocah berambut blonde, mendekati Kyuhyun lalu mendorongnya ke tembok. Dikeluarkannya sebuah pisau lipat dari sakunya dan memain-mainkannya didepan wajah Kyuhyun. Kyuhyun hanya mampu menelan ludahnya sendiri melihat betapa tajam dan berkilaunya pisau tersebut, bila harus menggores kulitnya. "Kau bisa bayangkan betapa sakitnya bukan, bila pisau ini menggores wajahmu itu?" ucapnya.

"Jika kalian berani bersikap lancang padaku, akan kupastikan seumur hidup kalian.. akan kubuat kalian menderita…" jawab Kyuhyun sembari mengeluarkan deathglarenya.

"Kau memang bocah sombong. Berani sekali kau mengancam kami… Karena kau sudah membuatku marah, rasakan ini!" katanya sembari mengangkat tangannya tinggi hendak mengayunkan pisau tersebut. Kyuhyun menutup matanya, ketika pisau tersebut hendak mendarat dipipinya, tapiii..

"Akhhh…" teriak salah satu dari mereka. Kyuhyun membuka matanya. Dan didapatinya seorang laki-laki mengenakan tuxedo hitam tengah mencengkram tangan bocah yang memegang pisau tadi. Wajah yang begitu kesakitan, terlihat jelas disudut matanya.

"Hankyung Hyung.." tutur Kyuhyun singkat.

"Cepat tuan muda pergi dari sini.. dan biar saya yang akan membereskan mereka.." jawabnya. Kyuhyun berlari menuju bocah yang di bully tadi tengah menekuk wajahnya dalam. Ekspesi ketakutan mendominasi wajahnya. Kyuhyun mengambil rubiknya yang masih tergeletak dilantai dan memberikannya padanya. Diambilya cepat rubric tersebut, walau masih dengan raut wajah yang ketakutan. Kyuhyun mendekatinya perlahan, menatap wajahnya bingung. Bocah itu semakin menekuk dalam kepalanya dan mengenggam erat rubik tadi. Kyuhyun berjongkok berhadapan dengannnya. Diulurkannya tangannya sembari tersenyum lebar. "Kyuhyun imnida. Chingu..!" ujarnya.

Perlahan, bocah laki-laki tersebut mengangkat wajahnya dan berkata," Chingu?" . Ia membalas senyuman Kyuhyun, sembari mengulurkan tangannya yang berisi rubik tadi.

"Chingu? Sungie Chingu ?" ucapnya lagi, dan masih tersenyum merekah yang menghiasi bibirnya. Kyuhyun mengernyit heran dengan sifat bocah laki-laki dihadapannya ini. 'Apakah dia gila?' pertanyaan itu yang memenuhi isi kepalanya saat ini. Kyuhyun berdiri, begitupun dengan bocah dihadapannya kini.

"Kamu siapa? Dan sepertinya, usiamu lebih tua dariku?" Tanya Kyuhyun. Kyuhyn memegang lengan bocah yang masih sibuk dengan dunianya sendiri itu. Sebuah senyum merekah tergambar dibibirnya menatap Kyuhyun.

"Eung.. Chingu Sungie.." jawab namja tersebub sembari menyodorkan rubic ditangannya. Kyuhyun hanya melongo dengan apa yang dilakukan bocah dihadapannya ini. Apa benar anak ini gila? Tadi dia bersikukuh mempertahankan rubic itu dari genggamannya, dan kini dengan senang hati ia memberikannya pada Kyuhyun?

"Tuan muda" panggil Hankyung setengah berlari mendekati Kyuhyun. Kyuhyun menoleh menanggapi panggilan tersebut. "Hyung.. hyung ini gila ya? Kenapa setiap Kyu nanya.. jawabannya selalu chingu Sungie?" Tanya Kyuhyun. Hankyung beralih menatap bocah yang masih menyodorkan rubic ditangannya pada Kyuhyun. "Kau tinggal dimana?" Tanya Hankyung padanya.

Bocah tersebut beralih menatap Hankyung. Tatapan polos nan lugu mengitari manik matanya. Hankyung berjongkok, guna mensejajarkan tubuhnya pada bocah dihadapannya. "Namamu Sungie ne?" Tanya Hankyung kembali. Bocah terrsebut hanya mengangguk polos sembari tersenyum manis kepada dua orang yang telah menolongnya.

"Hyung tinggal dimana? Nanti Kyu dan juga Hankyung hyung yang mengantar" tutur Kyuhyun. Sungie aka Yesung hanya mampu menggeleng perlahan. Matanya tampak sendu.

"Hyung tak punya rumah?" Tanya Kyuhyun lagi. "Rumah?" gumam Yesung. Ia tampak berfikir. Dimainkannya susunan-susunan kotak kecil digenggamannya, dan kini ia kembali dalam dunianya. Kyuhyun dan juga Hankyung hanya mampu menatap bingung akan tingkah Yesung saat ini. Mereka saling tatap dan beralih menatap Yesung.

"Guk..guk.." Panggil Bada. Kyuhyun menoleh kesudut gang. Dan oh tidak… ia melupakan sosok kecil itu rupanya. Ia berlari kecil menghampiri bada yang terduduk santai disana. Digendongnya cepat anjing kesayangannya dan beralih menuju Yesung dan juga Hankyung.

"Yesungie.. Sungie… nae aegya eomma" Panggil seorang yeoja. Ia berlari berhamburan menghampiri anaknya. "Eomma" gumam Yesung. Yeoja tersebut memeluk yesung dengan erat dan menangis didalam pelukannya sendiri. Yesung membalas peluka itu dan mengumbar senyum polosnya terhadap eommanya. Ditepuknya pelan punggung yeoja tersebut seakan memberi kekuatan padanya. Yeoja tersebut melepas pelukannya dari sang buah hati, lalu mengtupkan kedua tangannya dipipi Yesung.

"Gwechanayo chagi?" Tanya yeoja tersebut. Yesung hanya tersenyum polos kembali menjawab pertanyaan dari ibunya. Seakan sadar bila bukan mereka berdua saja yang berada di gang sempit ini, Yeoja tersebut menunduk hormat kepada Hankyung guna berterima kasih. "Gamsahamnida" tuturnya.

Hankyung membalas rasa terima kasih tersebut dengan menunduk hormat. Kyuhyun hanya bingung dengan tingkah kedua orang dewasa dihadapannya kini. Mereka saling menunduk, berterima kasih satu sama lain. Bukankah kau tak sadar tuan muda? Bila tadi kau telah menyelamatkan hyung yang baru kau kenal dari tindak kejahatan?

"Ahjumma.. Sungie hyung kenapa? Apakah ia sakit karna habis dipukuli preman kecil disini?" Tanya Kyuhyun polos. Yeoja tersebut terbelalak kaget menatap Kyuhyun. Kyuhyun bergidik ngeri mendapat tatapan aneh tersebut. Kyuhyun berlari, berlindung dibalik punggung Hankyung.

"Ia dipukuli?" Gumam yeoja tersebut. Ia beralih menatap Yesung dan mengecek seluruh tubuh anaknya. Kyuhyun menyembulkan kepalanya dari balik punggung Hankyung. Menatap sendu pemandangan dihadapnnya. "Apakah begitu bila seorang eomma khawatir terhadap anaknya?" Batin Kyuhyun. Kyuhyun tertunduk lesu, masih dengan menggendong Bada. Ia sedih. Bukan sedih karena yeoja tersebut yang menatapnya marah, tapi ia sedih kerena ia rindu terhadap sosok ibu yang memang menjadi impiannya. Dan tanpa Kyuhyun sadari, yeoja tersebut sudah berada dihadapannya sembari berjongkok menatapnya dengan lembut.

"Mianhe Chagi.. ahjumma bukannya ingin menakutimu tadi.. maukan memaafkan ahjumma?" Tanyanya lembut. Sebuah senyuman hangat terlontar dibibir pulmnya. Sebuah senyum keibuan yang sangat Kyuhyun rindukan.

Kyuhyun mengangguk pelan dan berhambur memeluk yeoja tersebut. "Ne eomma" gumamnya. Yeoja tersebut tercekat kaget akan penuturan bocah kecil yang kini memeluknya. Ia tersenyum hangat, lalu merekatkan pelukannya. Terdengar isakkan tangis kecil dalam pelukannya. Kyuhyun menangis. Diusapnya pelan surai cokelat Kyuhyun.

"Uljima Chagi.. anak pintar tak akan menangis." Tutur yeoja terebut. Kyuhyun melepaskan pelukannya segera. Matanya merah, dan pipi chubbynya basah oleh air mata. Yeoja tersebut hanya tersenyum hangat. Ia merogoh sakunya, hendak mengambil sesuatu. Sebuah sapu tangan putih dengan sedikit rajutan disudut kain dalam genggamannya. Diusapnya pelan kedua pipi Kyuhyun dengan sapu tangan tersebut. Kyuhyun hanya tersenyum bahagia dengan perlakuan hangatnya.

.

Mommy For Daddy!

.

Bahagia. Rasa itu kini berkecamuk dalam relung hati Kyuhyun. Tak lepas-lepasnya, ia mengumbar senyum kebahagiannya dengan langkah riang. Begitupun dengan Yesung. Walaupun ia masih sibuk dengan dunianya sendiri, ia juga cukup terhibur akan keberadaan Kyuhyun disekitarnya. Kebahagiaan yang tak mampu ditukar oleh apapun. Dua orang dewasa yang dari tadi menemani jejak langkah mereka, hanya tersenyum manis menatap pola tingkah mereka. Walau Yesung bukanlah seperti anak pada umumnya, mereka berdua tampak akur dan kompak satu sama lain. Yesung memanglah berbeda. Ia berbeda dengan anak-anak seusiannya. Umurnya kini sudah beranjak 8 tahun. Tapi, dapat dilihat.. tingkahnya masih seperti seorang balita kecil. Miris bukan?

"Maaf nyonya… apa yang sedang anda fikirkan?" Tanya Hankyung. Yeoja tersebut tersentak kaget, melepaskan pandangannya dari dua bocah kecil dihadapannya, dan beralih menatap Hankyung yang berdiri disampingnya.

"Anni… Aku hanya tak habis fikir, bagaimana bisa Sungie begitu cepat akrab dengan orang yang baru ia kenal ? Dia punya dunianya sendiri, dan susah untuk ditembus oleh siapapun… termasuk aku, ibunya sendiri" tutur yeoja tersebut sembari tersenyum lembut. Hankyung hanya menatap menatap yeoja disampingnya ini takjub.

"Ah.. kau berdiri saja rupanya… ayo duduk" ucap yeoja tersebut. Ia menggeser letak duduknya , membiarkan namja disampingnya duduk bersamanya.

"Gamsahamnida nyonya.." tutur Hankyung. Yeoja tersebut hanya tertawa kecil mendengar penuturan Hankyung. "Apakah kau seorang aparat keamanan Hankyung-sshi? Perkataanmu terlalu formal…" katanya.

"Kim Kibum imnida. Kau bisa saja memanggilku noona? Arrachi?" tutur Kibum. Hankyung hanya tertunduk malu mendengar penuturan Kibum. Apalagi dengan senyum hangat yang dilontarkan oleh Kibum. Wajahnya tampak begitu cantik dan anggun dengan senyuman yang bertengger dibibirnya.

Drttt..

drrrrttt

"Hnkyung sshi.. sepertinya ada sebuah panggilan dari handphonemu.." ujar Kibum. Hankyung tersadar dari imajinasinya dan beralih menatap handphone yang digenggamnya.

"Ne tuan…"

"Mianhamnida tuan.. saya lupa waktu untuk mengajak tuan muda pulang.."

"Ne.. kami berada di game centre tempat biasa tuan muda bermain.."

"Ne tuan.. daerah Myeondong. Arraseyo"

Hankyung menutup telfonnya. Ia beralih menatap Kibum yang tengah menatapnya intens. Hankyung hanya tersenyum canggung akan tatapan rasa ingin tahu Kibum. "Bukankah Kyuhyun adalah adikmu Hankyung-sshi? Kenapa kau memanggilnya dengan sebutan tuan muda?" Tanya Kibum.

Hankyung hanya menghela nafasnya pelan, lalu merapikan tuxedonya. " Tidakkah anda melihat penampilan saya yang tampak seperti bodyguard noona?" Hankyung bertanya balik. Ia tersenyum manis. Kibum hanya tertawa kecil menampilkan deretan-deretan gigi putihnya. Apakah ia tampak begitu bodoh? Tak menyadari akan sikap formal Hankyung, dan juga cara berpakaiannya?

"Ahha… aku kira kau adalah kakak dari Kyuhyun. Ternyata kau adalah pengawalnya rupanya.. Mianhe." Tutur Kibum. Ia masih tertawa kecil akan kebodohannya ini. Entah apa yang terlihat lucu, Hankyung juga turut tertawa. Mereka larut dalam suasana yang baru terbangun itu dengan rasa bahagia satu sama lain.

"Daddy.." panggil Kyuhyun.

"Kyu…" jawab Siwon. Kibum terdiam melihat pemandangan dihadapannya. Kyuhyun dan juga Siwon yang saling berpelukan, menumpahkan rasa rindu mereka satu sama lain. Begitupun dengan Hankyung. Ia segera berdiri, kembali dengan sikap awalnya… tegas dan juga terlihat arrogant.

"Daddy.. kenalin, ini Sungie Hyung… teman baru Kyu.." tuturnya dalam gendongan Siwon. Siwon melepaskan gendongan Kyuhyun dan beralih menatap Yesung. Yesung tersenyum mambalas tatapan Siwon. Begitupun dengan Siwon. Ia tersenyum menampilkan dimple di kedua pipinya yang mulus.

"Sungie.. ayo kita pulang Chagi.." ujar Kibum dingin. Kyuhyun dan Siwon beralih menatap asal suara tersebut.

"Daddy.. ini Snowwhite ahjumma.. eommanya Sungie hyung.." celoteh Kyuhyun. Siwon hanya terdiam menatap manik mata kelam Kibum. Hatinya berdesir. Mereka saling tatap satu sama lain. Tatapan rindu dan kecewa tercetak jelas disudut mata Siwon dan juga Kibum saat ini.

Kibum menarik lengan Yesung. Yesung menolak keras akan perlakuan Kibum yang terlihat sedikit kasar. "Shireo… Sungie mau disini… Shireo.." bantah Yesung. Kibum tetap kekeh menarik Yesung agar mengikutinya pergi dari sini.

"Biarkanlah dia disini nyonya…" ucap Siwon lembut.

"Siapa kau? Beraninya kau menasehatiku… Apa kita pernah saling mengenal tuan?" Tanya Kibum dengan tatapan membunuhnya. Matanya memerah sesaat menatap obsidian mata Siwon. Siwon hanya mampu terdiam akan tingkah kesetanan Kibum. Ia hanya mampu pasrah menatap Kibum menyeret Yesung dihadapannya.

Berpuluh pasang mata menatap mereka satu sama lain. Siwon tak mengubris akan bisikan kecil dan juga berbagai puluhan pasang mata yang memandangnya remeh. "Daddy hiks…hiks.. kenapa Snowwhite ahjumma seperti itu? Hiks..hiks… ahjumma..hiks.." tangis Kyuhyun. Siwon hanya mengusap surai kecoklatan anaknya dengan lembut. Pandangannya beralih menatap pintu utama tempat ini, dengan tatapan sendu. Hatinya sakit dengan perilaku Kibum barusan. Begitu dalamkah rasa benci yang tertanam dihatinya?

"Mianhe Bummie…"gumam Siwon kecil. Ia menggendong putra kecilnya, dan berlalu pergi meninggalkan berpuluh-puluh pasang mata yang masih membicarakannya.

'Ada apa ini? Apa hubungan Tuan dan juga Kibum noona?' batin Hankyung.

.

TBC or END?

Hallo.. para readers setiaku# sambil melambaikan tangan…

Ketemu lagi nih di FF baruku… Maaf buanget ya, ditengah banyak hutang yang reader tagih.. author malah buat cerita baru lagi nih.. ihihihi

Habis, sayang kan kalau ada ide dianggurin…

Hm, author mau Tanya nih… enak ni Ff dibuat hurt atau Angst ya? Masih galau nih… Dan tetep Riiviiiiwww nde… jangan jadi para readers pasif… Kalu yang reviewnya banyak, author juga semangat buat ngelanjti ni FF.

Jadi, jalan satu-satunya agar yang review banyak… para readers promosiin nih FF, biar banyak yang baca dan juga review… ehhhehehe #Plakk..plakkk..plakkk

Thanks cuap-cuapnya_^)