2015 August 18th
Finished with S.M. Ent
Lets begin my new life...!
"with my little family"
Warn: Typo(s). Yaoi. M-Preg. Rate-M. NC. SiBum is mutlak.
Note: Terinspirasi waktu Siwon berangkat lebih awal saat jadwal KCON yang kebetulan diadakan ditempat yang diduga saat itu sedang ada Kibum di dalamnya -LA. Juga kabar tiba-tiba Kibum yang menyatakan keluar dari SM. Hikss..
Don't Like Don't Read!
Jika sudah baca dimohon review!
.
.
.
Tubuh tegapnya bersandar pada dinding lift yang dingin. Memasukkan kedua tangan ke dalam saku. Bersandar sepenuhnya pada dinding dibelakangnya. Rasa lelah menyelimuti tubuh. Pandangannya mengarah ke bawah pada pintu lift yang masih tertutup. Membawanya ke lantai 11 -tempat tujuannya. Koper hitam bercongkol setia di samping tubuhnya. Rencananya terlambat beberapa jam dari perkiraan dan itu menghasilkan satu tarikan napas dalam berhembus dari hidung bangirnya.
Ting!
Tak lama setelah pintu lift terbuka ia langsung melangkah keluar. Berhenti pada sebuah pintu dengan nomor kamar yang menjadi identitasnya, 407. Senyum tipis tersemat sebelum membuka kotak yang menjadi keamanan dan memberikan sederet angka sebagai password-nya.
Hanya gelap yang menyambut saat tubuh besar itu sudah masuk ke dalam. Tentu saja semua penghuni yang diharapkan untuk menyambutnya pasti telah terlelap menyambut mimpi dan menangkup kebahagiaan disana, setelah melirik jam tangan mahal miliknya sudah menunjukkan pukul 11 lewat -hampir mendekati tengah malam.
Semua penghuni?!
Setelah menimang beberapa saat akhirnya memutuskan untuk memasuki sebuah ruangan yang dijadikan kamar utama disana. Masih setia dengan koper hitam yang diseretnya sebagai pendamping. Sangat perlahan membuka pintu karena tidak ingin menganggu seseorang yang sangat dirindukannya. Sedikit terkejut karena cahaya dalam kamar ini masih terang benderang, berbeda dengan ruang tamu di depan tadi yang sudah gelap gulita karena hanya mendapat cahaya dari lampu yang diletakkan diantara sofa di sana. Sempat mengira orang yang berada di dalamnya masih terjaga atau malah-
Ia tersenyum. Sesuai perkiraannya, ternyata orang itu memang lupa untuk mematikan lampu. Ia melangkah mantap mendekati sosok yang tengah tertidur dengan posisi duduk, memeluk bantal sebagai pegangannya dan juga sebuah buku yang terjatuh disekitaran bantal. Sepertinya buku itu terlepas saat sosok dengan pipi chubby itu tidak sengaja terlelap.
Terbersit rasa bersalah karena ia sudah berjanji akan datang sore ini kalau pun terlambat tidak akan sampai tengah malam, tapi meskipun sudah memohon bahkan mengemis pada managernya tidak membuat seorang Choi Siwon dengan mudah mendapatkan keinginannya. Dengan alasan harus mengurus beberapa jadwal yang terbentur, manager dengan julukan "Prince Manager" itu berhasil menahan Siwon lebih lama di Seoul.
Jadwal Super Junior yang terlalu padat membuat Siwon terpaksa mengukuti aturan sang manager. Mengurus ini dan itu. Tanda tangan sini dan situ. Sepakat kontrak ini dan itu. Apalagi ditambah 3 film barunya di Negeri China, membuat Siwon juga harus mengikuti promosi disana sini. Jadwal comeback Super Junior juga semakin menambah daftar kesibukan di jadwal kerjanya. Bahkan ia harus memanfaatkan jadwal KCON yang akan diadakan di L.A hanya untuk bertemu mereka.
Siwon menghela napas berat menyadari kesibukannya sekaligus merasa bersalah karena jadwal tersebut membuatnya jarang berada di samping sosok yang sebetulnya membutuhkan kehadirannya. Melihat sosok yang sedang tertidur di depannya sedikit menghibur, sedikit menghapus rasa bersalah dan menggantinya dengan senyum kasih sayang yang sangat tulus.
Siwon tersenyum simpul sebelum melangkah dan mengambil tempat ditepi ranjang. Terus dipandangi wajah damai yang tengah merauk mimpi di dalam tidurnya. Sudah sekian lama rasanya tidak melihat langsung wajah cantik yang selalu menjadi candu.
Kebiasaan lamanya memang tidak pernah berubah. Perlahan Siwon melepas kacamata baca yang membingkai wajah cantik itu. Gerakannya terhenti saat ia mengunci tatapannya pada sepasang kelereng yang masih menutup. Betapa ia sangat mencintai sosok ini. Video call yang hampir tiap malam mereka lakukan seakan tidak berpengaruh pada rasa rindu yang sudah sebesar dan setinggi gunung dihatinya.
Ingin sekali mengusap pipi yang masih saja chubby, padahal Siwon merasa kemarin ada yang bilang ingin diet. Ia terkekeh saat mengingat laporan yang diterima beberapa waktu lalu bahwa sosok ini sedang proses pengurusan badan, tapi sekarang saat Siwon melihat pipi itu bukannya menjadi tirus malah tambah bulat saja. Rasa ingin mencubit sekaligus mencium dan bergelut dengan benda bulat itu terbersit di benaknya. Ugh! Gemas sekali rasanya.
Imajinasi tentang pipi yang sangat menggemaskan itu harus berhenti saat ada pergerakan kecil. Siwon tersentak saat sosok di hadapannya sedang menggeliat dan tak lama mengusap mata yang kemudian menampilkan mutiara hitam yang mengagumkan.
"Siwonnie?" sosok itu bertanya. Memastikan sosok tampan yang sedang memandangnya dalam.
Tangan Siwon terulur, mengusap lengan dengan balutan piyama berwarna biru muda. "Maaf, sepertinya aku membangunkanmu."
"Kau sudah datang? Maaf, aku ketiduran seharusnya aku menunggumu sampai kau-"
"Sshhh..." Siwon menempelkan telunjukkan pada bibir penuh itu. "Aku yang salah. Semuanya diluar rencana, hyung bilang masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Kau pasti lelah karena menungguku," ada sebuah gelengan yang membalas perkataannya. "Apa mereka sudah tidur?".
"Iya, ini sudah lebih dari jam malam mereka."
"Seharusnya aku tahu itu," Siwon menunduk. Rasa penyesalan kembali menyelubunginya. Seharusnya dia bisa lebih cepat datang. Iya, seharusnya...
Usapan lembut diterima pipinya, memberikan semangat juga rasa hangat. "Hei, mereka sangat merindukanmu kau tahu? Bahkan saat mereka tidak sengaja melihat Saehee membuka jadwal Kcon yang akan diadakan disini, mereka terus merengek untuk bisa menghubungimu."
Sedikit kesejukan menghampiri Siwon. "Benarkah?" sosok itu mengangguk dan tersenyum. Senyum yang juga menampilkan sepasang bulan sabit di wajah Snow Whitenya. "Aku juga merindukan mereka, sangat merindukan mereka," Siwon membalas usapan dipipinya dengan hal yang sama. Pipi itu masih tetap menggemaskan dan seperti bayi meski usia pemiliknya hampir mendekati 30 tahun. "Dan aku...lebih berkali-kali lipat merindukanmu. I miss you so damn much, Choi Kibum."
Perlahan Siwon mendekat, bisa ia rasakan betapa lembut dan kenyalnya bibir Kibum. Masih seperti yang diingatnya beberapa bulan yang lalu. Bibir itu masih menjadi candu yang tidak memiliki penawar kecuali bibir itu sendiri. Menyesapnya seakan berharap sari dari bibir Kibum akan tersedot ke dalam mulutnya. Mengusap permukaannya dengan lidah untuk dipersilahkan masuk. Mengajak benda kenyal dan basah milik Kibum untuk saling bergelut. Dapat Siwon dengar lengguhan tertahan dari Kibum saat ia mencoba menghisap lidahnya.
Siwon sudah hilang kendali tak sampai 5 menit, tubuhnya memang tak pernah bisa bertahan atas aroma yang menguar dari tubuh istrinya. Tangannya digunakan untuk mengusap pinggang ramping Kibum. Menambah sensasi kenikmatan pada tubuhnya saat tangan itu meraba tubuh Kibum yang menurutnya menjadi lebih seksi.
Begitu pun Kibum, ia merasa Siwon menjadi lebih dewasa dan semakin bertanggung jawab. Terlepas dari segala macam pekerjaan yang harus dilakukannya -sekalipun berpura-pura menjadi suami orang lain.
Kibum menggeliat, "Eungghhh...~" satu erangan menggoda lolos saat usapan Siwon pada pinggangnya menjadi lebih menuntut hingga tangan suaminya itu sudah merayap masuk ke dalam piyamanya. Kedua lengannya refleks memeluk leher Siwom saat laki-laki itu memindah cumbuannya pada daerah sensitif lain ditubuhnya. Siwon menggoda leher Kibum dengan hanya menghirup aroma wangi dan manis dari tempat itu. Memberinya kecupan ringan hingga membuat Kibum mencengkeram bahunya karena rasa geli yang menyiksa.
"Si..sshhh..eunggghhh~~" Siwon mengerti, langsung saja ia hisap perpotongan leher Kibum hingga menimbulkan warna merah gelap disana. Menjadi hiasan indah pada leher putih salju miliknya.
Kibum berbalik meremas helaian rambut belakamg Siwon disaat laki-laki itu sedang memanjakan lehernya. Memberi tanda yang sama dibeberapa tempat yang terbuka.
Dengan pasrah Kibum membiarkan Siwon membuka satu persatu kancing dipiyamanya. Membiarkan Siwon mengusap seluruh permukaan tubuhnya yang terbuka dengan jari panjang milik suaminya. Menyalurkan getaran halus yang begitu kuat dalam diri Kibum. Bermain dengan kedua benda di dada Kibum. Menggodanya dengan hanya menghisap dan menjilat. Memberikan rasa frustasi yang memabukkan pada diri Kibum.
Desahan yang Kibum buat terdengar sengaja menggoda ditelinga Siwon. Lelaki mungil itu juga menggerakkan kakinya. Berusaha menyentuh milik Siwon yang sudah membesar dibalik sarangnya.
"Kibummieehhh..."
Shit! Hanya dengan seperti itu sudah menambah berkali-kali lipat gairah Siwon.
Kibum mendorong bahu Siwon tidak berniat untuk menghentikan hanya ingin menatap sepasang onyx yang sangat mencintainya. Mencoba meraih dagu Siwon yang masih sibuk menyesap lehernya, mengusap pipi tirus itu perlahan penuh makna. Pandangan Kibum sayu, bibirnya terbuka dan sedikit terengah. "Kiss me please, Siwonniehhh."
Kembali menyecap rasa manis yang terdapat dalam bibir Kibum, menggelitik langit-langit mulut Kibum menyebabkan lelaki cantik itu menggeliat tak nyaman dalam tindihannya.
Merasa terlalu lama, tangan Kibum bergerak ke bawah, mulai melepas satu per satu kancing kemeja biru yang dipakai Siwon menyisakan kaos abu-abu ketat yang mencetak otot dibaliknya.
Saat Siwon kembali dengan leher putih dan berbuat sesuka hatinya disana, Kibum mencoba mencium bahu kiri Siwon. Berusaha menggeser kaos abu-abu dibagian tersebut. Menghisapnya dengan kuat seiring sentuhan Siwon dilehernya.
"Take it off, honey..." Kibum mendesah ditelinga Siwon saat menarik tengkuk milik lelaki tampan itu mendekat.
Mengikuti keinginan sang istri, segera Siwon melepas pakaian atasmya dan membiar bibir dan tangan Kibum menari disana. Berbagi rasa geli yang sangat menggairahkan. Pikiran nakal melintas disaat Siwon kembali menghisap lidahnya.
Oh, fucking shit! Seluruh tubuh Kibum menegang karena itu. Dengan sengaja ia melebarkan kakinya. Melingkarkan erat pada pinggang Siwon setelahnya.
Ugh..! Shit Kibummiee. Siwon menegang seketika saat miliknya menabrak milik Kibum secara tiba-tiba. Milik keduanya sudah mengeras sempurna, Siwon dan Kibum menyadari itu. Kibum memyeringai saat menatap wajah frustasi Siwon. Ia tahu bahwa Siwon menyukai pemanasan yang sedikit lebih lama, tapi sungguh... 7 bulan lebih merupakan waktu yang lama untuk mereka menahan hasrat. Persetan dengan kesenangan Siwon. Mereka berdua sudah terbakar gairah sekarang.
"Don't waste the time and do it now, Siwonnieee~"
Siwon mengernyit bingung menatap sepasang mutiara Kibum yang sayu. Bagaimana bisa Kibum berkata seperti itu sedangkan mereka berdua masih "kering". Tapi wajah Kibum benar-benar terlihat tersiksa, lelaki itu menatap sayu padanya. "Uh? Aku tidak ingin menyakitimu, sayang. Setidaknya biarkan aku membuatmu basah-"
"Kiss me hard then. Really hard " Kibum mengangkat sedikit kepalanya untuk berbisik dengan berpegangan pada bahu Siwon. "Make me crazy with your junior, honey" Kibum mengusap benda itu dengan sensual.
Oh shit! Fucking you Choi Kibum. Siwon berteriak dalam hati. Sebenarnya apa yang dipikirkan lelaki cantik di bawahnya ini.
"Are you sure?"
Kibum mengganguk sekali. Terlihat sangat mantap dengan jawabannya. "Just, don't forget about my lips" Kibum mengingatkan dan mengerling nakal sebelum kembali meletakkan kepalanya seperti semula.
Kemudian, Siwon melepas satu-satunya pakaian Kibum yang tersisa, menariknya hingga terlepas dan membuangnya ke lantai. Ia juga melakukan hal yang sama pada pakaiannya. Kibum membantu melepas kaitan celana Siwon dan sisanya lelaki itu mendorong kasar celananya hingga terlepas. Sekarang terlihat milik keduanya yang memang sudah sama-sama berdiri. Siwon kembali merangkak ke atas, mencium bibir Kibum sekilas tapi dalam.
Menatap mata Kibum mencoba kembali membujuknya. "Let me make you-"
"Do it now, Siwonnie!" nadanya datar dan rendah, tapi mampu menyulut sesuatu yang liar yang masih tersembunyi. Sebenarnya Siwon juga sudah tidak tahan, ia hanya takut akan lebih menyakiti Kibum bila langaung ke inti. "I love you."
Setelah bisikan cinta dari Kibum mengalun merdu dan masuk ke dalam jiwanya, Siwon mendorong kedua lutut Kibum ke depan. Melebarkan lubang Kibum yang memang masih terlihat kering. Membelai paha dalam Kibum secara sensual, menambah gairah panas yang sudah membakar birahi keduanya. Tatapan Kibum yang begitu sayu seakan telah menunggu kedatangan milik Siwon di dalam tubuhnya.
Siwon mengocok sebentar kejantanannya, dengan tangan bergetar karena rasa gairah bercampur gugup yang berlebihan. Tangan kirinya masih setia dilutut Kibum dan menjadi genggaman lelaki itu saat Kibum menyentuhnya. Perlahan kejantanan itu masuk, mulai menerobos lubang Kibum yang mendatangkan rasa perih yang Siwon sadari sedang ditahan oleh Kibum.
Kibum mulai menggelinjang resah, rasa sakit perlahan menjalar sampai kepala. Tapi berusaha tidak mengeluarkan suara yang menambah kekhawatiran Siwon. "Ngghhkkkk...!" entah sudah sejauh mana kejantanan Siwon masuk. Kibum merasa benda panjang itu belum masuk sempurna. Rasa sakit itu semakin menyiksa, Kibum ingin Siwon langsung mendorongnya kuat karena dia sudah tidak bisa menahan erangan sakitnya. "Now, Siwonniehh!"
Dengan sekali dorongan, masuklah dengan sempurna milik Siwon.
"AAAHHHKKK!"
"Sorry, I am so sorry baby...maafkan aku, maaf..maaffffmmmpppp!"
Kibum langsung menarik tengkuk Siwon yang saat itu sedang mendekat dan meminta maaf. "Just don't forget my lips, honey. Remember?" kembali membelai pipi tirus itu. "And now, you can move. Slowly..hmm?"
Perlahan Siwon menggerakkan pinggulnya, benar-benar sangat perlahan hingga Kibum dapat merasakan setiap inci urat yang terdapat pada milik Siwon. Benda itu panjang, hangat dan sangat memabukkan. Belum menyentuh titik terdalam dan ternikmatnya, tapi Siwon sudah bisa membuat Kibum bergerak tak beraturan.
Lelaki cantik itu melengkung, menoleh ke kanan dan kiri dan mencengkram seprei. Tidak, tidak boleh secepat ini. Sudah lama tidak disentuh Siwon, membuat semua ini menjadi berkali lipat lebih nikmat. Susah payah Kibum menarik tangan kiri Siwon, memasukkannya ke dalam mulut untuk balas mengulumnya. "Sshh...nngghhh, Siwonnhhh. Kiss meee..."
Mencoba mengalihkan sesuatu yang sudah ingin menyembur dari bawah tubuhnya.
Siwon menjerit frustasi saat lubang Kibum mengerat sebagai respon saat ia menghisap lidah lelaki cantik itu. Lubang itu menjepit tepat saat miliknya tertanam sempurna dan menekan titik manis milik Kibum. Ugh! Masih sempit ternyata. Persis saat Siwon pertama kali memasukinya.
"Aahh, Siwonnieehh.."
Kibum seakan dapat menyentuh bintang saat menutup mata. Saat milik Siwon menekan kuat titik ternikmatnya di dalam sana. Semuanya berubah. Seakan seperti melihat hamparan pantai yang terselimut pekat malam dengan taburan gemerlap bintang dan remang sinar bulan. Seperti dapat menyentuh surga dengan jarinya.
Aroma maskulin yang menghangatkan tercium saat Siwon kembali menyesap lehernya. Bermain lidah di salah satu tempat sensitivenya. Kibum membalas menghisap pundak Siwon dari jarak yang terdekat. Kemudian berkali-kali tersentak saat Siwon menumbuk satu titik dalam yang membuat Kibum menggila.
Keduanya merasakan. Saat itu akan tiba, sudah tidak bisa ditahan. Siwon mempercepat dorongannya, menghentak titik itu dengan kasar dan cepat. Tak lama Siwon sampai pada titik ternikmatnya setelah Kibum yang pertama. Mengaliri rahim tersembunyi di dalam tubuh Kibum. Menghangatkan perasaan cinta yang selalu mereka jaga.
"I love you. I love you so much."
.
.
.
Pagi menyambut, mengganti dingin udara malam dengan hangat sinar mentari. Bersanding indah dengan senyum malaikat dibalik wajah cantik Kibum.
Lelaki itu tersenyum saat melihat lelaki lain sedang tersenyum ke arahnya dari arah kasur dengan setengah tubuh bawahnya tertutup selimut dan yang lainnya terbuka. Menutup kembali pintu kamar mandi setelah mengembalikan handuk basahnya. "Kau sudah bangun?"
Tangan itu menepuk ruang kosong ditepi ranjangnya. Memberi isyarat pada Kibum untuk mendekat. Ia tersenyum sebelum menuruti permintaan itu. Rona merah tiba-tiba menjalar saat melihat dada bidang Siwon yang terbuka. Mengambil tempat seperti yang tadi ditujukan padanya.
"Dimana ucapan selamat datangku?" suaranya serak khas bangun tidur, tapi itu malah terdengar seksi ditelinga Kibum.
"Aku pikir yang semalam itu lebih dari cukup," tidak ada nada menggoda. Hanya ucapan datar dengan wajah yang datar pula.
Lelaki itu tampak berpikir sejenak, "Kalau begitu ucapan selamat pagiku?"
"Good morning honey~" sapa Kibum dengan senyum manis.
Siwon tampak memberenggut tak suka. "That's it?"
"Is it not enough?"
Tangan Siwon mulai bergerak pada kedua lengan Kibum, mengusapnya sebentar sebelum berkata. "Give something special in it," dan setelahnya tersenyum menggoda -atau mungkin lebih terlihat seperti menyeringai.
"Huh?" dahi Kibum mengkerut. Hanya sebentar untuk memberikan ekspresi polos yang sangat digilai Siwon. "How can I do it?" memprovokasi Siwon dengan senyum nakalnya. "Like this?" menaruh tangan kanannya pada pundak kiri Siwon yang hanya dibalas dengan senyum datar. "This?" ditambah lengan kiri yang merangkak pada pundak Siwon dan sekarang kedua jemari Kibum sedang berjalan dibelakang kepala Siwon untuk melingkari lehernya. Kibum masih tersenyum. Dengan ekapresi nakal yang dibuatnya, sedangkan Siwon menaikan sebelah alianya karena Kibum terlalu lama membuang waktu. Perlahan wajah Kibum mendekat. Mengunci tatapannya pada manik elang Siwon. Menyalurkan gairah malam yang masih tertinggal ditubuhnya. "Or...like this~"
Mengecup dengan manja bibir tipis Siwon, memberikan sengatan cinta lewat hisapan dari mulutnya.
Kibum meremas rambut belakang Siwon saat lelaki itu berbalik menguasai bibir atas Kibum dengan rakus, mencoba menelusup ke dalam bibir hangat Kibum. "Eungghh.." lengguhan yang terlepas saat Siwon menghisap lidahnya.
Siwon segera melepas cumbuannya saat merasa Kibum sudah menggeliat tak nyaman. Napasnya terengah tanpa berani menatap Siwon. Kembali memberikan kecupan-kecupam ringan karena masih tergoda akan manisnya sari mulut Kibum.
"Stopph." Meski tangan kanannya sudah berpindah didada Siwon, tapi Kibum masih membiarkan lelaki itu mengusap pipi kanannya. Melihat Kibum tidak ada pergerakan lagi, Siwon kembali mencium bibir Kibum. Patah-patah. Tidak terlalu menekan, tapi tidak bisa disebut ringan. Bagaimana pun cara Siwon melakukannya, itu selalu memabukkan. "Stop it Siwonnie!"
"You have to tell yourself too, " membela diri karena merasa Kibum juga membalas ciumannya.
Kibum menghela napas pasrah. Selain karena ciuman Siwon tadi, ini masih pagi. Hei, Kibum harus menjaga emosinya untuk menghadapi Siwon seharian ini. "Baiklah, aku menyerah."
Siwon tersenyum, tapi pikiran nakal masih memenuhi otaknya. Ia mendekat, menempelkan sepasang hidung bangir mereka. Menyatukan deru napas yang berusaha terdengar normal. Entah apa yang dirasakan Siwon, tapi saat berdekatan seperti ini dengan Kibum membuatnya selalu hilang kendali. Perlahan dikecupnya lagi bibir penuh itu dan tanpa diduga Kibum juga masih membalasnya. Rasa rindu yang tak berujung mengambil alih kesadaran mereka.
"I love you. I love you so much. Aku sangat merindukanmu hingga aku pikir bisa mati bila lebih lama tidak bertemu dengan malaikatku ini,"
"Me too, Daddy. Kami semua disini juga merasakannya." Kibum menjawab. Masih meletakkan kedua tangan dimasing-masing pundak Siwon. "Sebaiknya kau bersiap, aku akan membangunkan mereka. Mereka pasti senang bisa bertemu denganmu sekarang."
Setelah memberikan ciuman sekilas, Kibum melangkah keluar. Sama-sama memaksakan diri karena ada orang lain yang juga ingin bertemu dengan Siwon.
Tak jauh dari kamarnya, Kibum membuka pintu dengan tempelan beberapa pasang gambar Captain America juga Putri Elsa. Menggesernya perlahan. Kamar yang bernuansa biru dan merah muda dimasing-masing sisinya itu terlihat sangat nyaman sekali. Dapat dilihat terdapat sepasang ranjang kecil dengan warna senada seperti dindingnya. Kedua ranjang kecil yang menyimpan sepasang malaikat lain milik Siwon dan Kibum.
Kibum memilih melangkah kearah korden disamping ranjang berwarna merah muda. Membuka korden dalamnya untuk sedikit mempersilahkan sinar pagi menyapa sosok cantik yang masih terpejam. Kemudian melangkah ke sisi tepi ranjang untuk menyibakkan poni kecil yang menutup dahi malaikat cantik itu.
"Sweetheart, wake up!" Kibum berbisik mendekat. Mengguncang pelan bahu sempit itu. Masih tidak ada pergerakan, malaikat itu masih tetep tenggelam dalam mimpi kecilnya. "Sayang, bangun."
Barulah terdengar lengguhan kecil yang menyahut. "Mommy~"
"Good morning, sweetheart~" Kibum menyapa dengan senyum ke-ibuannya. "Ayo bangun sayang."
Jemari kecilnya mengucek mata, "Five minutes, Mom."
"No, Casey. Ayo bangun, kau ingat dengan yang mommy janjikan semalam?"
"Huh?" gadis kecil itu mengernyit bingung. "That present?"
Kibum menggangguk dengan mengusap pipi chubby putrinya. Pipi itu seperti miniatur milik Kibum. Terlihat sama persis termasuk rona merah alaminya. "Sekarang ada di kamar Mommy, kau mau melihatnya?"
Gadis cantik berumur 4 tahun itu mengangguk dengan malas-malasan, mungkin efek masih mengantuk yang tertinggal di mata birunya.
"Kau bisa membangungkan adikmu setelah melihat hadiahnya, sayang." ucap Kibum saat mellihat putrinya menatap ranjang biru di sebelahnya.
Casey turun dari ranjang dan berjalan sempoyongan menuju kamar sang ibu. Tangan kanannya juga masih sibuk mengucek kedua matanya. Kibum hanya mengikuti dari belakang dan mengambil arah yang berlawanan untuk berbelok menuju dapur.
Putri sulung keluarga Choi itu membuka perlahan pintu kamar Kibum. Sedikit mengintip dari celah yang berhasil terbuka. Iris birunya memandang sekitar untuk menemukan bungkusan kado besar yang tersembunyi di tempat itu. Tapi dia tidak menemukan apapun kecuali gundukan besar di atas ranjang sang ibu. Karena penasaran, akhirnya gadis kecil itu berjalan menghampirinya.
Sejenak, gadis itu memeriksa gundukan besar aneh itu -dari sisi atas sampai bawah. Benda apa yang bisa sampai sepanjang ini. Benda-benda kesukaannya sudah bersarang dalam kepalanya. Mulai dari boneka Elsa super jumbo sampai robot Captain America kesukaan sang adik.
Karena memikirkan benda-benda tadi, langsung saja Casey membuka selimut itu dan betapa kagetnya dia saat bukan mainan-mainan yang tadi dipikirkannya yang ia lihat melainkan sosok tampan yang sudah sejak lama dirindukannya.
"DADDYYYY!"
Terdengar pekikan tertahan Siwon saat gadis kecil itu langsung naik di atas perut kotak-kotaknya dan juga menggunjang pundaknya, tapi itu tidak lantas membuatnya langsung membuka mata. Siwon masih saja tetap tidur dengan Casey yang duduk di atasnya dengan segala gerakan brutal untuk membuat sang ayah terbangun.
"Bangun, Daddy...Ayo buka matamu," Casey masih setia merengek di wajah Siwon bahkan gadis kecil yang katanya duplikat Kibum ini -hanya beda pada warna mata mereka- juga menciumi seluruh wajah Siwon dengan kecupan-kecupan imut andalannya.
Sebenarnya Siwon merasa geli atas perlakuan putri kecilnya karena terlihat senyum kecil yang coba ia tahan, tapi sepertinya ayah tampan itu masih ingin lebih lama menggoda sang anak. Bahkan Kibum -yang sedang sibuk di dapur- sempat tersenyum geli mendengar teriakan Casey hanya untuk membangunkan suaminya. Lelaki cantik itu menggeleng tidak percaya atas sifat jahil Siwon yang sering ditunjukkan pada kedua anak mereka.
Setelah beberapa menit ia mencoba membangunkan Siwon yang ternyata tidak juga membuka matanya, membuat Casey sedih. Ia pikir sang ayah sakit dan terjadi sesuatu hal yang buruk atau malah tidak ingin bertemu dengannya. "Daddy ayo bangun, hikss..." terdengar isakan kecil dari bibir mungil milik gadis kecil itu. Sepertinya ia sudah lelah untuk memukulkan tangannya pada dada bidang Siwon.
Segera saja Siwon membuka matanya dan mengusap rambut halus sebahu Casey. Satu hal yang tidak bisa Siwon biarkan dalam hidupnya adalah mendenger tangisan dari orang-orang yang sangat dicintainya, keluarga kecilnya. "Aigoo~ kenapa Princess Daddy menangis, eoh? Daddy sudah bangun sekarang, ayo berhenti menangis nanti tidak cantik seperti Putri Elsa bagaimana?"
"Daddy tidak mau membuka mata, hikss..hiks."
"Maafkan Daddy sayang, lihat sekarang Daddy sudah bangun. Casey tidak boleh menangis lagi ya?" Siwon merasakan gadis kecilnya mengangguk.
"Casey rindu, Daddy~~~" gadis itu melesak masuk kedalam dekapan hangat Siwon. Menggesekkan pipi gembulnya pada dada Siwon yang tertutup kaos putih sederhana.
Siwon kembali tersenyum mendengar pengakuan anaknya. Sungguh, ia juga merindukan keluarga kecilnya. Sangat merindukan mereka. "Daddy juga merindukan Casey, sekarang tersenyumlah sebagai hadiah karena Daddy sudah pulang."
Setelah memberi kecupan selamat pagi, Casey sudah kembali tersenyum senang. Rindu yang sudah berbulan-bulan ditahannya karena Siwon sangat sibuk di Korea bisa terobati sekarang.
Siwon mengganggu acara Casdy yang sedang menggeliatkan tubuh pada dekapannya dengan bertanya tentang anak bungsunya. "Jadi adikmu masih tidur?" gadis kecil itu mengangguk. "Apa dia juga merindukan Daddy?"
Casey mengangguk mantap, dengan melihat Siwon ia berkata kalau adiknya itu sampai merepotkan Kibum dengan terus menangis karena ingin bertemu dengannya.
"Benarkah? Kalau begitu apa kau ingin membangunkannya sekarang? Daddy ingin melihat Captain America Junior, jagoan Daddy."
Casey mengangguk dan segera beranjak dari tempat tidur untuk kembali ke kamarnya sendiri. Setelah membuka pintu dan berlari menuju ranjang berwarna biru dengan selimut bergambar Captain America itu, ia menggunjang tubuh yang lebih kecil darinya dan berteriak-teriak.
"Aiden wake up! Aiden ayo bangun cepat!" gadis kecil itu masih bersemangat mengguncang tubuh adiknya. Berteriak dekat wajah agar Aiden segera membuka mata. "Ya, bangun Aiden. Captain America pulang Captain America pulang~~"
Sebuah erangan kecil yang menjadi penghantar untuk sepasang kelereng yang benar-benar terlihat seperti milik Kibum, hitam pekat dan bulat. Bocah gembul itu terbangun. Mendengar kalimat familiar yang menjadi kesukaannya. Sebutan yang hanya ia tujukan untuk seseorang yang sangat dikagumi bocah laki-laki ini.
"Daddy?" Casey mengangguk. Tersenyum lebar hingga menampilkan gigi-gigi susu putihnya.
TBC or END ?
Tolong jangan dipikirkan tentang NC nya, tau banget kalo itu gatot lol. Tadinya mau dibuat oneshoot tapi sepertinya kepanjangannya jadi mau dibuat chapter yang nggak bakal panjang. Itu pun kalo ada yang minat. Kalo enggak yaudah. Cukup sekian dan terima kasih.
Bye~
