"Terkadang cinta datang terlalu awal, kadang pula hadir dengan sangat terlambat, mengapa?"
Yanase menatap tajam pada seorang pemuda tampan berbalut Kuromontsuki* dihadapannya. Matanya merah, napas memburu serta kedua tangan yang saling menggenggam emosi. Pemuda dihadapannya tak ayal memberi ekspresi serupa. Menatap Yanase bahkan lebih bengis dari padanya seolah srigala yang siap menerkam mangsa kapan saja.
"Saya akan menganggap tidak pernah datang dan memohon bantuan anda, sensei..", Ijuuin Kyo atau yang akrab disebut Ijuuin-sensei itu tertawa terbahak hingga kepalanya terbanting kearah sandaran sofa. "Yanase-kun, apa kamu tidak mendengar penjelasanku? Aku bersedia tetap memberikan pasokan tanah liat yang bagus untuk rumah tembikar keluargamu. Lalu apa yang membuatmu begitu marah?". Yanase menggeram, pikirnya marah melihat perkataan tak bertanggung jawab Kyou, dia berbicara semudah seperti tidak ada hal lain dari ikat perjanjian yang sempat ditawarkannya. "Bukankah banyak keuntungan juga bagimu menerima kebaikan hati seorang Ijuuin Kyou?" tambahnya kembali.
"Anda tidak bisa selalu mendapatkan apapun dengan kekuasaan yang anda miliki! Tidak semua orang kecil tidak punya harga diri!" Sungut Yanase penuh luka, tangan ia acung kearah wajah si pria kaya. Pria tersebut lalu berdiri dari duduknya mendekat pada Yanase. "Lalu? Jadi berapa harga atas himpitan lubangmu yang sempit itu, Hmm?" tanya Kyou seraya menarik tangan Yanase untuk diciumnya sensual. "Aku bahkan bisa memberikanmu kekayaan melimpah. Rumah besar, petakan sawah luas, perkebunan dan bahkan aku bisa memberikan rumah tembikar yang besar atas namamu.." kyou mengusap rambut Yanase. "Sekali lagi aku ulangi, kamu hanya perlu bersedia menjadi simpananku sampai aku merasa puas. Jujur saja aku ini sudah lama tertarik dengan kamu, Yanase-kun."
"Hentikan! Anda menjijikan!" Yanase mendorong Kyou, tetapi lelaki dihadapannya ini begitu mendominasi sehingga Yanase terkukung dalam seluruh peluk penuh birahinya. "Semua orang berandai-andai ingin menjadi salah satu simpananku. Tidakah kamu berbangga hati karena aku telah memilihmu secara khusus?". Tangan putih pemuda berusia tiga puluh itu meraba turun menyentuh gundukan berharga milik Yanase. "Kamu sangat beruntung. Berbanggalah Yanase-kun. Kamu be-"
PLAK
Satu tamparan mendarat landas pada pipi Kyou memberi bias warna kemerahan berpadu dengan tatapan terhina karena penolakan. -beraninya pemuda itu menampik Kyou!
Napas memburu serta tawa tak bersuara semakin nampak. Yanase sedikit memundur badannya takut, sepertinya dia telah sukses membuat Kyou marah.
Yanase terhempas keatas sofa besar. Tak kuasa berkutik karena pergerakan tangannya sesegera mungkin dikunci oleh kekuatan Kyou yang begitu dominan. Sekali lagi tangan itu menyentuh kesejatian Yanase, bahkan kali ini meremasnya kuat-kuat. Yanase berusaha mendorong Kyou, ia juga berteriak tetapi lelaki kaya itu memanfaatkan kesempatan untuk menciumnya. "Kau tahu seperti apa jika seekor srigala sudah marah?" serunya sebelum bibirnya melahap daging kenyal milik Yanase. "Buka mulutmu, sayang.."
Kyou semakin kuat menggenggam kebanggan milik Yanase sehingga sang empu dibuat menjerit karenanya. Seolah memberi akses pada si lidah lihai agar dapat menerobos tanpa permisi mengabsen deretan putih gigi milik Yanase. Saliva pun menetes menanda betapa intens perlakuan lelaki ini. Betapa Kyou puas membuat Yanase secara perlahan menjadi mendesah. Pun matanya terpejam pasrah seolah sedang menikmati. "Kau luar biasa, Yanase-kun. Aku bersumpah aku sangat bergairah ketika melihatmu seperti ini. Bahkan saat kau sedang bekerja dengan serius pun. Aku benar-benar dibuai gairah luar biasa karenamu. Aku benar sangat-sangat menginginkanmu.."
"aku sangat-"
Yanase membelalakan mata, sekilas bayang-bayang wajah ceria Chiaki muncul dibenaknya. Dia harus melawan, dia tidak bisa mengkhianati Chiaki barang sedikitpun. Tidak bisa!
Chiaki begitu mencintainya dengan tulus, siapa Kyou bisa membuat dia sampai mendua cinta tulus Chiaki?
"cih.." Yanase meludahi Kyou. Sekuat tenaga ia tendang pemuda kaya diatasnya itu. "Jika anda sekaya itu. Belilah moral yang baik. Ketahuilah.. anda itu sangat menjijikan!"
"Berani-beraninya kau?!"
Yanase sedikit bergidik ngeri melihat sorot tajam Kyou, tapi ini bukan saatnya untuk takut. Dia tidak semurah seperti yang Kyou pikir, dia tidak bisa dilecehkan!
Lelaki kaya itu lalu mendekat. "Kau pikir dirimu ini siapa?", "Sensei, aku.." Yanase melangkah mundur. Ketika tangannya menyentuh cangkir saké, segera ia raih dan lempar namun dengan ahli Kyou mampu menangkis serta mengepal tangannya. "Kau akan menyesal Yanase-kun, nanti pasti akan ada saat dimana kamu merangkak memohon meminta belas kasihku!"
Tak tahan rasanya, apa dimata Kyou diri Yanase sehina itu? Yanase bungkam, hatinya begitu sakit. "Tapi aku akan mengampunimu jika kamu menerimaku sekarang. Kamu belum terlambat." Kyou memeluk Yanase, sekejap ia tersenyum melihat ketidak berdayaan lelaki dihadapannya tetapi wajah murka kembali tatkala Yanase menendang selakangannya kuat-kuat, "S-simpan khayal kotormu itu sendiri! Sa-saya permisi." Yanase bergegas secepat ia bisa, pakaian compang-camping karena penghinaan dari Kyou tak ia pedulikan, ia hanya berpikir untuk segera pergi meninggalkan tempat mewah itu dengan perasaan begitu terluka dan juga kecewa. Sesungguhnya Yanase sangat menghormati Kyou. Pria tampan kaya itu selalu membantu keluarganya selama ini. Tidak ia sangka itu hanyalah bagian dari topeng penutup sikap bajingannya.
Yanase mengusap air matanya sepanjang perjalanan pulang. Ia akan mengatakan pada Chiaki, bahwa sepulang perjalanan ia menemui hewan liar dan bermaksud memburunya untuk mereka makan, tetapi buruan Yanase gagal. Ya sepertinya itu adalah alasan terbaik untuk menjawab penampilan Yanase saat ini. Dia tak mau membuat Chiakinya khawatir, dia tak ingin membuat tunangannya itu bersedih hanya karena seorang bajingan seperti Kyou.
Berbicara soal Chiaki, sudah dua tahun lelaki itu mengikat diri dalam hubungan penuh komitmen bersama Yanase. dia juga adalah seorang yatim piatu, dia hanya memiliki satu orang kakak bernama Yoshiyuki Hatori. Tetapi karena beberapa alasan Hatori tidak pulang bahkan sudah lima tahun lamanya. Membuat Chiaki sendiri dalam kesedihan. Untunglah Chiaki memiliki Yanase. Pria berusia dua puluh lima yang selama ini bersedia membahagiakan Chiaki dengan segala ketulusan cintanya.
Yanase sendiri adalah anak dari pasangan suami istri pemilik sebuah rumah tembikar. Sudah berpuluh tahun keluarga mereka menekuni bidang tersebut. Hingga pada suatu hari mereka kehilangan pasokan tanah yang bagus. Entah mengapa setiap olahan mereka menjadi mudah rapuh dan tidak mau berpadu ketika centik warna menabur hias. Karena itulah keluarga Yanase bekerja sama dengan keluarga Ijuuin agar tetap bisa menghasilkan tembikar yang kokoh dan cantik.
Namun karena alasan yang tidak Yanase ketahui. Pihak Ijuuin memutus kerja sama mereka, membuat Yanase diutus untuk datang dan memperbaiki jalinan antara bisnis keduanya. Tetapi ketika Yanase bertanya, Kyou menjawab bahwa lelaki tampan itu menginginkan Yanase untuk menjadi kekasih gelapnya dan segala kesulitan ini akan Kyou kembalikan seperti sedia kala. Tentu iming-iming akan harta juga ditambahkan sebagai kebanggaan bahwa Yanase telah dipilih secara khusus olehnya.
*Kuromontsuki : sejenis kimono untuk pria.
