Loveis NeverWrong

Author : kakaknya teleportbabies

Genre : Drama, Romance

Cast : Sehun, Kai, Kyungsoo, and EXO.

Seorang namja manis menggeliat dalam tidurnya karena merasakan getaran-getaran dan bunyi-bunyi yang sangat mengganggu dari punggungnya. Oh.. ternyata itu handphone si namja manis. Sepertinya ia terlalu pulas tertidur bahkan handphonnya sampai dipunggung. Dengan mata masih duapertiga terpejam ia mengambil handphonenya dan memandangnya horror. Tanpa aba-aba langsung berlari ke kamar mandi dan-

BLAM

BRAK

-menutup pintunya dengan keras. Sampai gantungan bertuliskan 'bathroom' di depan pintu kamar mandi terjatuh.

Sehun POV

'Bagaimana bisa aku salah mengatur waktu alarm handphone ku, pasti gara-gara aku sudah sangat lelah dan mengantuk semalam. Aigoo bagaimana ini, aku jadi terlambat begini.' batinku.

Kulirik jam yang melingkar di tangan kiriku dan mataku membulat disertai dengan mempercepat

langkahku menjadi setengah berlari menuju halte tempat aku menunggu bus seperti biasa.

"YAK! TUNGGUUUUUUUUU!" aku segera berlari menuju halte karena busnya sudah mulai berjalan. Dan… ya sepertinya aku terlambat. Aku lihat sekelilingku dan ternyata masih banyak sekali orang yang menunggu di sini. Berarti bus tadi sangat penuh. Apa yang harus aku lakukan. Apa aku berlari saja?

"Haaahhhh~" kuhembuskan kasar nafasku dan mulai ancang-ancang untuk berlari. Akhirnya aku putuskan berlari saja. Walaupun lumayan jauh. Karena jika berlari seperti ini aku bisa menghabiskan waktu 15 menit dengan kecepatan penuh karena dulu aku pernah hampir terlambat, dan belum sangat terlambat seperti saat ini. Tapi ya daripada tambah terlambat lebih baik aku berlari saja. Dan akupun mulai berlari dan tanpa terasa sudah lebih dari 10 menit aku berlari. Aku mulai kelelahan.

"Ottokhae ottokhae ottokhaeee aku sudah sangat terlambat!" ucapku setengah berteriak dan menambah volume berlariku menjadi berlari dengan kekuatan super cepat versiku dengan tenaga yang tersisa, bahkan aku tidak mempedulikan orang yang mengumpat kesal kepadaku. Aku masa bodoh, memang kalian saja yang ingin bekerja, aku juga tahu, bahkan aku sedang terlambat. Jangan salahkan aku salahkanlah Seoul yang selalu ramai dipagi hari seperti ini. Tapi ini sudah agak siang sih. Apa? Siang? Aigooo… aku harus cepat.

'Ah! Akhirnya terlihat' pikirku.

TRING

"Hahh hah hahh hhah.." aku menumpukan tanganku pada kedua lututku dengan posisi membungkuk dengan nafas terengah-engah. Aku mengambil dan mengeluarkan nafasku untuk menghilangkan rasa lelah karena berlari lumayan jauh dari rumahku. Peluhku bercucuran bahkan ada yang melewati mataku. Bajuku basah oleh keringat. Jika dilihat aku seperti sehabis mandi. Tapi bedanya ini mandi keringat. Dan menurutku itu menggelikan. Aku membangunkan tubuhku yang membungkuk tadi dan aku melihat orang yang aku kenal sedang berjalan ke pintu keluar.

'Ah, bukankah itu Luhan hyung?' batinku. Aku segera menghampirinya setelah memanggil namanya.

Author POV

"Luhan hyung! hah hahh.." panggil Sehun pada salah satu pengantar cake juga, sama sepertinya. Ya, Sehun adalah pengantar cake dari sebuah toko cake yang cukup terkenal karena kelezatan dari cake-cake yang mengundang lidah para penikmatnya dan pembuat resepnya pun langsung dari sang pemilik toko itu sendiri.

"Aigoo Sehunnie kamu darimana saja? Kenapa lama sekali? Dan… kenapa keringetan begini?" Tanya namja imut yang melihat intens Sehun dari atas sampai bawah.

"Anni hyung hah hahh aku tidak apa-apa. Aku tadi kesiangan hyung. Mmm… Hyung apa… Aku sangat terlambat?" ujar Sehun setengah takut.

"Hhh~ Ne hun-ah, jam kerja itu mulai sekitar 45 menit yang lalu. Cepat kamu masuk ke ruangan Kyungsoo sebelum dia murka. Aku ingin mengantar cake ini dulu Hun-ah. Bye Hun-aaah" jawab Luhan yang langsung melesat cepat dari hadapan Sehun.

Dengan langkah cepat Sehun segera keruangan Kyungsoo dan mengetuk pintunya. Sepertinya nafas Sehun sudah bisa diatur tidak tersengal-sengal lagi seperti saat pertama datang tadi. Tapi badannya tetap basah dan keringatnya masih bercucuran. Sekarang Sehun berada di depan pintu Kyungsoo dan jika dilihat sepertinya Sehun agak takut untuk mengetuk pintu itu. Tapi akhirnya Sehun mengetuk pintu itu.

TOK TOK TOK

"Masuk" sahut seseorang dari dalam ruangan tersebut. Sehun masuk dan berdiri di depan meja. Sang pemilik suara tadi melirik sekilas siapa yang datang dan kembali ke pekerjaanya yang sedang memeriksa dokumen keuangan.

"Mmm.. Kyungsoo hyung maaf aku sedikit terlambat.. ah! Anni! Maaf aku sangat terlambat Kyungsoo hyung" kata Sehun yang setengah takut di kata-kata terakhir karena Kyungsoo saat ini sedang menatapnya. Sebenarnya biasa saja, tapi mata besarnya yang membuat Sehun sedikit bergidik melihatnya.

"Mengapa terlambat Sehun? Kau kan tahu mulai mengantar cake itu dari jam 8 pagi, tapi kau sudah kelewatan 45 menit Sehun. Bahkan 15 menit lagi jam 9 dan matahari sudah mulai terik. Hhh… Apa alasanmu Sehun?" cerocos Kyungsoo pada pernyataan terlambat Sehun tadi sambil menatap Sehun.

"Mm.. i-itu mm.. a-aku aku- aku terlambat bangun hyung karena entah mengapa semalam aku sangat lelah sampai aku salah mengatur alarm di handphone, maafkan aku hyung" pengakuan Sehun yang di akhir kalimatnya terdengar –sangat- pasrah sambil menundukan kepalanya yang menandakan ia merasa bersalah.

"Hhhh baiklah Sehun, tidak apa-apa. Tapi jangan ulangi lagi. Arra?" Tanya Kyungsoo dengan mata membulat mengancam tapi terlihat sangat imut dimata Sehun.

Sehun langsung mendongak dan berucap penuh semangat.

"ARRASEO HYUNG ARRASEOO… SARANGHAEEEEEE HYUNG~" jawab Sehun ceria dan langsung berlari menerjang tubuh Kyungsoo yang sedang terduduk di kursinya. Sehun agak membungkuk untuk memeluk sang hyung dan memeluknya erat sambil menggumamkan 'gomawo hyung'.

Melihat Sehun seperti ini, Kyungsoo jadi terkekeh geli. Karena menurut Kyungsoo Sehun seperti sehabis menghilangkan mobilnya. Padahal hanya terlambat. 'Sungguh polos' batin Kyungsoo. Sambil menarik kedua ujung bibirnya membentuk senyum.

Kyungsoo membalas peluk sang dongsaeng dan Kyungsoo mengerenyit bingung saat dirasa ada yang basah. Dan saat melepaskan pelukannya Kyungsoo kaget melihat Sehun berkeringat sangat banyak.

"Kau berlari Sehun?! Dari mana kau berlari? Peluhmu banyak sekali" Tanya Kyungsoo dengan sedikit khawatir kalau Sehun sakit. Diambilnya tissue untuk menghapus peluh Sehun yang banyak itu. Bahkan jika dilihat bajunyapun sudah ikut basah oleh peluh Sehun. Tapi Kyungsoo tidak memperdulikannya.

"Aku tadi berlari dari rumah hyung, karena tadi dari jauh halte terlihat penuuuh sekali hyung. Dan saat aku sampai halte busnya sudah pergi hyung. Bahkan saat busnya pergi halte masih penuh loh hyung. Jadi aku berlari saja untuk sampai kesini hyung" jawab Sehun polos tanpa sadar telah mengeluarkan aegyonya yang membuat Kyungsoo sedikit terpaku melihat dongsaeng yang satu ini. 'Astagaaa.. astaga Sehuun!' pikir Kyungsso histeris ala fanboy. Tapi Kyungsoo dapat mengatur wajahnya menjadi seperti biasa. Dan menanggapi Sehun seadanya.

"Hahh yasudah ganti bajumu dulu Hun-ah bajumu basah begitu. Nanti kau sakit. Kau ada baju cadangan tidak di lokermu?" ucap Kyungsoo sambil menengokan kepala kearah Sehun yang tadinya sedikit melirik kearah laporannya kembali.

"Ada kok hyung. Kalau begitu aku ganti baju dulu ne setelah itu langsung mengantar cake~ Bye hyuung" kata Sehun ceria langsung keluar dari ruangan Kyungsoo. Kyungsoo hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat kepolosan Sehun. Sungguh beruntung Sehun bekerja disini jadi ia bisa awet muda karena tertawa tiap hari karena ulah dongsaeng kesayangannya itu.

"Aku merasa sedikit terobati karena ulahmu Hun-ah, gomawo" gumam Kyungsoo tulus disertai senyuman manisnya.

Sehun POV

Kulangkahkan kakiku keluar ruangan Kyungsoo hyung dan menutupnya kembali.

"Aku kira aku akan dipecat karena terlambat hamper 1 jam tapi ternyata tidak. Fiuuhh~." Gumamku besyukur sambil mengelap peluh dikeningku dengan telunjukku dan membuangnya asal. Untung saja Kyungsoo hyung memaafkanku. Syukurlah Kyungsoo hyung baik Tuhan. Tidak lama akupun sampai ke loker kerjaku, mengambil bajuku di loker. Aku merasa badanku lengket dan sangat uugh.. jadi aku mandi saja. Kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi dan menutup pintunya dengan lembut agar tidak rusak. Jika rusak aku dapat uang dari mana menggantinya. Jadi aku mencari aman. Aku mandi dengan cepat agar tidak melalaikan tugas utamaku mengantar cake ditoko ini.

"Kau imut juga Oh Sehun kekeke" pujiku pada diriku sendiri setelah melihat penampilanku di cermin seusai mandi. Bagaimana tidak imut aku memakai jeans hitam yang berbahan mengikuti lekuk kakiku yang jenjang bak model dan kaos berwarna soft pink yang berlambangkan salju di sisi kanan yang merupakan lambang dari toko cake ini. Sungguh kombinasi yang lucu. Aku yang sudah siap akhirnya berangkat, tetapi sebelumnya aku ke ruangan sang Bos dulu karena Baekhyun hyung tadi berteriak padaku saat aku mandi dari depan kamar mandi, katanya aku dipanggil oleh Kyungsoo hyung. Aku jadi sedikit takut. Takut Kyungsoo hyung berubah pikiran dan memecatku. Aaaaahh! Jangan sampai. Nanti aku akan makan dari manaaa!

"Hhhhh… semangat Oh Sehun! Ini juga kan salahmu pabbo!" runtuknya.

TOK TOK TOK

"Masuk saja Hun-ah" jawab Kyungsoo yang membuat Sehun shock.

"Bagaimana bisa Kyungsoo hyung tau kalau ini aku? Apa jangan jangan Kyungsoo hyung memiliki indra ke-6? Atau mungkin Kyungsoo hyung Indigo? Ata-" gumamku terpotong saat Kyungsoo hyung menghampiriku sampai pintu ruangannya. Kyungsoo hyung mengerenyit bingung saat melihatku. Membuatku sedikit salah tingkah.

"Hun-ah? Mengapa tidak masuk?" Tanya Kyungsoo hyung kepadaku. Kyungsoo hyung menghampiriku karena aku tak kunjung masuk ke dalam ruangannya yang sudah kubuka separuh. Aku menggaruk tengkukku yang tidak gatal dan karena sedikit malu karena pemikiran konyol tadi, sampai Kyungsoo hyung menghampiriku begini.

'Aish! Kau pabbo Sehun' runtukku dalam hati.

"Hehe mianhae hyung tadi aku hanya kaget hyung memanggil namaku padahal aku belum masuk, jadi tadi aku berpikir hyung memiliki indra ke-6 bahkan indigo hyung. Hehe mianhae hyung" aku tertawa kecil dengan masih menggaruk tengkukku yang tidak gatal.

Author POV

"Eh? Aku? Indigo? Bagaimana kau bisa tau Sehun?" balas Kyungsoo sambil tersenyum kecil , sangat kecil agar tidak terlihat Sehun.

"MWO?!" teriak Sehun terkejut karena pernyataan Kyungsoo tadi.

'Sangat menyenangkan mengerjai Sehun ternyata kekeke' batin Kyungsoo.

Melihat ekspresi Sehun saat ini, sangat lucu dimata Kyungsoo. Matanya membulat, mulutnya juga membulat dan diperpadukan dengan wajahnya saat ini, wajahnya jadi panjang sekali karena efek Sehun membuka mulutnya lebar-lebar. Ekspresinya sangat konyol bercampur keimutan. Sangat langka sekali orang seperti Sehun. Dan melihat itu Kyungsoo tidak tahan lagi untuk menahan tawanya.

Sehun POV

"HAHAHAHAHA aku bercanda Sehun~ HAHAHA" tawa Kyungsoo hyung meledak seketika. Aku menyesal tadi mengutarakan apa yang ada dalam fikiranku tadi. Alhasil Kyungsoo hyung sudah melihat Ketidak-Elitan-Seorang-Oh-Sehun huh! Aku kesal, aku mempoutkan bibirku dan menatap tajam padanya.

"HAHAHA tatapanmu menggemaskan Sehun~ dan poutmu lucu!" teriak Kyungsoo hyung dan kedua tangannya langsung menyambar sisi kanan kiri pipiku dan menariknya sambil tertawa gemas.

"A-aw! Aish hyung sakit tau!" ku usap pipiku yang dicubit olehnya. Sungguh sakit tapi tak apa berarti aku kemari bukan untuk dimarahi dan dipecat karena telat tadi. Eh? Tapi ngomong-ngomong kenapa aku dipanggil kemari oleh Kyungsoo hyung ya? Aku jadi lupa awal tujuanku kemari. Lebih baik aku bertanya saja.

"Eh iya hyung. Ada apa kau memanggilku?" tanyaku sambil menatap Kyungsoo hyung yang masih sedikit cekikikan. Tak apa asalkan Kyungsoo hyung senang, karena sedari tadi aku merasakan Kyungsoo hyung ada masalah, entah karena perasaanku saja atau memang benar. Tapi…. Entahlah.

"Ah iya Hun-ah sebagai hukuman karena kau terlambat, nanti jam 10 malam kemari ya Hun-ah untuk mengantarkan cake ulang tahun salah satu pelanggan" kata Kyungsoo hyung sembari tersenyum manis.

"Mwo? Malam sekali hyung. Aku saja selesai jam 5 sore~ Tapi baiklah hyung. Karena aku memang salah tadi" ucapku. Kemalaman sih tapi tak apa, karena itu juga salahku juga terlambat bangun.

"Gomawo Hun-ah. Ia memesan malam karena mau member surprice saat jam 12 malam Hun-ah. Makanya ia pesan jam 10, katanya kalau dipesan sekarang pasti langsung raib kekeke. Hati-hati dijalan saat mengantar nanti ya Sehun jika ada orang jahat kau lari, atau telpon hyung ne" ucapnya penuh perhatian padaku. Aku tersenyum senang karena ada yang memperhatikanku sampai seperti ini. Umma kau pasti memohon kepada Tuhan agar aku hidup bahagia kan? Terimakasih Umma. Permohonanmu terkabul Umma.

"Ne hyung, aku berangkat dulu hyung" pamitku sambil mencuri mencium pipi Kyungsoo hyung. Dan langsung kabur karena aku malu. Sekaligus senang. Sangat.

"Sehun…" lirih Kyungsoo sambil mengusap pipi kirinya yang dicium Sehun.

Kyungsoo POV

"Sehun…" lirihku sambil mengusap pipi kiriku yang dicium aku tersenyum senang karena Sehun menganggapku keluarganya. Menganggapku sebagai kakak kandungnya err… mungkin. Dan itu membuat aku, seorang Do Kyungsoo makin menyayangi Sehun yang notabenenya adik kesayanganku di tokoku ini. Dan lagi karena memang faktanya aku tidak punya adik.

Tidak sengaja aku pernah mendengar penuturan Sehun pada Luhan kalau ia menyayangi seseorang dan menganggapnya sebagai saudara kandung maka ia akan mencium pipinya, dan Luhan sudah dianggap kakaknya lebih dulu dibandingkan denganku. Karena setelah Sehun bercerita seperti itu ke Luhan, seusai cerita Sehun mencium pipi luhan. Aku kira aku tak pernah dianggap keluarga oleh Sehun. Tapi ternyata tidak.

Sebenarnya aku sedikit iri dengan Luhan, karena Luhan memiliki wajah yang sekilas mirip dengan Sehun. Tapi tidak apa-apa. Terimakasih karena mau mempercayai hyung menjadi salah satu keluargamu Sehun. Pada hari ini didepan pintu ruangan ini, saksi dimana Sehun mengungkapkan rasa sayang kepadaku sebagai keluarga barunya. Hyung berjanji Sehun, tidak akan menyakitimu Sehun. Sebisa mungkin.

"Hati-hati Hun" ucapku setengah berteriak saat Sehun menyentuh gagang pintu utama toko cake. Dia berbalik dam membalaskan lambaian tanganku.

'Aku kakak Sehun sekarang, aku akan menjaga ah! Anni-anni-anni bukan akan tapi harus menjagamu Hun' pikirku membatin dengan penekanan sangat dalam di kata 'harus'. Karena itu memang harus! Entah kenapa hatiku berkata harus menyayangimu Hun.

"Haaaahhh~ aku harus melanjutkan pekerjaanku yang tertunda" aku kembali masuk kedalam ruanganku dan bekerja seperti biasa. Tetapi dengan senyuman yang tak pernah lepas dari bibirku.

Author POV

Seorang namja manis sedang berjalan dengan langkah gontai kearah apartemen peninggalan ibunya yang merupakan keluarga Sehun yang terakhir yang Sehun miliki sebelum ibunya dipanggil oleh sang Pencipta. Dan Rumah ini merupakan harta satu-satunya yang Sehun punya. Di umurnya yang baru 20 tahun ini dia seharusnya melanjutkan kuliah seperti teman-teman Senior High Schoolnya dulu. Tetapi apa daya, biaya tidak ada karena tidak lama setelah Sehun lulus SHS ibunya meninggal. Ibunya pernah berpesan pada Sehun untuk menguburkannya di Myeondong saat ia meninggal Karena itu adalah tempat lahirnya. Dan tentu saja dikabulkan Sehun. Dan perihal ibunya meninggal itu membuat Sehun terpuruk cukup lama.

Sehun tidak memiliki pikiran kalau ia harus kuliah, asalkan ia dapat hidup dengan layak dan dapat bersosialisasi dan mendapatkan teman itu tidak masalah. Yang penting ia senang dan bahagia menjalaninya. Tidak tertekan dan tulus menjalaninya. Sungguh hatimu sangat baik Sehun.

"Haaaaaaah akhirnya sampai juga" desah lelah Sehun karena baru pulang dari toko Kyungsoo selesai mengantarkan cake terakhirnya tadi. Dan langsung menghempaskan badannya ke kursi di ruang tengah karena tidak jauh dari pintu masuk Sehun adalah ruang tengah.

"Sebaiknya aku mandi, kemudian makan dan tidur sebentar, setidaknya sampai jam sembilan malam. Sekarang pukul 5.30 sore jadi aku bisa tiduur sekitaaar…. 2 jam kurang. Hahhh tak apa, daripada aku tidak istirahat sama sekali. SEMANGAT OH SEHUN!" teriak Sehun menyemangati dirinya sendiri sambil melangkah ke kamar mandi. Dan tidak lama terdengar suara gemercik air khas orang sedang mandi. Selang 20 menit namja manis itu sudah selesai mandi dan memakai bajunya.

"Uwaah segarnya.. ugh! Perutku lapar, sebaiknya aku cepat makan dan kemudian tidur. Palli palli pali Sehun. Semakin cepat semakin lama tidur Sehun palli palli" ucapnya pada diri sendiri.

"Hah kenyangnya perutku, walau aku hanya masak ramyun tapi kalau sedang lapar nikmatnya berkali lipat hehe mmm.. sebaiknya aku cepat tidur" ucapnya setelah melirik jam yang berada diruang tengah. Sekarang ia tak lupa lagi untuk memasang alarm secara benar karena ia tidak mau dipecat oleh Kyungsoo karena kesalahannya yang kedua kali. Dan tidak lama dengkuran haluspun terdengar.

Disisi lain ada seorang namja tampan yang sedang mengendarai mobil dengan gusar. Berulang kali diklaksoni oleh pengendara lain karena sangat ugal-ugalan. Tapi sepertinya ia sedang terpurus saat ini. Tidak lama kemudian pemuda itu meminggirkan mobilnya dan terdengar teriakan dari dalam mobil.

Kai POV

"Kenapa hyung? Kau tega lebih memilih pekerjaanmu dibanding aku. Kau lebih sering bekerja dibandingkan dengan berkomunikasi denganku. Sekedar berkirim pesan singkatpun susah. Dan saat aku memutuskanmu kau juga mengiyakan hyung. Meng-i-ya-kan. Mengapa tidak mengejarku saat itu hyuung… AAAARGH!" aku barucap sendiri dan berteriak seperti orang gila di dalam mobil. Aku gila. Ya, gila. Dan itu karenamu hyung.

DUM DUM DUM DUM

Aku merasakan sedikit getaran-getaran bass di mobilku yang masih terdiam di sisi jalan. Aku mematikan mobilku agar mendengar suara itu lebih jelas. Dan benar saja ada Club Malam di sudut jalan.

'Debuman bassnya sampai ke berasa ke mobilku begini. Ah lebih baik aku menenangkan diri kesana karena saat ini suasana hatiku sedang kacau' pikirku. Tidak lama aku pun melesatkan mobilku menuju parkiran, memarkirkan mobilku dan melesat masuk mengikuti suara debuman tadi dan sampai ke dalam Club Malam ini. Pandangannya sangat menggiurkan. Orang bercinta dimana-mana seakan tidak malu kalau disini banyak orang. Dan ternyata tidak sedikit yang gay. Karena aku salah juga gay, berarti aku tidak salah masuk bar ini. Cukup menarik juga. Di meja depan sana aku melihat laki-laki tinggi dengan seorang laki-laki yang memiliki mata yang mm.. mirip panda mungkin? Sedang beradu French kiss. Uh! Aku iri. Seketika aku mengingat lagi kejadian burukku dan mood ku langsung buruk. Aku melihat sekelilingku dan…. Ah! Itu dia. Langsung ku lesatkan kakiku ke tempat yang kucari tadi.

"Vodka" ucapku singkat. Dan tidak lama minuman pun datang dan aku langsung menenggaknya. Tanpa terasa kepalaku sudah mulai berat sekarang karena aku memesan vodka terus menerus. Walaupun begitu aku tidak sepenuhnya mabuk. Karena sudah terbiasa meminum minuman seperti ini. Sampai akhirnya botol vodkanya pun diberikan sang pelayan padaku. Katanya nanti aku membayar sebotol ini saja, jangan pergelas. Haaaah… dasar pelayan menyebalkan. Tapi tak apa, tidak rugi untukku. Bahkan kalau aku mau aku akan membeli tempat ini serta isi-isinya. Dan kalau perlu aku akan mencari obat untuk menyembuhkan hatiku disini.

Aku arahkan pandanganku ke sekeliling. Aku mencari mangsa yang ingin aku tiduri. Ya, untuk aku tiduri. Sebenarnya agak ragu untuk meniduri orang, apalagi disini. Karena begini-gini aku setia. Aku tidak pernah meniduri siapapun. Karena kekasihku dulu belum mau melakukannya kalau belum menikah. Maka dari itu aku melamarnya. Tapi… Haaaah aku jadi ingat lagi…

Flashback

"Hyungie aku merindukanmu" rengek seseorang yang tampan dan berkarisma pada namja manis yang memiliki bibir kissable indah yang tengah memeluk namja manis berbibir kissable menoleh padanya.

"Aish, kau mengagetkanku Kai" ucap namja manis itu.

"Tapi aku merindukanmu Baby Soo. Apa kau tidak merindukan aku?" Tanya namja berkarisma berkulit tan yang menatap sendu sang namja manis.

"Tapi aku lelah Kai sehabis bekerja tadi, dan ah! Sudah malam. Apa kau tak pulang? Aku besok ingin berangkat pagi dan kau…

"Ah sudahlah! Aku lelah Soo! Apa maumu menghindariku seperti ini! Apa salahku hah? Kau bosan denganku? Dan benar kau terpikat oleh rekan bisnismu yang berwajah kotak itu? HAH? JAWAAAB!"

"Kaii…" lirih sang namja manis. Dan ia menatap namja tan itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Apa Soo! Aku tahu Soo apa yang kamu lakukan saat kau bilang kau sedang sibuk padaku, nyatanya kau sedang mengobrol bersama dengannya! Saat kau bilang ada rapat, kau makan malam dengannya! Dan saat kau bilang bertemu clien kau pergi bersamanyakan?! IYA KAN?! TEGA KAU SOO SELINGKUH DIBELAKANGKU!" kata Kai lantang dengan bentakan keras di akhir kalimat.

PLAK

"Jangan menuduhku yang tidak tidak Kai. Aku benar-benar lelah. Kau kan tahu fisikku memang lebih mudah lelah, terlebih belum lama kemarin tokoku bermasalah. Aku dengan Jongdae hanya rekan bisnis. Lagi pula dia juga sudah memiliki tunangan. Seenaknya kau menuduhku. Kau kekanakan Kai! SANGAT KEKANAKAN!"

"Halah tidak usah berbohong padaku Soo…" ucap Kai pada Kyungsoo. Sebenarnya ia mendengar itu dari para yeoja genit yang bergunjing di café sebelah toko Kyungsoo.

PLAK

"Aku tidak serendah itu Kai kau benar-benar.." lirih Kyungsoo tak percaya karena Kai menuduhnya seperti itu.

"Apa?! Kalau kau sayang padaku, maka kau tinggalkan saja tokomu, aku sudah kaya Soo, pemilik puluhan hotel berbintang di seluruh dunia. Maka kembalilah padaku, kembalilah menjadi Kyungsoo ku yang manis dan Kyungsooku yang perhatian padaku. Pesan singkatpun sangat jarang Soo saat kau bekerja. Bahkan telfonku kau matikan. Aku kesepian Soo.." ucap Kai dengan mata menatap Kyungsoo dengan kerinduan yang dalam.

"Kai, aku sayang padamu, tapi aku tidak bisa meninggalkan tokoku Kai. Kau tau tokoku sangat berharga untukku. Kau tau kan ini cita-citaku sejak dulu kai. Kau kekanakan sekali Kai"

"Tapi kau mengabaikan ku Soo, sakit hatiku Soo. Baiklah aku memberi pilihan pada mu Soo, pilih tokomu atau aku? Aku mohon Soo pilih aku."

"Aku? Ak- aku? Apa tidak ada pilihan lain Kai? Maaf Kai."

"Hah baiklah selamat tinggal Soo. Aku tidak memberi pilihan lain Soo, maaf jika egois tapi aku sungguh tak tahan diperlakukan seperti ini. Maaf juga tadi menuduhmu. Maaf juga jika aku kekanakan dimatamu. Aku hanya takut Soo. Aku hanya takut kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupku. Sekarang saja kau belum menjadi istriku saja sudah sibuk begini. Apalagi saat sudah jadi istriku nanti. Tidak menutup kemungkinan kita bertengkar dan bercerai nantinya kan? Padahal aku tadi kesini ingin memberikan ini. Aku ingin melamarmu tadi Soo. Ingin mengajakmu meseriusi hubungan ini denganku. Aku tidak tahu jika niat melamarku akhirnya akan seperti ini. Ini.. satu untukmu Soo, anggap kenang –kenangan dariku" ujar Kai dengan air mata menetes mengiringi setiap kata yang keluar dari mulutnya. Ia pun meraih tangan Kyungsoo yang masih menatap Kai dengan tatapan terkejut, merasa bersalah dan sendu. Dan Kai memberikan satu cincinnya untuk Kyungsoo dan segera berbalik dan meninggalkan Kyungsoo. Kyungsoo masih terkejut sehingga ia masih tidak bergerak sekarang, tapi air matanya mengalir deras dan sorot matanya tak lepas dari pemuda yang saat ini menjadi mantan kekasihnya itu. Kai berjalan menjauhi Kyungsoo kearah pintu dan membuka pintu itu hendak ingin keluar. Tapi sebelum Kai keluar dari ruangan itu, Kai berbalik dan berucap lirih namun masih terdengar oleh Kyungsoo.

"Selamat tinggal Soo aku menyayangimu. Sangat. Tapi aku lelah Soo. Sekali lagi. Selamat tinggal. Saranghae"

Kai pergi meninggalkan Kyungsoo yang sekarang jatuh terduduk dan terisak kencang sambil menggumamkan kata 'Maaf Kai maaf. Nado Saranghae Kai' dan cincin dari Kai di genggamnya erat. Sangat erat. Sampai ia kelelahan menangis akhirnya tertidur dilantai.

Flashback End

TRING

TBC

Maaf masih amatiran jadi kurang dapet feelnya. Mohon reviewnya dan saran kalau punya ya. Kritikan saran yang pedes juga gak apa-apa. REVIEW yaa~

Kamsahamnidaa.. Annyeong~