TITLE : Saengil Chukkae Nae Dongsaeng
(Sekuel Saengil Chukkae Hyung)
Main pair : HUNHAN
Other Cast : EXO Member
Author : Ema Kinoshita
Rated : M
Lenght : 2Shoot
DIS: FF ini punya EMA, tapi cast milik para FANS, Tuhan YME, SM, they parents.
Summary : 7 tahun telah berlalu. Sehun sudah beranjak dewasa. Luhan masih dalam dunia pendidikannya. Terakhir mereka melakukan in out 'adik' kecil saat ulang tahun Luhan. Kejadian itu terulang lagi pada saat Sehun berulang tahun.
WARNING!
YAOI! NC-21! TYPO! And others
DO NOT BASH! NO FLAME! NO SIDERS! NO COPAS!
a/n : Annyeong Reader! Hai hai hai~~
Aku kembali membawa sekuel dari 'Saengil Chukkae Hyung' aku merasa seneng banget. Ga nyangka kalau ff itu bakalan di respon baik banget. Jujur sebelum nge'post ff itu aku berfikir keras untuk nge'post nya apa ga. Karena aku merasa itu salah satu ff abal ku. Haha, tapi akhirnya ada juga yang mau baca dan nge'review. Hahaha, gamsahamnida readersdeul~
O iya, di review banyak yang nanya 'Umur Luhan berapa?' huah.. maafkan aku karena ga menyertakan umur Luhan disana.
Gini, Luhan kan udah kelas 3 SMA jadi umurnya itu 18 tahun. Oke sekarang udah 7 tahun berlalu, jadi tau dong umur Luhan dan Sehun berapa. Hahaha.
Dan untuk readers yang udah ngusulin untuk Thehun nya jadi dewasa aku kabulin. Dan Luhan yang udah kuliah aku kabulin. Dan untuk ada NC nya yang hot, Luhan jadi agresif, ada Dirty talk, Luhan ngasi hadiah ke Thehun, ff nya tetep rate M aku kabulin semua deh. Hahaha. Dan untuk reader yang udah ngusulin untuk judul sekuelnya, MAKASIII banget. Setelah baca review kamu fantasi aku langsung melayang kemana-mana. Dan ngebaca review dari readers yang lain sukses buat aku untuk nge'dapetin jalan fic nya.
Oke dari pada banya cuap-cuap saking senengnya, sekarang kalian bisa membacanya. Oh , sebelumnya maaf kalau di sekuel ini sama sekali ga seperti yang kalian bayangkan atau tidak seperti yang kalian inginkan mungkin. Tapi aku berusaha untuk mengabulkan semua permintaan kalian di kotak review.
.
.
.
.
.
~Happy Reading~
Terdengar suara teriakan dari stadiun sepak bola. Suara teriakan itu berasal dari para penonton yang menyemangati para pemain sepak bola yang telah bermandikan keringat di lapangan hijau.
Seorang namja bernomor punggung 7 sedang mengiring bola. Dengan gesitnya, kaki kecil namja yang mempunyai warna rambut keemasan itu membawa bola dan menghindari terjangan dari lawan mainnya.
"Luhan!" panggil seorang namja yang memiliki nomor punggung 99.
Luhan ─Namja yang memiliki nomor punggung 7─melengah dan mengoper bola pada namja yang memanggil namanya tadi.
Namja yang diketahui bernama Xiumin itu meneruskan perjuangan Luhan menuju gawang lawan. Rambut pirangnya yang basah akibat keringat terus saja terombang-ambing akibat angin yang menerpa.
"Xiumin hyung! Berikan padaku!" kali ini namja berkulit tan yang berteriak saat Xiumin dan dirinya berada di dekat gawang lawan.
Tampa pikir panjang lagi, namja bernama lengkap Kim Minseok itu mengoper bolanya pada Kai ─Namja berkulit tan─
Kai menerima bola itu dengan sangat baik, dan tanpa jeda, Kai langsung menyepak bola itu ke gawang. Kiper lawan yang tidak tepat waktu untuk menangkis bola itu menyebabkan bola dari tendangan Kai masuk dalam gawangnya.
Para pendukung dari Universitas Inha pun bersorak 'Goal', begitupun juga para pemain dari Universitas tersebut. Namja-namja berpakaian bola berwarna silver itu pun langsung memeluk Kai yang kini juga sangat kegirangan.
Sedangkan para pemain lawan hanya yang merasa usahanya gagal pun terlihat sangat kesal dan menyesal. Dia antara mereka pun ada yang duduk di rumput dan mengacak rambut mereka.
Terlihat di tribun, ada 2 orang namja memakai serangam dari School Performing Art. Seragam berwarna kuning yang mereka pakai cukup mencolok dari pada penonton lainnya. Ke-2 namja itu ikut bersorak karena skors yang berhasil di dapat dari Klub bola Universitas Inha.
Tiba-tiba, salah satu namja yang memakai seragam SOPA itu terdiam, raut wajahnya yang tadinya sangat senang kini berubah drastis. Wajah yang berkulit seputih susu itu terlihat menegang, mata coklatnya melihat tajam kearah lapangan.
"Wow! Kai mencium hyung mu, Sehun!" seru namja yang sama-sama memakai seragam SOPA seperti namja berkulit putih susu itu.
Namja yang memiliki nametag Oh Sehun di dada kiri itu tidak menjawab apapun tentang seruan namja yang memliki mata panda di sebelahnya. Terlihat sekali dari raut wajahnya, bahwa dia sangat marah sekarang.
"Aku mau pulang" ucap namja itu pada akhirnya setelah beberapa detik tak mengeluarkan suara. Kaki panjangnya melangkah menuruni tribun yang di penuhi oleh mahasiswa.
"Hei! Pertandingannya masih berlangsung beberapa menit lagi! Hey!" teriak namja yang mempunyai nametag Huang Zitao. Bibir kucingnya terus saja mengeluarkan suara saat Sehun temannya tidak menjawab perkataannya. "Hey! Oh Sehun! K─"
Teriakan Tao terhenti karena tiba-tiba Sehun membalikkan badannya. Mereka saat ini sudah berada di luar stadiun yang di bilang cukup besar itu. Di luar sini, hanya terlihat Sehun, Tao, beberapa kendaraan pribadi dan beberapa orang yang berlalu-lalang.
"Kau membawa uang lebih?" tanya Sehun yang sedari tadi hanya memperlihatkan raut wajah kesalnya.
"Ya, aku membawa uang lebih. Kenapa?"
Sehun tersenyum, "Bagus, ayo kita pergi" setelah berucap Sehun langsung membalikkan tubuhnya dan melanjutkan langkah kakinya.
Tao menatap aneh punggung Sehun yang perlahan menjauh. Tidak mau di tinggal temannya, Tao langsung menyamakan langkahnya pada Sehun, "Jangan bilang kau ingin membeli komik lagi"
"Aku memang ingin membeli komik" jawab Sehun santai tapi berhasil membuat Tao syok.
"Lagi?! Oh ayolah percuma saja nanti kau membeli komik itu, toh pada akhirnya sebelum kau selesai membacanya, hyung mu akan membakarnya" celoteh Tao sambil memanggil Sehun dengan julukan yang sangat cocok untuk namja berkulit seputih susu itu.
"Kali ini tidak akan . Dia tidak akan membakar komik itu. Aku yakin" jawab Sehun yakin sambil memanggil Tao dengan julukan yang dia dapat tidak tahu dari mana.
"Baiklah, terserah. Kau boleh membelinya berapapun kali ini. Karena besok adalah ulang tahunmu, aku memberikannya sebagai hadiah. Tapi jika komik-komik itu dibakar oleh hyung mu lagi, aku bersumpah tidak akan meminjamkan uang untukmu lagi" ujar Tao sambil menghela nafasnya.
"Hahaha.. jinjja?" tanya Sehun sumringah sambil menggoncang-goncangkan bahu Tao. Dan Tao hanya mengangguk meng'iya' kan.
"Hahaha.. gomapta" ucapnya masih sumringah. Wajahnya kembali berubah, padahal beberapa menit yang lalu dia terlihat sangat marah, tapi sekarang dia terlihat sangat senang. Wah, kalau dia menjadi aktor, mungkin dia akan laris. Karena mudah sekali merubah ekspresi.
OoEMAoO
"Eomma dan Appa akan berangkat ke Jerman seusai makan malam ini" ucap yeoja paruh baya yang kini tengah makan malam bersama sang suami dan kedua orang anaknya.
Mata Luhan membulat, sementara Sehun yang duduk di samping Luhan sama sekali tidak menunjukkan ekspresi apapun, dia hanya tetap melahap makanannya, bahkan dia sama sekali terlihat tidak tertarik dengan pembicaraan orang tuanya. 'Pergi saja, tidak ada yang melarang. Aku malahan muak kalau kalian ada di rumah' batin Sehun.
Memang jika kedua orang tuanya ada dirumah, rumah itu akan terasa seperti di pasar. Sangat berisik karena kedua orang tua mereka yang saling jarang bertemu itu selalu saja memperdebatkan masalah tentang perusahaan mereka masing-masing, ataupun masalah yang mereka debatkan menurut Sehun terkadang terlalu kekanak-kanakkan.
Dia hanya suka berada di rumah bersama Luhan-nya. Eh? Luhan-nya? Ya Sehun sudah mencintai hyung nya sendiri, tidak tahu asal muasal dari rasa sayang dari seorang adik berubah menjadi rasa cinta terhadap pacar sendiri. Kalau boleh jujur, dari antara uke-uke yang ada di komik YAOI yang dia miliki, Luhan adalah yang paling cantik dan seksi. Dan jangan lupakan kejadian 7 tahun yang lalu, jika Sehun mengingat hal itu, maka dia akan 'bermain' solo. Sejak dia mengajak Luhan untuk melakukan 'ucapan ulang tahun yang berbeda' itu setiap Luhan berulang tahun, maka Luhan akan mengancamnya 'Kalau kau ingin melakukannya, maka koleksi larva mu akan hyung buang dan tidak akan hyung belikan lagi'. Oh ayolah, Sehun sangat menyukai larva nya itu. Jika larva-larva itu di buang, nanti dia akan mandi bersama siapa?
"Kenapa mendadak sekali?" tanya Luhan sedikit protes pada sang Ibu. Pasalnya, mereka baru saja pulang dari Jepang, dan sekarang mereka akan berangkat ke Jerman. Oh, pekerja keras sekali orang tuanya.
"Luhan, kami begini karena mencari uang untuk hidup kalian. Jadi jangan menanyakan hal yang sudah sering kau tanyakan pada kami, nak" ucap sang Ibu lembut sambil mengusap-usap suraian keemasan milik Luhan.
Sehun yang melihat hal itu langsung mendecih, "Cih, dasar anak manja" tuturnya tampa melihat ke arah Luhan yang kini menatapnya kesal.
"Oh, besok adalah ulang tahunmu'kan, Sehun?" tanya sang Ayah sebelum rusa kecilnya mengamuk pada Milky nya.
Sehun hanya bergumam meng'iya'kan pertanyaan ayahnya sambil meminum air putihnya.
"Appa akan membilkan mobil baru untukmu, jadi─"
"Aku tidak mau apapun, appa. Dan untuk mobil, garasi apartemen hampir saja penuh dengan mobilku dan mobil Luhan hyung. Toh aku sama sekali belum memakai mereka semua" potong Sehun sambil menatap ayahnya.
"Jadi─"
"Sudah jam berapa ini? Kalian tidak pergi untuk check in? Bisa-bisa kalian ketinggalan pesawat. Jadwal penerbangan dari Incheon ke Jerman selain malam ini akan ada besok siang. Aku tahu kalian sangat sibuk. Jadi cepatlah berangkat" ucap Sehun yang terkesan seperti mengusir. Di raut wajahnya sama sekali tidak memperlihatkan ekspresi apapun terhadap Ayahnya yang kini tengah menahan amarah, karena sedari tadi Sehun menyela perkataannya. Sungguh anak yang tidak sopan.
"Baiklah, kami akan pergi. Dan jangan harap kami akan kembali!" geram sang Ayah pada Sehun yang masih tetap dengan wajah tanpa ekspresinya.
"Syukurlah. Tapi asalkan uang masih tetap mengalir padaku, itu tidak akan menjadi masalah"
Plak
"OH SEHUN!" Luhan yang sedari tadi diam pun langsung menampar sang adik dan meneriaki namanya. Dia benar-benar geram dengan tingkah laku sang adik, padahal selama ini dia tidak pernah mengajarkan hal yang negatif seperti perkataan tadi, tapi kenapa Sehun bisa mendapatkan ucapan itu?
Sehun memegangi pipi kirinya yang memerah karena di tampar Luhan. Kedua sudut bibirnya terangkat, "Oh Luhan. Kau baru saja menampar adikmu" ucapnya sambil menatap sinis Luhan yang kini berdiri di sampingnya.
Belum sempat Luhan menjawab, Sehun sudah berdiri dari duduknya dan berjalan kekamarnya yang terletak di lantai dua. Meninggalkan Luhan dan kedua orang tuanya.
"Baiklah Luhan, kami akan pergi. Jagalah adikmu baik-baik"
Ucapan itulah yang terakhir dapat Sehun dengar dari ibunya saat dia menaiki jenjang menuju kamarnya.
Blam
Sehun menutup pintu kamarnya kasar. Menyebabkan bunyi yang cukup keras. Tangan kanannya meraih sebuah kantung plastik yang terletak di meja belajarnya. Di baliknya kantung itu, menyebabkan isi dari kantung itu berserakan di atas ranjangnya.
Ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang, tepat di samping komik-komik yang di belikan oleh Tao. Tangan kanannya meraih ponsel touchscreen miliknya dan mengetik pesan singkat untuk Chen. Setelah mengklik 'Send' Sehun langsung meletakkan ponselnya dan tangannya berganti memegang salah satu komik.
OoEMAoO
Ting Tong.
Bel apartemen milik keluarga Oh berbunyi, Luhan yang berada di dapur pun langsung berlari ke arah pintu masuk dan membukakan pintu tersebut.
Luhan mengangkat sebelah alisnya setelah melihat sang pelaku yang menekan bel, "Kai? Xiumin?"
"Hai XioLu!" sapa Xiumin pada Luhan sementara Kai hanya tersenyum ke arahnya.
"Masuklah" Luhan memberi jalan pada kedua sahabatnya. "Apa yang kalian bawa?" tanya Luhan saat melihat ada 2 kantong di tangan Xiumin dan Kai.
"Tadi Xiumin hyung menelfonku untuk membeli beberapa wine" jawab Kai sambil mengangkat kantung yang dia bawa.
"Woah! Jadi hari ini kita pesta?"
"Tentu saja, Lu! Kita tadi memenangkan pertandingan, seharusnya kita merayakannya" jawab Xiumin sambil mengeluarkan botol wine dari kantung miliknya, dan meletakkan botol yang berisikan minuman berakohol itu di atas meja.
"Baiklah aku akan mengambil gelas!" seru Luhan sambil berlari kearah dapur. Tiba-tiba langkahnya terhenti di depan jejang kecil yang mengarah ke kamar Sehun. "Apa aku boleh mengajak Sehun?" tanya Luhan pada temannya yang kini tengah membelakanginya.
"Yeah! Tentu!" jawab Xiumin sambil melengah sebentar pada Luhan dan kembali sibuk dengan kegiatannya.
Mendengar jawaban dari Xiumin, Luhan langsung menaiki tangga kecil itu dan mengetuk pintu kamar Sehun.
"Sehun! Kami akan pesta malam ini. Kau ikut?" teriak Luhan setelah ketukan ketiganya yang tidak ada respon dari dalam sana.
Hening. Tetap tidak ada jawaban dari Sehun. Luhan mengeluarkan karbondioksidannya kasar. Apakah tamparannya tadi membuat Sehun tak ingin berbicara padanya?
"Sehun!" panggil Luhan lagi. Dan lagi-lagi tak ada respon dari Sehun di dalam sana.
Dengan perasaan kesal karena tidak diacuhkan. Luhan langsung membuka pintu kamar Sehun yang memang tidak pernah dia kunci. Matanya membualat saat melihat Sehun yang kini tengah membaca komik yang dia larang. Dan dengan segera, Luhan langsung merebut komik itu dari tangan Sehun dan menatap tajam adiknya yang kini menatapnya marah.
"Hyung! Kembalikan komikku!" teriak Sehun sambil bangun dari tidurnya dan berusaha merebut komik yang baru setengahnya dia baca.
"Oh Sehun! Sudah berapa kali aku bilang padamu untuk tidak membeli dan membaca komik ini?!" teriak Luhan kesal terhadap adiknya.
Sehun tersenyum geli kearah Luhan, "Kau berciuman di muka umum dengan anak hitam itu, apakah aku ada marah padamu, Deer?" sungut Sehun berhasil membuat Luhan terkejut.
"Aku sudah dewasa, Sehun. Jadi apa─"
"Kalau begitu, aku juga sudah dewasa, hyung! Aku bukan bocah lagi sejak umurku 10 tahun!" potong Sehun, membuat rahang Luhan mengeras.
"Apa yang membuatmu berkesimpulan seperti itu? Umurmu masih 17 tahun. Kau masih dalam masa pertumbuhan a─"
Lagi-lagi Sehun memotong perkataan Luhan. Dan berhasil membuat Luhan menegang.
"Hey, ayolah hyung. Aku sudah melakukan seks denganmu 7 tahun lalu"
"Sudahku bilang ja─"
"Atau kau ingin aku melakukannya lagi?"
Wajah Luhan terlihat memerah karena malu. Bayang-bayang 7 tahun yang lalu kembali terlintas di fikirannya. Jujur itu adalah seks pertamanya, dan hal itu adalah hal yang paling menyenangkan yang pernah dia rasakan, dan itu adalah bersama Sehun! Adik kandungnya sendiri.
"Besok adalah ulang tahunku, hyung. Aku harap kau memberikan hadiah yang spesial untukku" ucap Sehun dengan lembut. Jelas dari nada bicaranya bahwa, dia benar-benar mengharapkan hadiah spesial dari Luhan. Matanya menatap lembut mata Luhan yang kini juga menatapnya.
Lama mereka saling diam, tiba-tiba suara teriakan yang sangat nyaring dari luar membuat mereka terkejut.
"Sehun! Aku dan Tao dataang!"
"Hey! Kim Jongdae! Pelankan suaramu!" setelah teriakan yang di hasilkan Chen ─Sehun yakin hal itu─ terdengar jeritan dari Xiumin ─Luhan juga meyakinkan hal itu─ yang terdengar sangat marah.
"Keluarlah, hyung. Aku akan merayakan ulang tahunku dengan Chen dan Tao seperti tahun-tahun sebelumnya. Bukankah kau dan teman-temanmu akan berpesta" ucap Sehun yang terdengar lirih.
"Maka dari itu aku mengajakmu untuk ikut berpesta, Sehun. Xiumin dan Kai membawa banyak wine saat ini. Kau bisa ikut, sekaligus merayakan ulang tahunmu" ajak Luhan sambil melihat ke arah Sehun yang perlahan ke arah pintu.
"Keluarlah" ujar Sehun tampa melihat ke arah Luhan.
"Sehun, ayolah"
"Aku tidak akan bergabung, jika ada orang yang berani-beraninya mencium bibir yang sudah aku miliki selama ini" Luhan tersedak oleh air liurnya sendiri saat Sehun dengan spontan mengucapkan hal itu. "Apalagi sang pemilik bibir itu sama sekali tidak peka terhadap perasaanku selama ini" Sehun tersenyum miris.
"Se-Sehun" Luhan menatap sedih sang adik yang kini lebih tinggi darinya. Jadi, selama ini Sehun menyukainya? Percaya diri sekali kau Oh Luhan.
"Keluarlah, sebelum kau mendengar kisah menyedihkan yang bertokoh utama Oh Sehun lebih panjang lagi" ucap Sehun masih tetap tidak menatap Luhan yang kini semakin menunjukkan wajah penyesalannya.
"Maafkan aku, Sehun. Aku tidak pantas sebagai hyung mu" Luhan menunduk menyesal. Tampa di perintah, air mata Luhan tiba-tiba keluar dan jatuh ke lantai kamar Sehun.
Sehun melengahkan kepalanya ke arah Luhan saat indra pendengarannya menangkap suara isakan. Dia terkejut saat melihat titikan air mata Luhan yang terus-menerus jatuh dari mata indah milik hyung nya itu.
Tubuh Sehun bergerak mendekati Luhan. Tangan kanannya meraih dagu Luhan dan mengangkat wajah Luhan, sementara tangan kirinya melingkar di pinggang milik Luhan.
Cup
Bibir merah muda milik Sehun mengecup bibir merah cerry milik Luhan. Luhan yang dikecup secara mendadak itu hanya terkejut. Matanya yang basah itu membesar.
"Seharusnya aku yang menangis, hyung. Bukan kau" ucap Sehun setelah melepaskan kecupannya pada bibir Luhan.
"O-oh. Sepertinya kami datang pada waktu yang tak tepat"
Suara Chen mengejutkan Sehun dan Luhan yang tadinya saling menatap. Dengan cepat Sehun langsung melepaskan tangannya dari tubuh Luhan.
"Xiumin hyung pasti sudah menunggu. Sekarang pergi lah" ujar Sehun yang terkesan canggung.
Tampa pikir panjang. Luhan langsung keluar dari kamar Sehun, sebelumnya dia sudah kembali meletakkan komik Sehun di atas ranjang dan membiarkan Tao dan Chen memasuki kamar Sehun.
OoEMAoO
Sehun menutup komik terakhirnya. Komik bertemakan YAOI itu dia letakkan di tumpukkan komik lainnya yang terletak di atas meja nakas. Sehun memutar kepalanya kekanan, terlihat Tao yang kini tengah tidur membelakanginya. Sementara Chen tidur di kasur lipat di samping tempat tidurnya.
Tubuh Sehun bergerak duduk dari baringanya. Mata coklatnya melihat kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 2 dini hari. Sudah terlalu larut, namun dia tidak merasakan kantuk sedikit pun.
Kembali teringat oleh Sehun bahwa tadi Hyung nya sedang berpesta dengan teman-temannya. Pikirannya melayang, teringat kejadian beberapa jam yang lalu.
FLASHBACK
.
.
"Ya! OH SEHUN!"
Sehun yang sedang membaca komiknya pun langsung terkejut karena suara melengking dari Luhan menjeritkan namanya. Sehun melengah kearah pintunya, dia yang tadinya duduk di kursi dekat meja belajarnya kini berdiri melangkah kearah pintu hendak keluar.
Tao dan Chen yang sedang asik bermain Playstasion pun ikut terkejut kerena suara Luhan yang sangat memekakkan terlinga. Mereka saling memandang, karena tidak biasanya Luhan memanggil Sehun dengan suara sekeras itu.
"Kenapa kau tadi menciumku, eoh?!"
Kembali terdengar teriakan Luhan yang menyebabkan Sehun menghentikan langkahnya. Dia memutar bola matanya menebak keadaan hyung nya saat ini.
"Aku yakin, Luhan hyung saat ini sedang mabuk" tebak Chen yang sudah menjeda game nya bersama Tao.
Sehun mengangguk dan kembali duduk di meja belajarnya, "Aku yakin hyung mu juga mabuk, Chen" ucap Sehun sambil kembali membuka komiknya dan duduk di kursi membelakangi Chen dan Tao.
"Tapi tidak se─"
"OH SEHUN! Kenapa kau tidak mau tidur denganku seperti dulu?! Kenapa kau memilih dengan boneka bodohmu bernama Pinku Pinku itu dari pada aku?!"
Ucapan Chen terpotong saat lagi-lagi terdengar suara Luhan yang sepertinya sangat frustasi.
"Mwoya" Tao dan Chen tertawa mendengar teriakan Luhan. "Luhan Hyung sepertinya terasa kesepian" timpal Tao sambil tetap tertawa dengan Chen.
"Oh, ayolah dia bukan pacarku" ucap Sehun tenang sambil melihat kearah komiknya. Matanya tetap fokus pada jalan cerita yang ada di komik itu, namun telinganya masih berfungsi dengan baik.
"OH SEHUN! Ayo kita bercinta!"
Hell.
Apa telinga Sehun kini sudah tidak berfungsi dengan baik lagi? Dia tidak salah dengar, kan?
"Aku merindukan adik mu yang kecil itu di dalam hole ku, OH SEHUN!"
Sehun menegang.
Tao dan Chen tertawa terbahak-bahak.
"Mwoya? Jadi adik mu kecil, Sehun? Hahaha.." tawa Tao.
"Penis Sehun kecil? Hahaha.." lanjut Tao sambil tetap tertawa terpingkal-pingkal dengan Chen.
.
.
.
FLASHBACK OFF
Apakah yang berteriak tadi itu benar-benar Oh Luhan? Oh ayolah, setiap Sehun mengajak Luhan bermain in out 'adik' kecil ─yang dia anggap seperti itu sewaktu berumur 10 tahun─ Luhan selalu menolak dan mengancamnya jika dia mengajak Luhan untuk melakukan hal itu, maka teman mandinya akan terancam punah.
Tapi, yang tadi itu apa? Luhan mengajaknya bercinta? Luhan merindukan adiknya? Oh hell. Apa Luhan selama ini hanya berakting untuk menolak tawarannya? Munafik sekali.
Sehun menuruni jenjang. Dari jenjang ke-5 dia dapat melihat keadaan ruang tamu. Sangat berantakan, sampah kulit kacang berserakan dimana-mana, belum lagi botol-botol bekas minuman berakohol ikut berserakan di lantai maupun meja. Namun, disana Sehun tidak melihat Luhan disana. Hanya ada Kai yang tertidur di sofa, dan Xiumin yang tertidur di karpet.
Luhan?
Sehun langsung mempercepat langkahnya. Dia menuju dapur. Gelap, tidak ada seorang pun di sana. Apa Luhan keluar? Sehun segera menuju pintu, namun di rak sepatu masih ada sepatu milik Luhan. Jadi dimana Luhan?
Kamar?
Mungkin saja.
Dengan cepat Sehun menuju kamar Luhan yang masih tetap berada di lantai satu. Namun harus melewati beberapa lorong agar dapat menemukan kamar Luhan.
Cklek,
Perlahan Sehun membuka pintu kamar milik Luhan. Gelap, lampu kamarnya sama sekali tidak dinyalakan. Sempat terfikirkan oleh Sehun bahwa Luhan tidak ada, namun dugaan itu pun hilang saat mendengar suara Luhan dari dalam sana.
Klik.
Sehun menghidupkan lampu kamar Luhan, dan langsung terlihat keadaan kamar Luhan yang saat ini sedang ─tidak─ rapi.
Namun tidak itu yang menjadi pusat perhatiannya, melainkan perhatiannya terpusat pada sosok namja yang sangat seksi duduk di atas ranjang. Matanya sampai tak berkedip akibat pemandangan yang ada di atas ranjang itu saat ini.
Oh Luhan. Dia sedang duduk bersila diatas ranjangnya dalam keadaan full naked. Bibir merah cerry nya mengerucut seksi, kedua tangannya terletak di atas pahanya yang tak terbungkus benang, dan jangan lupakan penis imutnya mengacung tegak menantang Sehun.
"Kenapa kau melihatku seperti itu, Sehun?" tanya Luhan sambil memiringkan kepalanya lucu. Mata sayunya menatap Sehun intens, membuat Sehun benar-benar membutuhkan oksigen lebih saat ini. Jujur! Ini adalah pemandangan yang sangat erotis dari yang pernah dia lihat di koleksi komik YAOI miliknya. Seketika, uke-uke di dalam komik itu terkalahkan oleh Luhan saat ini.
"A-apa yang kau lakukan, hyung?" tanya Sehun sekuat tenaga. Keringatnya sudah keluar dari pori-porinya.
"Tidak ada" Luhan mengeleng.
"K-kau tidak tidur?"
"Aku ingin tidur denganmu"
Sehun menegang. Seketika saat itu juga Sehun menjadi patung. Tidur dengan Luhan? Pada saat ini?
"Aku ingin bercinta denganmu"
Oh! Siapapun jangan bangunkan Sehun jika dia bermimpi saat ini. Ini kejadian langka! Sangat langka!
Luhan turun dari ranjangnya dan berjalan kearah Sehun yang masih berada di ambang pintu kamarnya.
"Masuklah dan tutup pintunya" Luhan menarik Sehun dalam pelukannya dan sebelah tangannya untuk menutup dan mengunci pintu kamarnya.
"Bukankah hari ini adalah hari ulang tahunmu?" tanya Luhan masih memeluk manusia yang mendadak menjadi patung saat ini.
Tak ada jawaban dari Sehun, membuat Luhan mengerucutkan bibirnya, "Wae? Kenapa kau tidak menjawabku Sehun? Padahal aku ingin memberimu hadiah yang spesial untukmu.."
"Aku akan memberikan seperti yang kau lakukan padaku 7 tahun yan lalu, Sehun-ah~" ucap Luhan di keruk leher Sehun.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC or END?
Woahahaha. Aku kembali membawa sekuel.. Dan ini ada 2shoot. Oke seperti biasa jika reviewnya baaaaaaaaaaaaaaaaaaaaanyak dan semua review itu bisa membuatku semangat, maka aku janji untuk membuat Luhan benar-benar nakal, dan Sehun yang terpuaskan di Chapter depan.. Hahaha.
INGAT! Reviewnya harus banyak! Karena kelanjutan FF ini tergantung kalian. Aku ga mau yang ada SIDERS! Karena aku juga Reader! Namun bukan seorang SIDER! Jadi mencoba lah untuk menghargai karya seorang penulis. Toh kalau respon sedikit, feel untuk penulis itu juga sedikit untuk melanjutkan ff nya.
SEKALI LAGI!
ONCE AGAIN!
HANBEONDO!
SAYA AKAN MELANJUTKAN FF INI JIKA RESPON KALIAN SANGAT BANYAK DAN BAIK!
SAYA GA NERIMA SIDERS! MAUPUN BASHING!
Big Thanks to:FriederichOfficial , Oh Zhiyulu Fujoshi , cupcupcuphie12 , melitakim88 , odultluluexo , Maple fujoshi2309 , hunhanminute , fySugar-Free , , Byun Nope , HyunRa , kim heek , younlaycious88 , febydeer , ShinJiWoo920202 , Elizabeth Weinbloom , park soohee , LuluHD , Lulu Baby 1412 , Se and Lu , sera ,sstyle313 , DeerIAM , mr. pervert , luwinaa , HunHanina , , junia angel , RZHH 261220 , lisnana1 , Nedera , A Y P , sehyun , erliana02 ,zwnky97 and AriaSweden88
.
.
.
So? Mind to review?
