Ini adalah Drabble Series yang dipersembahkan untuk :

Noorzha Lee

satriabajahitam

Karena mensubmit Fanfic mereka sesuai tenggat waktu yang pertama kali direncakan. Drabble Series ini hanya sebagai ungkapan hormat kami para panitia dan juri kepada para Challenger yang disebutkan di atas.

Drabble dibuat oleh Voidy

...

Drabble untuk Noorzha lee

Berdasarkan karya Fanfic : 'Circle of Fate' yang memeriahkan Ichiruki Day dengan tema Fairy Tale in Love.

Disclaimer © Tite Kubo

Title : Happily Ever After Does Exist in Romeo and Juliet's Story

Tirai panggung telah diturunkan. Lalu membahana tepuk meriah dari penonton yang benaknya masih mengawang-ngawang pada pertunjukkan Romeo dan Julliet yang baru saja dipentaskan.

Yah, pelajar SMU Karakura baru saja melakoni drama rekaan pujangga Shakespeare yang kisahnya sering dibawakan di seluruh dunia. Kisah cinta dua sejoli dari keluarga yang lebih sering saling menghunus pedang daripada bertutur sapa.

"Kurosaki-kun! Kuchiki-san! Selamat! Perjuntukkan kita sukses besar!" cicit Orihime bahagia dengan rona pipi bersemu.

Sementara dua pelajar yang tadi memerankan Romeo dan Juliet—meski sesungguhnya peran mereka semuanya menggunakan nama masing-masing. Kenapa begitu? Tanyakan saja pada Ochi-Sensei yang merancang skenarionya.—hanya memasang senyum simpul. Sungguh, teman mereka yang satu ini terkadang kelewat ceria untuk hal-hal yang kecil.

"Hn… tapi kenapa Baka Oyaji, Renji, Urahara-san bahkan Byakuya sampai ikut tampil di drama kelas kita, sih?" gerutu si kepala jeruk dan sedetik kemudian sebuah serangan telak dari rekannya mengenai belakang kepalanya. "Aduh! Sakit, Rukia!"

"Berterimakasihlah, mereka mengisi kekosongan pada drama kita karena pemain yang kurang!" bisik Rukia tajam.

Beberapa—sedikit—penghuni kelas ini memang cukup beruntung karena selamat dari insiden keracunan makanan masal yang terjadi akibat primadona sekolah mereka. Siapa lagi jika bukan Inoue Orihime. Karena terlalu bersemangat, Orihime berbaik hati membuat kue-kue untuk camilan sebelum pertunjukkan. Entah mukjizat dari mana, namun karyanya kali itu berpenampilan sangat menyakinkan! Seperti kue kering coklat normal yang kelihatannya enak. Hanya saja… yah, kalian tahu sendiri apa yang terjadi berikutnya.

Ichigo mengelus kepalanya yang ngilu, merutuki nasibnya yang harus terus dianiaya oleh kekasih mungilnya yang satu ini. Agar Rukia tidak lagi ngambek, dia meraih tangan sang pacar.

Gadis berkostum mediterania tersebut mendelik penuh rasa permusuhan. Kalau sudah menyangkut masalah kakak dan kakak iparnya, memang Rukia sangat sensitif.

"Romeo dan Juliet hidup bahagia selamanya, kau tahu?"

Alis mengerenyit bingung, Rukia membalas seolah selama ini Ichigo adalah orang teridiot di dunia, "Tentu saja, kita baru saja mementaskan cerita itu."

"Dan kita juga akan seperti itu."

Cup!

Sebuah kecupan mendarat di bibir Rukia yang terkejut. Lantas si bungsu Kuchiki itu memerah bak tomat matang.

Pelakunya?

Sudah kabur sebelum kena hajar sang kakak ipar(calon).

/-\

Drabble untuk satriabajahitam

Berdasarkan karya Fanfic : 'Serenade Biru Sang Ratu' yang memeriahkan Ichiruki Day dengan tema Fairy Tale in Love.

Disclaimer © Tite Kubo

Title : Tembang Merah Paduka Raja

"Yang Mulia Raja! Yang Mulia Ratu!"

Sesaat tadi para pelayan ribut berkeliling persis seperti induk ayam yang kehilangan anak-anaknya. Biarkan sajalah orang-orang itu sibuk sementara Ichigo telah menutup pintu kamarnya seraya menggendong sang istri—permaisuri hatinya—di lengannya.

Usai upacara api suci di mana nyata-nyata telah terbukti kesucian sang ratu di hadapan rakyat, petinggi Istana sekaligus… raja tercintanya, Ichigo membawa Rukia kembali ke peraduan untuk beristirahat. Wanita berdarah biru tersebut memang telah menjalani pahitnya kehidupan di rimba hutan, namun tetap saja sehabis tubuhnya dijilat kobar api membara—meski ribuan kelopak sakura melindunginya—maka cairan dalam tubuh akan mengering dan membuat korbannya lemas akibat dehidrasi.

Tiba-tiba Rukia mengalungkan lengan ringgkihnya di bahu rajanya, padahal Ichigo hendak membiarkan pemilik surai gelap itu berbaring di ranjang.

"Rukia…"

"Aku mencintaimu… Ichigo."

Hanya sebaris kalimat, namun kata-kata tersebut layaknya godam yang menghantam dadanya. Belum ada sejam yang lalu, dia nyaris kehilangan pasangan sehidup-sematinya ini demi harga diri dan benih curiga.

"Maafkan aku. Wahai Ratuku…"

Erat-erat dan lamat-lamat Sang Raja balas mendekap Rukia. Mencoba mengekpresikan rasa bersalahnya yang teramat sangat kepada istrinya. Berharap tak ada yang halangi perasaannya sampai ke hati ratu bermata indah itu, meski hanya kulit dan daging sekalipun.

"Tak ada yang perlu dimaafkan… Duhai Rajaku… Ichigoku…"

Seolah mantra yang mampu membius para dewa di langit sana, Ichigo seperti disihir untuk mencari-cari, mengemis kasih dari bibir yang mulai menyambangi wajah rupawannya.

Kecup hangat menghantarkan getar-getar hingga ke ujung nadi. Paru-paru kembang kempis, jantung bertalu. Sunyi di udara. Akan tetapi hati sepasang suami-istri ini tengah memainkan sebuah orkestra penuh gelora. Nada-nada cinta melahirkan gelombang keemasaan, layaknya dunia tak lagi ada.

Dua hati. Satu cinta.

/-\

Fin

/-\

Sebenarnya yang mendapat hadiah drabble ini ada empat challengers, untuk yang dua sisanya akan dipublish secepatnya. Terima kasih dan sampai jumpa.

Sign,

Panitia & Juri Deathberry Challenge.