Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pairing : narusasu

Genre : romance, drama, shonen ai

Warn : shoai, typo, absurd, ajaib, dll

Note : don't like don't read!

.

.

.

Nama ku Sasuke, aku berasal dari keluarga atau clan yang kuat dan juga terhormat, Uchiha. Ya aku berasal dari clan besar bernama uchiha, aku lahir dan besar di desa konoha, dan menjadi bagian dari shinobi konoha kelak, sekarang aku hanyalah anak berumur delapan tahun.

Ngomong-ngomong tentang umur ku yang sudah menginjak delapan tahun ini, sebentar lagi aku akan masuk ke dalam akademi ninja, lebih tepatnya lusa, aku tidak sabar menunggu hari itu tiba. Aku sangat senang...

Walaupun umur ku baru delapan tahun, aku termasuk anak yang cerdas, hanya saja orang tua ku tidak menyadarinya, karena mereka terlalu sibuk melihat perkembangan kakak ku, aku rasa itu karena aku belum bisa memperlihatkannya pada orang tua ku kemampuan ku, jadi aku bisa memakluminya, aku akan buktikan setelah masuk akademi, bahwa aku bisa seperti kakak ku Itachi.

.

.

.

Sasuke kecil saat itu lagi-lagi melihat kakaknya yang di puji ayahnya, Itachi adalah anak genius dengan bakat luar biasa, sasuke yang melihat itu ikut tersenyum bangga karena memiliki kakak yang hebat dan bertekat suatu saat nanti ia juga bisa sama dengan kakaknya, bahkan melampaui kakaknya.

"Itachi, bagus sekali kau bisa menjadi anbu konoha di umur mu yang masih sangatlah muda ini, ayah bangga pada mu" ucap fugaku pada itachi yang ada di depannya sambil tersenyum.

"iya ayah..." itachi juga membalas dengan senyuman dan anggukan pada ayahnya. Sasuke ada di sana juga, mereka sedang berkumpul bersama dan sasuke melihat interaksi itu "ah sasuke juga akan masuk akademi kan lusa?" tanya itachi pada sasuke tiba-tiba dan melihat ke arah sasuke.

Sasuke sangat suka dengan senyuman kakaknya itu, sasuke tau itachi bukan orang yang akan tersenyum seperti ini jika bukan dengan orang yang dekat dengannya contoh nya adalah sasuke. "iya nii-san, lusa aku akan masuk akademi. Ne ayah, lusa adalah perkenalan sekolah, ayah akan datang kan?" tanya sasuke dengan wajah penuh harap pada sang ayah.

Fugaku hanya menatap datar anak keduannya itu. Sasuke yang di tatap begitu merasa biasa saja, karena sasuke sudah terbiasa dengan itu, sasuke selalu berfikir bahwa wajah ayahnya memang seperti itu, karena sasuke juga tau seperti apa ayahnya ketika di luar rumah.

"tidak bisa..." ucap fugaku pada sasuke.

"he? Kenapa?" tanya sasuke, mata milik anak itu sedikit meredup, kecewa dengan jawaban ayahnya, ia ingin ayahnya datang, karena di sana semua anak-anak akan di temani orang tua mereka, dan sasuke juga ingin di temani ayahnya.

"karena lusa ayah ada pekerjaan penting yang tidak bisa di tinggal" ucap fugaku dengan masih menggunakan nada yang dingin.

"kalau begitu ibu? Apa ibu akan datang?" tanya sasuke pada mikoto yang sejak tadi berkutat di dapur.

"maaf sasuke, ibu juga tidak bisa, ibu harus menemani ayah mu lusa" ucap ibunya tetap fokus dengan apa yang ia lakukan di dapur.

Sasuke terdiam sejenak " hmmm... baiklah..." ucap sasuke sambil menundukan kepalanya menatap meja yang ada di hadapannya.

"tidak bisakah kalian meluangkan waktu sebentar untuk datang?" ucap itachi. Sasuke yang mendengarnya langsung menatap kakaknya "besok upacara murid baru di akademi, dan semua siswa di dampingi orang tua mereka" lanjut itachi.

Ayahnya berfikir sejenak "tetap saja tidak bisa, ini pekerjaan yang tidak bisa di tinggal" fugaku menjawab pertanyaan itachi dengan dingin.

"apa pekerjaan lebih penting daripada sasuke?"tanya itachi yang mulai sedikit geram dengan ayahnya.

"ya... ini lebih penting" ucap fugaku. Sasuke menatap ayahnya, tapi sasuke tak bisa mengatakan apapun, anak lima tahun itu hanya menahan perasaannya.

Itachi menatap ayahnya dengan pandangan tidak percaya "dia putra mu ayah, pekerjaan macam apa yang lebih penting dari pada keluarganya?" itachi menaikan sedikit nada suaranya, ia benar-benar tak habis fikir dengan ayahnya. Itachi menghembuskan nafas sejenak "baiklah, aku yang akan datang lusa" ucap itachi.

"kau juga lusa ada misi kan? Tidak mungkin kau bisa menghadirinya itachi" ucap mikoto yang bejalan dan duduk di sebelah suaminya.

"tentu saja bisa, aku akan izin sebentar" ucap itachi yang kekeh dengan keinginannya, itachi sangat menyayangi adiknya itu, dan sasuke tau tentang itu, sasuke tidak buta, sasuke tau dengan jelas.

"nii-san, kau tak perlu memaksakan diri mu, tidak apa ko jika tidak ada yang bisa hadir" sasuke tidak bisa merepotkan itachi lagi, sejak dulu sasuke sudah banyak merepotkan kakaknya itu, sekarang itachi memiliki pekerjaan penting di desanya, itachi sudah sangat sibuk dengan pekerjaannya itu, sasuke tidak ingin menambah beban itachi "lagipula di sana ada anak lain, aku bisa bermain bersama mereka nanti, jadi nii-san tak perlu datang" sasuke tersenyum memandang itachi.

Itachi yang melihat adiknya hanya bisa memperlihatkan wajah menyesal "maaf sasuke..."

"tidak papa nii-san" sasuke sudah biasa dengan hal ini, ia akan baik-baik saja.

.

.

.

Ini adalah harinya, hari di mana upacara penerimaan siswa baru di akademi ninja ini. Seperti yang sudah di rencanakan, sasuke berangkat pagi untuk datang ke acara yang ditunggunya sendirian, tanpa kedua orang tuanya.

Sasuke melihat di depan gerbang akademi banyak sekali calon murid dan orang tua yang datang, seperti yang sasuke duga, mereka semua datang bersama orang tua mereka, tidak sepertinya. Ia menghela nafas sejenak dan mulai memasuki gerbang itu seorang diri.

.

.

.

Di dalam sana suasananya sangat ramai, sasuke mencari bangku yang ada tulisan namanya, setelah ketemu sasuke duduk di kursi itu.

"heii" sasuke sedikit terkejut dan menoleh ke arah sumber suara tepet di sebelahnya. Sasuke melihat bocah dengan rambut kuning dan senyuman yang lebar "aku uzumaki naruto, salam kenal yaaa" ucap anak itu dengan ceria sambil menyodorkan tangannya.

"hmm... nama ku uchiha sasuke, salam kenal juga naruto..." ucap sasuke sambil tersenyum kecil dan menerima jabat tangan naruto.

"kita akan berteman!" ucap naruto kelewat senang lagi yang hanya di balas anggukan oleh sasuke, sasuke tidak tau harus membalas apa, bocah di sebelahnya sangan hyperactive, berbeda dengannya yang tenang, tapi tidak bisa di pungkiri, sasuke senang dengan hal ini, kali pertama ia punya teman selain kakaknya.

"orang tua mu datang naruto?" tanya sasuke setelahnya.

"iya, mereka datang, disana" tunjuk naruto kearah orang tuanya, dan sasuke melihat arah yang di tunjuk naruto, terliahat dua orang dewasa sedang berbincang dengan orang dewasa yang lain, yang satu menggunakan jubah hokagenya.

"ayah mu hokage?" tanya sasuke sambil berbalik menatap naruto.

"iya, ayah ku adalah hokage, dan aku putranya" naruto menjawab dengan tetap menggunakan nada yang ceria.

"apa ayah mu itu tidak memiliki pekerjaan?" tanya sasuke lagi.

"huh? Hmmmm... tentu saja ayah ku punya banyak pekerjaan, ia terkadang tidak pulang ke rumah, kaa-chan bilang pada ku jika ayah ku sedang sibuk mengurus desa ini" ucap naruto yang sedikit bingung dengan pertanyaan sasuke "bagaimana dengan mu sasuke? Di mana orang tua mu?" tanya naruto sambil celingukan melihat sekitar.

Sasuke yang melihatnya lagi-lagi hanya bisa menahan perasaannya. Sasuke terdiam sejenak dan menunduk sebelum akhirnya sasuke melihat ke arah naruto lagi "hmmm ayah ku adalah kepala kepolisian, ia juga sibuk saat ini, jadi tidak bisa hadir" ucap sasuke dengan senyuman.

"huh? Benarkah?" tanya naruto bingung "pekerjaannya pasti sangat penting ne?" tanya naruto.

"iya, ayah bilang pekerjaannya tidak bisa di tinggal saat ini"

"lalu ibu mu?"

"ibu ku menemani ayah ku, dia bilang ini pekerjaan yang penting" ucap sasuke sambil menatap ke arah depan.

"ahh... baiklah..." jawab naruto lagi. Setelahnya hanya datang sensei yang mulai bicara di depan ruangan itu.

.

.

.

"ini akhir dari upacara ini, seluruh murid dan orang tua akan berfoto bersama" setelah ucapan senseinya itu seluruh murid pergi ke orang tua mereka masing-masing, kecuali sasuke. Sasuke hanya memandang anak lain yang berkumpul dengan orang tua mereka, sasuke tersenyum melihat hal itu, sasuke melihat ke arah teman barunya naruto, terlihat ia di gendong oleh ayahnya dengan sang ibu yang ada di sebelah mereka, dan mereka tertawa bersama.

Sasuke menahan perasaannya, ia hanya terdiam dan bangkit menuju pinggir kelas, sasuke tidak ingin menggangu yang lain, sasuke terlalu takut kehadirannya membuat orang lain terganggu, sasuke mulai bingung, apa ia langsung pulang saja sekarang dan melewatkan sesi fotonya, toh tidak ada orang tuanya kan?

Sasuke berharap tidak ada yang melihatnya sekarang, sasuke takut tak bisa menjawab pertanyaan mereka jika mereka bertanya tentang orang tuanya yang tidak hadir. Akhirnya sasuke memutuskan ikut berfoto dengan murid yang lain, tapi ia akan langsung pulang melewatkan sesi foto dengan orang tua, ya... begini lebih baik. Fikir sasuke.

Akhirnya sasuke ikut berfoto dengan murid lain, setelah selesai sasuke kembali ke pinggir kelas menunggu sejenak "yo sasuke!" sasuke kaget karena tiba-tiba naruto muncul danberteriak di sampingnya.

"dobe, kau mengagetkan ku!" ucap sasuke dengan nada kesal.

"apa? Kau tidak perlu mengataiku kan teme, lagi pula kau saja yang melamun" ucap naruto tidak terima di katai teman barunya itu.

Sasuke yang hampir menjawab ucapan naruto terpotong karena suara orang dewasa yang datang menghampiri mereka "kau sasuke kan?" ucap pria itu sambil tersenyum yang ternyata hokage sekaligus ayah naruto.

"iya paman, saya uchiha sasuke" ucap sasuke sopan sambil membungkukan tubuhnya memberi salam pada hokage di depannya.

"putra kedua fugaku-san?" tanya minato lagi dan di balas anggukan dari sasuke "hmm, di mana ayahmu?" sasuke terdiam sejenak, ini yang sejak tadi di hindari sasuke, sasuke mungkin bisa menjelaskan sekali itu pun dengan menekan perasaannya, ia bingung harus berekspresi seperti apa di depan minato. Tapi bukan sasuke namanya jika tidak pintar menyembunyikan perasaannya.

"ahh, ayah sedang bekerja, katanya ada urusan yang tidak bisa di ganggu" ucap sasuke pura-pura dengan wajah polos.

"begitu kah? Hmmm, ayah mu memang pekerja keras sekali..." ucap minato sambil terlihat berfikir "baik lah, bertemanlah dengan naruto ne sasuke" minato tersenyum ke arah sasuke.

"tentu" sasuke menjawab dengan anggukan.

Setelah ucapan sasuke itu terdengar nama naruto di sebut dan mereka pergi setelah berpamitan dengan sasuke.

"kami duluan sasuke" ucap minato dan menggandeng tangan naruto menuju kedepan kelas.

Di balas anggukan dan senyuman dari sasuke. Hahhh... akhirnya... sasuke akhirnya bergegas ke arah tasnya dan mengambilnya, ia berusaha untuk supaya tidak terlihat oleh orang lain, sasuke duduk sejenak sambil melihat naruto dan keluarganya, lalu tak lama sasuke melangkah keluar kelas tanpa mengatakan apapun.

.

.

.

Sasuke sampai di rumah, dan seperti dugaannya, tidak ada ornag di dalam rumahnya, tentu saja... sasuke langsung pergi ke kamarnya dan meletakan tasnya di pojok ruangan.

Ruangan sederhana yang hanya berisikan satu ranjang kecil dengan kasur dan selimut tipis di atasnya, lalu meja kecil dengan beberapa buku di atasnya juga lampu kecil, di pojok ruangan ada lemari kecil tempat bajunya, di sebelah lemari itu ada cermin, ruangan itu tidak lah besar, bahkan berkesan kecil, dan tidak pernah di masuki orang lain selain dirinya, bahkan orang tuanya atau kakaknya, tapi ruangan itu sangat rapi, karena sasuke selalu merapikannya.

Sasuke mengganti bajunya dan pergi ke meja belajarnya, lalu membuka buku pelajaran yang ia beli sendiri dari menabung, begitulah sasuke, ia suka belajar sejak dulu, karena itu ia adalah anak yang pintar. Yahh... tidak segenius kakaknya yang walaupun tidak belajar tapi sudah pintar, sasuke harus terus belajar dan berusaha.

Ia sudah mempelajari teori beberapa jutsu yang harus di kuasainya kelak, baru teori, belum sampai ke praktek, sasuke menyadarinya bahwa cakranya belumlah cukup, walau begitu sasuke selalu melatih cakranya setiap hari, sekali lagi, sasuke tidaklah seberbakat itachi yang sekali lihat sebuah jutsu bisa langsung di praktekan, sasuke harus berlatih mati-matian terlebih dahulu.

Hingga sore hari belum ada yang pulang, sasuke menutup bukunya dan keluar kamarnya menuju dapur. Tidak ada siapapun di dalam. Sasuke merasa perutnya seperti konser, akhirnya sasuke membuat makanannya sendiri, karena sama sekali tidak ada makanan yang tersedia.

Sasuke hanya memasak sesuatu yang sederhana, itu pun hasil improvisasi, well, not bad, sasuke biasa melakukannya sejak ia sering di tinggal keluarganya, walaupun belum seenak masakan ibunya.

Setelah makan sasuke memutuskan untuk keluar rumah sejenak. Sebenarnya tidak baik anak seumurnya keluar di jam yang hampir malam ini, tapi sasuke sedang ingein menatam langit malam di jembatan tempat biasa ia duduk, lagipula tidak jauh.

Di perjalanan sasuke melihat orang tua dan kakaknya sedang berjalan bersama menuju kerumahnya, sasuke segera menghindar ke sebuah gang kecil, sasuke bingung kenapa dia harus sembunyi, sebenarnya, sasuke sudah ingin menyapa mereka tadi, tapi sasuke urungkan melihat mereka sedang berbincang dengan senang, lalu refleks sasuke malah bersembunyi.

Setelah mereka melewati sasuke, sasuke segera keluar dari tempatnya dan melihat punggung mereka bertiga dengan tatapan yang sulit di jelaskan. Dan akhirnya berjalan menuju sungai yang berlawanan arah dengan rumahnya.

Sasuke duduk di pinggir jempatan itu sambil melihat langit yang sudah gelap, sasuke melihat ke arah langit dan banyak bintang di sana, sasuke sangat menyukainya, bintang-bintang itu tampak bergerombol barsama sampai sasuke melihat satu bintang yang tampak sendiri di sana, dan bintang itu memiliki cahaya yang sangat redup.

Sasuke terpaku melihat itu, bintang yang redup itu terlihat sepertinya. Sasuke memang berumur delapan tahun, tapi sasuke punya perasaan yang kuat bahkan melebihi kakaknya. sasuke sadar tentang orang tuanya, tentang ia yang selalu berada di belakang kakaknya, tentang orang tuanya yang tidak pernah memandang kearahnya sama sekali, sasuke sadar hal itu, tapi sasuke seolah menutup matanya berharap setelah ia menunjukan dirinya kelak orang tuanya akan memandang dirinya.

.

.

.

.

.

TBC

.

.

Ff coba" ngeheheheheheheeheheh

Padahal banyak ff yang belom kelar, wkwkwkwkwk, udah buat ff baru, semoga suka.

komen kalian akan membuat author semangat dalam melanjutkan ff ini, jadi silahkan tinggalkan komentar jika kalian berkenan ,

terimakasiiiiiiiii ^.^