Don't Do It !

Semoga cerita ini menyadarkan semua cwek-cwek disini ( termasuk Author ) untuk tidak melakukan hal ' ABORSI ' ketika beranjak dewasa nanti, karena bayi yg dibunuh itu akan selalu menggentayangi kalian-kalian. Bersiaplah menangis karena kisah ini mengharuhkan ( meskipun masih bersambung sih )

WARNING : THIS STORY IS VERY........... !

Desclaimer : Masashi Kishimoto

"Tidak, aku tidak mau begini"

"Apa yg harus kulakukan ?"

"Aku belum bisa memberitahunya"

"SESEORANG ! TOLONG AKU"

"Aku nggak mau punya anak"

"Hanya 1 cara....tapi...kasihan bayiku"

"Apakah dengan cara ini nggak apa-apa ?"

"Takut...aku nggak mau"

Itulah yang selalu dipikiran Uzumaki Hinata ( dulunya Hyuuga Hinata ), sang gadis manis yang sekarang ini sudah menikah dengan Naruto, cwok idamannya. Ya, kini mereka hidup bahagia, mereka juga sudah mempunyai 1 anak peremuan bernama Nata, tetapi ternyata 5 tahun setelah menikah Hinata sudah tergiang didalam pikirannya. Dia mempunyai anak cwek lagi ! bernama Ruhi, tentu dia dan Naruto senang tapi ternyata bayi mereka akan terlahir cacat, yaitu menjadi bisu. Hinata menjadi syok, bahkan dia sempat-sempatnya berpikir untuk bunuh diri...

Normal POV

Di cafe Hinata sedang istirahat sejenak karena diajak temannya, Sakura Ino Temari dan Tenten untuk berbelanja baju karena sedang diskon besar-besaran. Maklum, sudah mau lebaran, mereka ber-4 bersama-sama belanja baju

"Gila, bajunya bagus-bagus !, jad aku sekalian membelikan untuk Sara-chan dan Saku-chan " kata Sakura senang sekali

"Iya,aku juga sekalian membeli baju untuk Sano-chan dan Sion-kun" Ino nggak kalah senang

"Kira-kita Tena-chan ama Jite-kun senang nggak ya ? aku beliin baju baru" ucap Tenten sambil meyeruput Ice Tea yg dipesannya

"Anak-anak kalian ber-4 ama anak gw sedang bermain di Timezone ya ?, dasar si Nata-chan langsung ngelengos pergi" Hinata angkat bicara sambil tertawa-tawa

" Shite-kun ama Maru-chan juga ngelengos aja " kata Temari setengah marah diikuti tawa

Tanpa disadari anak mereka ber-4 datang sambil membawa price masing-masing

"HAII ! KITA DAPAT BANYAK NIIH" teriak Sara, Saku, Sano, Tena, Jite, Sion, Shite, Maru, dan Nata senang

"Eh, udah kembali" kata Ino senang sambil mengucapkan selamat pada Sano dan Sio, "Wah, Shite-kun ama Maru-chan pinter ya" Tenari senang melihat mereka ber-2 lah yg paling banyak, "Tapi ma Shite-niisan nggak main-main ! curang" kata Maru sambil manyun- "Mama ! kita ber-2 dapat banyak juga lho !" Sara Saku memperlihatkan hadiah-hadiahnya, " Pinter sekali kalian ber-2 pasti otou-san juga senang" Sakura melihat bergatian 2 anak kembar itu, "Ma ! Tena-neechan ama Jite dapet banyak permeen" teriak Jite senang, " Hebat..hebat" Tebten tersenyum, "Ma, Nata dapat voucer Makan Ramen sepuasnya untuk 3 orang !" kata Nata senang, "Otousan pasti bangga sama Nata-chan" Hinata mengusap kepala anaknya.

Pada saat tengah malam di kediaman Uzumaki....

Terdengar perbicangan antara Hinata dan Naruto, "Apakah lebih baik kita beri tahu Nata-chan tentang adiknya ?" tanya Naruto sudah agak marah, "Jangan ! nanti dia syok" Hinata juga sudah darah tinggi, "TAPI KASIHAN NATA-CHAN !" Naruto sudah mencapai puncaknya, " JANGAN KAMU PIKIR HANYA DENGAN MEMBERITAHU NATA-CHAN TENTANG RUHI ADIKNYA YG SEBENARNYA CACAT SEMUANYA SUDAH SELESAI" lanjutnya. Ternyata semuanya telanjur didengar Nata.

"Ruhi-chan...cacat ?" tanya Nata tiba-tiba

"NA..NA..NNA..TA-CHAN...?" Hinata dan Naruto kaget

"Ruhi-chan..cacat ?..apakah bener adikku cacat ?" tanya Nata berlinang air mata

"I..iya" jawab Naruto sambil keluar dari ruang keluarga

"Okasaan, kata okasan adik bayi akan lahir dengan sempurna !, OKASAN PEMBOHONG" teriak Nata menangis

"Emang hanya ada cara itu, yaitu melakukan aborsi !...Ya hanya cara itu ! AKU NGGAK AKAN MENANGGUNG MALU !" pikir Hinata sambil mengambil pisau

"Lebih baik, bayiku mati !" Hinata bersiap untuk menusuk perutnya dan akhirnya tertusuk

"Maafkan aku, Naruto-kun..maafkan okasan, Nata-chan.... maafkan okasan, bayiku"

"OKAASAAN" teriak Nata melihat okasan-nya berbanjir darah

"HINATA-CHAN" Naruto juga teriak melihat istri tercinta berbanjir darah

Keesokan hari-nya Hinata masih terbaring lemah di rumah sakit, dokter berkata bahwa....bayi kandungan Hinata meninggal akibat tusukan itu, Nata menangis keras sekali' Naruto hanya menunduk. Tanpa sadar....keluarga mereka dalam dunia kegelapan

Hinata POV

"Ini...dimana ?" Hinata bingung

"Di alam mimpi" jawab sebuah suara

"Ka..kamu ! Ruhi-chan... kok sudah besar" Hinata ketakutan

"Okasan...kenapa okasan membunuhku ?, aku salah apa" tanyanya sambil menampakan diri

"Kamu nggak salah apa-apa sayang...cuma..okasan malu punya anak cacat.." jawab Hinata semakin sedih

"Aku tahu kalau aku cacat..tapi apakah aku tidak pantas hidup didunia ini ?" tanyanya sambil mendekat dan menangis

"....Tdak sayang...kamu pantas didunia ini tapi..."

"TAPI APA ?"

"Okasan....hanya malu punya anak cacat seperti Ruhi..."

"OKASAN JAHAT !" teriak Ruhi...tiba-tiba keluar banyak darah yang perlahan-lahan menenggelamkan Hinata

"HIII ! TO..TOLOOONG !" Hinata teriak-teriak ketika tubuhnya tambah tenggelam

"Okasan...okasan tahu ? karena setelah ini awal baru akan terjadi...." katanya sambil menangis

"A..AWAL APA ?"

"Okasan akan tahu sendiri nanti....okasan akan menyesal telah membunuhku, semoga okasan bisa intropeksi diri" suara itu tambah menjauh

"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" teriak Hinata sambil terbangun. Ya, dia dirumah sakit, dia bernapas lega, tetapi...

"Hiii, ii...ini"

Ada tulisan darah

Okasan....sebentar lagi akan menjadi awal penuh darah, bersiaplah....

"TIIIDAAAAAAAAAK" teriak Hinata yg belum selesai membaca tulisan itu sambil mengumpat dibalik selimut, karena sudah ketakutan duluan..ya bagaimana tidak tulisan darah tepat di atap-atap ketika Hinata membuka mata

Okasan.....sebentar lagi akan menjadi awal penuh darah, bersiaplah karena orang-orang yang okasan sayangi akan menjadi milikku didunia lain, apapun akan hilang dimata okasan...dan okasan akan menyesal karena telah membunuhku

-Your Daughter : Ruhi-

To be continued