Tittle : Ice Cream Love
Cast : Byun Baekhyun & Park Chanyeol
Rating : T (akan bertambah seiring waktu, mungkin bisa M)
Genre : Romance & Hurt
Warning : GS,Typos
.
.
Chapter 1
.
.
"Baek, Kau mau menikah denganku kan?", Baekhyun membulatkan matanya saat kekasih tampannya melamar dengan tidak elitnya.
Ya, mereka sedang berada di supermarket untuk membeli sayuran titipan Nyonya Park, ibu Chanyeol.
"Kau serius? Aku tidak percaya", Baekhyun memandang mata bulat Chanyeol tidak percaya.
Walaupun mereka sudah 2 tahun menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih, Chanyeol sama sekali tidak pernah menunjukkan rasa cintanya ke Baekhyun.
"Ya sudah terserahmu saja. Kalau tidak mau juga tidak apa-apa", ucap Chanyeol dengan ekspresi datar yang selalu terpatri di wajahnya.
"Yakkk! Chanyeol bisakah kau melamarku dengan lebih romantis lagi?", teriak Baekhyun membuat Chanyeol merasa risih.
"It's not my style. Sudahlah aku tak mau buang-buang waktu. Kau mau apa tidak?"
"Ya, Aku mau.. tapi dengan satu syarat", lirih Baekhyun.
"Apa? Jangan macam-macam."
"Kau jangan dingin lagi seperti ini. Apa kita ini benar-benar sepasang kekasih? Kau tidak pernah memperhatikanku", ujar Baekhyun menggigit bibir bawahnya. Gugup.
Tanpa aba-aba Chanyeol memeluk Baekhyun dengan kaku. Bisa dibilang ini pelukan pertama mereka.
"Ya, Aku akan berusaha"
Baekhyun tidak bisa menetralkan detak jantungnya. Astaga baru kali ini dia bisa merasakan dada bidang Chanyeol yang selama ini dia inginkan. Hangat dan kuat.
.
.
Flashback
Baekhyun adalah mahasiswi semester akhir yang menjadi fans no.1 Chanyeol, sang pangeran es.
Biasanya dia akan menghabiskan waktunya untuk memperhatikan Chanyeol dari jauh. Melihat Chanyeol yang sibuk dengan buku-bukunya.
Chanyeol sangat tampan, kaya, pintar, tinggi, dan mempunyai pesona yang tak bisa dihindari. Tapi sayang sekali sifatnya dingin sedingin es batu. Begitulah pikir Baekhyun.
Menjadi fans Chanyeol ternyata sangat berat karena Baekhyun memiliki saingan yang sangat banyak. Maklum saja Chanyeol memang lelaki incaran satu kampus.
Suatu hari saat Baekhyun melakukan aktivitas- memperhatikan Chanyeol di perpustakaan, dia tak sengaja melihat Chanyeol sedang bertemu dengan wanita cantik. Ya Baekhyun tahu kalau wanita itu adalah orang yang dijodohkan dengan Chanyeol, namanya Joy.
"Channie sayang.. kau pulang denganku yahh", ucap Joy seraya menggandeng tangan Chanyeol.
Chanyeol terlihat cuek dan acuh. Tangan Joy yang menggandengnya terlepas begitu saja. Chanyeol melepasnya dengan paksa.
"Kau jangan diam saja sayang.. nanti mommy marah", Joy bahkan memanggil eomma Chanyeol "mommy". Chanyeol tetap cuek.
Chanyeol memang sama sekali tidak tertarik dengan Joy. Walaupun Joy sangat cantik, sexy dan anggun. Namun Chanyeol tidak menyukai gadis seperti Joy yang begitu manja dan genit. Bahkan berulang kali Chanyeol pernah melihat Joy bersama pria lain.
"Kau ini.. dingin sekali sayang.. Kau ini calon tunanganku. Lihat aku Channie sayang"
"Minggir Joy atau aku akan memperlakukanmu dengan kasar", Mungkin kata-kata itu adalah ucapan terpanjang Chanyeol untuk Joy.
Baekhyun yang menguping dan mengintip kejadian itu hanya bisa meraba dadanya yang berdetak tidak karuan. Chanyeol ternyata memiliki suara yang begitu sexy.
"Channie sayang jangan seperti itu.. ughh kau sangat menggemaskan.", bisik Joy tepat di telinga Chanyeol.
Chanyeol tetap memasang wajah datarnya. Kalau saja Joy bukan wanita, sudah sedari tadi Chanyeol akan menghabisinya.
"Joy kuperingatkan sekali lagi. Kau pergi atau aku akan memperlakukanmu dengan kasar?"
Joy merenggut kesal mendengar perkataan Chanyeol. Tetapi seakan tuli Joy semakin mendekat ke tubuh Chanyeol.
"Aku sudah memiliki kekasih. Jangan menggangguku", ucap Chanyeol. Mungkin dengan hal itu Joy bisa menyerah.
"Apa? Channie kau pasti berbohong kan? Aku ini kekasihmu. Tidak ada yang lain. Siapa wanita itu?", bentak Joy kasar. Chanyeol benar-benar tidak suka dengan cara Joy membentaknya.
"Ehemm.. wanita yang berada di balik rak buku ini. Dia kekasihku", lirih Chanyeol.
Baekhyun merasa dunia behernti berputar saat Chanyeol menyebutkan hal itu. Apa Chanyeol tau dia sedang mengintip di balik rak buku? Astaga Baekhyun bahkan ingin berhenti bernafas saat Chanyeol menyebutnya kekasih?
Joy memandang Chanyeol marah. Segera saja Joy berjalan mengikuti arah tangan Chanyeol. Gotcha, terlihatlah Baekhyun menunduk.
"Eoh jadi kau yang menjadi perusak hubungan orang? Apa kau sadar wanita jelek? Hah? Sialan kau", bentak Joy dengan kasar.
Tangan Joy yang sedari tadi gatal, terarah untuk menampar Baekhyun.
Ntah apa yang terjadi kini Chanyeol menghentikan tamparan itu. Chanyeol menatap Joy tajam. Joy yang takut pun akhirnya pergi.
"Kau jahat", ucapnya sembari berlari sambil meneteskan air matanya yang menurut Chanyeol air mata buaya.
Baekhyun yang menyadari Chanyeol di hadapannya hanya bisa merona. Dia tidak pernah sedekat ini dengan Chanyeol.
"Baekhyun? Kau sudah dengar kan", ucapnya dingin.
"Eng.. i..iya.. Chan..chanyeol.. tadi aku sudah dengar.. ma..maaf", ucap Baekhyun terbata-bata. Baekhyun serasa terbang ke langit ketujuh karena Chanyeol mengetahui namanya.
"Ya baguslah kalau sudah dengar. Sekarang kau resmi jadi kekasihku", ucap Chanyeol meninggalkan Baekhyun dengan ekspresi kagetnya.
"Apa? Aku tidak salah dengar? Ya tuhan.. Aku aku tidak kuat", batin Baekhyun. Tubuhnya tiba-tiba lemas.
"Tak ada penolakan"
.
.
Nah begitulah akhirnya Chanyeol menjalin hubungan dengan Baekhyun. Walaupun terkadang Baekhyun sering menangis karena Chanyeol begitu mengacuhkannya.
Bahkan Chanyeol sama sekali tidak pernah menyentuh Baekhyun. Tetapi rasa cinya Baekhyun sama sekali tidak redup. Dia semakin mencintai Chanyeol yang cuek dan dingin itu.
Orangtua Chanyeol pun menyambut hangat kehadiran Baekhyun. Mereka begitu senang karena Chanyrol sendiri yang membawanya sebagai kekasih. Dengan segera keluarga Chanyeol pun memutus perjodohan Chanyeol dengan Joy.
Berulang kali Baekhyun meyakinkan dirinya kalau Chanyeol pasti akan berubah seiring dengan waktu. Berubah menjadi kekasih yang begitu perhatian padanya.
Flashback end.
.
.
Chanyeol membayar seluruh belanjaan mereka. Terlihat sang kasir sedari tadi memperhatikan wajah Chanyeol.
Tapi Baekhyun tak ambil pusing, sudah sangat biasa melihat tatapan lapar wanita pada kekasih tampannya ini. Toh, Chanyeol juga akan memasang wajah datarnya.
"Baek kau langsung pulang atau ke rumahku dulu?, tanya Chanyeol membiarkan Baekhyun membawa belanjaannya. Sungguh tidak perhatian sama sekali.
"Aku ingin ke rumahmu membantu eommonim. Chan kau tidak lihat aku bawa belanjaan seberat ini? setidaknya kau membantuku?", ujar Baekhyun memandang Chanyeol kesal.
Chanyeol mengernyitkan dahinya. "Ah iya sini. Kau ini kalau tidak ikhlas menemaniku belanja bilang saja. Belanjaan seringan ini saja sudah nyerah",
Baekhyun merasakan hatinya perih. Ya, bahkan sudah berulang kali Chanyeol selalu bersikap seperti ini. Untung saja cinta Baekhyun terlalu besar.
"Huft tadi kau berjanji akan bersikap manis denganku. Kenapa kau tetap dingin seperti ini?", tanya Baekhyun kesal.
"Aku tidak berjanji. Tapi aku bilang akan berusaha Baek", jawab Chanyeol cuek.
"Aigoo kalau begitu aku tidak mau menikah denganmu", bentak Baekhyun merasa tidak tahan lagi.
"Terserahmu saja", bisa dilihat kini Chanyeol berjalan mendahului Baekhyun dengan cuek.
.
.
Tbc
