Ohayou minna ini adalah fic pertama ku, maaf kalau jelek.
Okey. . .langsung aja ke cerita...

happy reading

hari yang cerah dan penuh semangat, sangmentari menyinari bumi.

Terlihat seorang bocah berambut pirang tengah melihat gadis kecil yang tengah menangis dibawah pohon, didekati gadis kecil itu

"Hiks..hiks.."

'Hey..kau kenapa menangis!'

"hiks..hiks.."

'sudah... jangan menangis! Namaku Uzumaki Naruto salam kenal..!'

Disclamer : Naruto © Masashi kishimoto

Rating : T

Pairing : NaruHina

Warning : Typo (s), OOC, Geje, tulisan jelek, alur kecepatan, hancur, bikin pusing, dll.

Chapter 1

Ohayou.. Perkenalkan namaku Uzumaki Naruto...! Pangil saja Naruto. Sekarang aku duduk di bangku kelas XI SMA Konoha High School !, Konoha High School hampir keseluruhan siswa dari kalangan anak pengusaha kaya dan terkenal.

Aku jadi iri pada mereka mempunyai orang tua ! betapa bahagianya aku jika saja mempunyai orang tua ! Pasti menyenangkan bisa merasakan kasih sayang orangtua.

hey... bahkan aku tak punya orang tua. . .!
Sejak kecil diriku hidup bersama iruka-sensei, Orang dengan tanda garis horizontal di hidung dan rambut dikuncir. Aku memangilnya sensei karena iruka-sensei selalu mengajariku tentang berbagai hal, terkadang dia memarahiku, suruh ini itu bla...bla...bla...

Mungkin dia marah ! Karena aku selalu menghiraukan dan mengabaikan ucapannya. Tapi aku senang dia marah padaku!, sebenarnya dia baik, Dia selalu bilang jadilah orang yang berguna. Di mataku dia seperti sosok orang tua ku, bagi ku dia sangat berharga.

aku kehilangan iruka-sensei orang yang berharga karena Insiden menyedihkan yang tidak akan ku lupakan !, iruka-sensei kecelakaan dan meninggalkanku.

FLASHBACK...

seorang bocah laki-laki berambut pirang tengah berlari di lorong rumah sakit dan berhenti di depan pintu yang bertuliskan ruangan ICU. "dokter. . . bagaimana keadaan iruka-sensei ? iruka-sensei baik-baik sajakan dok ?" tanya bocah berambut pirang kepada sang dokter.

melihat sang bocah tak tega akhirnya sang dokter membuka mulutnya !
"maaf nak, tapi senseimu. . . ." ucapan sang dokter berhenti dan menghela nafas
"kami sudah melakukan semampu kami tapi senseimu nyawanya tak tertolong lagi" jawab sang dokter.
'GLAARR..' mendengarkan ucapan sang dokter bagai tersambar petir, tak percaya, marah dan sedih."dokter pasti bohongkan" ucap bocah pirang tak percaya dengan mata yang sendu dan langsung berlari masuk kedalam ruangan.
"iruka-sensei...! Iruka-sensei tidak apa-apakan! Iruka-sensei..! dokter itu bohongkan! IRUKA-SENSEI...!, iruka-sensei...cepat bangun...jangan membuatku kawatir, iruka-sensei tidak akan meninggalkan aku sendiriankan ! Iruka-sensei sudah berjanjikan..."

'tes...' setetes air mata jatuh, mata biru milik bocah pirang terasa panas, tak kuat membendung, air bening keluar dari mata biru si bocah pirang dan meneteskan air mata.
"i-i-iruka sen...sei ! Hiks..hiks.. IRUKA-SENSEI...!"

FLASHBACK...END

ingin menangis rasanya mengingat insiden 8 tahun lalu, yang lalu biarlah berlalu ! Dan aku yakin iruka-sensei bahagia di atas sana, mungkin kami-sama sedang merencanakan suatu kebahagiaan yang akan ku dapat suatu saat nanti. Dimana ada kesedihan pasti ada kebahagiaan, Aku yakin itu!.

-skip time-

"NARUTO...!" pangil seorang pria berambut perak panjang.
"hey..hey.. Bisakah kau tidak berteriak memanggilku !" gumamku malas sambil menutup kuping dengan kedua tangan.
"kau sudah bangun rupanya" ucap pria dengan rambut perak panjang.

Dia kakek jiraya, yup... Orang dengan rambut berwarna perak panjang !, sebenarnya dia itu mesum lho..., bahkan aku sering di suruh untuk menemaninya mengintip wanita, padahal dia pernah tertangkap basah mengintip !, alhasil dia babak belur karena di hajar para wanita yang sudah di intipnya. Saat itu aku di sana menemaninya dan aku pun juga kena karena ulahnya itu huuh..!, hey padahal aku tidak mengintip mereka, aku mendengus kesal mengingat kejadian itu.

"tentu saja aku sudah bangun..! Kau telat membangunkan ku ! Dasar petapa genit" gumamku.
"hey naru-chan kau sedang tidak sibukkan...?" ucap kakek jiraya.
"bisakah kau tidak memangil ku dengan sebutan seperti itu ! memangnya ada apa ? Kau mau membelikanku ramen..!" balasku sambil berharap.
"ya sudah akan ku belikan ramen !" Balas sang kakek.
"jangan bohong" ucapku tak percaya.
"sudah jangan banyak bicara ! Kau mau tidak ? Kau tidak mau juga tidak apa !" balas kakek jiraya.
"tentu saja aku mau" balasku semangat sambil membuka pintu kamarku.
"madi dulu baru aku akan mengajakmu" ucap kakek jiraya sambil tersenyum menyerigai.
"iya.. iya.. Aku mandi ! Dasar crewet" balasku kesal sambil menutup pintu kamarku.
"sudah jangan banyak protes" ucap kakek jiraya sambil tertawa melihat tingkah sang bocah.

-Skip time-

disuatu kedai terlihat dua sosok laki-laki sedang berbincang-bincang."hey petapa genit tumben kau mau mentraktir ku" ucap naruto sambil memakan ramen.
"hey naru-chan, setelah ini kau harus ikut aku !" ucap kakek jiraya sambil tersenyum misterius.
naruto yang mengerti maksud sang kakek pun menghela nafas."sudah ku duga".

-Skip time-

disuatu tempat pinggir kota terdapat air terjun , tidak banyak orang disana karena tempat itu selalu sepi, terlihat dua pria telah sampai tujuan.
"akhirnya sampai juga naru-chan...!" ucap jiraya girang.
"yealah-yealah.." naruto hanya pasra mengikuti kemana sang kakek akan memulai mencari tempat ritualnya *maksud author tempat ehm...* "ssstt.. jangan berisik naru-chan".
"oi oi petapa genit sampai kapan kau berhenti mengintip wanita hah"
"sudah diam saja"

-skip time-

kini waktu menjelang sore, terlihat di balik semak-semak sesosok dua laki-laki yang sedari tadi masih setia sedang asik mengintai mangsanya *maksud author tempat sembunyi.., ditendang ma naruto author ilang entah kemana*, entah sampai kapan mereka berada disana.
"Oi... petapa genit sudah sore.. Ayo pulang". "tunggu sebentar naru-chan".
"hu...dasar petapa genit" kalau saja aku tidak kau traktir ramen sudah pasti aku tidak akan mau mengikutimu.

-skip time-

"gawat-gawat, gawat naru-chan" ucap jiraya panik. "memangnya kenapa kakek genit".
"kita ketahuan, ayo pergi naru-chan sebelum mereka menangkapmu". "yang benar kalau bicara kakek genit kau yang mengintip kenapa aku yang ditangkap! Seharusnya yang ditangkap itu kau petapa genit! Balas naruto panjang lebar dan tanpa sadar ia telah ditinggal oleh sang kakek .
"oi naruto sampai kapan kau disitu terus! kau ingin tertangkap mereka!" panggil jiraya kepada sang cucu. "aku duluan ya naru-chan! jaa.." ucap jiraya berlari meninggalkan naruto. "UAPPAA...! oi petapa genit tunggu aku...! tega sekali kau meninggalkanku, aku tidak mau mati konyol disini!" yang benar saja naruto dan kakeknya jiraya pernah terkangkap dan selanjutnya mereka para wanita memukulinya sampai babak belur.
naruto pun segera pergi meninggalkan tempat itu.

-skip time-

"fuuh...akhirnya lolos juga" naruto bernafas lega akhirnya dia bisa bersantai pulang karena dia sudah aman berada agak jauh dari tempat air terjun tadi, naruto berjalan pelan ditepi jalan, sambil membayangkan bagaimana jika dia tertangkap para gadis-gadis tadi pasti tidak akan selamat, membayangkan itu semua membuatnya bergidik ngeri.
"kira-kira petapa genit tertangkap tidak ya? argh...masa bodoh, aku beginikan gara-gara dia! toh...tadi dia juga meninggalkanku, oh kami-sama ampunilah hambamu ini".gumam naruto dalam hati, tanpa naruto sadari kini terlihat dua sosok gadis tengah menghadangnya "heh Omae!" ucap salah satu gadis didepan naruto, naruto yang tengah melamun kini tersadar dari lamunannya, yang benar saja! naruto bergidik ngeri melihat dua gadis didepannya membawa tali dan yang satunya mengepalkan tanggan siap menonjoknya sampai pingsan. "heee...a-ano a-ada apa ya..?" jawab naruto merinding terbata-bata pura-pura tidak mengerti.

naruto yang takut akan terjadi sesuatu pada dirinya segera membalikkan badannya dan langsung berlari menjauhi dua gadis malaikat mautnya, tapi kini di depannya terlihat tiga gadis yang siap menangkapnya, "NANI..!" naruto kini tidak bisa berfikir lagi karena dia sudah tidak bisa kabur atau mungkin datang sebuah keajaiban. "oh... kami-sama apakah aku akan berakhir disini" gumam naruto dalam hati dengan muka memelas.
yang benar saja, sebuah keajaiban datang kepadanya,seekor tikus got tengah melintas dan berhenti didepan naruto, seketika gadis-gadis yang melihat tikus got itupun menjadi takut juga geli dan mereka semua berlari entah kemana !, naruto yang melihat itu hanya bisa bernafas lega.

-skip time-

kini naruto sudah didepan rumahnya, dan segera masuk kerumah tempat tinggalnya dan juga kakeknya "cklek" suara pintu terbuka, "blam" suara pintu tertutup,"haaaaah..." nafas naruto lega, akhirnya sampai kerumahnya.

"aku tidak mau menemani kakek mesum itu lagi huuh..., aku kapok, kapok kapok kapok dattebayo! walau dia mentraktirku ramen 1,2,3,4,dan10 porsipun aku tidak akan mau dattebayo...!.

-skip time-

"haaaah...segarnya..." tampak naruto sudah selesai mandi dan memakai pakaian dengan kaos hijau dan di bagian perutnya bergambar pusaran dan memakai celana berwarna oranye.
dan keluar meninggalkan kamarnya, dan menyiapkan makan malam untuknya, "itadakimasu.." ucap naruto langsung memakan ramen instannya.

"aaaahh...! kenyangnya, o-iya.. kira-kira petapa genit kok belum pulang ya..!" dan "BLAM..." suara pintu terbuka keras, tentu saja membuat naruto tersentak kaget plus marah, "pasti kakek tua mesum itu" lirih naruto dalam hati.
"HAAAAANTUUU...!" jerit naruto seketika karena kaget melihat sosok hantu berambut perak berwajah jelek plus hancur.

"BLETAK...""AKU MASIH HIDUP BAKA...! INI AKU KAKEKMU" bentak sang kakek kesal kepada sang cucu.
"e..eh aku kira hantu..! hmmmp... hwa...hwa...hwa.. kau habis dipukuli ya oi petapa genit? kenapa ga mati sekalian, biar kau tidak mengint..."
"BLETAK"sebuah jitakan mengenai kepala naruto. "ittai..." rintih naruto sambil memegang kepalanya yang terkena jitakan sang kakek dan menghasilkan sebuah karya seni jitakan berupa benjolan dikepalanya."hey.. jangan menertawaiku begitu" kesal jiraya.

"iya..iya...! baka sannin" dengus naruto.
"hey kalau bicara kepada yang lebih tua sopanlah sedikit...! ya sudah aku mau tidur!"
"oi petapa genit! kau tidak mandi dulu!" saran naruto kepada kakeknya."aku lelah" jawab jiraya. "hee.. bilang saja malas!".

kini malam terlihat bintang bersinar terang mengelilingi sang rembulan.
lampu-lampu perumahan dan toko-toko yang menyala kini mulai menghilang, angin berhembus kencang membelai rambut panjang sang gadis.

terlihat sesosok gadis cantik berada dijendela tengah asyik melamun memperhatikan bulan yang bersinar cantik, begitu indahnya ciptaan tuhan yang satu ini.

membayangkan adai seperti bulan yang bersinar selalu kepada seseorang yang ia cintai membuatnya malu.
"wuuushhh" angin malam menerpa membelai kembali rambut panjangnya yang indah

"Naruto-kun"

To Be Continue. . . . . .

maaf kalau jelek minna-san

tong kasih saran dan kritikanya.

maaf kalau ada kesalahan saya memang tidak pintar dlm berkata-kata.