Tittle : Don't Lie
Author : kyusungfanfict
Rating : T
Cast : Kyusung / Yekyu , Kyuhyun x Yesung
Genre : Romance
PS : I need many active readers. Don't copy paste or plagiarism.
Summarry : Demi menyembunyikan rasa cintanya. Kyuhyun terus-menerus menyakiti Yesung. Bagaimana akhir dari kisah mereka? Apa Yesung akan bertahan menghadapi Kyuhyun?
.
.
_Kyusung_
.
.
Tidak tahu bagaimana caranya menyatakan cinta. Ia lebih memilih untuk bersikap dingin dan ketus pada sang pujaan hati. Tak ingin yang dicintainya menjadi menjaga jarak padanya jika orang itu sampai tahu bagaimana perasaannya.
Cho Kyuhyun, pemuda tampan berambut coklat ikal dengan mata caramel tajam yang menambah ketampanan paras putih pucatnya. Mencintai hyungnya di Super Junior. Bahkan ia sudah menaruh perasaan pada hyung manisnya itu sebelum ia bergabung dengan Boy Band papan atas tersebut.
Kim Yesung, namja manis pecinta warna merah dan penyayang hewan ini adalah hyung serta dongsaeng kesayangan di Super Junior. Semua member menyayanginya, dan mungkin saking sayangnya mereka terlalu over protektif terhadap Yesung. Dan hal ini jugalah yang semakin membuat Kyuhyun bersikap dingin padanya. Kenapa? Jawabannya pasti sudah bisa ditebak. Cho Kyuhyun, maknae Super Junior itu mencintai Kim Yesung, cinta yang lebih dari sekedar dongsaeng ke hyungnya.
Sore ini Super Junior baru saja menghadiri sebuah acara musik distasiun tv swasta. Disana mereka berkesempatan untuk menjadi bintang tamu yang memeriahkan acara. Dengan penampilan yang aktraktif semua orang merasa terhibur. Mereka sudah professional, baginya panggung adalah suatu hal yang sudah menjadi makanan rutin, tak ada kendala yang berarti.
Setelah acara benar-benar selesai satu persatu dari mereka mulai meninggalkan ruang make up. Kali ini tidak ada mobil Van yang menjemput mereka, karena sejak awal mereka memang sudah sepakat untuk pulang dengan mobil pribadi yang sudah diantarkan oleh manager pribadi masing-masing. Mereka semua memiliki urusan masing-masing. Dan jadwal Super Junior setelah hari ini memang lenggang hingga dua minggu kedepan.
Tapi sayangnya tidak semua member mengetahui itu. Yesung adalah satu-satunya member yang tidak tahu. Dan jangan tanyakan kenapa. Ini semua memang kecerobohannya yang tidak fokus pada jadwal.
Diruangan itu kini hanya bersisa empat orang, diantaranya adalah Eunhyuk, Donghae, Kyuhyun dan Yesung. Eunhyuk dan Donghae sudah bersiap menenteng tasnya meninggalkan tempat itu, sementara Kyuhyun masih asik bermain dengan PSPnya, dan Yesung? Pemuda manis itu kini tengah asik tertidur. Ia sepertinya sangat kelelahan.
"Kyu kau tidak pulang?" Tanya Donghae sembari memegang kenop pintu –bersiap untuk keluar- diikuti dengan Eunhyuk dibelakangnya.
"Kau tidak lihat orang bodoh dipojok sana? Dia bahkan tak sadar jika hanya tinggal kita disini." Kyuhyun menjawab namun dengan mata dan tangan yang masih fokus pada PSPnya. Sementara Donghae dan Eunhyuk mengalihkan tatapannya kepada Yesung yang tengah tertidur dipojok ruangan. Pemuda itu benar-benar terlelap diatas sofa panjang.
"Lalu kau berniat untuk menunggunya sampai terbangun?" Kali ini Eunhyuk membuka mulutnya. Kyuhyun menghela nafas lalu meletakkan PSPnya dengan layar yang menunjukkan bahwa games itu sedang dipause oleh pemainnya.
"Tidak sampai menunggunya terbangun. Itu terlalu lama. Orang itu sangat peka. Aku bisa membangunkannya dengan caraku sendiri. Lebih baik kalian pulang duluan." Ucap Kyuhyun datar. Sejenak Donghae mengernyitkan keningnya. Pemuda tampan berjuluk Fishy itu sedikit kebingungan. Sejak kapan Kyuhyun peduli pada Yesung?
"Jangan membuatku membuang-buang kata demi meladeni pertanyaan tidak bermutumu Hae~ya!" Kalimat itu penuh penekanan seakan Kyuhyun tahu apa yang sedang Donghae pikirkan sekarang.
Sebuah tatapan dingin menusuk tajam kedua mata Donghae. Seketika aura aneh menyeruak disekitarnya. Baiklah, ia mengerti. Ia tidak akan mencampuri segala kelakuan Kyuhyun sebelum maknae dingin itu menelannya bulat-bulat. Siapa juga yang mau berurusan dengan evil itu. Cukup saja Kangin sang Hyung tersangar menjadi korban kesadisan seorang Cho Kyuhyun.
"B-baiklah, aku pulang duluan bersama Hyukkie. Sampai jumpa!" Donghae dan Eunhyuk langsung menghilang dari tempat itu, malas juga berlama-lama dengan maknae super ketus macam Kyuhyun..
Sepeninggal Donghae dan Eunhyuk kini hanya tinggal Kyuhyun dan Yesung –yang sedang tertidur- diruangan itu. Kyuhyun menoleh kebelakang menatap namja manis yang kini tengah terlelap dengan wajah yang benar-benar polos dan imut. Bahkan tak memungkiri, kini Kyuhyun tengah kesusahan meneguk ludahnya sendiri.
'Kau manis hyung. Kau bahkan lebih cantik dibandingkan yeoja diluar sana.' Gumam Kyuhyun dalam hati sembari menatap serius wajah Yesung. Memperhatikan pahatan maha karya Tuhan yang indah itu sampai tak terlewatkan seinchi pun. Sungguh, demi apapun Kyuhyun ingin sekali menghentikan waktu, ia ingin berlama-lama berada didekat Yesung –dan ingat diruangan itu hanya ada mereka berdua-. Dan seandainya saja jiwa setan yang ada didalam tubuhnya keluar pasti Kyuhyun tak akan segan-segan untuk menerkam Yesung saat itu juga.
Tunggu…
Menerkam?
Sebuah seringai kini menghiasi wajah tampan Kyuhyun. Pemuda evil itu mulai melangkahkan kakinya setapak demi setapak mendekat pada Yesung.
'Kau sudah banyak menyakitiku hyung. Sudah ratusan kali aku dibuat cemburu akan tingkahmu. Jika untuk bermain-main sedikit kau tidak akan sungkan kan?' Kyuhyun semakin memantapkan langkahnya. Sampai akhirnya tubuh tinggi itu sudah berada dihadapan Yesung yang kini tengah terbaring lelap.
Kyuhyun terdiam. Matanya masih terus memandang lekat wajah manis didepannya. Astaga, mimpi apa dulu ibu namja ini sampai bisa melahirkan anak seindah Yesung?
Kyuhyun membungkukkan tubuhnya. Didekatkan wajahnya tepat didepan wajah Yesung. Nafas Yesung yang teratur menerpa wajahnya. Hangat dan menenangkan. Kedua mata Kyuhyun menatap kelopak sipit yang masih terus setia tertutup.
'Matanya benar-benar indah.'
Kemudian mata caramel itu turun ke hidung mancung milik Yesung.
'Hidung yang bagus. Benar-benar sempurna.'
Selanjutnya mata Kyuhyun menyusuri pipi cubby Yesung.
'Manis, apalagi jika sedang merona.'
Dan terakhir kedua mata itu menambatkan objek tatapannya dibibir Yesung. Bibir tipis yang merah. Membuat seringai diwajah Kyuhyun kembali terukir sempurna. Namja tampan itu semakin mendekatkan wajahnya, memperhatikan benda kenyal itu.
"Sepertinya sangat nikmat jika dilumat."
DEG~
Didetik berikutnya Yesung tiba-tiba membuka matanya. Pemuda manis itu memang amat sangat peka dalam tidurnya.
Yesung membulatkan matanya saat menyadari seberapa dekat posisi Kyuhyun dengannya saat ini. Dan setelah itu debaran jantungnya berpacu cepat. Ia benar-benar tidak tahu bagaimana caranya Kyuhyun bisa seperti ini. Apa yang terjadi sebenarnya?
"K-kyu-"
"Cepat bangun atau aku akan melakukan sesuatu yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya." Suara itu dingin dan tak bersahabat. Yesung sudah sering diperlakukan begini, sudah enam tahun lebih ia merasakan ini setelah mengenal Kyuhyun. Namun anehnya sampai sekarang Yesung masih belum juga terbiasa, ia masih sering ketakutan berada didekat Kyuhyun. Namja tampan itu belum pernah sekalipun baik hati padanya. Kyuhyun juga tidak pernah memberikan senyumnya.
"K-kemana yang lainnya Kyu?" Tanya Yesung terbata-bata. Tubuh manis itu sangat takut bahkan ia lupa bahwa ia masih terbaring disofa dengan Kyuhyun yang masih merunduk didepannya.
"Sudah pulang. Hanya ada kau-" Kyuhyun menatap lekat kedua mata sipit itu. Ia mengeliminasi jaraknya dengan Yesung. "-dan aku."
BLUSH~
Pipi Yesung merona sempurna. Bukan, bukan karena ia tahu bahwa diruangan itu hanya ada mereka berdua, tapi ia merona akan tindakan Kyuhyun. Kau tahu kenapa? Karena pemuda Cho itu tadi mengecup dengan singkat bibir tipis milik Yesung. Jantung Yesung seakan ingin meloncat keluar. Tadi itu Kyuhyun…..menciumnya?
"Baru pertama kali merasakan ciuman, eoh?" Kyuhyun mendecih. Dari nada suaranya terdengar seperti ejekan.
Yesung mengalihkan tatapannya. Sungguh, ia merasa sakit ketika mendengar Kyuhyun berbicara seperti itu. Apa maksudnya? Apa Kyuhyun kira ia adalah seorang maniak? Setampan atau semanis apapun Yesung didepan yeoja dan namja, ia sama sekali tak memanfaatkan untuk melakukan tindakan murahan semacam itu.
"Bukankah kau sering tebar pesona dengan semua orang? Ku pikir jangankan berciuman bahkan tubuhmu saja pasti sudah sering dirasakan kan?"
NYUT~
Mata Yesung kini berkaca-kaca. Hatinya seakan dirobek paksa. Bagaimana bisa Kyuhyun mengatakan hal sehina itu? Dari makna ucapannya seakan Kyuhyun menganggap bahwa Yesung adalah seorang pelacur murahan. Dan tanpa bisa dicegah bulir air Kristal itu mengalir dari sudut mata Yesung. Namja manis itu langsung bangkit dari sofanya. Mendorong dengan kuat tubuh Kyuhyun yang sedaritadi tidak mau beranjak dari hadapannya.
"Berhenti Kyu! Kau pikir aku apa, hah? Sebegitu hinanya kah aku dimatamu Kyu?! Serendah itu kah? Hiks…"
Tanpa pikir panjang Yesung langsung berlari keluar meninggalkan Kyuhyun sendirian diruangan itu. Kyuhyun menunduk, tubuhnya lemas seketika. Melihat namja manis pujaannya menangis sama saja ia menyayat hatinya sendiri. Ia bodoh. Teramat bodoh sampai terus-menerus membuat namja itu tersakiti.
'Mianhae… Apa aku salah hyung jika aku cemburu padamu?'
.
.
.
.
Langit semakin menggelap. Kota metropolitan itu memang selalu sibuk. Keindahannya tidak pernah pudar dimakan waktu. Tak peduli itu pagi, siang, sore, ataupun malam. Ia tetap indah dan ramai. Namun sayangnya bagi namja manis yang kini tengah termenung ditepi jalan kota sibuk itu tak ubahnya pemakaman yang sunyi dan sepi.
Berulang kali air matanya menetes hingga mata sipit itu semakin tampak sipit karena sejak empat jam yang lalu ia belum juga usai dengan tangisannya. Matanya merah dan bengkak. Itulah hasilnya saat ini. Tubuh mungilnya tampak menggigil karena terpaan angin malam Seoul yang dingin. Bodoh, ia benar-benar bodoh karena tidak tahu sama sekali tentang jadwal grupnya. Ia sama sekali tak membawa kendaraan. Seluruh member, manager, serta staff agensinya sudah tak ada ditempat –kecuali Kyuhyun tentunya-.
"Dongsaengie…. Hyungie…Jebal.. Aku kedinginan." Lirih Yesung sembari terus melangkahkan kakinya menyusuri tepian jalan. Jika ditanya kenapa ia tak menaiki angkutan umum, maka jawabannya sekali lagi karena kecerobohannya. Tadi ia berlari meninggalkan Kyuhyun kan? Dan parahnya ia tak ingat sama sekali dengan barang-barang miliknya yang tertinggal disana. Mau kembali? Oh tidak, Yesung tak ingin sakit dua kali jika harus bertemu dengan Kyuhyun lagi.
"Apa salahku? Kenapa? Kenapa kau selalu bersikap seperti itu padaku Kyu?" Bayangan tentang kejadian sore tadi kembali berputar. Hatinya hancur berkeping. Ia tak tahu apa penyebab Kyuhyun begitu membencinya seperti ini. Sepengetahuannya ia sama sekali tidak pernah melakukan suatu hal yang bisa membuat Kyuhyun marah, namuan kenyataannnya? Pemuda itu tetap saja memperlakukannya dengan ketus dan dingin.
Langkah Yesung semakin memberat. Kau tahu? Jarak dorm atau apartemen pribadi Yesung dari stasiun tv tadi adalah satu setengah jam –jika ditempuh dengan kendaraan- dan pasalnya kalian tahu sendiri, kali ini Yesung berjalan kaki. Terlebih musim gugur yang dingin, juga tubuhnya yang lelah setelah seharian bekerja membuatnya harus tertatih-tatih menyusuri tepian jalan. Harus memakan waktu berapa lama untuk mencapai tujuannya? Sepertinya cukup rumit juga untuk menghitungnya. Yesung bukan seorang ahli fisika yang bisa dengan mudahnya atau lihainya menghitung jarak dan kecepatan.
"Aku harus kemana?" Otaknya buntu. Kejadian beberapa tahun silam kembali terulang. Yesung lupa jalan pulang ke dorm. Pemuda manis itu memang sedikit aneh. Hal-hal sekecil itu selalu menjadi masalah besar untuknya. Dan untuk apartemen pribadinya? Yesung cukup sayang dengan kedua orang tua serta adik semata wayangnya, ia tak ingin melihat mereka khawatir akan keadaan Yesung saat ini. Lebih baik ia menginap didorm dan menghibur diri bersama dengan seluruh member. Dan sekali lagi, Yesung lupa bahwa semua member saat ini tengah sibuk dengan waktu senggang masing-masing. Ia pasti tak akan menemukan satu batang hidung pun di dorm.
"Hiks…Umma..aku ingin pulang~"
.
.
.
.
Kyuhyun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Pemuda tampan berkharisma itu sedang kalut. Pikirannya tampak kacau. Kini jam telah menunjukkan pukul satu dini hari. Satu jam yang lalu ia pulang ke dorm, dan yang didapatnya hanya kekosongan. Tak ada seorang pun disana.
Awalnya Kyuhyun memang ingin pulang dan beristirahat. Ia tak peduli meski ia harus sendirian disana. Namun yang membuatnya langsung memutuskan untuk segera keluar adalah pesan dari ponsel namja manis yang tadi sempat ditemukannya –diruang make up- tergeletak bersama dengan beberapa barang pribadi milik namja manis itu.
Disana ada satu pesan dari umma sang namja -yang sengaja Kyuhyun buka- menanyakan tentang keberadaan namja manis itu yang tak kunjung pulang. Mata Kyuhyun seketika membulat. Belum pulang? Dorm kosong dan Yesung juga tidak ada dirumahnya. Dan ingat, semua barang-barang miliknya tertinggal!
'Kau kemana hyung?'
Perasaan cemas menyelimuti hati Kyuhyun. Ia sangat takut terjadi sesuatu pada hyung tercintanya itu. Ini semua memang salahnya. Jika saja ia tak menyakiti Yesung pasti namja manis itu kini sudah tertidur pulas dirumahnya.
'Kenapa kau bodoh sampai meninggalkan dompet, tas dan ponselmu?!'
Kyuhyun memukul stir kemudinya. Matanya berkali-kali menoleh memperhatikan jalanan samping kanan dan kirinya mencari keberadaan namja itu. Demi apapun dia berani bertaruh nyawa jika sampai terjadi apa-apa dengan pujaan hatinya itu. Yesung itu lemah, dia tidak seperti namja kebanyakan yang sanggup untuk menjaga diri. Namja manis itu terlalu pasrah menghadapi ancaman yang ada didepannya. Yesung memang ringan tangan kepada semua member, namun ringan tangan yang dimaksud hanya sebuah jitakan, pukulan di kepala atau cubitan kecil yang tak terlalu sakit. Mungkin terlalu ringan.
"Aku janji aku akan menjemputmu hyung. Mianhae~"
Kyuhyun mencium layar ponselnya yang menampilkan foto namja manis yang tengah tertawa ceria –yang diyakini diambil secara diam-diam olehnya- dan kembali fokus pada jalanan didepannya.
.
.
.
.
Yesung menghentikan langkahnya didepan sebuah etalase toko kue yang sudah tutup. Matanya sendu menatap jalan raya didepannya. Ia tidak tahu jalan pulang dan sekarang tersesat akibat ulahnya sendiri. Dia itu anak umma yang manja. Sejak kecil ia dan adiknya memang tumbuh dengan perlakuan yang berbeda. Karena Yesung anak pertama, ia diperlakukan dengan sangat baik, kedua orang tuanya selalu memanjakan dan melindunginya –layaknya seorang yeoja- membuat Yesung sedikit tidak mandiri. Lain halnya dengan adik semata wayangnya. Kedua orang tuanya seakan sudah pandai mengurus anak sehingga lebih membebaskan Jongjing –sang adik- untuk melakukan semua hal diluar sana.
Yesung mendudukkan tubuhnya ditangga kecil depan pintu toko. Kedua tangannya memeluk erat lututnya yang tertekuk. Udara diluar sangat dingin. Dan pakaian yang membalut tubuhnya tak cukup untuk menghalangi tusukan demi tusukan udara dingin malam musim gugur.
"Kenapa tak ada yang mencariku? Hiks…"
Yesung menenggelamkan wajahnya dibalik lutut. Bulir air mata yang tadi sempat berhenti kini kembali mengalir membasahi pipi cubbynya. Pipi yang sudah memerah karena kedinginan.
"Kenapa kau selalu menyebalkan, hah?" Suara dingin itu membekukan Yesung. Tubuhnya menegang. Telinganya sedang tidak sakit kan? Kenapa ia bisa menjadi salah pendengaran seperti ini?! "Jadi sekarang kau juga tuli?! Hey bodoh cepat bangun!"
DEG!
Tidak, Yesung tidak salah dengar. Dugaannya memang benar. Orang itu, orang itu benar-benar…
"K-kyu?"
Lagi, Kyuhyun kembali menyayat hatinya sendiri. Suara lirih yang menggumamkan namanya itu. Juga mata sipit yang kini tengah memerah karena menangis. Kapan ia tak menyakiti cintanya? Kenapa Kyuhyun begitu hobi membuat Yesung-nya menangis?
"Kenapa kau begitu cengeng?!" Bentak Kyuhyun begitu keras membuat tubuh Yesung semakin bergetar menahan isakan yang sebentar lagi akan lolos.
Yesung menatap Kyuhyun dengan kilatan kemarahan yang begitu kentara dari manik matanya. Namja manis itu bangkit dan kini berhadapan langsung dengan Kyuhyun yang sejak tadi berdiri didepannya.
"Kenapa?" Yesung balik bertanya dengan nada mengejek. "Dan kau?! KENAPA KAU SELALU KASAR PADAKU KYU?! APA SALAH KU?!"
Yesung memukul-mukul lemah dada bidang Kyuhyun. Namja tampan itu hanya diam. Ia memang salah. Ia tahu itu makanya ia membiarkan Yesung untuk melampiaskan pukulan pada dirinya. Toh, namja manis itu sudah terlalu banyak tersakiti kan?
"Hiks…" Akhirnya isakan itu lolos. Membuat pertahanan Kyuhyun runtuh. Tanpa disadari didekapnya tubuh kecil sang hyung kedalam pelukannya. Tangis Yesung tumpah. Tangan mungilnya meremas dengan kuat baju bagian depan Kyuhyun melampiaskan perih dihatinya. Perih karena harus berulang kali menerima sikap dingin seorang Cho Kyuhyun. Lama-kelamaan Yesung tidak kuat juga.
"Hatiku sakit Kyu~…hiks…" Suara lemah itu teredam didada Kyuhyun. Namun tak juga membuat Kyuhyun tuli untuk mendengarnya dengan jarak mereka yang sedekat ini. Pemuda Cho itu mengangguk kecil. Ia tahu, ia sadar betul bagaimana perasaan Yesung menghadapi sikapnya selama ini.
Namun disatu sisi Kyuhyun tak tahu harus berbuat apa. Sekali lagi ia terjebak akan pikirannya sejauh ini. Ia begitu takut Yesung akan menjaga jarak dengannya jika ia sampai keceplosan menyatakan perasaannya pada namja manis yang ada dipelukannya saat ini. Ia tak ingin hal itu terjadi, biarlah ia sesak sendiri menahan perasaannya yang kian lama kian membuncah dan menyakitkan tapi dengan imbalan ia akan tetap terus melihat Yesung berada didekatnya.
Selama beberapa saat mereka masih larut dalam kesunyian. Kyuhyun masih setia memeluk Yesung dengan Yesung yang masih terus menangis didalam dada Kyuhyun. Baju pemuda Cho itu basah karena tumpahan air mata Yesung. Ia tidak peduli, mati tenggelam oleh air mata pun ia mau asalkan itu air mata namja pujaannya.
"Ku antar kau pulang." Ujar Kyuhyun datar seraya merenggangkan pelukannya. Yesung kebingungan. Matanya mengerjap menatap Kyuhyun. Ini pertama kalinya Kyuhyun menawarkan diri.
"Semua barang-barangku hilang. Aku kacau. Aku ingin menginap didorm saja." Yesung menunduk lemah. Ia sudah lupa akan amarahnya pada Kyuhyun beberapa saat lalu.
"Semua barang-barangmu ada padaku."
"Ne?"
"Jangan membuang waktuku. Cepat masuk ke mobil."
Kyuhyun berjalan meninggalkan Yesung yang masih mematung. Pemuda Cho itu sudah masuk kedalam mobil terlebih dahulu, Yesung mengerutkan keningnya. Ada padanya? Kenapa bisa?
Namun pemuda manis itu tak ambil pusing. Tubuhnya sudah kelewat lelah, ia ingin cepat pulang dan beristirahat. Tak ada waktu untuk menanyakan lebih lanjut kepada Kyuhyun.
.
.
.
.
Mobil Kyuhyun telah sampai diarea parkir. Sepanjang perjalannan tadi Yesung terus-terusan memohon padanya agar tidak memulangkan ke orang tuanya. Sampai akhirnya namja kelewat manis itu kelelahan dan tertidur pulas didalam mobil.
Kyuhyun menoleh kesamping memperhatikan Yesung yang terlelap. Secara spontan tangan kekarnya terangkat untuk menyingkirkan helaian poni Yesung yang terjuntai menutupi mata namja manis itu. Senyum tipis terukir diwajahnya. Namun sangat disayangkan Yesung tak melihatnya.
'Maafkan aku. Kau pasti lelah menghadapiku.'
Dan didetik berikutnya sebuah ciuman lembut menyapu bibir tipis milik Yesung. Kyuhyun tak ingin Yesung-nya terusik dengan kegiatan yang sedang dilakukannya. Sebisa mungkin gerakannya dibuat sedemikian lembut dan pelan.
'Kau tahu hyung? Waktu kau masih tinggal didorm. Aku selalu menciummu seperti ini setiap malam.' Kyuhyun membuka sedikit bibirnya untuk mengulum bibir bawah Yesung. Sementara jari-jari tangannya mengusap lembut pipi cubby Yesung. Tanpa Kyuhyun ketahui dialah orang pertama yang mencuri ciuman pertama Yesung dan yang masih terus setia merasakan bibir tipis itu hingga kini.
'Kapan kau menjadi milikku seutuhnya hyung? Aku mencintaimu~'
Dan cumbuan itu terus berlanjut. Kyuhyun tidak peduli. Ia hanya ingin melampiaskan segala perasaannya yang sudah berada dipuncak. Selama Yesung tidak sadarkan diri, selama itu pula ia akan terus mencium namja manis itu.
.
.
.
.
Pagi ini semua member berkumpul dimeja makan. Tidak semuanya juga, karena Siwon, Heechul, dan Eunhyuk sudah tidak tinggal didorm. Harusnya ditambah dengan Yesung, namun mengingat namja manis itu semalam menginap, jadi secara otomatis ia ikut bergabung dalam kegiatan sarapan pagi Super Junior.
"Kau pulang bersama Kyuhyun semalam Yesungie?" Leeteuk membuka mulutnya mengutarakan rasa penasaran terhadap dongsaeng kesayangannya yang mendadak –sedikit- lebih akrab dengan maknae Super Junior yang kelewat ketus.
"Dia hilang semalam. Apa salah jika aku menemukan dijalan dan membawanya pulang? Kau pasti akan mengutukku kan jika sampai terjadi sesuatu padanya dan membiarkannya begitu saja?" Kyuhyun membalas datar sembari menyantap sarapan paginya.
"Yak! Sesama member memang harus saling melindungi!" Leeteuk merasa terpancing oleh ucapan Kyuhyun.
"Cih, namja lemah itu memang selalu menyusahkan. Aku heran, kenapa banyak sekali yang menyayanginya." Semua yang ada diruangan itu menatap tajam kearah Kyuhyun. Namun bukan Cho Kyuhyun namanya jika hanya ditatap seperti itu akan ketakutan. Dengan santainya namja tampan itu bangkit dan berlalu.
"Bicara apa kau Cho Kyuhyun?!" Bentak Kangin tak kalah emosi.
"Aku pergi!" Teriaknya dari depan pintu dan tak lama terdengar suara pintu yang tertutup.
Yesung menunduk, dugaannya yang mengira Kyuhyun akan berubah setelah kejadian semalam ternyata salah. Kyuhyun justru semakin ketus padanya. Bahkan makanan namja tampan itu masih tersisa banyak yang menandakan bahwa Kyuhyun baru sedikit menyantapnya.
"Sabar, ne? Jangan kau pikirkan ucapan namja gila itu." Leeteuk yang duduk diseberang Yesung langsung bangkit dan memeluk tubuh Yesung dari belakang. Ia tak ingin dongsaeng kesayangannya bersedih karena menghadapi sikap maknae sialan yang selalu memancing emosinya.
"Ne hyung. Aku tahu Kyuhyun itu orang baik. Hanya saja aku belum tahu apa yang menyebabkan sikapnya terus-menerus seperti itu padaku." Ucap Yesung sembari tersenyum. Senyum yang penuh dengan luka dan kesedihan.
Semuanya menghela nafas, selalu seperti ini. Yesung selalu bersikap sabar menghadapi Kyuhyun. Apapun yang Kyuhyun lakukan ia tidak pernah mau membalasnya. Sesakit apapun itu.
'Lalu apa artinya ciumanmu semalam Kyu?' Lirih namja manis itu dalam hati.
TBC or END?
Review please~
