Casts: Jeon Jungkook - Jung Hoseok as Hobi - Kim Seokjin!GS

Min Yoongi - Kim Taehyung as Min Taehyung

.

KookJin fanfiction

Rated: T

.

Don't Leave

.


Bip.. bip.. bip..

Percobaan bunuh diri yang dilakukan Jungkook hampir berhasil. Sekarang ia sedang terbaring lemah di ruang ICU. Ya, hampir berhasil, karena ia belum mati. Hobi melihat lagi catatan yang diberikan atasannya sambil mendengus pelan. Ini sudah ketiga kalinya ia bertemu dengan Jungkook, padahal dijadwalnya tertulis tahun 2083. Hobi sudah muak, ia tidak mau bertemu Jungkook lagi sampai waktu yang telah ditentukan tiba. Dengan persetujuan atasannya, Hobi menyentuh bahu Jungkook pelan untuk membangunkannya.

"Em.. Ap-a yang.. Di mana a-ku?", tanya Jungkook terbata-bata.

Di ICU, dua bulan koma. Hobi bermonolog dalam hati karena ia ingin Jungkook mencerna semuanya sendiri. Lalu, setelah terjadi keheningan selama beberapa menit, Hobi mendengar Jungkook berbicara, atau lebih tepatnya berbisik, karena suaranya sangat pelan dan parau.

"Ken-apa a-ku masih hi-dup?", tanya Jungkook. Dengan jeda yang sopan, Hobi menjawabnya.

"Karena atasanku memberimu kesempatan.", jawab Hobi sambil tersenyum ramah. "Aku akan membantumu."

"K-kesempatan? Bantu? Apa maks—", belum sempat Jungkook menyelesaikan kalimatnya, ia melihat dirinya sendiri yang sedang berbaring lemah dengan bantuan alat penunjang hidup. Ia lalu menatap Hobi untuk meminta penjelasan.

"Itu kau, maksudku, itu tubuhmu. Ah, aku tak pandai menyusun kata-kata…", jawab Hobi sambil mengusak-usak rambutnya, agak frustasi. "Aku membangunkanmu dari koma, tapi aku belum membangunkanmu kembali ke dunia nyata. Atasanku memberikan kesempatan padamu untuk memilih. Oh, dan namaku Hobi, kalau di duniamu, sih, namaku berarti 'hope—harapan'".

Duniamu? Jungkook mulai mengerti situasi yang sedang terjadi. Sosok yang mengenalkan dirinya sebagai Hobi ini bukan manusia, dan ia akan 'menolong' Jungkook, yang entah bagaimana bentuk pertolongan itu.

Lalu Hobi menawarkan sebuah kesepakatan. Ia akan menunjukkan bagaimana hidup orang-orang yang akan Jungkook tinggalkan jika Jungkook memilih untuk mati, dan dalam tiga hari Jungkook harus memberikan keputusan untuk pergi dengannya atau tetap tinggal di dunia ini.

.

.


DAY 1

Hiks.. hiks.. hiks..

Jungkook memperhatikan kedua orang tuanya yang sedang menangisinya, atau lebih tepatnya menangisi tubuhnya. Demi Tuhan, Jungkook ingin memeluk mereka! Tapi dengan jiwa yang terpisah dengan raganya seperti ini, Jungkook bisa apa..

"Eomma, appa.. Mianhe. Jeongmal mianhe… Maafkan Jungkook..."

Seharian itu orangtuanya tak berbicara sama sekali dan hanya menangis. Jungkook menghabiskan hari pertama bersama orang tuanya. Hobi hanya dapat memperhatikan keluarga Jeon itu dari sudut ruangan. Betapa bahagianya jika mereka dapat bersatu kembali.

.

.


DAY 2

Pagi itu Jungkook sudah tak sanggup lagi melihat penderitaan orang tuanya. Ia memilih pergi ke lokasi lain yang dianjurkan Hobi, yaitu sekolahnya. Suasana sekolah sepi karena sedang dilangsungkan upacara di auditorium. Ini agak lucu, tapi ia merindukan rasanya berdiri selama setengah jam dan mendengarkan kepala sekolahnya, Min seonsaengnim, berpidato. Ia pun mendekati podium untuk menghampiri kepala sekolah yang biasanya ia benci itu. Kapan lagi ia bisa memperhatikan wajah pak tua yang sedang melakukan siraman rohani itu lekat-lekat kalau bukan sekarang?

Namun, betapa terkejutnya Jungkook saat Min seonsaengnim tidak berceramah tentang bahaya narkoba atau seks bebas seperti biasanya, ia membahas bullying. Nama Jungkook menggema di auditorium, semua orang menangis sambil menyebut namanya.

"Sudah dua bulan Jeon Jungkook terbaring lemah di ruang ICU dalam keadaan koma. Mari kita doakan agar Jungkook lekas sadar dan dapat kembali bersekolah seperti biasa..."

Ternyata, Min seonsaengnim sangat menyayangkan kejadian yang menimpa Jungkook. Selama ini Jungkook pikir pihak sekolah tutup mata dan telinga karena yang menindasnya adalah keponakan Min seonsaengnim sendiri. Mata Jungkook menangkap sosok Min Yoongi dan Min Taehyung, keponakan kembar sang kepala sekolah. Mereka sedang menangis. Padahal biasanya duo Min itu selalu angkuh dengan memperlihatkan kesuperioritasan mereka. Mereka raja di sekolah ini. Dengan memanfaatkan kedudukan sang paman, mereka selalu bertindak seenaknya kepada siapa saja. Namun mereka bertindak 'spesial' kepada Jungkook karena ia hebat dalam segala hal. Anak-anak di sekolah menyebutnya golden maknae karena ia anak akselerasi. Maknae karena ia lebih muda dua tahun dari rata-rata murid diangkatannya. Sedangkan golden karena ia hebat dalam pelajaran serta olahraga, easy going, dan sangat tampan.

Si kembar Min iri padanya. Mereka menyebarkan gosip bahwa Jungkook pemakai sekaligus pengedar narkoba. Semenjak itu teman-teman Jungkook mulai menjauhinya dan sering menjahilinya, seperti mengurungnya di kamar mandi, memfitnahnya mencuri, memukulinya tanpa alasan, dan masih banyak lagi. Hal ini terus terjadi selama setahun yang pada akhirnya membuat Jungkook memutuskan untuk mengakhiri hidupnya selama beberapa kali.

Apa pilihanku ini salah? Jungkook bermonolog di dalam hati.

Jungkook terharu melihat seluruh murid, guru, dan staf sekolah memanjatkan doa, memohon agar ia cepat tersadar dari komanya dan dapat kembali bersekolah. Ia tidak pernah menyangka mereka peduli padanya.

Hobi hanya tersenyum, memperhatikan Jungkook dari kejauhan. Ia senang karena Jungkook sudah mulai mengerti bahwa bunuh diri tidak akan menghentikan penderitaan, tapi hanya akan melimpahkannya kepada orang lain.

.

.


DAY 3

Sret.

Seseorang memegang tangan Jungkook dengan erat. Ia adalah Kim Seokjin, satu-satunya orang yang selalu membela Jungkook saat di-bully. Seokjin berkata sambil menangis, "Aku mohon Jungkook-ah, sadarlah.. Sebentar lagi kita Ujian Nasional. Kamu janji kita akan lulus bersama. Kita akan photo box menggunakan toga. Kamu tidak lupa, kan?"

Jungkook ingin menangis saat itu juga, tapi entah mengapa air matanya tidak bisa mengalir. Apa karena sekarang ia tidak sedang bersama tubuhnya? Seokjin masih terus memegang tangan Jungkook. Selama beberapa saat gadis itu terdiam, lalu tiba-tiba berbicara lagi, "Jeon Jungkook.. Um... aku yakin kamu bisa mendengarku sekarang. Jadi tolong dengarkan baik-baik karena aku tidak akan mengulanginya lagi..", Seokjin mendekatkan bibirnya ke telinga Jungkook, lalu berbisik "saranghaeyo" dan mengecup pipi Jungkook. Saat itu juga Jungkook merasa sakit luar biasa di dadanya. Ia merasa kulitnya seperti ditarik-tarik. Kepalanya juga pusing luar biasa.

Apakah ini saatnya? Jungkook bertanya dalam hati.

Tiba-tiba saja Hobi sudah berada di sebelah Jungkook. Ia menagih pilihan Jungkook: pergi atau tinggal. Sekarang Jungkook tidak bimbang lagi dan dengan mantap menjawab, "Aku ingin tinggal!"

Hobi yang mendengarnya pun tersenyum. Akhirnya, anak ini sudah mengerti.. Hobi lalu memeluk Jungkook dan berkata setelah bangun ia tidak akan mengingatnya lagi. Setelah itu Hobi menambahkan, "sampai jumpa 66 tahun lagi, Jungkook-ah. Dan jangan sampai aku bertemu lagi denganmu sebelum itu!", katanya sambil tertawa.

Hobi memeluk Jungkook sekilas lalu mereka berdua saling pandang dan bertukar senyuman. Lalu perlahan-lahan sosok Hobi menghilang, begitu pula dengan wujud transparans Jungkook.

.

.

Sret..

Seokjin terkejut merasakan pergerakan di tangan Jungkook yang sedari tadi ia genggam. "Jungkook? Jungkookie?!"

Jungkook mulai menggerakkan mata dan bibirnya. Seokjin langsung menekan tombol untuk memanggil suster sambil terus merapalkan ucapan rasa syukur. Jungkook meremas tangan Seokjin pelan. Seokjin langsung memandang wajah Jungkook yang sedang tersenyum lemah berusaha untuk berbicara dan menangkap kata yang berhasil diucapkan Jungkook adalah, "N-ado, noo-na.."

.

.

.

.

END


annyeong reader-nim! cerita ini pernah aku submit buat ikut giveaway. cuma karena kalah (hiks) yaudah aku post aja di sini :P

jadi ff ini bakal jadi kumpulan oneshot atau twoshots atau three dst haha. pokonya ceritanya pendek pendek.

castnya mostly pasti BTS. tapi kemungkinan collabs dengan member idol lainnya atau artis lainnya bisa terjadi.

gimana nih komentarnya untuk cerita pertama ? XD

semoga suka ya :D