Hay hay….. hehehehe… Entah kenapa tiba-tiba pengen bikin cerita DaeBaek… auuuuuu .
Maaf jika typo dimana-dimana,dan EYD kacau. Saya hanya bermaksud menghibur dengan tulisan saya. Ini ff DAeBeek pertama saya.. Mian kalau aneh.
Author : Lynda Kim
Tittle : Just You
Cast : DaeBaekTae and find by you
Genre : Romance,family,GS,little humor
Rate : Molla ~
Leght : Molla ^^
Story Begin….
Someone POV
"eomma... Aku tidak mau tinggal di Seoul... Hiks... Aku ingin kembali ke LA..." rengek seorang namja kecil nan imut berusia sekitar 5tahunan. Mereka memang baru 20 menit menginjakkan kaki di korea.
"annio baby.. Kita harus ikut appa,tidak mungkin kita membiarkan appa tinggal di Seoul sendirian. Ingat appa bekerja untuk siapa?" ujar yeoja cantik dengan rambut sepunggung itu sambil mensejajarkan tingginya dengan namja kecil yang merengek tadi.
"untuk TaeTae." namja kecil bernama Jung Taehyung atau biasa di panggil V biasa juga di panggil TaeTae itu menjawab pertanyaan ibunya dengan bibir yang di majukan.
"hmmm... itu TaeTae mengerti kalau appa bekerja untuk TaeTae,maka kemanapun appa pergi TaeTae harus ikut dengan appa. Arrachi?" ujar yeoja itu.
"eung..." jawab V tetap mempouthkan bibirnya. Sang yeoja tersenyum melihat putranya cemberut. Kemudian mencium bibir anaknya itu. Memang sekarang ini suami dari yeoja tersebut dan ayah dari V itu memang di pindah tugaskan ke Seoul.
"eomma..." rengek V saat ibunya mencium bibirnya.
"Baekkie..." yeoja itu menolehkan kepalanya saat mendengar namanya di panggil seseorang. Yah! Yeoja itu adalah Baekhyun,Byun Baekhyun yang sekarang berubah marga menjadi Jung Baekhyun setelah menikah dengan namja yang baru saja memanggilnya Baekkie tersebut. Namja itu adalah Jung Daehyun,namja tampan dengan sejuta pesona.
"wae yeobo?" menyahuti panggilan suaminya.
"kenapa hanya bocah kecil itu yang kau cium sayang?" bisik Daehyun. Baekhyun melototkan mata bereyeliner tebalnya.
"demi tuhan Dae,ini tempat umum." desis Baekhyun. Melihat istrinya melotot seperti itu membuat Daehyun terkekeh. Dia sangat senang menggoda istrinya tersebut,menurut Daehyun kalau Baekhyun sedang marah justru semakin menabah pesona dari istrinya tersebut.
"appa genit." dua orang tua itu langsung menatap anaknya tajam. Mereka berfikir darimana anaknya mendapat kosakata seperti itu.
"TaeTae sayang darimana kau belajar kosakata seperti itu?hmmm.!" tanya Baekhyun.
"Yongguk samchon." jawab V dengan nada tidak peduli. "Yongguk samchon juga bilang,kalau appa itu pervert,suka memakan bibir eomma dan membuat eomma bereteriak-teriak di malam hari. Samchon bilang eomma dan appa sedang berusaha membuatkan aku adik baru. Benarkah itu appa? Bagaimana caranya adik itu eomma?" ujar V panjang lebar. Membuat Daehyun dan Baekhyun saling bertatapan.
"Bang Yongguk,mati kau setelah ini." desis Daehyun.
"OPPA,EONNI..." teriak seseorang menginteruksi mereka. Terlihat seorang yeoja dengan mata O berlari kearah keluarga Jung.
"miahae.. Aku telat. hosh.. Aaaaaa V,kenapa kau semakin imut saja? Ha? Imo sangat merindukanmu." heboh yeoja itu sambil memeluk V dan menciumi wajah V. Memang V yang pada dasarnya senang di manja dan di cium diam saja saat Kyungsoo,nama yeoja itu menciuminya dengan membabi buta.
"Kyungie... Lepaskan V." ujar Baekhyun karena Kyungsoo terlalu lama menciumi wajah V.
"ah! Mianhae eonni,aku gemas pada V. hehehe" ujar Kyungsoo yang di balas senyum oleh Baekhyun. Sementara Daehyun memutar bola matanya malas.
"aku tau anakku memang tampan dan menggemaskan,tapi kau terlihat seperti seorang pedofil yang teropsesi pada anakku." ujar Daehyun.
"YAK OPPA." teriak Kyungsoo.
"hihihihi.." V terikikik. Melihat pemadangan appa dan imonya saling adu tatap dengan sengitnya. Baekhyun hanya menghela nafasnya melihat aksi suami dan adik iparnya itu.
"jadi,kapan kita pulang?" Baekhyun menginteruksi adu tatap kakakberadik itu.
"mianhae eonni,sepertinya suamimu itu tidak pernah puas untuk mengangguku." ujar Kyungsoo.
"kau yang mulai duluan,Kyungie." elak Daehyun.
"kesalahan apa yang kulakukan dimasa lalu sampai aku punya oppa yang menyebalkan sepertimu."
"dasar..."
"kapan kita pulang tuan Jung Daehyun dan nona Jung Kyungsoo?" tanya Baekhyun dengan menekan pada nama mereka masing-masing. Tidak lupa dengan tatapan sengit tajam dan mengancam andalan seorang Jung Baekhyun.
Seketika Daehyun dan Kyungsoo merasa jiwa mereka terancam saat mata mereka menatap kemata Baekhyun.
"s...sekarang eonni." jawab Kyungsoo lirih.
"a...ayo yeobo kita pulang." kali ini Daehyun bersuara.
"dimana kau parker mobilnya Kyungie?
"lurus saja eonni,mobil audi warna merah." Jawab Kyungsoo.
Segera Baekhyun menggendong V,dan berjalan mendahului Daehyun dan Kyungsoo. Mereka berdua hanya bisa menatap punggung Baekhyun.
"oppa..."
"hmmmm..."
"bagaimana bisa kau menikahi wanita jelmaan sadako seperti Baekkie eonni?
"nan Molla..."
"tapi aku menyayanginya.."
"aku malah mencintainya."
"hehhh!" dua saudara itu menghembuskan nafas secara bersama.
"YAK! KALIAN.. KENAPA MASIH HANYA BERDIRI DISANA?" teriak Baekhyun.
"I...iya yeobo/eonni." jawab Daehyun dan Kyungsoo bersamaan. Kemudian segera berjalan menyusul Baekhyun. Daehyun mendorong trolinya yang berisi 3 koper besar dan Kyungsoo membantu menyeret koper kecil berwarna merah.
Brukk...
"ah... Jeongsonghamnida." Baekhyun membukuk meminta maaf karena menabrak seseorang saat berbalik akan berjalan setelah meneriaki Jung bersaudara.
"Baekkie..."
"Ne? Chanyeol..."
Untuk beberapa saat mereka saling tatap. V yang merasa risih karena ibunya bertatapan lama dengan namja asing menggoyangkan tubuhnya dan membuat Baekhyun dan Chanyeol berhenti saling tatap. Dan mengalihkan pandangan mereka pada V.
"eomma ngantuk..." rengek V,sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Baekhyun.
"Ah! Iya sayang." ujar Baekhyun menanggapi V.
"anakmu Baekkie?" tanya Chanyeol sedikit canggung. Dan menatap V dengan sorot mata berbeda seperti menyiratkan penyesalan.
"hemmn." Baekhyun hanya menjawab pertanyaan Chanyeol dengan gumaman.
Suasana menjadi canggung sekarang.
"Chanyeol-ssi?" interuksi Daehyun saat sudah sampai di samping Baekhyun dan langsung melingkarkan lengannya pada pinggang Baekhyun dengan posesif.
"Daehyun-ssi." balas Chanyeol. "Lama tidak bertemu,bagaimana kabar kalian?" tanya Chanyeol pada Daehyun untuk mencairkan suasana. Sementara Kyungsoo hanya diam,tidak mau ikut campur.
"kabar kami baik, kuharap kau juga baik Chanyeol-ssi." jawab Daehyun.
"penerbangan dengan boeng 737-afr dengan tujuan Osaka,Jepang akan segera lepas landas 15menit lagi. Mohon bagi bara penumpang segera memasuki kabin... sekali lagi..."
"ah! Pesawatku akan segera berangkat. Senang bertemu kalian disini. Aku permisi." pamit Chanyeol.
"ne. Senang juga bertemu denganmu Chanyeol-ssi." balas Daehyun. Kemudian Chanyeol berjalan meninggalkan keluarga Jung.
"kajja kita pulang,eomma dan appa sudah menunggu kita dirumah." interuksi Kyungsoo karena meraskan hawa yang sedikit tidak nyaman antara Baekhyun dan Daehyun.
"ne kajja." ajak Daehyun. Dan akhirnya mereka mulai meninggalkan bandara.
Kediaman Keluarga Jung
"akhirnya aku bisa mencium cucu tampanku lagi. Halmonie sangat merindukanmu chagi." ujar Jaejong,ibu Daehyun,mertua dari Baekhyun,sambil menciumi seluruh wajah V. Seperti tadi V hanya tertawa senang saat wajahnya di ciumi dengan brutal(?) oleh halmonienya.
"eomma... eomma seperti seorang pedofil yang terobsesi pada anakku." ujar Daehyun malas. Sifatnya yang ceplas ceplos kadang membuat orang gemas untuk menampar langsung wajah Daehyun.
"yak! Apa salahnya halmoni yang merindukan cucunya. Dasar anak kurang ajar." teriak Jaejong.
"eomma,tenangkan diri eomma." Baekhyun menenangkan ibu mertuanya,karena kalau tidak seperti itu adu mulut yang panjang akan terjadi. "sebaiknya kita mulai menyiapkan makan malam eomma. Sebentar lagi appa akan pulangkan?" lanjut Baekhyun,berusaha mengganti topik. Dan bingo!
"anniya.. Biar eomma dan Kyungie yang memasak. Kau istirahat saja dulu. Eomma tau perjalanan LA-Seoul memakan waktu berjam-jam. Kau pasti lelah." ujar Jaejong.
"ne eonni. Soal makan malam kali ini serahkan saja padaku dan eomma." Ujar Kyungsoo membantu ibunya.
"tidak apa-apa eomma,kyungie. Aku tidak terlalu lelah." bantah Baekhyun.
"tidak ada tapi Jung Baekhyun." tegas Jaejong. "paling tidak bersihkan dirimu dulu. Taehyung kan juga harus mandi dan sepertinya dia tidak tidur nyaman di pesawat tadi. Kau urus saja dulu anak dan suamimu. Biar eomma yang mengurus dapur."
Baekhyun tau,perintah seorang Jung Jaejong adalah mutlak. Tidak bisa di bantah maka ia hanya menganggukkan kepalanya. Dan mulai meraih V dalam gendongannya.
"ayo sayang. Eomma akan memandikanmu."
"eung.." jawab V,dan melingkarkan tangannya pada Baekhyun,dan menyandarkan kepalanya pada bahu Baekhyun.
"aigo.. kau mengantuk sayang?"
"eung…" jawab V,semakin merebahkan kepalanya pada bahu ibunya.
"kau tidak ingin memandikan suamimu yang tampan ini,Baekkie?" tanya Daehyun. Baekhyun memutar bola matanya malas.
"seharusnya suamiku yang tampan itu sudah mengerti fungsi tangan." jawab Baekhyun dengan ketus dan meninggalkan Daehyun menuju lantai 2,ke kamar Daehyun.
Mata Daehyun semakin melotot,saat V memeletkan lidahnya tanda menngejek Daehyun.
"hahahahahaha..." Kyungsoo dan Jaejong tertawa melihat ekspresi Daehyun.
"wae? Terus saja tertawakan aku. Kalian! Aishhh." ketus Daehyun pada ibu dan adiknya.
"haha.. Sepertinya mood eonni sedang buruk. Kasihan sekali kau oppa." ujar Kyungsoo diangguki oleh ibunya.
"argghh... " frustasi Daehyun.
"sudahlah chagi,jangan goda oppamu terus." bijak Jaejong. "eomma kangen pada anak eomma yang tampan ini." lanjut Jaejong dan langsung memeluk Daehyun.
"nado eomma." balas Daehyun,semakin mengeratkan pelukannya pada ibunya.
"aku kedapur dulu eomma,oppa." pamit Kyungsoo kemudian meninggalkan ibu dan kakaknya di ruang keluarga.
Daehyun POV
Cukup lama aku memeluk eomma,aku memang merindukan eomma. Sudah lama aku tidak memeluk eomma seperti ini. Tiba-tiba aku teringat sesuatu.
"eomma.. Tadi kami bertemu denga namja itu." bisikku pada eomma.
"nugu?"
"Park Chanyeol."
Eomma langsung melepas pelukanku,dan menatapku tajam. Eomma menatapku dengan tatapan khawatir dan cemas.
"eomma tenanglah. Kami hanya berpapasan. Dia akan pergi ke Jepang."
"Lalu Baekkie?"
"dia yang terlebih dahulu bertemu dengannya. Dan kurasa dia juga terkejut." jawabku. "Sebenarnya kalau boleh jujur,aku sangat takut saat Baekkie bertemu lagi dengannya eomma. Aku takut rasa untuk namja itu muncul lagi di hati Baekkie. Tapi aku percaya pada istriku eomma." lanjutku.
Eomma mengelus lenganku,dan tersenyum. "eomma senang kau bisa percaya pada istrimu. Eomma yakin Baekkie tidak akan pernah meninggalkanmu,sayang." eomma memberikan aku dukungan.
"ne,aku tau itu eomma. Saling percaya adalah komitmen rumah tangga kami. Seperti komitmen eomma dan appa." ujarku.
"eomma bangga padamu Daehyun-ah. Lakukan yang terbaik untuk mempertahankan keharmonisan rumah tangga kalian."
"ne,itu pasti eomma." jawabku. "aku keatas dulu eomma. Aku sudah merindukan Baekkieku."
"dasar,baru 30 menit kau berpisah dengan Baekkiemu,Jung Daehyun." Koor eomma. Aku tertawa,dan mendekatkan wajahku ketelinga eomma.
"aku akan memberikan cucu ke-2 untukmu eomma. hehe" bisikku,dan segera berlari dari hadapan eomma.
"Yak! dasar pervert." teriak eomma.
Hahahaha! Aku senang menggoda eomma.
Klekk..
Aku membuka pintu kamarku,dan mengedarkan pandanganku kepenjuru kamar. Tidak berubah. Masih sama seperti dulu. Dan pandanganku langsung terfokus pada yeoja dan namja kecil yang tengan berbarimg di tengan tempat tidur itu. Senyumku langsung berkembang. Aku mengunci pintu kamarku dan mulai mendekatinya. Dan membaringkan diriku di space belakang istriku.
"apakah setan kecil ini benar-benar sudah tidur?" tanyaku. Dan Baekhyun langsung menberikan deadgrale padaku karena aku memanggil Taehyung dengan setan kecil.
"hehehe... Aku iri pada TaeTae." ujarku. Baekhyun kembali menatapku heran,aku menatap penuh keirian pada anakku yang sudah terbang kealam mimpinya. Bagaimana tidak iri,Taehyung selalu tidur dengan pipinya yang menempel pada dada Baekkie. Dan tangannya yang lain menyentuh dada satunya. Jangan berpikir aku pervert. #kau memang pervert om#
"wae?" tanya Baekkie.
"dia selalu bisa menyentuh ini." ujarku sambil menyentuh dada Baekhyun,diatas tangan mungil Taehyung dan merenasnya sedikit.
"ekhh... Dasar pervert." ujarnya tajam,tapi wajahnya merona merah sekarang.
"aku tidak pervert sayang." ujarku,kemudian mencium pipinya. Tanganku sudah menyingkirkan tangan Taehyung dari dadanya. Dan kugantikan dengan tanganku.
"hentikan oppa. Anakmu sedang tidur."
"dia tidak akan bangun. Aku ingin bermain sebentar denganmu sayang." bisikku di telinganya. Tanpa menunggu lebih lama lagi,aku langsung mengangkat tubuh langsingnya,menggendongnya ala bridal style menuju kamar mandi.
"yak! Apa yang kau lakukan?" protesnya.
"kita akan bermain di kamar mandi sayang." bisikku di telinganya.
Aku bisa melihat wajahnya memerah. Aku tau sekarang kau juga menginginkannya sayang. Heh! Aku sudah hafal dirimu luar dalam nyonya Jung.
Setelah menutup pintu kamar mandi dengan kakiku,aku langsung menurunkannya di bathup. Dan mulai menyerang bibir sexynya.
"enghhh... "lenguhnya saat aku menyerangnya. Aku memilih melukannya di kamar mandi karena tidak mau mengambil resiko Taehyung kecilku memergoki kami yang sedang bercinta. Maafkan appa sayang! Appa merindukan eommamu,dan pertemuan dengan orang itu membuatku semakin merindukan Baekhyun.
Skipp...
Kami masih mengatur nafas kami yang tersengal karena kegiatan kami yang barusaja selesai. Baekhyun sangat sexy sekarang ini. Dengan keringan di dahinya dan wajah yang memerah. Ditambah dengan tubuhnya yang... errrrr... menggoda. Menambah tingkat keseksiannya. Bagaimana tidak,dengan perut datar dan kulit seputih susu ini. Aku sangsi dia pernah hamil dan melahirkan. Mungkin kalau aku tidak menemani dan menjadi pelampiasan rasa sakitnya di ruang bersalin 5 tahun yang lalu,aku tidak akan percya kalau dia pernah hamil.
"kenapa kau menatapku seperti itu tuan Jung?" tanyanya.
"aku hanya sedang mengagumi ciptaan tuhan yang sangat indah di hadapanku sekarang,yeobo." ujarku. See! Wajahnya memerah lagi.
"hentikan gombalanmu oppa."
"anni. itu kenyataan nyonya Jung." jawabku. Akhirnya aku memutuskan untuk menyalakan air hangatnya agar kami bisa mandi.
Aku menempatkan diriku di belakangnya. Dia menyandarkan punggungnya pada dadaku.
"oppa.. aku,sangat mencintaimu. Kau adalah nafasku,dan hidupku. Jadi,kumohon percayalah padaku." ujarnya memecah keheningan. Aku tau maksud dari ucapannya. Aku mengerakan pelukanku padanya.
"hmmn.. Aku tau itu." ucapku. " aku juga sangat mencintaimu. Aku tidak bisa hidup tanpamu,Jung Baekhyun." lanjutku dan mengecup tengkuknya.
"aku percaya. Tidak ada namanya lagi di hatimu. Meski aku tau masih ada bekas yang tidak akan pernah bisa di hapus di ingatanmu tapi aku percaya,kalau hatimu sekarang dan selamanya hanya milikku seorang,Jung Daehyun."
Baekhyun melepas pelukanku dan membalik tubuhnya,sehingga sekarang kami saling berhadapan. Tangannya memegang wajahku.
Chu~
Dia menciumku. "gomawo oppa. Atas kepercayaanmu,aku akan selalu menjaga kepercayaanmu itu oppa. Gomawo sudah menerimaku apa adanya. Dan tidak mempermasalahkan statusku." ujarnya dan mencium bibirku lagi. Saat dia akan melepas ciumannya aku justru menahan tengkuknya.
"nghhh..." lenguhnya,karena tanganku sudah bekerja pada dadanya seksinya.
"nghh... hen...tihkann..." dia memukul pundakku.
"akhh..." ringisku. Dasar,selalu menyiksa tubuhku.
"tidak ada ronde kedua tuan Jung." desisnya. Kemana Baekhyun yang lembut tadi,Baekhyun yang galak sudah kembali.
"hehh!"Aku menghembuskan nafasku. " kuharap Taehyung tidak menuruni sifatmu yang suka main fisik. Kasihan istrinya nanti. Tapi,sejauh ini. Sifatnya sangat mirip denganmu. Aku kawatir,yeobo." ujarku setengah menyindirnya. "aku jadi ragu kalau TaeTae itu adalah anakku. Atau dia anak dari Chanyeol yang sengaja kau kandung dan mengatakan kalau aku ayahnya?" lanjutku dengan nada sinis.
"Yak!" teriaknya. Dan langsung mencubit perutku lagi. Aku memang hanya meggodanya,dan tentu saja dia tau itu.
"awww... Appo yeobo." ringisku,cubitan jari lentiknya memang sangat menyakitkan.
"rasakan. Enak saja kau meragukan TaeTae itu adalah anakmu." ketusnya. "perlu kau tau tuan Jung,aku bercerai dari Chanyeol,6 bulan sebelum kita menikah,dan aku hamil setelah 4bulan kita menikah. Kalau TaeTae anaknya Chanyeol,seharusnya dia lahir saat usia pernikahan kita menginjak bulan ketiga tuan Jung."jelasnya panjang lebar.
Aku langsung memeluknya dan mencium sekilas bibirnya. "aku hanya bercanda sayang." bisikku.
"ne aku tau." jawabnya.
"ekhem... kau tau setan kecil..."
"Taehyung,Jung Taehyung." potongnya.
"Akh maaf.. Maksudku Taehyung sekarang sudah berumus 5 tahun dan dia akan masuk taman kanak-kanak sebentar lagi,jadi..." dia menatapku menunggu. "jadi,kupikir sudah waktunya Taehyung punya adik."lanjutku. Dia menatapku tajam,dan terlihat berfikir. Aku tau kau orang yang akan memikirkan sesuatu sebelum bertindak sayang. Dan aku menyukainya.
"mmm.. Haruskan?"
"Tentu saja,kau punya 3 eonni,aku punya 1 dongsaeng. Tentu saja kita harus punya anak,yahh setidaknya 2." jawabku. "jadi,bisakah kau melepas alat kontrasepsimu itu?" tanyaku,kulihat wajahnya memerah lagi. Aku akan menggodanya lagi. "dan kau tau,rasanya aku tidak bisa maksimal melakukannya karena terlahan oleh alat yang kau pasang itu."
plak...
"awww... bisakan tangan halusmu tidak menyiksaku terus sayang?"
Dia mempoutkan bibirnya. "kau berbicara tanpa tedeng aling-aling tuan Jung."
"tapi itu kenyataan sayang,dan aku..."
"EOMMAAAAAA... EODIGAAAA? HUWEEEEE..." tangisan keras Taehyung menginteruksi kami.
"Ne... Eomma datang sayang sayang." balasnya berteriak,sambil bangkit dari bathup segera membilas tubuhnya dengan shower,memakai bathrobe dan meninggalkan kamar mandi. Aku hanya menatapnya sambil tersenyum.
"Huweeeee..."
"aigo... Anak eomma kenapa menagis ha?"
Samar-samar aku bisa mendengar suara Baekhyun yang menenangkan Taehyung. Anak itu selalu mengganggu kemesraanku dengan eommanya. Dasar!
Aku menyandarkan kepalaku pada pinggiran bathup. Aku akan menceritakan semua. Aku menikahi Baekhyun 6 tahun yang lalu,dengan statusnya adalah seorang janda. Yah! Janda dari lelaki yang bernama Park Chanyeol,lelaki yang bertemu kami di bandara tadi. Hey! Aku tidak merebut istri orang dan juga menghancurkan rumah tangga orang. Memang aku sudah menyukai Baekhyun,sejak aku bertemu dengannya di hari pertamaku menjadi mahasiswa. Karena kami berbeda jurusan,aku jurusan management bisnis dan dia jurusan seni,dan juga dia adalah kakak tingkatku akhirnya aku tidak punya kesempatan untuk mendekatinya. Dan aku mendengar dari teman-temanku kalau Baekhyun berpacaran dengan Park Chanyeol,ketua senat. Jangan heran kalau mereka mengenal Baekhyun dan Chanyeol karena Baekhyun adalah primadona kampus di angkatannya. Dan Chanyeol adalah ketua senat.
Setelah aku tau,kalau Baekhyun sudah punya pacar. Aku berusaha melupakan rasaku untuknya,dengan berkonsentrasi pada kuliahmu,agar bisa lulus lebih cepat dan segera meninggalkan universitas ini. Akhirnya aku bisa lulus di tahun ketigaku di universitas,tentu saja bersama dengan Baekhyun dan Chanyeol. Setelah itu aku melanjutkan kuliahku untuk meraih gelar master di luar negeri,dan memilih Harvard. Aku mulai bisa melupakan sedikit rasaku pada sunbaeku itu saat aku menempuh pendidikan di Harvard. Setelah menyelesaikan pendidikanku,aku kembali ke korea. Dan berita yang kudengar semakin menghancurkan hatiku. Byun Baekhyun sudah menikah dengan Park Chanyeol, 2 tahun yang lalu. Berarti setelah mereka lulus mereka langsung menikah.
Aku hancur saat itu,dan hatiku rasanya kebas. Aku langsung menerima perintah appa,untuk memimpin cabang perusahaan yang baru di buka di LA. Tapi,sekitar satu tahun aku mulai terbiasa dengan hidup kebas,tidak bisa merasakan cinta dan kebahagiaan. Hidupku tercurah seluruhnya untuk pekerjaanku. Saat aku kembali ke Seoul karena eomma sedang sakit. Aku bertemu dengannya lagi.
Dia sedang termenung di tepi sungai Han,dengan wajah yang tampak berantakan,terlihat tidak mempunyai semangat hidup lagi. Entah kenapa tiba-tiba kulangkahkan kakiku mendekatinya. Dan menyapanya,awalnya dia lupa padaku tadi akhirnya di mengingatku sebagai hobae yang dia hukum di hari pertama masa orientasi karena aku terlambat 2jam.
Dia baru saja bercerai dari Park Chanyeol karena Park Chanyeol dan keluarganya menginginkan seorang anak,tapi di tahun ketiga pernikahan mereka Baekhyun tak kunjung hamil. Akhirnya Park Chanyeol memutuskan menceraikan Baekhyun. Membuang bunga indah yang sekarang menjadi istriku. Park Chanyeol pabo.
Aku tersenyum. "bodoh kau Park Chanyeol,benihmu saja yang lemah. Sehingga tidak bisa membuahi Baekkie." gumamku. "Lihatlah,setelah menikah denganku,baru 4 bulan kami menikah. Aku bisa menghadirkan Taehyung di dalah rahim Baekkie. Kau benar-benar pabo Park Chanyeol. Tapi gomawo,akhirnya aku bisa memilikinya." lanjutku bergumam sendiri.
Walau awalnya eommaku sempat menolak Baekkie karena dia seorang janda dengan riwayat 3 tahun pernikahannya belum bisa memberikan anak. Tapi,akhirnya aku bisa meyakinkan eomma kalau ada atau tidak ada anak,aku akan bahagia asal itu dengan Baekhyun. Eomma merestui kami,dan mau menerima Baekkie sebagai menatunya. See! Sekarang kami bahagia,eomma semakin menyayangi Bekkie saat di ketahui Bekkie tengah hamil. Dan semakin menyayanginya setelah dia melahirkan Taehyung. Apalagi dengan fisik Taehyung yang bisa membuat siapapun menatap gemas padanya.
"Terimakasih tuhan." ujaku. "sudah melengkapi keluargaku."
END
Mohon RCLnya… hehehehe
Gomawo for read my FF….. See U
