PART 1
Okay...ini hari pertamaku sekolah SMA...jantungku berdegup kencang karena sekolah yang aku masuki adalah sekolah yang lumayan...yang aku inginkan adalah semoga aku punya banyak teman yang baik dan sekolah dengan lancar sampai lulus nanti.
Klise ya?... memang... sebenarnya keluargaku memang ternama,jadi aku sekolah di tempat seperti ini sih wajar, tapi aku terbiasa hidup dengan kakekku di desa.
Kakek ku mendidikku dengan sangat baik... dia orang yang sangat sabar dan penyayang...
Alasan kenapa aku bisa tinggal dengan kakekku adalah... karena kedua orang tua ku bekerja... sangat sibuk...mereka berdua memimpin perusahaan masing masing.
Ayahku memiliki sebuah perusahaan di bidang properti, dan ibuku memiliki perusahaan di bidang periklanan...dan akhirnya aku yang jadi korban... aku tersingkir ke pelukan kakek yang amat sangat menyayangiku... nenekku sudah meninggal saat aku berusia 10 tahun... dia juga orang yang sangat baik, hanya saja lebih tegas.
Baiklah... cukup tentang masa lalu ku.
Aku berjalan perlahan memasuki gedung sekolah baruku... bagus dan teratur sekali... anak anak di sini juga terlihat berada... tas, sepatu, handphone, bahkan mereka memakai make up ke sekolah... my God... yaah... walau aku akui make up mereka keren karena nggak begitu menor...
Kelasku di 1.1... okay... ruangannya ada di ujung koridor sebelah kanan...aaahhh... itu dia... aku intip ruangan yang akan aku masuki lewat celah pintu yang sedikit terbuka... sudah ada beberapa siswa baru juga yang sudah datang... mereka sudah memilih tempat duduk yang kosong... baiklah.. aku juga harus masuk...
Aku mencoba tersenyum saat siswa yang lain melihatku masuk ke kelas.. dan mereka membalasnya... huft... aman... mereka anak yang baik.. nggak sombong, pikirku...
Aku ambil kursi yang dekat jendela... aku paling suka duduk dekat jendela... karena kalau aku bosan... aku bisa melihat pemandangan di luar...
Ku letakkan tas ku di meja dan ku keluarkan beberapa peralatan menulisku... sebentar lagi bel, aku melirik ke arah jam tangan pemberian ayahku... hadiah masuk sekolah, katanya... dan aku tahu jam tangan ini tidak murah...
KRIIIIINGGG...!
Bel pun benar benar berbunyi... siswa lain juga sudah bersiap siap dan tampak canggung.. karena kami memang belum saling kenal... kursi di depanku masih kosong... ah, mungkin masih ada siswa yang belum datang...
Sambil menunggu guru datang,aku merapikan laci mejaku... aku terlalu sibuk merapikan meja sampai nggak menyadari kursi yang didepanku sudah terisi...
Aku agak kaget, siswa yang duduk di depanku terbilang lumayan... rambutnya hitam kecoklatan... lurus.. tapi agak sedikit berantakan.. kulitnya agak coklat dan tubuhnya bisa di bilang nggak kurus tapi juga nggak berotot... lean i think...
Aku masih menatapnya dari belakang punggung nya...
Setelah guru datang, dia absen kami satu satu sekalian berkenalan...
"Kwon Di O!", teriak guruku...
aku bangkit dari kursiku dan memperkenalkan diri...
"Hai.. namaku Kwon Di O... panggil aja Dio.. aku tinggal sekitar 3 blok dari sini... senang berkenalan dengan kalian!", lalu aku membungkuk tanda hormat kepada guru dan teman teman baruku...
Siswa namja yang duduk di depanku menengok ke arahku, dia melihatku dari ujung rambut sampai ujung kaki, sangat nggak sopan sekali, pikirku...
Yaah... walaupun aku akui dia memang tampan... tulang rahangnya sangat terukir dengan jelas... dan matanya... matanya yang sangat membuatku risih... aku benci pandangan seperti itu...
"Kim Jong In!", teriak guru ku lagi... tiba tiba namja di depanku berdiri...dan menghadap ke arah siswa yang lain...
"Hai... namaku Kim Jong In,... tapi panggil aku Kai... itu panggilan ku dari kecil..aku juag nggak tau kenapa di panggil begitu... salam kenal!", dia sedikit melirikku tapi tetap dengan pandangan sinis...
astaga ... apa yang salah dengannya... namja aneh... aku benci namja macam itu...tampan tapi sombong...
"Kai... besok kamu harus pakai dasi sekolahmu... jangan pakai dasi kerja ayahmu, okay!", bu guru Shin menegur Kai yang memang nggak pakai dasi yang diberikan pihak sekolah... anak ini benar benar...
.
.
Saat jam istirahat...
"Hai... kamu Dio kan, aku Yura... Kim Yoo Ra... sebenarnya aku sepupu Kai... tapi dia nggak mau ada yang tau... dasar sombong!", tiba tiba yeoja yang duduk di samping kiriku menegurku...
"o..oh... hai Yura... salam kenal ya... aku Dio... oh..jadi Kai itu sepupu mu... tapi kok kayaknya sifat kalian beda banget... !",jawabku
"Iyalaaah... kami kan beda ayah beda ibu... hahahaha!", Yura tertawa geli... eh, iya juga..
"Makan yuk, aku lapar... aku tau di mana kantinnya... yuk!", Yura langsung menarikku dari kursi dan membawaku sambil sedikit berlari ke arah kantin yang terletak di belakang gedung sekolah. Yura menyenangkan...
Sesampainya di kantin, kami memilih menu yang akan kami makan dan beranjak ke meja terdekat...
" Aah... ini kosong... di sini aja ya", aku meletakkan plate makanan ku dan duduk... lalu Yura menyusul... kami mengobrol santai... Yura sangat lucu... dia sangat mudah bergaul... sebenarnya sifatnya hampir sama sepertiku...jadi.. yah... kami cocok berteman...
Setelah makanan kami habis dan nggak lama kemudian bel kembali berbunyi... kami kembali ke kelas...dan aku terpaksa memandangi punggung Kai lagi... kenapa sifatnya bisa begitu jauh berbeda dengan Yura... yah walaupun memang mereka hanya sepupu... setidaknya kan pasti ada mirip miripnya... aku terus memandanginya... Tiba-tiba Kai berbalik dan berkata ketus..
"kenapa melihatku terus?...
DHAKKK... jantungku seperti mau berhenti... kok bisa tau...
" Nggak kok... kenapa memangnya?", aku bertanya balik... tapi dia nggak menjawab dan berbalik membelakangiku lagi...
Astaga... aku rasa dia memang bermasalah...
.
.
Keesokannya, aku seperti biasa berjalan kaki ke sekolah... aku pikir nggak masalah.. kan sekolah jaraknya hanya 3 blok saja dari rumah...aku berjalan santai sambil mendengarkan musik lewat earphone ku. Sesekali aku bersenandung dan sedikit mnggerakkan badanku karena lagu yang kudengarkan nadanya asik sekali...
"yaaah... pakai lepas segala...!", aku berjongkok membetulkan tali sepatuku yang terlepas... tiba tiba di depanku berdiri sesosok namja yang memakai sepatu bermerk ternama... aku menengadah dan ternyata... si tampan sombong itu... mau apa dia...
"Ada apa?, tanyaku...
"Ini...", dia memberikan saputangan yang ternyata itu adalah saputangan ku...
"Loh... kok bisa ada sama kamu?",
"Tadi terjatuh!"... Dia langsung pergi begitu saja setelah memberikan sapu tangan kepadaku...
Dia jalan kaki juga... berarti rumahnya juga nggak jauh dong dari sekolah... walaupun sombong, tapi rupanya masih ada rasa care juga sama orang lain.
Kalau dia cuek kan nggak mungkin mau mengambil saputangan ku yang terjatuh tadi... iya kan... tanpa sadar aku tersenyum...
"Hei... jalan sama sama ke sekolah yuk!", aku mempercepat langkahku menghampiri Kai... dia hanya menoleh sedikit dan kembali berjalan... tapi agak lebih pelan... dia menungguku...
"Kamu jalan kaki juga?",...tanyaku
"Iya,.. rumahku nggak jauh dari sini... cuma 1 blok",
"Rumahku juga nggak jauh cuma..
"3 blok... kan kamu dah cerita waktu perkenalan di kelas kemarin!",
Astaga... anak ini kenapa... aku belum selesai bicara sudah main potong saja... judes banget sih...
"Kamu masuk kelas duluan sana, aku masih ada urusan sebentar... ",
Lalu Kai meninggalkanku sendirian di koridor sekolah... dan dia berbelok ke arah toilet pria...
Huft,... harus sabar menghadapi orang macam begini... pikirku...
.
.
"Baik anak anak, ibu ingin membagi kalian berpasangan untuk mengerjakan tugas ini... baik pertama tama... Kim Jong In berpasangan dengan Kwon Di O",
WHAT!... aku berpasangan dengan siapa?... Kai?... nafasku terlepas sangat berat, hingga tengkuk Kai terkena hembusan nafasku...
Dia agak bergidik lalu menengok...tetap dengan mata yang sinis...
" Aisshhh... kamu sengaja meniup leherku ya?, Ucapnya kesal...
"A.. apaan?... nggak kok.. aku cuma menghela nafas aja...",
"Kenapa,... nggak mau berpasangan sama aku?", Kai sekarang berbicara lebih lembut..
"Yaah... apa boleh buat... sekarang tugasnya mau dikerjakan di rumah siapa?... kapan?", tanyaku beruntun
" Di cafe aja, tau kan yang ada di perempatan blok ke 2?", ucapnya jelas..
"Iya tau... okay... jam 2 siang ini ya... sepulang sekolah",
Kai mengangguk lalu kembali membelakangiku...tiba tiba Yura mencolekku
"Dio... yang sabar ya... sepupuku yang satu ini kalau belum kenal dekat memang begitu orangnya, okay!", lalu dia mengerling padaku
Ku balas dengan thumb... "sipp...",
.
Sesampainya di rumah aku langsung buru buru mandi dan berganti pakaian... bahkan makan pun tidak, aku takut telat karena ternyata tadi di sekolah ada pengarahan sebentar yang berakhir kita semua harus keluar jam 13.00...
Dan aku menghabiskan 30 menit untuk pulang ke rumah... haahhhh... seperti di kejar setan...
Dengan terburu buru aku kenakan sepatu sendalku dan langsung agak berlari ke arah Cafe yang terletak di blok 2...
Setibanya di sana, aku melihat kesana kemari mencari sosok Kai... tapi sepertinya dia belum datang... jadi aku putuskan untuk memesan Latte dan membaca novel di sudut ruangan.
Saking seriusnya aku sampai saat Kai duduk di depanku saja aku tidak tahu, sampai dia mengetuk pelan meja yang kami tempati...
"Astaga,... kamu mengagetkanku... bisa nggak panggil namaku gitu, daripada tiba tiba mengetuk meja, dan untung aku nggak teriak!",
Aku sedikit mengomel sambil meletakkan buku novelku,
Dan aku lihat Kai sedikit tersenyum... tersenyum?... baru ini aku lihat senyumnya... manis sebenarnya... dan aku merasa seperti sedang janjian nge date sepulang sekolah... hahahaha...
"Kenapa senyum senyum sendiri?",
Plakkk!... ahhh... manusia satu ini nggak pernah membiarkan aku mengkhayal sedikit saja...
Begitulah... tanpa basa basi kami langsung mengerjakan tugas yang di serahkan oleh Bu guru...
Setelah kurang lebih 30 menit kami serius mengerjakan tugas, tiba tiba perutku terasa melilit, lambung ku sakit... mungkin karena aku belum makan siang, dan aku langsung minum kopi...
"Arrgghhh... aduuuhhhhh...", aku memegangi perutku
"Kamu kenapa?, hei... sakit perut ya?... mau ke belakang?", tanya Kai...
aku nggak bisa menjawab... hanya menggelengkan kepala saja...
" Lambungku sakit... aahhh", tiba tiba pandangan ku buram... semakin buram dan gelap... aku hanya melihat bayangan Kai yang makin lama makin redup...
