Semua cast bukan punya saya. Kamen Rider bukan punya saya. Philip bukan punya saya. Shotaro Hidari juga bukan punya saya, kalo dia punya saya, sudah saya lamar dan saya ajak merit (?).
Warning : humor gagal, garing, gaje (pasti), OOC, aneh, EYD tidak terpakai sempurna, no romance, no slash, dan lain-lain.
Shotaro yang Teraniaya
Kamar Rahasia, Kantor Detektif Narumi
"Keyword, Shotaro!", pemuda berpaperclip itu memejamkan mata sambil mengembangkan kedua tangannya, sementara sinar hijau mulai muncul dari sekeliling tubuh kurusnya.
"Maling," ucap pemuda tampan bertopi fedora hitam sambil mengelus dagunya dengan tampang kelewat serius.
Sementara di dalam Gaia Library, jutaan buku dalam rak-rak di depan pemuda berpaper clip itu mulai meyusut, tersortir menjadi beberapa rak saja.
"Keyword kedua?" tanya pemuda itu lagi.
"…"
"Shotaro?"
"…"
"Shota…ya ampun…"
PLAK PLAK
"Nani … nani … Yuki chan … Akane chan …Aih…Philip….gomen…gomen… aku ketiduran lagi …."
Pemuda berpaper clip bernama Philip itu masih mengerutkan kening dengan emosi yang sudah sampai ke ubun-ubun.
"Sekarang kita ulang sekali lagi, pastikan kau tidak ketiduran atau kau akan kupastikan memecahkan kasus ini sendiri," Philip, masih dengan tampang kesalnya, kembali ke posisi semula dan bersiap untuk pergi ke Gaia Library kembali.
Perlahan remaja itu menutup matanya kemudian mengembangkan kedua tangannya hingga cahaya hijau menguar dari sekeliling tubuhnya.
"Baiklah, Keyword ?" tanya Philip dengan galak saat ia sudah sampai dalam Gaia Library.
"Maling," jawab Shotaro sedikit takut. Dan kembali, puluhan rak buku di hadapan Philip tersortir hingga tinggal beberapa saja.
"Keyword kedua?" kembali Philip bertanya masih dengan aksen jutek dan kesal yang kentara.
"Foto," lanjut Shotaro sedikit tidak yakin. Dan dari sekian banyak rak yang tersisa, beberapa kemudian tersortir lagi hingga hanya tertinggal satu rak di sana.
"Artis," dan hanya tertinggal satu buku yang ada di hadapan Philip, dan pemuda berpaperclip itu kemudian mengambil dan mulai membacanya. Hening untuk beberapa saat.
"Shotaro, kau tidak tidur lagi kan?" tanya Philip, tapi tidak ada respon. Pemuda itu akhirnya mengakhiri acara bacanya dan membuka mata. Betapa terkejutnya ia saat melihat sang partner tengah tertidur nyenyak plus membuat pulau di atas sofa kamar rahasia yang biasanya Philip jaga kebersihan dan kenyamanannya. Maka tak sadar buku berhalaman kosong nan tebal dan mungkin beratnya bisa sekilo itupun melayang dengan indah dan mendarat tepat di jidat Shotaro.
Jeritan mengenaskanpun memenuhi kamar rahasia, dilanjutkan dengan perdebatandan diakhiri dengan pintu yang ditutup keras, tanda pria yang lebih muda tengah merajuk, serta helaan napas panjang penuh keputusasaan dari sang partner yang mau tak mau harus melakukan investigasi seorang diri.
End (?)
A/N Maaf kalo gaje. Jika tidak keberatan, minta review ya ... Hehehe
