-PRUSTASI-

Cast:

Park Chanyeol, Byun Baekhyun, Do Kyungsoo, Kim Jongin
Other EXO MEMBER and SHINEE MEMBER

Pairing : ChanBaek, ChanSoo, KaiSoo

Rate : T

Genre : friendship, schoolship, humor, hurt/comfort.

Summary :

Chanyeol adalah seorang fanboy yang sangat fanatik dengan seorang aktor yang bernama 'Kim Jongin'. Tapi bagaimana jika sang idola adalah orang ketiga dibalik putusnya hubungan Chanyeol dan kekasihnya –Do Kyungsoo-/Bagaimana pula dengan Baekhyun yang berpura-pura menjadi seorang namja demi balas dendam keluarganya kepada keluarga 'PARK'?

Hi There, Lee Young Jae imnida! Ini FF GS, isi tidak seburuk summary(?)'semoga'

happy reading!

.

.

.

-PRUSTASI-

'Park Coorporation' Bukanlah sebuah perusahaan bisasa. PC atau Park Coorporation itu adalah sebuah perusahaan besar yang didirikan oleh 'Park Yoochun'. Seorang pengusahawan terkaya di Seoul. Tidak hanya bergelut dibidang bisnis penjualan saham, PC juga bergelut dibidang entertaint seperti menjadi sebuah Agensi artist ternama dan bergengsi di Seoul.

Park Coorporation tidak sepenuhnya didirikan oleh Park Yoochun, dalam hal entertaint Yoochun dibantu oleh guru sepuhnya 'Ninja Hatori' *eh salah 'Lee So Men'. Guru sepuh seperjuangan mendaki gunung dan lewati lembah!
Pasalnya Yoochun dan Somen ini benar-benar menitih karir dari nol. Yoochun yang tadinya hanya anak dari tukang siomay di sebuah desa mencil di Gyeonggi diajak oleh Somen –mantan guru PAUDnya saat kecil- untuk mengembara ke Seoul.

Oh ayolah, saat itu Yoochun masih berumur 7 tahun, dia harus terpisah dengan keluarganya di kampung hanya untuk berguru pada Somen yang baru saja dipecat dari pekerjaannya sebagai guru PAUD gara-gara ketahuan mencuri emas batangan milik orang tua Choi Siwon –anak didik PAUDnya- lalu hasil curian itu Ia masukkan kedalam "RUANG AMBER". Ya, sebuah ruangan tempat harta karun terlarang. Itulah sekiranya informasi yang dapat author berikan yang diketahui sumber beritanya dari "On The Spot Trans7".

Dan setelah melihat tayangan On The Spot Trans7 itulah, Keluarga konglomerat Choi akhirnya melaporkan Somen ke kantor polisi. Namun Somen melarikan diri dan menculik seorang anak 10 tahun bernama Park Yoochun dengan iming-iming akan disekolahkan di Seoul. Begitulah alasan Somen kepada keluarga Park.
Keluarga Park yang teramat lugu hanya menurut saja dengan rajutan manis dari mulut Somen, apalagi mereka 'nipak' alias sadar diri bahwa mereka tak mungkin sanggup menyekolahkan Yoochun sampai tinggi karena keadaan financial mereka. Yah, akhirnya mereka pasrah saja, apalagi mengingat Yoochun sangat akrab dengan mantan guru semasa PAUDnya itu.

Namun ternyata benar, Somen menepati janjinya. Ia benar-benar menyekolahkan Yoochun sampai kejenjang yang tinggi. Namun itu bukan dari hasil curiannya dari keluarga Choi, karena hasil curian keluarga Choi masih Ia sembunyikan diruang Amber dan itu hanya sejenis makluk halus yang dapat memasukinya tidak ada satupun manusia yang berani memasukinya selain Somen. Lho kok bisa? Yaiyalah Somen kan makluk astral!
Bukan seperti itu, itu karena Somen telah memindahkan harta itu ketempat yang lebih aman –di segitiga bermuda-.
Hmm, oke, bukan seperti itu juga, Somen memang menyembunyikannya ditempat yang aman dan tempat itu... ...eng-ing-eng rahasia dong! Hanya Tuhan, Somen dan author yang tau!

Yoochun tak pernah bertanya darimana Somen mendapatkan uang untuk membeayainya sekolah dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Yoochun takut itu menyinggung perasaan Somen. Somen-nya sih mengaku kerja disebuah kafe. Tapi ayolah Yoochun tidak terlalu bodoh untuk menyadari adanya sesuatu yang janggal dari si Somen, tidak mungkin Somen dapat menyekolahkannya disekolah yang elit dari upah seorang pelayan kafe.

"Mungkin dia memelihara ratusan tuyul! Atau... Ah, mungkin dia ngepet dijamban haji udin!" Pikiran Yoochun merejalela. Tapi tunggu, ngepet dijamban? Berarti yang Ia dapat bukanlah uang dong Chun?

5 Tahun setelah kelulusannya dari universitas , Yoochun menjadi seorang pengusahawan terkenal dan 2 tahun kemudiannya Yoochun mampu mengalahkan ketenaran keluarga "Byun" sebagai pemilik perusahaan terkaya di Seoul. Ya, seorang Park Yoochun yang kala itu masih berumur 32 tahun Ia mampu mengalahkan perusahaan yang telah dibangun lama dibandingkan dengan perusahaan yang baru seumur jagung dibangunnya bersama Somen.

Ini janggal? Oke ini emang janggal.

Kemudian ditahun berikutnya Yoochun mempunyai seorang istri bernama "Park Ha" dia menemukannya dilokasi syuting "Rooftop Prince". Park Ha cinlok sama Yoochun, secara Yoochunnya tepe-tepe mulu sama Park Ha yang menjadi lawan main dari anak asuh di agensi-nya. Kala itu Yoochun sedang melihat lokasi syuting Rooftop Prince bersama artis dari agensi-nya, yaitu "Lee Gak" yang meranin jadi pangerannya di drama itu.

Setahun berikutnya, Yoochun dan Park Ha dikarunia seorang 'jagoan' yang amat tampan! Hidung yang kelewat mancung seperti ayahnya, mata bulat seperti ibunya dan dia bernama "Park Chanyeol" Pewaris harta kekayaan ayahnya yang kaya raya itu.

Chanyeol semakin tumbuh menjadi anak yang tampan dengan tubuhnya yang menjulang tinggi bak tower pemancar. Ia sangat tampan dan oh, tentu saja dia dipuja banyak para yeoja maupun uke disekolahnya. Chanyeol kini bersekolah di SOPA High School sekolah elit bin tenar itu. Namun sayang, kepopulerannya itu tak sebanding dengan otaknya yang, eung... ah em... maaf –sangat idiot- dalam menangkap segala macam pelajaran kecuali Bahasa Inggris. Maklumlah dia dulu sempet tinggal di London saat Ia kecil, jadi Bahasa Inggrisnya sudah kelewat fasih!

.

.

.

-PRUSTASI-

"Fyiiuuhhhh!" Chanyeol menghembuskan nafasnya, frustasi. Ia bersandar dirindangnya pohon Mapple ditaman belakang sekolah. Rupanya Chanyeol sedang dirundung 'galou' dia sedang ada masalah dengan yeojachingunya. Do Kyungsoo, kekasih aduhai-nya(?) Namun sebenarnya itu tidak terlalu penting! Yang Ia pikirkan sekarang adalah aktor dari Agensi ayah-nya yang teramat sangat Ia kagumi!
'Oh lihatlah dia inspirasi semua namja! Postur tubuhnya yang proporsional, lekukan setiap tubuhnya itu... apalagi jika dia sedang melakukan dance-dance yang membuat siapa saja yang melihatnya dapat dipastikan akan meneteskan air liurnya! Termasuk aku heheee~
kulitnya yang berwarna 'tan' yang sexy itu dan hidung yang limited edition di Korea, karena aku tak suka jika menyebutnya pesek hehehee~
dan itu Kai, Kim Jongin! Inspirasi setiap namja!

Tapi...

Apa kau baik-baik saja Kai-ah? Kau sudah ku anggap seperti dongsaengku sendiri! Aku sangat menyayangimu sebagai adikku Kai! Kuharap kau cepat pulang dari rantauan pemotretan tak jelas itu di Jepang!
karena hyungmu ini sudah sangat merindukanmu!' Batin Chanyeol. Ia amat teramat amat teramat amat teramat sangat mengidolakan model dari agensi ayahnya yang menurutnya adalah 'inspirasi para namja'

Oh yah? Apanya Yeol? Hidungnya?

"Yo mabrow wasssuupp mabroww! What happen with you boy? You look so...so... so... Ahhh, bahasa Ingrisnya lelah apa sih Yeol?!" Tiba-tiba si maniak ayam datang membuyarkan lamuannya tentang Kai tersyayangnya.

"Tired!" Chanyeol, hmm poker face.

"Ah bukan! Tired itu dasi pe'ak! Sudahlah aku frustasi bertanya padamu!"

"-_-"

Si pria berambut jamur itu-pun melenggang pergi meninggalkan temannya yang ter-cengo ria karena kebodohan Bahasa Inggrisnya itu yang kelewat batas. Dia Lee Jinki. Dia si ahli rumus-rumus matematika, kimia, fisika dan rentetan pelajaran lainnya kecuali Bahasa Inggris. Berbalik sebanding dengan Park Chanyeol.

CHANYEOL PRUSTASI karena Jinki saat ini, mungkin sejak dulu, yeah, sejak dulu!

Lee Jinki dan Park Chanyeol sudah berteman sejak mereka kecil. Sejak mereka berumur 10 tahun. Sejak Chanyeol pertama kali menginjakkan kakinya di Seoul. Lee Jinki adalah teman pertamanya. Mereka melengkapi satu sama lain, mereka sama-sama idiot tapi mereka sama-sama punya kelebihan dibidang mereka masing-masing.

Terang saja Lee Jinki adalah teman pertamanya di Seoul, secara Jinki adalah anak dari Lee Somen si tua bangka itu *ups. Si Somen yang kaya mampu menggaet yeoja cantik yang bernama BOA. Partner kerja yang kemudian masuk di agensinya sebagai penyanyi, dan berlanjut sebagai istrinya. *EMAK BOA SORRY! Miyanhae mak

...

"Woaaaa Jinki-ah!"Chanyeol berlari ke kelas Jinki yang masih sepi.

Ini keajaiban karena Chanyeol tak biasa berangkat sepagi ini! Kalo Jinki mah emang udah biasa berangkat subuh-subuh juga, dia-kan harus konek sama wi-fi sekolah yang kecepatannya bakal lebih extreme ketimbang modem-modemnya itu kalau masih pagi. Jinki selalu melakukan hal tersebut hanya untuk mendownload video, film, game atau apapun yang berbau dengan YAOI. OMEGAT! Terbukti di hard disk-nya sudah tersimpan ratusan gyga byte file-file menjijikan bagi Chanyeol itu! Balik lagi ke Chanyeol, mengapa dia berangkat sepagi ini? Dia-kan paling malas bangun pagi, lalu ada apa gerangan?

"Woaaaaa jinki-ah! Uri appa baru saja menelfonku!" Teriak Chanyeol tepat ditelinga Jinki.

"Lalu?" Tanya Jinki dengan wajah yang sedatar mungkin.

"Lalu?" Chanyeol mengulanginya dengan wajah yang lebih datar dari yang sedatar mungkin.

"Mengapa? kau senang sekali? Kau merindukan ayahmu? Wahh berbakti sekali kau Yeol, berbeda denganku, bahkan aku sangat senang jika ayahku pergi seperti bang toyib yang tak pulang-pulang!"

"Eeeh?"

"Ne, kau tahu ayahku-kan? Dia itu jarang ada dirumah, sekalinya dirumah Ia pasti akan ke gedung Park Coorporation, menjenguk anak-anak tersayangnya itu! ANAK TERSAYANGNYA! KAU DENGAR? DAN ITU BUKAN AKU!"

"Ah yasudahlah, aku bukan diary-mu Lee Jinki!"

"Ya Park Chanyeolll! Kau tak prihatin padaku?" Jinki memasang wajah memelas.

"Jinki-ah kau tahu mengapa aku berangkat sepagi ini? Aku sedang sangat sangat sangat sangat sangat sangat sangat bersemangat pagi ini Jinki-ah! Is the best day ever~ best day ever~" Chanyeol bernyanyi riang seperti yang dilakukan si kuning Spongebob teman seperjuanan idiotnya.

"Berhentilah bersikap seperti keluarga squarepants kotak-kotak kuning yang tidak pernah mengambang dilaut itu! Mereka bilang mereka sponge, tapi mengapa mereka tak mengambang di air? Mereka menyebalkan sama sepertimu Yeol!"

"Apa maksudmu?"

"Sudahlah lupakan!" Jinki benar-benar frustasi!

"Ya! Appaku bilang hari ini Kim Jongin, Kai si macho itu akan pulang besok ke Seoul Jinki-ah! Dia baru pulang dari pemotretannya di Jepang! Sebagai fans yang baik aku harus menjemputnya!"

"Oh begitu, aku bukan diary-mu Park Chanyeol!"

"Sialan kau Lee Jinki!"

"Terimakasih, aku mencintaimu dengan sepenuh jiwa ragaku!"

"Aku membencimu Lee Jinki!"

"Nado saranghae muaaaaccchhh :* ! Kkkk~" Chanyeol bergidik ngeri melihatnya, Ia-pun segera bergegas menuju kelasnya untuk menghindari Jinki yang Ia duga sudah terjangkit virus YAOI! Mendengarnya saja Chanyeol sudah merinding. Kembali ke kelas adalah jalan yang terbaik.

Chanyeol sungguh tidak rasional dan tidak masuk diakal! Oh tidak! Dia yang dingin didepan para yeoja malah histeris jika didepan Kai atau mendengar sesuatu tentang Kai. Yah.. normal-ormal saja sih, wajar saja jika ada seorang fanboy yang bertingkah seperti itu.
Tapi ayolah! Chanyeol itu anak dari Park Yoochun! Presiden utama tempat diamana Kai bernaung di agensi tersebut. Ibarat kata Chanyeol adalah bos nomor '3' setelah Yoochun dan Somen.
Harusnya Kai yang memperlakukan Chanyeol spesial, bukan sebaliknya -_-.

.

.

.

"Kyaa! Kyaa! Park Chanyeol Park Chanyeol! Keluargaku menyuruhku untuk menikahimu! Ayo lamar aku!"

"Channie! Oh Channie dengarlah suaraku yang mendesahkan namamu! Sekseeh bukan? Kau pasti akan bahagia jika aku menjadi yeojachingumu! Ups maksudnya menjadi istrimu! Chagi-ah Kyaaa!"

"Kyaaa! Chanyeol Chanyeol Park Chanyeol! Nikahi aku sekarang juga kyaaa! Jika tidak akan kuterorr satu persatu keluargamu hingga kau mau menikahiku!" OMO, yang satu ini benar-benar maksa. Namun Chanyeol tetap memasang wajah dinginnya, tak menghiraukan mereka sama sekali. Berbeda dengan Jinki yang bergidig ngeri mendengar teriakan-teriak super alay dari para sasaeng fans Chanyeol.

"Cih, huh, uiihh,, eeuunngg, uwweeekkk!"

"Kau kenapa?"

"Lihatlah si tiang listrik itu! Ikkhh aku semakin jijik melihatnya! Siapa dia? Dia sombong sekali, dan lihatlah mereka! Para sasaeng fans si idiot tiang listrik itu! Cih! 'Chanyeol Chanyeol dengarlah desahanku ah.. euhh.. ohh' Ishh menjijikan sumpah! 'Chanyeol Chanyeol keluargaku menyuruhku untuk menikahimu!' Arrrgghh teriakan macam apa itu? Yak! Park Chanyeol keluargaku malah menyuruhku untuk membunuhmu! Huh! Menjijikan!" Byun Baekhyun, seorang namja cantik yang terus terang saja selalu membuat Chanyeol jengah karena tingkahnya yang selalu tak biasa pada Chanyeol, ex:

-Meneriaki Chanyeol "mesum" dilapangan basket

-Memaki Chanyeol dan keluarganya yang sombong setiap saat mereka bertemu

-Menjitak kepala Chanyeol jika Chanyeol mulai berkata pervert tentang yeoja-yeoja yang mengincarnya. Menendang bokong, menjabak rambut, mencubiti nipp*eh ngga boleh dilanjut.

"Ya!" Teriak Chanyeol.

'BRUUKKKGHH!' Chanyeol menggubrag meja kantin dimana ada 3 namja dengan penampilan yang culun.

"Ya! Siapa kau berani mengataiku? Eoh? Hey Byun Baekhyun kau ini hanya siswa beasiswa disini! Apa kau sedang tidak sadar sekarang? Kau lupa siapa aku? Aku -" Bentak Chanyeol, namun belum sempat Ia melanjutkan kalimatnya...

"Ya! Lee Jonghyun apakah kau bawa kantung plastik?" Baekhyun. Matanya tetap menatap tajam mata seorang Park Chanyeol.

"Ya! Lee Jonghyun apa kau tak mendengarku? Apakah kau membawa kantung plastik?! Aku sangat ingin muntah detik ini juga karena melihat kesombongannya itu!" Namun...

"Hikkss Hikkss sudahlah! Aku takut! Kalian jangan berteriak-teriak didepan Jjongie seperti ini, Jjongie takut Hikss hikss.." Jonghyun mulai menangis, semua mata-pun beralih tertuju pada Jonghyun.

"Ya wae geurae? Ya uljima Jjong." Key, mulai speak up. Ya, Jika penyakit over sensitipan Jonghyun sudah kumat, biasanya Key dapat menjadi Eomma dan Baekhyun menjadi 'layaknya Eomma tiri yang galak'

"Ahh jinjja kau memalukan Jjong!" Baekhyun meremas rambutnya frustasi. Pergi meninggalkan kerumunan itu, disusul oleh kedua teman culunnya.

-PRUSTASI-

"Hey Byun Baek mengapa kita ke salon seperti ini?" Tanya yang berkacamata tebal. Kim Kibum atau Key.

"Ya lepas kacamatamu! Ganti dengan ini, jja!" Baekhyun menyodorkan sepasang kontak lens kepada Key.

"U—untuk apa Baek?"

"Jangan norak! Kita akan mengganti penampilan kita dengan penampilan yang baru, aku yakin sebenarnya kita-kita itu lebih tampan dari Chanyeol si tiang listrik itu!" Baekhyun membusungkan dada.

'Hah? Lebih tampan? Sadarlah Baekkie kau ini yeoja dan kau ini anak paling cantik dan manis sepanjang perjalanan silsilah keluarga besarmu! Kkk~' Kekeh Baekhyun dalam hati.

Ya, sebenarnya Baekhyun itu seorang yeoja dan tidak ada satu-pun teman-temannya yang mengetahui identitasnya itu. Ia terpaksa melakukan semua ini karena sebuah dendam membara yang lebih kejam dari dendam nyi kopet yang harus Ia tunaikan. Ia sengaja menyamar sebagai namja dan menyelip untuk mendapat informasi tentang perkembangan keluarga Park. Ya, siapa lagi kalau bukan keluarga Park Chanyeol yang superior idiot itu!

Dulunya keluarga Byun adalah keluarga terpandang di Korea Selatan. Siapa sih yang tak mengenal keluarga itu. Keluarga besar yang mempunyai banyak perusahaan besar diseluruh kota maupun dipelosok Korea selatan. Namun perusahaan yang turun temurun dirintis oleh keluarga Byun harus tergeser popularitasnya dan lambat laun semakin redup dan redup. Kondisi keuangan-pun sudah tidak stabil, kegagalan proyek besar-besaran terjadi disetiap cabangnya, semakin sedikitnya investor yang menanamkan modalnya pada perusahaan Byun.

Semua ini berawal dari kerjasama terkutuk dengan manusia-manusia setengah 'memedi' yaitu perusahaan Park. Perusahaan kecil yang mampu meredupkan kilaunya perusahaan Byun.

Byun Baek Jin –pemilik perusahaan-, kala itu menuruti apa kata 'sunslik' yaitu "Kekuatan kelembutan" Karena keluarga Byun itu terkenal dengan keramahan dan sifat penyayangnya, maka Byun Baek Jin mencoba cara itu, mereka –keluarga Byun- merajuk dengan lembut kepada dua 'memedi' atau 'dedemit' itu untuk mengembalikan uang yang dulu pernah mereka ambil dari perjanjian palsu antara kedua perusahaan dan mengembalikan nama harum keluarga Byun yang sudah benar-benar tercoreng akibat fitnah keji itu! Sebuah fitnah yang mampu membuat keluarga Byun terpuruk. Siapa lagi kalo bukan Somen yang melakukannya?!

Namun sayang, itu semua sia-sia. Tidak ada lagi istilah "Kekuatan kelembutan" Kini keluarga Byun harus "Membasmi semua ketombe –ketombe pengganggu itu!" seperti kata 'head&shoulders' yang sudah terbukti ampuh no.1 di seluruh dunia! Keluarga Byun sudah semakin membara! Apalagi sepeninggalnya Byun Baek Jin, ayah dari Byun Baek Jung yang kini menjabat sebagai pemegang alih perusahaan yang kini semakin terpuruk dan akhirnya...

Perusahaan itu kandas jua.

-PRUSTASI-

"Are you ready teman-temanku yang tampan?"

"READY!" Teriak kedua namja culun itu. Yang mungkin, eumm... sudah tidak culun lagi. Mereka ber-tiga melepas kacamata culun dan menggantinya dengan kontak lens. Penampilan dan gaya rambut mereka-pun kini terlihat lebih fresh.

Mereka bertiga memasuki gerbang sekolah. Dan...

"Baekhyun benar! Sekarang Jjongie terlihat macho!" Jonghyun mengangkat tangannya, mempraktekan pose aderai yang aduhaiii... membuat kedua temannya ternganga ingin segera muntah!

"Astaga apa yang kalian lakukan? Kalian mengganti penampilan kalian?" Lee Jinki. Heboh sendiri. Ya, memang selalu seperti itu. Apalagi jika berhadapan dengan Key.

"Key, kau semakin cantik tanpa kacamata tebalmu itu, kkk~" Jinki, membuat pipi Key bersemu merah.

"Ya! Kalian berdua menjijikan! Kalian itu sama-sama namja dan kalian... apa... apa kalian saling jatuh cinta? Eoh?" Chanyeol asal menebak.

"Mwo? Maldo ANDWAEEE! YAA! Key kau tidak menyukainya kan? Ingat dia itu anaknya si siluman galau gender si Somen! Lagipula aku yakin kau straight, tapi kalau yang dua ini mah aku tak yakin!" Byun Baekhyun berteriak nyaring. Benar-benar berpotensi merusak pendengaran orang. Ditambah dengan kalimat-kalimat akhir yang penuh penekanan sembari melirik kearah Jinki dan tentu saja Chanyeol.

"Isshh, aku sedang malas berdebat denganmu bogel!" Chanyeol, menoyor kepala Baekhyun lalu pergi menarik Jinki yang masih mesem-mesem nggak jelas ke arah Key yang sedari tadi menyembunyikan wajah merahnya.

"Ya! Aku tidak bogel! Pabboo!" Kali ini, benar-benar Baek! Kau menghancurkan gendang telinga semua orang yang ada ditempat itu. Terlihat jelas, mereka menutup kedua telinga mereka akibat pekikan Baekhyun.

Chanyeol yang merasa terganggu-pun kembali kearah Baekhyun. Kini jarak mereka hanya beberapa senti saja.

"Ya ya ya apa yang kau lakukan?" Chanyeol terus berjalan maju dan tentunya Baekhyun berjalan mundur.

" . !" Chanyeol, penuh penekanan disetiap kalimatnya. Baekhyun mengernyit dan mendorong keras bahu Chanyeol. Setidaknya ini mampu membuat posisi mereka kembali normal.

"Ya Byun Baek suaramu nyaring sekali, namun lebih baik lagi jika kau menggunakan suara nyaringmu itu untuk mendesahkan namaku, eotthae?"

Mata Baekhyun membulat sempurna begitupula dengan orang-orang yang ada ditempat itu. Seketika tempat itu menjadi hening. Semua yeoja yang sedang berjalan melewati mereka langsung membatu mendengar perkataan Chanyeol. OH TIDAAAKK CHANYEOL BER-DIRTY TALK RIA DI DEPAN UMUM! MALDO ANDWAE!

"BUAHAAHAAAHBUAHAHAAAA BUAAHAAAA!" Chanyeol tertawa puas, memegangi perutnya.

"Ya! Kau gilaa? Apa yang kau tertawakan ini semua tidak lucu Park Chanyeol!"

"Lihatlah wajahmu semerah tomat Byun Baek! Ya aku tidak mungkin melakukannya denganmu, aku sudah mempunyai yeojachingu yang tentunya lebih... eumm, Eungg, lebih... diaaa..." Chanyeol membayangkan kekasih hatinya, tentu dengan wajah pervert ke-idiot-idiotan-nya!

"Ya hentikan Park Chanyeol itu menjijikan! Kau pasti sedang membayangkan yang tidak-tidak iya bukan! Kau ini, dia yeojachingumu! Kau tidak baik memikirkan hal-hal pervert kepada yeojachingumu! Ah, ani, bukan hanya kepada kekasihmu, tapi kepada seluruh yeoja-yeoja diseluruh dunia ini! Arraseo!" Baekhyun 'menggeplak' kepala Chanyeol dengan penggaris besi yang sedari tadi berada di genggamannya.

"Kyaaaaa! Ternyata Chanyeol sudah mempunyai kekasih! Hyaaaa Huwweeee Hyaaa!"

Fokus mereka sempat teralihkak oleh fans-fans Chanyeol yang mulai berlarian menuju kelas mereka. Tentu saja, untuk menggosip.

Lain halnya dengan Chanyeol yang masih menatap lekat wajah Baekhyun. Yang diliat sih malah terus-terusan mempouthkan bibirnya. Menambah kesan imutnya.

Ketika para sasaeng fans itu berlalu dengan hebohnya, Baekhyun kembali melihat kedepan. Dan...
Dan tentu saja dia kaget! Didepannya ada 'seoonggok' manusia yang berdiri membungkuk tepat didepan wajahnya. Dan lebih parahnya lagi si manusia itu adalah Park Chanyeol! Ia menelusuri tiap lekukan yang ada di wajah Baekhyun, jaraknya hanya beberapa senti saja sekarang. Lebih dekat dari sebelumnya.

"M-mm-mau apa kau?"

"Santailah Baek! Tak usah gugup! Hmm, kurasa ada yang aneh, pasti ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku, oh ani bukan hanya aku, tapi semua orang!"

DEG

DEG

DEG

Jantung Baekhyun meronta ingin keluar saat itu juga. Baekhyun kembali membulatkan matanya.

"A-a-appa maksudmu Yeol?"

"Kau tidak seperti laki-laki!"

DEG

"Ditambah dengan semua ucapanmu tadi, kau terlihat seperti yeoja yang sedang membela kaumnya!" Lanjut Chanyeol.

"Ah, Jinki tau, mungkin Baekhyun masih sodaraan sama Ibu kita Kartini, Yeol!" Jinki mengendurkan suasana tegang diantara dua insan yang sedang bertatapan itu. Chanyeol menatap Jinki intens, namun ketika Ia melihat kearah Bakhyun...

Yah... Baekhyun-nya sudah tidak ada.
* Drama yah? Oke ini adegan sok FTV banget!

Untunglah ada Jinki disini. Berterimakasihlah pada kebodohan Jinki, Baek. Karena Jinki kau bisa melarikan diri dari Chanyeol –kan sekarang?

Baekhyun buru-buru pergi dari tempat yang menurutnya neraka dunia(?) itu. Ya, itu berlaku setiap kali ada Chanyeol didekatnya.

.

.

.

TBC

-tinggalkan jejak petualang(?)