CAST:

Taemin Shinee

Luna f(x)

Menjadi siswa baru SMA adalah kebanggaan mereka yang baru saja lulus dari SMP. Setidaknya ini adalah langkah menuju kedewasaan.

Dewasa? Ya! Bagi anak anak pada umumnya, mereka berharap segera dewasa, sehingga tak jarang kau temukan bocah bocah mulai bertutur atau bertingkah sok tua dan tak sesuai dengan umur mereka.

Aku Taemin. Usiaku baru 15 tahun. Appa dan Oemma memasukkanku ke sebuah SMA yang tak jauh dari kediaman keluargaku.

Ini hari pertama aku masuk sekolah sebagai siswa kelas 1 SMA! Aku senang sekali! Yah setidaknya nanti pasti aku diberi kebebasan oleh appa dan oemma sedikit demi sedikit.

BRUGGH!!!

Baru saja seseorang menubrukku dari belakang. Aku mengerang kesakitan. "Yah! Seharusnya kau meminta maaf!" seruku pada sesosok namja yang baru saja menubrukku tadi.

"Dia takkan mendegarmu. Lelaki itu memakai headset." ujar seseorang dari belakangku sambil membantuku berdiri. "Hai, aku Park Sunyoung. Panggil saja Luna! Kau?"

Oh nama dia Luna. "Aku Lee Taemin. Bangapseumnida."

"Nado bangapta, Taemin-ah! Ngomong ngomong kau kelas berapa?"

"Aku... kelas 1-A..." gumamku sambil mengingat ingat.

"Oh kita sekelas! Ayo kita sama sama ke sana!" ujar gadis itu sambil menarik lenganku.

Aku tak sempat menolak mengingat gadis itu langsung saja menarikku menuju ruang kelas 1-A.

Aku memandang ke penjuru kelas 1-A mencari kursi kosong. Nampak sosok namja angkuh yang menubrukku tadi berada di barisan belakang.

"Kau mau duduk di mana, Taem?"

Suara Luna mengagetkanku. "Ah... kurasa aku ingin duduk di sana saja." ujarku sambil menunjuk sebuah kursi di sudut kanan belakang kelas.

"Tak kusangka kau akan memilih kursi paling belakang. Kukira kau anak pintar yang biasa memilih duduk di barisan paling depan atau setidaknya tengah." cerocos Luna. "Aku duduk di depanmu saja ya!"

Aku mengangguk cepat seraya berjalan menuju spot pilihanku dan menduduki kursi paling belakang itu. Kulihat sosok yang menabrakku tadi duduk berseberangan denganku. Sepertinya ia bukan tipe pria yang mudah bersosialisasi.

Betapa bodohnya diriku karena kakiku melangkah mendekatinya. "Ha-halo.." kucoba menyapanya seramah mungkin. "A-aku Taemin. Namamu?"

Untuk pertama kalinya, sosok itu melirikku. Aku bergidik ngeri, karena sorot matanya yang tajam itu seolah olah menyiratkan ia akan menghajarku saat ini juga. "Bukan urusanmu!" jawabnya ketus seraya mengenakan kembali headset pada kedua rungunya.

Aku menghela nafas panjang. Sial. Hari pertama sekolah saja, aku sudah bertemu dengan dia. Bagaimana nantinya? Entahlah. Aku mencoba mengabaikan namja itu dan kembali menduduki kursiku.

Sepertinya, menjadi anak SMA bukanlah hal mudah.

- END.