Kuroko No Basket - AoKise FanFiction

Author : LSA

Cast :

Aomine Daiki

Kise Ryouta

Pair : AoKise

Disc : All is not mine, except this Story.Kuroko no Basuke (C) Fujimaki Tadatoshi

Warning : Its YAOI/BoysLove. BoyXBoy. Typos. plot

Rate Fic : T

Genre : (i hope it can be) Romance , Silent Love

Lenght : Oneshoot (or ... Drabble ? ?)

'Author-Note'

"Ff pertama di fandom KnB ~ ^^ Happy reading


GOLDEN SKY


"wuahh ~ Aomine-kun keren ~ ~ ! dia mencetak hampir 50 point kemarin"

"maji ? padahal kudengar dia sedang cedera"

"Hee ? Aomine-kun sedang cedera ?"

Seorang pemuda bersurai pirang hanya mendengar perbincangan sekelompok gadis di meja belakangnya dalam diam.

Ia mengaduk-aduk minumannya pelan, pikirannya dipenuhi satu orang

"Aominecchi sedang cedera ?" gumamnya

Ia menghela nafas pelan , lalu berdiri dan keluar resto cepat saji tanpa membawa minumannya

.

.

.

"AAAA ! Kichaan !"

Momoi berlari dan mendekati sesosok pemuda yang berdiri didepan etalase sepatu olahraga. Pemuda itu menoleh,

"Are ? Momocchi ?"

Kichan—atau sebenarnya bernama Kise mengerjap menatap gadis bersurai pink yang kini berdiri disampingnya

"Kichan sedang belanja juga ? tumben sendirian ~" ucap Momoi sambil melihat kesekitar Kise

Pemuda itu hanya tersenyum seadanya, "Emm—ya sedang ingin sendiri saja..."

Momoi memaku pandangannya ke sepasang sepatu warna hitam biru yang dipegang Kise,

"Are ? Kichan ingin membelikan sepatu untuk seseorang ?"

Momoi tersenyum sedetik kemudian, ia tahu ukuran sepatu itu.

Kise terdiam menyadari senyuman Momoi. Ia mengembalikan sepatu itu ketempat semula, "A-ano momocchi ~ aku perg—"

"Akan kuberikan padanya..." ucap Momoi sambil melihat-lihat sepatu didepannya. Kise terdiam,

"Apa maksudmu momocchi ?"

Momoi menoleh lalu tersenyum kearah Kise, "Kalau Kichan takut memberikan itu langsung pada Dai-chan, biar aku yang memberikannya. Aku tidak akan bilang kok kalau itu dari Kichan."

.

.

.

Tenang sekali ….

Anginnya juga terasa menyejukan

Ah ~ nikmatnya—

"DAIICCHAAANNN ! ! ! !"

Aomine mendecih kesal mendengar suara yang sejak kecil sudah biasa memekakkan telinganya, siapa lagi jika bukan Momoi. Pemuda itu memunggungi pintu atap dan bertingkah seakan tidur nyenyak

Suara langkah Momoi terdengar berbeda, apalagi kali ini manager team nya itu tak menyumpahinya sepanjang kaki melangkah.

Dug !

Aomine mengernyit kecil saat merasa ada sesuatu seperti box yang diletakan Momoi dibelakangnya, namun ia tetap pada posisi awal

"Aku harap kalian kembali seperti dulu.."

Pemuda bersurai navy blue itu semakin bingung, apa Momoi salah makan ?

Tumben dia tak dimarahi karena membolos latihan ...

Malah berucap lembut penuh harap begitu

"Jika kau bisa kembali bersikap biasa pada Tetsu-kun, aku harap juga bisa seperti itu pada Kicchan"

Hening

Bahkan setelah beberapa saat setelah Momoi pergi, Aomine masih tetap pada posisinya

Tenggorokannya terasa kering

Kepalanya pening

Ace team itu memeluk lututnya, meringkuk bak bayi kecil

"Ryouta..."

.

.

.

Kisahnya tak semelankolis Romeo Juliet

Apalagi semenyedihkan Jack Rose

Kise sangat yakin jika kisahnya dan mantan teman satu teamnya tak sedramatis itu

Ya ...

Tak se dramatis itu

Tapi rasa sakitnya hampir sama

Terhitung hampir 4 tahun ia mendiamkan perasaannya

Perasaan suka nya

Perasaan sayang nya

Perasaan cinta nya

Sebagai public figure (ditambah pemain basket terkenal) sudah tak asing bagi Kise untuk pergi kemana-mana dengan sorotan media. Apalagi sejak Winter Cup berakhir, cuti team yang ia ambil malah membuatnya dibanjiri banyak tawaran iklan dan photoshoot. Tak ayal namanya semakin dikenal, baik sebagai Model maupun Pemain Basket.

Semakin terkenal sama dengan semakin terkekang

Itulah yang muncul pertama kali dibenak Kise saat Media meluncurkan sebuah artikel tentangnya dan Kuroko yang makan siang bersama di Maji Burger

Artikel itu sempat membuat kesalah pahaman antara ia dan Akashi (yang menjabat sebagai kekasih Kuroko) karena isi artikel yang hampir 80% karangan bebas.

Beberapa bulan berlalu dengan artikel A , B , C yang membuat keadaan Kise semakin tertekan. Ia kesal dan frustasi tak bisa mengatakan siapa orang yang sebenarnya ia suka.

Yang bisa dia lakukan hanya melihat berkali-kali video latihan Touou yang Momoi rekamkan.

Melihat sosok yang diliputi cahaya sarat kekuatan itu sanggup membuat semua rasa frustasi Kise hilang.

Ya ... sekuat itulah perasaannya

Asalkan ia bisa tahu jika Aomine baik-baik saja, maka ia bisa menahan semua rasa sakitnya.

Ia bisa menahan semua tekanan akan perasaannya

Namun bagaimanapun juga ... Kise juga Manusia

Dan ingin dicintai adalah hal yang manusiawi

.

.

.

Kuroko membungkuk sopan saat melihat rombongan Shutoku dan Kaijou memasuki Ruang Latihan Seirin.

"Selamat siang semuanya ~" ucapnya dengan nada sopan nan manis.

Jika biasanya Kise akan langsung melompat dan memeluk anak bersurai baby blue itu, kini seisi ruangan dikejutkan dengan diamnya Kise. Bahkan anak itu langsung bersandar ke dinding didekat bench lalu memejamkan mata.

Hyuga menyapa Ootsubo dan Kasamatsu, bibirnya gatal ingin bertanya,

"Kise salah makan ? sakit perut ? pms ?"

Kapten berkacamata itu dihadiahi lirikan tajam dari Kasamatsu saat mengucap kata terakhir,

"Ch ! entahlah ~ sudah sejak kemarin dia seperti itu ~ sepertinya kelelahan karena photoshoot." Ucap Kasamatsu, meski terdengar acuh sebenarnya kapten team berjersey biru itu menyimpan sejuta kekhawatiran.

Kise itu rapuh dan sensitif, bungkusnya saja yang sok-sok an tegar dan tahan banting

Kasamatsu akhirnya menyuruh anggota yang lain menggantikan Kise, ia tak tega melihat raut sedikit pucat dari kouhai nya itu.

Kegiatan dalam ruangan itu kembali dilanjutkan, semua pemain tampak melakukan warming up,

Kuroko berdiri disamping Midorima,

"Midorima-kun ..." panggilnya. Nadanya sedikit berbeda, seakan dalam panggilan itu ia memberitahu Midorima sebuah kondisi, kondisi yang sudah pernah terjadi ...

Midorima melirik lalu menghentikan perenggangannya, ia menatap Kise yang terduduk,

Sepertinya tidur, sepasang headset menyumpal telinganya. Meski wajahnya terlihat biasa, namun bagi Kuroko dan Midorima yang menghabiskan waktu 3 tahun lebih lama dengan pemuda bersurai kuning itu, raut itu sudah jelas

"Sebenarnya Touou Gakuen juga akan bergabung dengan latihan ini Midorima-kun. Aku jadi sedikit khawatir... Bagaimana jika mood Kise-kun memburuk ..." ujar Kuroko pelan, iris biru cantiknya juga memaku kearah Kise

Midorima yang biasa cukup cerdik dalam menyelesaikan masalah dan situasi mendesak pun hanya bisa diam, bingung ingin menyahut apa,

"Ne, Midorima-kun, aku penasaran ... sebenarnya kenapa Kise-kun tak mau mengatakan semuanya pada Aomine-kun ... Aku yakin Aomine-kun bukan orang jahat yang akan menolaknya dengan cara yang kasar. Dia juga bukan tipe yang suka menggungkit masalah."

Midorima menghela nafas, "Kuroko, ada kalanya ... perasaan itu lebih baik dipendam ..."

.

.

.

Sakurai mengerjap menatap Aomine yang sudah siap didalam bus, bahkan ia sudah tertidur dengan sepasang headset ditelinga. Tak ingin mengganggu, ia duduk pelan dan memberitahu yang lain dengan isyarat jika Aomine mengikuti latih tanding.

Momoi yang ada dibangku paling depan tersenyum puas, ia tak perlu membuang tenaga untuk menyeret anak hitam itu.

"Dai-chan ... berusahalah"

Bus yang ditumpangi Team Touou harus menempuh perjalanan sekitar 40 menit sebelum memasuki lingkungan Seirin.

Terlihat jika Hyuuga dan Riko menyambut mereka dilapangan parkir. Pemuda-pemuda itu segera membawa tas mereka dan mengikuti pasangan Kapten dan Pelatih itu menuju Ruang latihan Indoor.

"Ne, Riko-san ~" Riko memisahkan diri dari para pemuda dan menyamai langkah Momoi setelah mendengar bisikan si manager cantik

"Ne ?"

Momoi menunjuk kearah Aomine yang berjalan bersama yang lain, meski wajah malasnya masih terpasang namun langkah kakinya seakan mantap dan bersemangat,

"Oh ?! kau beri makan apa dia sampai mau ikut latihan ?" tanya Riko sarkastik. Momoi langsung merengut sebal,

"Riko-san jangan begitu ~"

Riko terkekeh , "Lalu?"

Momoi memasang senyum lebar, " Ada Kichan !"

Dan Riko langsung paham,

"Ah , pasangan slash lagi ya ~" candanya berhadiah tawa berderai dari Momoi

.

.

.

In my darkness time

You're my burning light

You guide the way

Like fireflies

"Ne ne Aominecchi ~ pasti keren ya jika ada orang yang bisa memasukan bola ke ring tapi dengan posisi tubuh sejajar dengan lantai begini"

Kise terlentang didepan ring, disampingnya Aomine terduduk sambil memainkan botol minum,

"Baka ! mana bisa ! Ck !" sahut si navy blue mengejek, yang kuning tak mau kalah,

"Aishh ~ lihat ! Midorimacchi saja bisa melakukan shoot dari ring sana, kenapa yang didepan ring begini saja tidak bisa"

Yang bersurai hijau disisi lain lapangan hanya diam jadi obyek perbandingan. Navy blue mengacak surai si kuning gemas,

"Bukan jaraknya bodoh ! tapi posisi tubuhnya yang sul—"

"Aominecchi tidak ingin mencoba ?"

.

.

.

Today Today Today

I'll be thanking you for be by my side

Every minute second forever

You'll be part of me 'till the end of time

"Minechin , lihat Kisechin tidak ?"

Aomine mendongak dan mendapati Murasakibara menatapnya sambil membawa sebuah map. Ia mengerjap, "Kalian kan sekelas, kenapa malah tanya padaku ?"

Murasakibara melenguh sebal, "Aduh Minechin, tadi Kisechin itu membolos, lalu tidak ikut konsultasi ke Konseling padahal hari ini jadwalnya." Keluh si tinggi. Aomine mengernyit,

"Bolos ?" Murasakibara mengangguk lalu menyodorkan map yang ia bawa ke Aomine,

"Berikan pada Kisechin ya ~ aku mau pulang, aku ijin tidak latihan hari ini. Aku sudah bilang Akachin kok. Bye Minechin"

Ada yang salah ... itu yang terpikirkan oleh Aomine

Segera ia berdiri lalu beranjak ke perpustakaan, tempat keramat baginya.

Setelah melewati beberapa rak tinggi dan berbelok ia akhirnya sampai di bagian khusus untuk rak sastra jepang klasik. Ia berjalan pelan ke ujung dan menemukan apa yang ia cari,

"Oy kise"panggilnya pada sosok yang memeluk lutut disudut ruangan. Aomine sedikit khawatir,

"Kise ? kau tidur ?"

Hiks

Aomine terdiam mendengar isakan pelan dari Kise. Mengabaikan latihan , ia segera duduk disamping Kise.

Kepala si kuning ia tarik bersandar ke bahunya, tangan besarnya mengelus punggung Kise pelan,

"Aku tunggu sampai kau selesai." Ucapnya singkat sebelum merengkuh Kise lebih erat.

.

.

.

Your love is strong

Brings me a life

You never know

Behind my smile

I wanna tell you

Youre my Golden Sky

Kuroko menyikut pelan Midorima dan si tinggi itu langsung menoleh ke arah Kise dan Aomine.

Suara berat khas Aomine memang sekilas tak cocok untuk lagu ballad yang barusan ia lantunkan, tapi bagi Kise

Itu adalah lagu terindah

Tak peduli jika Aomine menganggapnya sahabat , tak peduli jika semua yang ada diruangan itu memandangnya aneh

Hanya sekarang lah kesempatannya untuk merasakan Aomine tepat disisinya

Hanya sekarang lah kesempatannya untuk bisa menenangkan perasaannya

"Today Today Today I'll be thanking you for be by my side Every minute second forever. You'll be the part of me 'till the end of time" ucap Kise lirih.

Aomine terdiam beberapa saat, irisnya bergetar, ia mengabaikan yang lain. Rengkuhannya mengerat, suaranya berbisik lirih, sedikit bergetar,

"In my golden sky, you're my shining light ~"

Dan Kise merasa perasaannya berhamburan saat kecupan hangat mendarat didahinya.

.

.

.

Tak ada lagi yang heran saat melihat sepasang kepala biru tua dan kuning bergerak kesana-kemari bersama-sama

Tak ada lagi yang mencibir saat Ace berjersey kehitaman berhambur ke pelukan Ace lain berjersey biru muda

Tak ada lagi yang mengeluh saat ditengah pertandingan ada gombalan serta skinship ringan antara kepala biru tua dan kuning

Semuanya berjalan seperti biasa

.

.

.

Fin—dengan gajenya—

Cr : itu dari lagu Jessica Jung – Golden Sky (I'ntl Vers)

Maafkan saya yang memposting ff gaje di fandom knb /sembunyi dibelakang atsushi/