NARUTO FANFICTION
E I E N
DISCLAIMER : Naruto belongs to Masashi Kishimoto
PAIRING : GaaraxNaruko, SasukexNaruko, GaaraxHinata, Hinatax….
INSPIRATED FROM ANIME KIMI GA NOZOMU EIEN
WARNING : AU, OOC, TYPO(S), DON'T LIKE DON'T READ!
.
.
.
"Ayo Naruko! Lebih cepat lagi! Kau pasti bisa!"
Gadis yang dipanggil Naruko itu semakin mempercepat gerakan tangan dan kakinya, mencoba bergerak secepat mungkin untuk tiba di tepi kolam renang yang menjadi tujuannya.
Dalam waktu singkat, ia pun tiba di tepi kolam dan segera mengangkat wajahnya untuk mengambil nafas sebanyak-banyaknya.
"Bagus Naruko! Pertahankan terus seperti itu! Kompetensi sudah semakin dekat. Aku harap kau dapat memberikan hasil yang terbaik!"
"Hosh… Hosh… Baik! Kurenai sensei!"
Kurenai tersenyum tipis kemudian ia beranjak pergi dari hadapan Naruko.
Tidak lama kemudian, seorang gadis berambut pendek dan bermata lavender muncul di depan Naruko sambil menyerahkan handuk yang dibawanya.
"Na-Naruko, ini handuknya…"
"Wah, arigatou, Hinata!" balas Naruko sambil menunjukkan cengiran khasnya yang disambut dengan senyum di wajah gadis Hyuuga itu. Naruko menerima handuk yang dibawa Hinata dan segera mengeringkan tubuhnya.
"Maaf ya Hinata, kau jadi repot-repot datang ke sekolah untuk menemaniku latihan. Padahal ini kan hari Minggu…"
"Ah, Tidak masalah Naruko. Aku senang bisa melihatmu berlatih seperti tadi. Kau terlihat sangat hebat."
"Benarkah? Hehehe… Ternyata usahaku selama ini tidak sia-sia. Kalau begitu setelah ini ayo kita jalan-jalan! Aku ganti baju dulu sebentar ya!"
Hinata mengangguk dengan senyum yang tidak lepas dari wajahnya.
.
.
.
"Jadi kau menyuruhku datang ke sekolah di hari Minggu hanya untuk menemanimu mengambil barang yang tertinggal di loker?" gerutu seorang pemuda berambut raven pada temannya yang tengah sibuk mengambil barang-barangnya.
Pemuda berambut merah itu hanya tersenyum tipis menanggapi omelan dari sahabatnya.
"Ayolah Sasuke. Jangan mengomel terus. Aku kan hanya ingin mengajakmu keluar rumah. Daripada kau hanya berkutat dengan buku-buku tebalmu di rumah, lebih baik jalan-jalan sebentar kan tidak ada salahnya."
Sasuke mendengus, "Baiklah Gaara, tapi setelah ini traktir aku sandwich dan jus tomat!"
Gaara tertawa pelan, "Iya-iya. Kalau begitu ayo kita pergi sekarang."
Baru saja mereka berjalan beberapa langkah, sebuah suara muncul menghentikan gerakan mereka.
"Hai, Sasuke! Gaara!"
Gaara dan Sasuke membalikkan tubuhnya dan melihat seorang gadis berambut pirang panjang dan gadis indigo berambut pendek tengah berjalan ke arah mereka.
"Naruko? Sedang apa kau di sini?" tanya Gaara. Sedangkan Hinata yang tertunduk malu melihat sosok Gaara di depannya, menjadi bersembunyi di belakang tubuh Naruko.
"Aku baru saja selesai latihan untuk kompetensi renang sebentar lagi!" balas Naruko sambil tersenyum lebar.
"Heh, jadi orang bodoh sepertimu ikut kompetensi renang itu? Sulit dipercaya…" ejek Sasuke.
Naruko mengerutkan bibir dan menggembungkan pipinya mendengar ejekan Sasuke.
"Jangan seenaknya menyebutku bodoh, Teme! Kau belum melihat aksiku saat berenang kan? Kau yakin kau pasti akan terkagum-kagum padaku! Benar kan, Hinata?"
Hinata tersentak , ia menjawab dengan suara terbata-bata "Ehh… I-iya…"
Melihat Hinata yang bersembunyi di balik tubuhnya dan wajahnya yang dihiasi rona merah, membuat Naruko sadar apa yang menjadi penyebab sahabatnya menjadi salah tingkah seperti ini. Seringai jahil pun muncul di wajah Naruko. Ditariknya tangan Hinata hingga Hinata berdiri sejajar dengan Naruko, tepat di hadapan Gaara.
"Bagaimana kalau sekarang kita jalan-jalan berempat? Sudah lama kan kita tidak jalan-jalan bersama? Bagaimana? Kalian setuju?" ajak Naruko sambil merangkul pundak Hinata.
Muka Hinata semakin memerah, "Na… Naru…"
"Hmm… Tidak masalah. Semakin ramai semakin menyenangkan. Bagaimana Sasuke?" tanya Gaara pada Sasuke di sebelahnya.
"Terserah saja. Yang penting ayo kita segera pergi. Aku tidak sempat sarapan tadi. Aku sudah lapar."
Naruko tersenyum, "Baiklah! Ayo kita pergi!"
.
.
.
"Oh, jadi kau sepupu Neji ya? Pantas saja kalian mirip."
Hinata hanya mengangguk menjawab pertanyaan Gaara dengan rona merah yang masih menghiasi wajahnya. Sementara Naruko yang berjalan di belakang bersama Sasuke hanya tersenyum melihat Hinata dan Gaara yang tampak semakin akrab.
"Kenapa kau senyum-senyum sendiri seperti itu?" tanya Sasuke yang heran melihat tingkah Naruko.
"Ah, tidak apa-apa kok. Hei, jangan berjalan terlalu cepat, Teme! Biarkan Gaara dan Hinata berjalan berdua di depan!"
"Masa bodoh. Aku sudah lapar. Kalau jalanmu lambat begitu, jangan salahkan aku kalau nanti kau tertinggal." balas Sasuke sambil mempercepat langkahnya.
"TEME! TUNGGU AKU!"
.
.
.
Keesokan harinya
"Di mana anak itu? Katanya ingin bicara serius, kenapa dia tidak muncul-muncul?" gerutu Gaara. Sekarang Gaara tengah duduk di bukit belakang sekolah, menunggu kedatangan Naruko yang secara tiba-tiba mengajaknya untuk bertemu di bukit itu.
"Gaara, nanti sore ada hal serius yang ingin aku bicarakan denganmu. Kita bertemu di bukit belakang sekolah ya. Kau harus datang, lho. Aku tunggu."
"Memangnya apa yang mau dia bicarakan denganku sampai menyuruhku datang ke sini? Jangan-jangan…."
SRAKK
Gaara mengalihkan pandangan ke samping. Tampak sosok Hinata yang muncul di depannya.
"Lho, Hinata? Sedang apa kau disini?"
Hinata menunduk, mencoba menyembunyikan rona merah di wajahnya sambil memainkan jari-jari tangannya.
"A-aku… Disuruh oleh Naruko…."
"Oh, jadi kau juga diajak oleh Naruko ke sini?" tanya Gaara yang tanpa ia sadari terselip rasa kecewa di hatinya karena ternyata Naruko tidak hanya ingin bertemu berdua saja dengannya.
"Ahh… I-Itu… Bu-bukan seperti itu…"
Dahi Gaara berkerut, "Bukan seperti itu? Maksudmu?"
Hinata terdiam. Ia semakin menundukkan kepalanya. Ia mengembuskan nafas panjang dan meremas kedua tangannya, dan mendadak ia membungkuk di hadapan Gaara.
"Ga-Gaara-kun… A-Aku menyukaimu! Kumohon, pacaranlah denganku!"
Gaara tersentak. Apa maksudnya? Kenapa Hinata tiba-tiba….
"Hi…Hinata…"
"Kumohon Gaara-kun! Aku benar-benar menyukaimu!"
Kali ini Gaara terdiam. Ia mulai menyadari kenapa Naruko sengaja menyuruhnya datang ke sini.
Jadi, ini maksudnya… Kenapa dia menyuruhku datang ke sini…."
"Ga-Gaara-kun?"
Gaara menghembuskan nafas. Perlahan ia melangkah maju, tangannya terulur dan membelai wajah Hinata.
"Baiklah… Aku mau…"
.
.
.
TBC
