Hari ini adalah hari ketiga liburan musim panas, yang akan berlangsung selama 3 minggu kedepan, Baekhyun adalah mahasiswi smester 6 di salah satu universitas swasta di seoul, dan liburan musim panas kali ini Baekhyun dan mama-nya akan pulang ke Jepang karena Papa dan kakanya berada di sana.

"Sayang, apa semuanya sudah siap??" Mama Baekhyun mengetuk pintu kamar putrinya.

"Sudah Ma, ayo" Baekhyun keluar dari kamarnya sambil menarik sebuah koper berukuran sedang, ya, dia siap untuk liburan panjangnya.

Tak lama Baekhyun dan mamanya pun berangkat menuju Airport, penerbangan menuju Narita International Airport sekitar 1 jam lagi, mereka sedikit terlambat karena Baekhun yang terlambat bangun. gadis itu kelelahan setelah melakukan persiapan dan packing untuk penerbanganya hari ini.

Tak perlu menunggu lama di ruang tunggu, merekapun sudah berada di dalam pesawat yang sebentar lagi akan lepas landas, dan perjalanan panjang Baekhyun dan mama nya pun segera di mulai, penerbangan mereka akan memakan waktu kurang lebih 3 jam saja.

"Ma, aku lelah sekali" Baekhyun memeluk lengan mama nya, yang juga tampak lelah dengan persiapan liburann mereka.

"Sebaiknya kau istirahat saja, penerbangan kita masih lama, kita bisa tidur atau apapun yang ingin kau lakukan" Mama terkekeh karena ucapanya sendiri, Baekhyun pun akhirnya memilih tidur, begitupun mama nya, keduanya terlihat lelah karena persiapan liburan mereka kali ini.

Setelah perjalanan panjang Seoul-Tokyo, akhirnya mereka sampai ke tempat tujuan yaitu rumah mereka yang berada di Tokyo.

"Aah akhirnya kita sampai..." Baekyun meregangkan otot-ototnya begitu keduanya turun dari taxi yang mengantar mereka.

"Oh My Hyunie...!" pekik seorang wanita tua dari dalam rumah, dan berjalan menghampiri Baekhyun dan mama nya.

"Nenek??" Baekhyun terkejut ketika kedatangannya di sambut oleh sang nenek, bukan Papa atau kakak perempuannya "...kenapa nenek ada di sini??"

"Aigoo...aku merindukan cucuku, jadi aku datang kemari untuk bertemu denganmu sayang" Wanita tua itu memeluk tubuh Baekhyun erat.

"Mama--" Baekhyun melihat ke samping tempat mama nya berdiri beberapa saat lalu, tapi dia terkejut ketika mamanya sudah tidak lagi berdiri di sampingnya, entah sejak kapan wanita itu pergi dari tempat itu.

"Hyunie sayang ayo kita masuk" Baekhyun hanya menuruti neneknya untuk masuk ke rumahnya yang tampak sepi.

Tapi, nenek nya tidak membawa Baekhyun masuk ke rumah utama, melainkan membawanya ke rumah yang berada di sampingnya yang sama besarnya dengan Rumah keluarganya.

"Kau akan tinggal bersama nenek selama di jepang sayang, Mama, Papa dan kakakmu ada di rumah kalian" Baekhyun hanya menganguk, kemudian memasuki salah satu kamar yang di tunjuk oleh neneknya yang terletak di sudut ruangan sambil menarik lugage yang dia bawa.

Saat sore hari Neneknya mengajak Baekhyun Jalan-jalan ke hutan kota yang terletak tidak jauh dari Rumah mereka, dan entah mengapa Baekhyun hanya menurut pada sang nenek, dan menuruti kemauan sang nenek, walaupun kadang dia merasa aneh.

"Nek, apa tidak apa-apa kita ke hutan saat sore seperti ini?" Baekhyun Melihat jam di pergelangan tangannya yang menunjukan pukul 4 pm.

"Tak apa sayang, kita tidak akan lama disana, nenek hanya akan mengambil sesuatu di sana, hanya sebentar, oke?" Neneknya meyakinkan Baekhyun yang tampak ragu.

Sesampainya di Hutan, keduanya memasuki hutan dengan berjalan kaki, sudah 20 menit keduanya berjalan tapi mereka belum juga sampai ke tempat yang di maksud oleh neneknya.

"Nek, apa masih perjalananya masih jauh?" Baekhyun masih terus berjalan, merasa tidak mendapat jawaban dari neneknya, Baekhyun kembali memanggil sang nenek "Nek--"

Betapa terkejutnya Baekhyun saat ini, sosok nenek yang tadi bersamanya menghilang entah kemana, dan sekarang dia hanya sendirian di tengah hutan yang sudah mulai gelap.

"Nenek kau dimana??" Pekik Baekhyun yang berada di tengah hutan "...aku harus kembali sebelum malam, tapi nenek kemana?" Baekhyun terus berjalan masuk ke dalam hutan, dan betapa terkejutnya dia saat melihat kelap-kelip cahaya lampu yang berwarna warni dan keramaian yang sama sekali tidak dia bayangkan hal tersebut bisa berada di tengah hutan yang sepi.

"Apa itu Taman bermain??" Baekhyun berani melangkahkan kakinya ke tengah keramaian, tiba-tiba Baekhyun di kejutkan oleh seseorang anak perempuan berusia sekitar 10 tahun yang menggenggam tanganya sambil tersenyum polos.

"Ayo kita bermain" ajaknya sambil menarik tangan Baekhyun ke sebuah wahana bermain.

"Carrousel?" saat ini Baekhyun tengah berdiri di pintu masuk wahana itu, dan kembali anak itu menarik Baekhyun untuk menaiki salah satu kuda yang ada di wahana Carrousel itu. tak lama setelah keduanya duduk di kuda masing-masing, wahana itu mulai berputar, tak sadar keduanya pun tertawa dengan riang sambil berpegangan tangan, Baekhyun terlihat senang, senyumnya pun mengembang dari bibirnya.

Baekhyun dan anak itu pun berpindah dari satu wahana ke wahana lainya, membuat Baekhyun lupa tentang Neneknya yang menghilang entah kemana, gadis itu terus saja tertawa dengan riangnya bersama anak yang bahkan dia tidak tahu berasal dari mana.

Saaat ini Baekhyun berada di wahana berbentuk lintasan panjang seperti perosotan, Baekhyun masih berpegangan tangan dengan anak itu, sekarang gadis itu siap meluncur dari atas perosotan dan duduk bersebelahan dengan anak kecil itu.

keduanya mengangguk pertanda siap untuk meluncur, tak lama keduanya melesat ke bawah dengan cepat, Baekhyun merasa ini adalah lintasan yang sangat panjang, sampai akhirnya dia bisa melihat ujung lintasan itu di bawah sana, tapi betapa terkejutnya saat Baekhyun mendapati anak kecil yang bersamanya tiba-tiba sudah berdiri di ujung lintasan, sedangkan jelas sekali dirinya dan anak itu sedang berpegangan tangan, lalu Baekhyun pun melihat ke sampingnya, dan diapun kembali terkejut saat melihat sesosok perempuan bergaun putih dan berwajah pucat sedang menggenggam tangan nya, gaun perempuan itu tampak kotor terkena percikan lumpur.

Baekhyun ingin sekali berteriak, tapi suaranya seperti tidak bisa keluar, sampai di akhir lintasan gadis itu pun jatuh tersungkur, dan ketika membuka matanya dia terbangun di atas tempat tidurnya, baekhyun pun bisa menghela nafas lega "Haaahhh...syukurlah itu hanya mimpi" lalu gadis itu bangkit dan keluar dari kamarnya.

Baekhyun pun kembali terkejut saat membuka pintu kamarnya, secara aneh dia kembali berada di dalam hutan, dan saat dia menoleh ke belakang pintu kamarnya pun menghilang, sekarang hanya ada dirinya yang berdiri di tengah hutan yang gelap.

"Kenapa aku bisa ada di--" Baekhyun tidak melanjutkan kata-katanya saat dia kembali melihat perempuan bergaun putih yang menggenggam tanganya di taman bermain beberapa saat lalu "...tidak, apa aku masih bermimpi??" Baekhyun melangkah mundur saat perempuan itu mulai mendekat dengan wajah yang menyeramkan, rambutnya panjang menutupi setengah wajahnya dan sebuah cairan merah seperti darah meleleh dari sudut bibir perempuan itu.

Baekhyun berlari tanpa arah, matanya terpejam, dalam hatinya hanya berdoa agar dirinya cepat terbangun dari tidurnya, dan bisa keluar dari mimpi yang tidak menyenangkan ini.

Saat melewati sebuah pohon besar di hutan itu, Baekhyun tiba-tiba sudah berada di sebuah desa, dia berhenti berlari dan mulai berjalan menyusuri jalan desa, anehnya dia tidak merasa lelah setelah berlari, saat ini dia hanya tersenyum dengan ramahnya pada penghuni desa itu seolah tidak terjadi apa-apa padanya.

Dan lagi-lagi Baekhyun terkejut saat melihat tiga orang gadis yang sangat mirip dengan tiga sahabatnya yaitu Lulu, Kyung, Dan Uminie.

Baekhyun pun menghampiri ketiga gadis yang sedang bercanda dan tertawa itu, tapi tawa ketiganya berhenti saat Baekhyun mendekat dan ada beberapa langkah dari tempat mereka, seolah Baekhyun adalah ancaman, ketiga gadis itu menoleh pada Baekhyun, dan wajah mereka pun seketika berubah menjadi seperti perempuan yang berada di hutan tadi, perempuan bergaun putih dengan lelehan darah di sudut bibirnya.

Baekhyun kembali berlari saat perempuan bergaun putih itu kembali mendekat dengan ekspresi wajah datar, dan masih dengan lelehan darah di salah satu sudut bibirnya.

Baekhyun terus berlari sampai dia kembali berada di tengah hutan, kali ini dia tidak memperdulikan apapun, gadis itu hanya terus berlari sampai dirinya terpelosok ke dalam sebuah lubang jebakan yang berada di dalam hutan.

"Mamaaaa..." Pekik Baekhyun, tak lama setelah terjatuh matanya pun terbuka, kali ini dia benar-benar terbangun, dengan nafas memburu dan keringat membasahi wajah cantik gadis itu, kali ini dia sangat yakin karena saat ini cahaya benar-benar terang dan itu adalah cahaya matahari sore "...Syukurlah, aku bener-benar terbangun kali ini" Baekhyun bangkit dari tempatnya, dia sempat terkejut karena saat terbangun dairinya berada di belakang sebuah rumah "...apa aku tertidur di belakang rumah?"

Baekhyun berjalan memutari rumah itu, dia kembali terkejut saat melihat rumah itu "Ini kan rumahku di korea", yang membuatnya lebih terkejut adalah, rumah itu tampak tidak terurus karena halamanya di tumbuhi rumput yang tinggi.

"Omo...!!" Pekik seorang wanita paruh baya saat melihat Baekhyun berdiri di luar gerbang rumahnya "...Baekhyunie??, kau Baekhyunie kan?" Wanita itu bertanya.

"Kim Ajuma, kenapa Rumahku-" Baekhyun menghentikan kata-katanya saat Kim ajumma tiba-tiba saja memeluknya sambil menangis

"Kemana saja kau nak??" Baekhyun semakin di buat bingung, dia tidak mengerti maksud perkataan wanita itu

Kim Ajuma adalah tetangga Baekhyun dan merupakan teman baik Mamanya.

"Ajuma, apa maksudmu?, lalu kenapa Rumahku menjadi seperti itu, lalu mama??"

"Baek, kau tidak pernah kembali sejak 5 tahun lalu"

"MWO?!" Perkataan Ajumma membuat Baekhyun semakin bingung

"...Mamamu mencarimu kemana-mana nak, tapi kau menghilang tanpa jejak"

"Apa Maksud Ajuma?" Baekhyun masih tidak mengerti.

"Kau menghilang selama 5 tahun nak, kau menghilang tiga hari sebelum kau akan kembali ke Jepang saat libur kuliahmu, Mamamu sudah mencarimu selama 2 tahun ini, lalu dia memutuskan pulang ke Jepang 3 tahun lalu saat tidak ada jejak apapun darimu"

"Aku menghilang selama 5 tahun?" Baekhyun masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

Kim ajuma kembali memeluk gadis itu sambil menangis, sedangkan Baekhyun hanya menatap nanar ke halaman rumahnya, gadis itu menatap seorang perempuan bergaun putih tengah berdiri di sudut Rumah dengan leleran darah di sudut bibirnya sedang tersenyum menatapnya.

"Jadi selama ini aku tidak bermimpi?, itu nyata?, dan aku di tarik ke dimensi lain?, lalu siapa perempuan itu?"

End.