"Ada apaan sih, kenapa rame banget ya?" Tanya seseorang berambut merah.

"Ntahlah! Kayanya ada pengumuman deh!" jawab seseorang berambut seperti ayam.

"Bro, lo semua harus liat ini!" kata seseorang berambut kuning sambil memberikan selembaran. Mata mereka melotot sampai hampir keluar.

"Nani?" teriak mereka kompak.


Couple for Us

Desclaimer: Naruto it's Masashi Kishimoto. Couple for Us It's Seina Hanagata.

Rate: T karena untuk remaja.

Genre: mungkin Friendship, Romance.

Warning: OOC, AU, gaje, maksa, de-el-el. Tak suka silahkan pergi dan bakar hp ato computer ato laptop kalian!

Summary: Gaara, Naruto dan Sasuke adalah laki-laki terkeren di sekolahnya. Tapi mereka phobia pada perempuan karena mempunyai pengalaman yang buruk. Dan mereka harus menghadiri sebuah pesta yang mengharuskan mereka membawa pasangan! Bisakah mereka?


_Chap: 1_

"Hadoooh… gue perlu banget uangnya! Ga ada persyaratan yang lebih gampang apa?" kata Naruto sambil menggaruk kepalanya yang ga gatel itu.

"Lo pikir gue ga perlu uangnya? Mayan tuh hadiah!" kata Sasuke sambil bersandar di tembok.

"Kita harus ikut apapun yang terjadi!" kata Gaara dengan lemas.

"Walaupun gue ga setuju ama syaratnya!" lanjut Gaara. Sasuke kembali melihat selembaran yang di kasih Naruto.

Pesta Ulang Tahun Konoha High School

Tempat: Konoha High Shool

Waktu: Sabtu, 26 Febuari

Jam: 17.00 – selesai

Syarat: - Murid Konoha High School

-Membawa pasangan

-Memakai pakaian formal

Akan ada hadiah uang sebesar 1jt untuk pasangan terbaik pertama, 750rb untuk terbaik kedua, 500rb untuk terbaik ketiga.

Buruan daftarkan diri anda sekarang juga! Pendaftaran terakhir tanggal 23 Febuari.

Sign

Panitia penyelenggara

Sasuke menghembuskan nafas panjang.

"Gimana cara kita dapet pasangan?" kata Sasuke pasrah.

"Sebenernya banyak anak permpuan yang mau ama kita, tapi kita yang ga mau ama mereka kan?" kata Gaara sambil melirik.

"Iya…" jawab Naruto pelan.

"Kyaaa… itu mereka!" teriak seorang anak perempuan sambil menunjuk kearah Gaara, Naruto dan Sasuke berada.

"Gawat!" kompak mereka.

"Gara… Narutoooo… Sasukeee… kepesta sama aku ya!" teriak para anak perempuan sambil berlari kearah mereka.

"Ugyaaaaa…. Lariiii…." Teriak mereka sambil berlari menjauh, tapi anak-anak perempuan it uterus mengejar.

"Kita kemana?" Tanya Gaara.

"Ke toilet aja! Mereka pasti ga mau kan?" kata Sasuke yang dijawab anggukan oleh Gaara dan Naruto. Saat di depan toilet, mereka langsung masuk ke dalam. Para anak perempuan yang tadinya mengejar, akhirnya berhenti.

"O tidak bisa! Kalian tidak boleh masuk dimari!" kata Sasuke dengan nada seperti Sule sambil menggerakkan telunjuknya. Anak perempuan yang melihat itu langsung sweatdrop.

"Terus?" Tanya Gaara.

"Nyebur ke empang!" kata Naruto tanpa merasa bersalah.

"Maksud gue, terus gimana?" kata Gaara yang mulai kesal.

"Ya, ga gimana-gimana!" kata Naruto lagi.

"Argh Naruto…." Kata Gaara yang bener-bener kesel ama Naruto.

"Gini aja, kita cari orang yang ga peduli sama kita sedikitpun!" kata Sasuke. Semua terdiam. Masuk ke dalam pikiran masing-masing. Yang ga peduli sama gue… kata Naruto dalam hati. Cuma dia doang yang ga peduli sama gue! Kata Sasuke sambil membayangkan seseorang. Matsuri si ketua ekskul karate? Kata Gaara.

Glek!

"Ya amsyong!" kata mereka sambil menepuk kening.

_Gaara POV_

Gaswat kalo gue milih dia! Bisa di hajar tiap hari! Tapi….

"Yang ga peduli ama kehadiran gue Cuma Hinata!" kata Naruto pelan bikin gue dan Sasuke kaget.

"Hinata ketua ekskul Sains Club?" kata gue ga percaya. Naruto mengangguk pelan.

"Sakura, dia ga pernah anggap gue!" kali ini Sasuke sambil bersandar di pintu. Tiba-tiba mereka nengok ke gue.

"Lo?" Tanya mereka.

"Si ketua Karate." Kata gue sambil nunduk.

"Matsuri?" kata mereka kaget. Gue mengangguk. Tiba-tiba mereka tertawa.

"Huahaha… ha… huaaaa… kita senasip Gaara!" kata Sasuke yang tiba-tiba menjadi nada menangis.

"Sama-sama beringas… huaaaaa…" kata Sasuke sambil memeluk gue.

"Kyaaa… Yaoi! Seme-uke!" teriak Naruto. Deg! Naruto sialan! Dengan cepat gue dorong badan Sasuke. Gue normal! Normal! Normaaaallll…. Teriak gue dalam hati.

Brug!

Sasuke jatoh dengan mulus di bawah gue, lebih tepatnya di kaki gue. Jadi kaya dia berlutut memohon sesuatu sama gue! Hahaha…. Gue suka litany!

"Gue normal sas!" kata gue dengan penekanan di kata normal sambil berjongkok.

"Kalo mau ama Naruto aja! Jangan gue!" kata gue sambil nunjuk Naruto.

"Mbah mu? Mending gue ama ayam beneran dari pada ayam jadi-jadian kaya dia!" kata Naruto dengan penekanan di kata dia sambil nunjuk Sasuke.

"What de su? Lo pikir gue mau ama lo berdua? Ih… nehi-nehi!" kata Sasuke sambil berdiri.

"Wes… wes… ora usah nesu…" kata gue yang langsung dipotong.

"Ojo nesu!" teriak mereka di depan gue.

"Slow aje kale! Ya udah, mending kita deketin mereka yang ga peduli kita dari sekarang! Satujua?" kata gue.

"Yo… ganbatte!" teriak Naruto sambil mengangkat tangannya.

"Wues… ketek lo bau!" kata Sasuke.

Bugh!

Satu bogem mateng di terima Sasuke tepat di kepalanya. Ckckck poor Sasuke! Dari pada ngurusin mereka mending gue coba buat deketin Matsuri. Gue megang gagang pintu toilet dengan deg-degan, takut para saiko itu masih ada di luar. Gue mulai memutar gagang pintu dengan harapan mereka udah pergi.

Cklek!

Mata gue melihat sekeliling, tapi adem ayem aja. Ga ada apapun. Syukurlah… dengan cepat gue lari ke kelas.

Bruk!

Gubrak!

Gue nabrak orang! Ntah siapa yang gue tabrak. Gue ga ngebuka mata. Takut. Tapi gue kan laki-laki, jadi gue harus berani. Perlahan gue mencoba membuka mata. Amsyong, mati gue! Gue nabrak Matsuri ampe jatoh dan parahnya lagi gue nubruk di atas dia. Oh satu lagi! Gara-gara posisi jatoh yang ga banget, gue nyium Matsuri! Oh god, dead me!

"Kyaaa… Gaara ama Matsuri!" teriak dua orang yang suaranya gue kenal banget. Siapa lagi kalo bukan Naruto dan Sasuke? Kuso!

"Go-gomen Matsuri…" kata gue pelan sambil berdiri dan membantunya berdiri juga.

"First kiss gue…." Kata Matsuri dengan tertunduk.

"Heh?" Tanya gue bingung.

"Heeeaaaahhh…" teriak Matsuri sambil mengambil ancang-ancang yang paling gue takutin.

Bugh!

Bruak!

"Gaara!" teriak Naruto dan Sasuke sambil lari kearah gue yang terpental jauh karena menerima bogem dari Matsuri yang maha dahsyat sakitnya. Gue kepental kira-kira sekitar 5 meter. Gile…

"Jangan harap gue maafin lo!" teriak Matsuri sambil mengepal tangannya ke atas yang berarti ngajak ribut dan pergi ninggalin gue gitu aja. Oh god, gue ga akan dapet pasangan!

_End of Gaara POV, now Sasuke POV_

Poor Gaara. Sumpah tuh perempuan ga punya ati apa ya? Sadis amat! Batin gue saat ngeliat Gaara tergeletak lemah di lantai dengan bibir yang sedikit ngebloody akibat tonjokan Matsuri.

"Are you feeling fine?" Tanya gue ragu dengan nada kaya lagu Feeling Fine-Laruku.

"Palelu feeling fine? Kaga liat apa gue kaya gini?" amuk Gaara.

"Setau gue tadi Sasuke nyanyi deh, bukan nanya lo!" kata Naruto sambil ngebantu Gaara berdiri.

"Dia nanya gue! Huhuhu…" kata Gaara sambil nangis gaje.

"Emang iye?" Tanya Naruto.

"Terserah pendapat lo aje!" kata gue males.

"Wes… wes… mending lo bawa gue ke UKS deh! Sumpah cenat-cenut perut gue!" kata Gaara sambil membentuk tangannya menjadi love dan menggerakkannya di bagian perut. Ngeliatnya, gue jadi inget SM*SH yang di lagunya I Heart You. Euh… gue jadi illfeel ama Gaara.

"Gaar, setau gue cenat-cenutnya di jantung deh, bukan di perut!" kata Naruto sambil membentuk tangannya menjadi love juga dan menggerakkannya di dadanya. Gue sweatdrop ngeliat dua sohib gue yang jadi kaya gitu.

"Suka-suka gue napa! Gue kan cenat-cenutnya di perut!" kata Gaara ga mau kalah.

"Mana ada?" kata Naruto kesel.

"Adain! Penciptanya gue! Ntar gue jagi terkenal deh! Hiak hiak hiak…" kata Gaara sambil tertawa gaje.

"Woi! Katanya mau ke UKS? Kenapa jadi pada ngomongin cenat-cenutan?" kata gue jadi ikut-ikutan kesel dengan cukup keras dan membentak. Tapi tiba-tiba mereka jadi pundung. Gue jadi merasa bersalah ama mereka.

"Nar… Gaar…" panggil gue pelan sambil menyentuh mereka pelan, takut mereka kenapa-kenapa.

"Hiks… hiks… hiks…" deg! Mereka nangis? Ya amsyong!

"Go-gomen…" kata gue lagi sambil tetap merasa bersalah.

"Te-teganya kau membentak kami, sahabatmu ini…" kata Naruto.

"Dosa apa kita Sas?" kata Gaara dengan acting yang lebay.

"Sakit Sas hati kita!" kata Naruto sambil memukul dadanya. Gue diem. Ga tau harus gimana. Mereka melakukannya beneran ato bo'ongan? Rasa bersalah menghampiri gue dengan teramat sangat.

"Buahahahahahahay…" tawa mereka ledak. Gue jadi bingung. Oh gue tau! Mereka ngerjain gue. Kuso…

"Ha-harusnya lo liat muka lo! Wahahahaha…" kata Gaara sambil memegang perutnya. Gue bingung, dia megang perutnya karena sakit ato ketawa yang teramat itu?

"Sumpah demi apapun lo-lo lucu ba-banget! Ahahahaha…" kata Naruto sambil menepuk pundak gue.

"Urushai! Grrr…" kata gue dengan api yang membara.

"Sas… lo kebakaran!" teriak Gaara sambil menunjuk badan Sasuke yang terbakar itu.

"Kita ga bo'ong sas, lo beneran kebakaran!" teriak Naruto. Jujur aja, badan gue emang agak-agak panas. Gue ngeliat pundak gue, ternyata ada api.

"Ugyaaaaa…. Air, air…." Teriak gue sambil lari muter-muter.

"Slow, Sas! Gue ambilin!" kata Naruto sambil pergi.

"Ugyaaa…. Ugyaaa…. Help me… emaakkk…" teriak gue dengan bener-bener panic at the school.

"Makanya, jangan marah ama Naruto dan gue!" kata Gaara sambil duduk di lantai dan menonton kebakaran gue.

"Lo tolong gue napa!" kata gue.

"Tolong paan? Gue juga lagi sakit, Sas!" kata Gaara sambil megang perutnya.

"Sasukeeeee…." Teriak Naruto yang akhirnya datang.

Byuuurrr….

Dengan tanpa merasa berdosa, Naruto nyiram langsung air satu ember ke gue. Gue yakin, Naruto pasti mikir 'kapan lagi gue nyiram Sasuke? Kesempatan ni!'. Dasar… mencari kesempatan dalam kesempitan! Seragam gue basah semua. Untung jam pelajaran kosong gara-gara semua sensei lagi pada rapat, jadi gue ga perlu minta baju ganti.

"Eh, ke UKS nyok! Kaga tahan lagi nih!" kata Gaara yang di jawab anggukan sama gue dan Naruto. Slama dijalan, gue, Gaara dan Naruto terus tengak-tengok sana-sini karena takut ada para perempuan saiko yang ngejer-ngejer lagi. Ntah kenapa, kita bertiga paling takut sama hal itu. Kita bertiga punya trauma yang sama karena itu. Lorong sekolah cukup sepi. Mungkin udah pada pulang. Akhirnya, sampe juga di depan UKS.

"Shitsureishimasu…" kata Naruto sambil mengetuk pintu. Keluar seorang anak perempuan bermbut pink seperti gulali.

"Ada apa?" Tanya anak itu, Sakura.

"Gaara abis di tonjok, tolong periksa dia!" kata Naruto.

"Ya udah, masuk dulu!" kata Sakura sambil mempersilahkan masuk. Gue, Naruto, dan Gaara masuk. Gaara tiduran di kasur yang ada. Beberapa saat, Sakura memeriksanya.

"Cuma luka ringan, ga terlalu parah ko! Tapi Gaara hatus istirahat sebentar!" kata Sakura menjelaskan.

"Lo disini aja dulu!" kata Naruto. Gaara mengangguk.

"Ya udah, kalian di sini aja!" kata Sakura.

"Itu emang maunya Gaara!" kata gue sambil lirik Gaara. Berharap si pinky ini memperhatikan gue untuk pertama kalinya. Sunyi. Tak ada jawaban dari siapapun. Kuso! Gue pindah duduk di pojok ruangan. Pundung.

"Sasuke, nape?" kata Gaara.

"Meneketehe? Aneh banget tu anak!" kata Naruto. Tanpa gue sadar, Sakura ngeliatin gue. Gue nengok. Dia berjalan ke arah gue. Deg! Ternyata, dia merhatiin gue.

"Lo pucet,Sas! Kenapa?" Tanya Sakura sambil melihat muka gue.

"Ga-ga apa-apa gue!" kata gue gugup.

"Dia bukan pucet, tapi emang dari sononya gitu!" kata Naruto.

"Oh, gue ga tau! Gue kira kenapa!" kata Sakura. Setelah itu sakura pergi keluar. Beruntungnya gue. Dia emang perhatian, Cuma dia ga terlalu merhatiin semua orang. Tunggu, semua orang ato gue doang? Gue keluar UKS. Mencari Sakura. Terlihat Sakura duduk di depan sebuah kelas.

"Sakura…." Panggil gue.

"Sasuke, kenapa?" Tanya Sakura.

"Ga apa-apa, bosen aja di dalem terus!" kata gue sambil duduk di sampingnya. Beberapa lama, kita terdiam dengan pikiran masing-masing.

"Sakura, lo udah…" baru gue mau ngomong, tiba-tiba aja teriakan Naruto membuat gue berenti.

"Sasukeeee…" teriak Naruto sambil lari. Kenapa tu anak? Tanya gue dalam hati. Merusak suasana aje sih!

"Sas…." Kata Naruto sambil memegang pala gue. Gue bingung harus ngapain dan jawab apa.

"Sas…" kata Naruto lagi, tapi kali ini dia merununkan tangannya sampai ke pundak gue.

"Sas…" kali ini dia menurunkan tangannya sampai ke lengan gue. Muka Naruto terlihat rada-rada. Gue yakin dia pasti mau macem-macem. Mungkin ngerjain gue.

"Sas…" kata Naruto dengan suara pelan.

Plak!

Bruk!

"Adududududuh…." Kata Naruto sambil memegang pipinya yang bergambarkan tangan gue.

"Kalo mau ngomong langsung aja, ga usah pake hal ga penting kaya gitu!" bentak gue.

"Naruto, lo ga apa-apa?" Tanya Sakura. Tunggu, Sakura? Sumpah demi apapun, gue lupa ada Sakura di samping gue. Berarti, dari tadi dia liat gue waktu di gerayangin ama Naruto dong? Tidaaaakkk….

"Hehehe… ga apa ko, udah biasa!" kata Naruto sambil nyengir kaya biasa. Gue diem. Terpaku. Membeku. Image gue ancur di depan Sakura dan itu karena Naruto!

"Kyaaaa…. Sas, lo kenapa?" Tanya Naruto. Sakura melihat gue.

"Sasukeeee…." Teriak Naruto sambil mengguncang badan gue.

"Cepat bawa Sasuke ke UKS!" terdengar Sakura yang ngomong. Setelah itu, gue ga tau lagi apa-apa.

_End of Sasuke POV, now Naruto POV_

"Sasuke… Sasuke…." Gue tetep berusaha buat bangunin Sasuke yang ntah kenapa memucat, freezing, dan pingsan. Saat sampai di UKS, terlihat Gaara yang bingung.

"Sasuke kenapa, Nar?" Tanya Gaara bingung saat tau yang pingsan Sasuke.

"Gue ga tau!" jawab gue seadanya. Gue menidurkan Sasuke di kasur yang ada di samping Gaara. Dengan cepat Sakura mengambil bau-bauan yang akn di pake buat bangunin Sasuke. Setelah beberapa lama, akhirnya Sasuke bangun.

"Sas…" panggil gue pelan.

"Hn…" jawab Sasuke dengan setengah sadar. Sepertinya.

"Naruto, tolong beliin teh hangat untuk Sasuke, ya!" kata Sakura.

"Iya!" jawab gue sambil beranjak pergi.

"Nar, gue juga!" teriak Gaara.

"Iye!" jawab gue males. Huft… kenapa jadi gue yang beliin mereka teh? Tau gitu gue juga ikutan pingsan aje. Setelah membeli, gue langsung balik ke UKS. Saat di jalan, terlihat ada beberapa anak laki-laki lagi pada main basket. Seandainya Gaara ama Sasuke ga apa-apa, mungkin sekarang gue juga ikutan main basket.

"Nar, ikutan ga?" teriak Kiba dari kejauhan.

"Ga ah, Sasuke ama Gaara lagi di UKS!" teriak gue.

"Oh, get well soon, ye!" teriak Kiba lagi.

"Yoyoi…" kata gue sambil mengacungkan jempol gue.

"Nar, awas!" teriak Kiba lagi, tapi terlambat.

Bruk!
Prang!

Gue diem ngeliatnya. Gue nabrak Hinata yang lagi ngebawa-apa itu namanya yang suka ada di lab. Kimia, yang buat percobaan-ampe jatoh pecah. Mate gue!

"Larutan NaOH aku…" kata Hinata sambil memungut pecahannya.

"Gomennasai…" kata gue dengan berjuta rasa bersalah.

"Ih… kamu tuh ga tau apa, kalo larutan itu mau aku pake buat percobaan di lomba nanti! Kalo larutan yang ada di tabung reaksinya kamu pecahin, aku bikin percobaan pake apa? Kalo aku minta lagi ke lab, ntar yang ada larutannya abis. Asal kamu tau, larutan yang kamu jatohin tadi jatah yang terakhir!" kata Hinata PxLxT.

"Gomen, aku ga tau.." jawab gue makin bersalah.

"Maaf kamu itu ga bisa balikin larutan NaOH aku!" kata Hinata sambil pergi menjauh.

"Hi-Hinata!" teriak gue sambil mengejar Hinata.

"Tunggu!" kata gue sambil memegang lengannya.

"Apaan sih?" kata Hinata yang keliatan banget kesel. Gue ga bisa jawab apa-apa. Gue ga akan bisa pergi ke pesta, kalo Hinata marah!

"Ya udah, ga apa-apa! Aku bisa minta lagi ke sekolah." Kata Hinata pelan.

"Be-bener?" Tanya gue ragu.

"Iya, sekarang biarkan aku lewat!" kata Hinata lagi.

"Oke! Arigato, Hinata Hyuuga!" kata gue sambil tersenyum lebar.

"Ya, Na… ruto…." Kata Hinata mencoba untuk mengingat-ingat. Ternyata dia bener-bener ga peduli sama gue. Ga kaya anak-anak perempuan yang laennya, yang selalu inget ama nama gue.

"Naruto Namikaze!" kata gue sambil tersenyum.

"Ya, akan gue inget!" kata Hinata sambil pergi ninggalin gue.

"Jaa…" kata gue sambil melambaikan tangan dan dibalas Hinata dengan lambaian tangan juga.

"Hooo… ternyata kita kalah ama Hinata!" kata dua orang yang paling gue kenal dengan muka asem.

"Gaar… Sas… hehe" jawab gue sambil garuk pal ague yang ga gatel.

"Kita kalah, Sas!" kata Gaara sambil meluk Sasuke.

"Gua normal!" teriak Sasuke sambil mendorong Gaara ampe jatoh.

"Elu ngebales gue yang kata di toilet?" kata Gaara sambil berdiri.

"Hahaha… that's my payback!" kata Sasuke layaknya Hiruma Yoichi. Gue mendekat ke mereka. Menepuk bahu mereka.

"Dah, lo ke pesta berdua aje, ye!" kata gue dengan cengiran lebar.

"Lo aje!" kata mereka kompak.

"Ceileh… pasangan baru berantem! Hahaha…" kata gue sambil berlari menjauh.

"Eh, Naruto! Sini lo!" teriak mereka berdua. Di belakang Gaara sudah ada air terjun pasir dan di tangan Sasuke sudah ada chidori.

"Woi, ini fic AU tau!" teriak gue kencang.

"Oh iye! Lupa!" kata Sasuke sambil melempar chidori entah kemana dan Gaara yang juga melempar gentongnya entah kemana.

"Aduh! Gentong sapa ni?" teriak Kiba yang ada di lapangan.

"Gomen!" kata Gaara sambil membentuk jarinya peace. Gue berjalan menghampiri dua sahabat gue itu.

"Bro, the battle it's just begin!" kata gue sambil tersenyum kecil.

"Kita harus bisa ngajak mereka ke pesta dan memenangkannya!" kata gue penuh semangat. Mereka berdua mengangguk.

"Yosh, ganbatte!" teriak gue.

_End of Naruto POV_

_To Be Continued_


Seina: cape nyooo…

Gaara: gue OOC

Sasuke: emang lo aja? Gue juga!

Naruto: sama!

Kiba: gue sial banget!

Gaara: gimana kalo kita hajar Seina?

All: ayooo…

Seina: *kabur*

Sakura: huft… ya udah, review please….