REALIZED
Naruto © Masashi Kishimoto
Uchiha Sasuke X Hyuuga Hinata
M buat jaga-jaga
OOC, TYPO (S) , Ide pasaran DLL. DONT LIKE DONT READ!
Chapter 1
happy reading minna-san ^^
GEPLAKK
Sasuke meringis sambil memegangi kepalanya yang didaratkan buku paket setebal 500 halaman. Ia menoleh demi mendapati siapa pelaku yang dengan beraninya melakukan hal sekejam itu padanya. Sebuah senyum miring terulas selanjutnya. Ia menepuk bagian kursi kosong dibagian sampingnya yang kosong. Mengisyaratkan agar sahabatnya itu mau mengisinya.
Gadis itu tersenyum sangat tipis lalu bergerak lincah dengan melompati belakang kursi. Tak perlu repot-repot baginya untuk berputar mengelilingi kursi panjang itu. Toh dibalik rok seragam sekolah lumayan super pendek itu sudah ia lengkapi dengan celana ketat yang hampir berbalapan.
GEPLAKK
"Ah!"
"Balasan yang tadi." Gadis itu memutar bola matanya bosan sambil terkekeh geli. Ia melirik buku yang barusan mendarat dikepalanya pada genggaman tangan Sasuke.
"Dasar Einstein!" Sasuke sadar maksud gadis itudan ikut memandangi buku paket setebal 400 halaman dalam genggamannya. Ia kembali tersenyum miring.
Hening . Hingga suara bariton yang terdengar seksi itu kembali terdengar.
"Hinata."
"Hm?"
"Kau lihat gadis disana?" Gadis bernama Hinata itu mendongak demi menatap siapa yang Sasuke maksud. Kembali bola matanya berputar bosan. Kini disertai dengan gelengan beberapa kali.
"Datangi saja, berengsek. Aku yakin ia tak akan menolakmu. Tapi kupastikan kau tak akan selamat dari pukulanku nantinya." Hinata terkikik setelahnya lalu kembali berkutat pada buku biologi yang sempat terbengkalai untuk beberapa saat hanya untuk mengerti maksud Sasuke.
PLETAKK
"Ah! Kenapa kau memukulku, BAKA!"
"Kau pantas mendapatkannya, jelek!"
"CIH!"
Hinata menoleh kesamping kala ia rasakan langkah kaki mendekat. Gadis itu tersenyum lebar sambil beringsut bangun dari tempat duduknya. Sasuke teralihkan. Ia menyadari satu hal kala orang itu datang. Hinata harus pergi.
"Ohayou, Hinata-chan!" sapanya penuh keceriaan. Hinata makin melebarkan senyumnya. Selepas membalas sapaannya, Hinata mengarahkan jempol kebelakang tubuhnya. Isyarat lain untuk memperjelas maksud kedatangan gadis itu.
"Umm haha. Iya, aku ingin bertemu Sasuke" Hinata mengangguk sekali tanpa melepas senyum hangatnya.
"Sudah ada Sakura 'kan? Aku pergi. Sakura, kau tahu? Sejak tadi Sasuke sangat kesepian. Aku kasihan melihatnya." Hinata terkikik geli. Ia mengulurkan tangan menepuk bahu Sakura lembut. Lalu berlalu pergi dari hadapan kedua pasangan baru itu.
Sasuke menatap kepergian gadis berambut indigo panjang itu hingga tubuh Sakura tanpa sadar menutup jarak pandangnya. Pemuda itu tersenyum sambil menepuk kursi yang sempat Hinata tempati. Gadis bubble gum itu mengangguk sambil membalas senyum Sasuke. Keduanya duduk berdampingan. Dekat. Sangat dekat. Menikmati pagi sebelum jam masuk berdering dengan rangkulan erat Sakura pada lengan Sasuke.
"HINATA! LAMPAR SINI!" Sasuke mengangkat kepalanya dan mendapati Hinata tengah bermain basket dengan teman-teman lelakinya. Wajah cantik itu nampak serius mendribble bola sampai sebuah gelak tawa yang cukup keras terdengar mengiringi gerak lincahnya.
"Dasar, Baka!" Kiba merenggut. Sambil berupaya menahan rasa malunya karena terpeleset genangan air hujan, ia menepuk-nepuk celana seragamnya yang sedikit basah. Kini mereka memang sedang bermain di lapangan outdoor. Jauh lebih menyenangkan. Itu alasannya.
"Hinata, kesempatan!" seru pemuda lain yang berada tak jauh dari posisi gadis itu. seakan baru tersadar, Hinata segera memacu gerakan lincahnya.
PLUK
Mulus. Cetak angka threeppoint dari Hinata membawa kemenangan tipis diantara kedua tim. Gadis itu tertawa lepas sambil mengangkat kedua tangannya saking terbawa suasana. Tubuh mungil itu diarak oleh anggota timnya sambil berseru penuh kemenangan.
"Hey! Aku juga mau mengangkat Hinata!"
"Dasar mesum!" Hinata menjitak kepala Kiba. Jelas-jelas Kiba adalah lawan timnya.
TEETTTT
Bunyi bel aneh itu membuat semua merenggut kesal. Termasuk Hinata. Ia sudah menginjakkan kakinya lagi didaratan.
"Hinata, cepatlah!" seru Kankuro yang sudah melangkah menjauhi lapangan untuk memasuki kelasnya. Berhubung ia sekelas dengan Hinata, jadi ia berinisiatif untuk datag ke kelas bersama.
"Sebentar!" Hinata berlari kearah kursi panjang peonton dan meraih buku paket yang ia bawa-bawa tadi. Matanya tak sengaja mengarah ke kursi yang sempat ia tempati dengan Sasuke. Betapa terkejutnya ia mendapati Sasuke tengah menatapnya lurus dan dalam. Seorang diri. Sakura entah sudah kemana. Mungkin masuk kelas lebih dulu.
"Hinata!" mendapat seruan lagi iapun segera berbalik dan pergi.
"Lama!"
"Hahaha" Hinata tertawa lepas. Kepalanya menoleh kebelakang. Sasuke masih disana. Masih mengekori Hinata lewat mata onyxnya yang berkilat tajam.
'Dasar aneh!' batinnya.
.
.
"!" Hinata berjengit kala sebuah lengan melingkari perutnya yang rata."Kau mengagetkanku, Baka!" gadis itu melepaskan tangan Sasuke dari perutnya. Kesal. Ia selalu kesal dengan sikap Sasuke yang seperti itu."Sakura mana?"
"Aku tidak tahu. Sepertinya sedang berlatih vokal." Hinata mengangguk mengerti lalu kembali berkutat dengan tugasnya. "Kau sedang sibuk?"
"Ummm sebenarnya iya. Aku sedang mendata murid-murid baru yang masuk ke klubku. Hah! Melelahkan sekali." Sasuke mengamati Hinata yang tengah menunduk sambil menuliskan sesuatu diatas kertas. Kembali ia melingkarkan satu lengannya pada perut Hinata dan menariknya mendekat.
"Ugh! Lepaskan tanganmu itu, Baka! Kau membuatku risih! Aku jadi tak bisa menyelesaikan tugas ini kalau kau begini terus!"
"Sebentar saja, jelek!" Hinata menggelang pelan. Dengan berat hati ia mengikhlaskan apa yang Sasuke perbuat. Dan dengan cueknya ia kembali berkutat pada lembaran-lembaran kertas yang dijilid rapih. Menelusuri setiap kata yang tertera disana dengan serius.
"Akh! Apa yang kau lakukan, Baka!" Sasuke menyerigai jahil. Ia memang sengaja meremas perut Hinata sedemikian rupa dan ternyata sukses membuat gadis cantik itu mengeluarkan urat-uratnya pertanda ia marah. Hinata dengan secepat kilat membuang tangan Sasuke. Agak kasar memang.
"Sakura, bisa kau bawa si baka ini? ia menyusahkanku!" Sakura yang barusaja tiba di kantin itu tersenyum lalu mengajak Sasuke ke perpustakaan. Sasuke mengiyakan ajakannya dan pergi dari sana. Sasuke melirik sekilas kebelakang. Hinata sudah tidak sendiri. Ada Sasori disana. Merangkul pinggul gadis itu dengan mesra. Tanpa sadar rahang Sasuke mengeras sambil menggeram tertahan.
"Sasuke-kun? Ada apa?" Sasuke buru-buru menggeleng. Ia mengeratkan genggaman tangannya pada jari jemari Sakura dan melanjutkan kembali niatannya untuk menemani istirahat gadis itu di perpustakaan.
'Ada apa denganku?' pertanyaan Sakura terngiang di kepalanya.
masih butuh banyak banget pengarahan. review pliiisss?
