One Week With Baby Kyu
Minggu pagi yang cerah tidak membuat seorang namja berusia 17 tahun beranjak sedikitpun dari kasur empuknya. Tubuhnya terbenam oleh selimut tebal dengan mata yang terpejam erat. Masih enggan untuk beranjak bangun meski ia tahu jika matahari sudah menyapa dunia. Sekolah libur, untuk apa buru-buru bangun. Dia juga tidak ada kegiatan hari ini. Jadi dia akan habiskan waktunya hari ini denga bermalas-malasan. Begitulah yang dipikirkan namja itu. Setidaknya sampai detik ini, karena detik berikutnya ia dikejutkan dengan bel apartemennya yang berbunyi. Awalnya tidak dia pedulikan, matanya masih terpejam dengan posisi yang tidak berubah. Tapi, kerutan didahinya terlihat saat bel apartemen terus-menerus berbunyi.
"Aish~ siapa yang mengganggu waktu berhargaku." Geram namja itu seraya berjalan penuh kekesalan menuju pintu apartemennya.
"Awas saja kalau bukan hal yang penting. Akan-" suaranya otomatis terhenti saat membuka pintu apartmennya. Mata bulat nampun sipit itu mengerjap beberapa kali melihat rombongan yang ada didepan.
"Kau baru bangun, Hyuk-ah?" tanya seorang wanita paruh baya.
"Eomma?" hanya itu yang bisa dikatakan namja pemilik apartemen ini –Lee Hyuk Jae atau Eun Hyuk-
"Sudahlah, itu tidak penting. Sekarang kau dengarkan kami dulu." Putus Nyonya Lee sambil berjalan masuk diikuti beberapa orang yang ikut dengannya. Eun Hyuk yang masih bingung hanya bisa menutup pintu apartemen dan berjalan mengikuti ibunya.
"Sebenarnya ada apa? Apa terjadi sesuatu? Kenapa kalian datang sepagi ini?" tiga pertanyaan terucap sekaligus dari mulut Eun Hyuk.
"Au! Kenapa eomma memukulku?"
"Pagi kau bilang? Jam 11, dan kau sebut pagi?"
"Tap-"
"Sudah, sudah." Lerai Tuan Lee "Sebenarnya, kami dan keluarga Cho akan pergi satu minggu ini ke Jepang." Lanjut Tuan Lee mulai menjelaskan.
"Ke Jepang? Ada apa?" tanya Eun Hyuk menatap kedua keluarga yang kini sedang berkumpul di ruang tengah.
"Ada urusan yang harus kami selesaikan." Jawab Tuan Cho
Eun Hyuk menanggukkan kepalannya. "Oh begitu, baiklah aku mengerti."
"Tapi kami ingin menitipkan satu orang padamu, Eun Hyuk-ie." Ujar Nyonya Cho membuat Eun Hyuk terdiam bingung. Menitipkan seseorang? Seseorang? Padanya? Siapa? Jangan bilang jika bocah gempal yang kini duduk dipangkuan Nyonya Cho yang akan dititipkan padanya?! Eh, tapi kalau bersama Ah Ra –kakak bocah gempal itu- sih tidak apa-apa.
"Nu.. gu?"
"Kyu Hyun-ie. Kami ingin menitipkannya padamu, Hyuk-ie.. gwencahana?" tanya Nyonya Cho penuh harap.
"Ng.. tidak apa-apa sih, tapi, kenapa Kyu tidak ikut kalian saja? Lebih mudah untuk menjaganya kan?"
"Justru kami takut tidak bisa menjaganya. Urusan bisnis kami disana pasti membuat kami sibuk dan tidak bisa menjaga Kyunie.." jawab Nyonya Cho
"Tapi.. Ah Ra juga disini kan?" tanya Eun Hyuk sangsi.
"Aku ingin. Tapi aku tidak bisa oppa." Jawab Ah Ra yang berdiri tidak jauh dari Eun Hyuk.
"Wae? Kenapa tidak bisa? Kau juga ikut ke Jepang?"
Ah Ra tersenyum. Yeoja cantik itu sebenarnya tahu jika Eun Hyuk keberatan untuk menjaga adiknya. "Aku ada pelatihan di Jeju dengan sanggar musik. Jadi aku tidak bisa."
"Hanya satu minggu, Hyuk-ah. Lagi pula sekolah mu libur selama dua minggu. Jadi satu minggu menjaga Kyunie tidak akan jadi masalah." Putus ibunya membuat Eun Hyuk tidak bisa menolak. Lagipula, dia memang tidak akan –tidak bisa- menolak permintaan dari keluarga Cho. Keluarganya dengan keluarga Cho memiliki hubungan yang baik karena persahabatan kedua kepala keluarga. Ditambah keduanya menjalin kerja sama yang membuat perusahaan keduanya berkembang pesat.
"Baiklah, aku akan menjaga Kyu." Ujar Eun Hyuk
Dan semoga bocah gempal itu tidak membuat hari-hariku menjadi suram. Lanjutnya dalam hati.
"Terima kasih Eun Hyuk-ie." Eun Hyuk hanya tersenyum mendengar ucapan terima kasih dari Tuan dan Nyonya Cho.
Eun Hyuk kini duduk berhadapan dengan Kyu Hyun di sofa panjang. Tangannya menggenggam kedua tangan mungil Kyu Hyun. Sedangkan bocah yang masih berusia 2,5 tahun itu hanya mengerjapkan mata bulatnya, bingung. Kyu Hyun sebenarnya bingung dengan hyung yang ada didepannya. Sudah cukup lama Eun Hyuk menatapnya seperti ini.
"Oke. Kau tahu akan tinggal disini? Bersama hyung?"
"Ne, Kyunie tahu hyuuung~" jawab bocah itu riang dengan aksen cadel khas anak kecil berusia dua tahunan. Matanya terus berbinar menatap Eun Hyuk.
"Kau tidak sedih ditinggal ke Jepang? Tidak menangis?" tanya Eun Hyuk heran. Biasanya, dari yang ia ketahui, anak seusia Kyu Hyun pasti akan sedih dan menangis jika ditinggal oleh orang tua mereka. Tapi lihat bocah gempal dihadapannya? Tidak ada tanda-tanda sedih di wajahnya, juga tidak ada riak airmata yang terlihat.
"Tidak. Kalena kata eomma, Kyunie bica belmain cepuaaaaacnya belcama hyuungie.. hehehe…"
Mendengar 'bermain sepuasnya' diucapkan oleh Kyu Hyun, entah kenapa membuatnya merinding. Eun Hyuk bukan membenci Kyu Hyun, namja itu bahkan menyayangi Kyu Hyun. Siapa yang tidak sayang dengan bocah lucu didepannya ini? Mata bulat yang terus berbinar, pipi tembam yang membuat siapa saja ingin mencium atau mencubit pipi itu. Tapi, ada satu hal yang membuat Eun Hyuk malas berurusan dengan Kyu Hyun. Alasannya adalah, bocah gempal itu sering berbuat usil kepadanya. Hanya kepadanya. Pada sahabatnya Dong Hae saja Kyu Hyun berubah menjadi anak baik dan penurut. Tapi, ya sudahlah.
"Baik. Kau memang bisa bermain sepuasnya. Tapi, dengan satu syarat."
"Calat? Apa itu?"
"Kyu Hyun-ie tidak boleh membuat hyung repot. Arrachi?"
"Okeeee~"
"Janji?"
"Kyunie janji!" seru Kyu Hyun begitu gembira sambil membuat pinky promise dengan Eun Hyuk hyung nya.
Eun Hyuk, namja itu hanya tersenyum gemas melihat Kyu Hyun. Meski dia tidak tahu apakah bocah gempal didepannya ini benar-benar mengerti dengan janjinya atau tidak.
TBC
Next Chapter:
"Kyunie bukan begitu memakainya~~~"
"Hyuk hyuk pabo!"
"Ya, panggil hyung dengan benar!"
"Kyunie lapal, lapal, lapaaaalll! Ugh!"
"Hyungie mau kemana? Kyunie ikuuut~"
"Memangnya aku berani meninggalkanmu? Aku bisa digantung oleh kakakmu tahu?"
"Hyuk hyuk.. celana Kyunie bacah~"
"Yah, bocah kenapa tidak bilang.. aissh~ ayo cari toilet!"
Okee, datang dengan cerita ringan antara Eun Hyuk dan Kyu Hyun. Cerita yang dilatarbelakangi rindu moment Eun Hyuk hyung dengan magne Kyu Hyun. Benar-benar rindu moment mereka. Hhh…
Jangan lupa reviewnya.. aku juga terbuka buat kritik dan saran, awas ya kritik bukan bash.. hehe… nantikan cerita satu minggu antara Eun Hyuk hyung dengan baby Kyunie… :D
