Bleach © Tite Kubo

Warning: Semi AU? Inti cerita kurang jelas, judul

ngawur, etc

Pairing Byaruki / Ichiruki

Fanfic ini terinspirasi dari manga Sensei, ni ageru. Tapi Aku ubah sedikit,hehehehe

Met baca ya.

Sensei, ni Ageru

CHAPTER 1

Udara pagi hari yang begitu segar mengiringi langkah kecilku berjalan menyusuri sungai.. Hidup yang kujalani hanya seorang diri tak membuat diri ini patah semangat. Kurakura, kota yang kupilih sejak 2 tahun lalu, semenjak memasuki dunia SMA. Aku Yamamoto Rukia, gadis bersurai hitam sebahu, memiliki iris violet yang dapat membuat setiap orang yang melihatnya tenggelam ke dasar tak berujung. Sekarang usiaku 15 tahun, kelas 2 SMA Kurakura. Kedua orang tuaku sudah meninggal karena kecelakaan, yang aku punya hanya seorang kakak perempuan yang usianya 7 tahun lebih tua dariku. Sekarang kakaku bekerja meneruskan perusahaan orang tuaku di Tokyo. Bisa di bilang keluargaku adalah keluarga yang cukup berada di Tokyo, karena hampir setengah perekonomian Tokyo di pegang oleh keluargaku. Tapi hal itu yang membuat Aku bosan, selalu di anggap sebagai tuan putri yang manja dan tidak bisa apa-apa. Oleh karena itu Aku memutuskan pindah ke Kurakura yang merupakan kota yang tidak terlalu ramai dan memiliki udara yang sejuk. Ku ingin membuktikan bahwa Aku bukanlah gadis kecil yang manja dan tidak bisa apa-apa. Buktinya sudah hampir 2 tahun Aku bisa mengurus diriku sendiri. Kakakku yang selalu khawatir, setiap jam selalu menanyakan keadaanku. Dia memang selalu berlebihan kalau menyangkut tentang diriku.

Dan disinilah Aku sekarang, menyusuri jalan sambil menghirup udara pagi yang segar. Hari ini adalah hari terakhir liburan musim semi, besok sudah masuk sekolah lagi. Sebentar lagi terlihat apartemen yang selama ini Ku tempati, meskipun tidak terlalu besar tapi ku sangat nyaman tinggal di tempat itu. Ku sengaja memilih apartemen biasa agar Ku bisa lebih hidup mandiri. Selama ini Aku juga menyembunyikan identitas asliku sebagai keluarga Yamamoto yang terkenal. Aku takut dijauhi teman-temanku apabila tahu yang sebenarnya. Meskipun di sekolah Aku memang dijauhi oleh teman-teman karena para guru selalu memperhatikan Aku, bukan sebagai seorang Yamamoto tapi sebagai murid yang cukup pandai di sekolah.

" Huh... Aku bosan..." Aku mulai mengeluh. Bosan karena hidupku terasa sangat datar. Tidak ada yang menarik. Aku mulai berpikir bahwa apakah hidupku ini normal. Yang aku tahu gadis seusiaku pasti sedang mengalami masa-masa remaja yang menyenangkan. Tapi Aku...? Ya inilah Aku. Masih sama dari sebelumnya. Tanpa ada rasa yang selalu menghiasi hati. Rasa yang sudah pasti di miliki oleh setiap manusia, apalagi gadis seusiaku. Cinta... Ya cinta, Aku belum merasakan perasaan itu.

" Hufth..." hanya tarikan nafas panjang yang menyertai langkahku. Sampai...

BRUUUGH...!

" Akh... Maaf nona." kulihat seorang pemuda. Tampan itu yang aku lihat pertama kali. Rambut hitam panjangnya jatuh lurus sampai ke bahu. Mata abu-abu yang memancarkan aura dingin tapi sangat menyejukkan.

" Nona...?" Suara itu membuyarkan lamunanku atas kharisma pemuda itu.

" I...iya.." Jawabku gugup. Jujur saja Aku masih terpesona akan ketampanannya.

" Maafkan sekali lagi Nona, Anda tidak apa-apa?" Si pemuda sekali lagi minta maaf kepadaku.

" Tidak apa-apa kok. Saya juga salah karena tidak melihat jalan." Jawabku seadanya. Memang salahku juga sih jalan sambil melamun. Akhirnya menabrak seseorang.

" Syukurlah kalau begitu, Boleh Saya minta tolong Nona?"

Ku hanya bisa mengaguk pelan tanpa melepas pandanganku dari mata abu-abunya. Dia kemudian mengeluarkan secarik kertas dari saku celananya dan menunjukkan kepadaku.

" Anda tahu alamat ini?" Tanyanya.

Aku pun menjelaskan arah alamat yang dia tuju. Ternyata masih satu komplek dari apartemenku meskipun terpisah sungai. Akhirnya Aku pun mengantarnya sampai ke apartemen yang dia sewa. Apartemen yang cukup mewah. Jauh berbeda dari cukup berbasa-basi dan berkenalan Aku pun berniat pamit untuk pulang. Dalam hati kecilku tampak tak rela harus berpisah dari pemuda itu, meskipun baru beberapa jam bertemu, Aku sangat nyaman berada didekatnya. Tapi akalku mengatakan untuk cepat pulang karena awan sudah mulai gelap, sebentar lagi mungkin turun hujan.

" Terima kasih Yamamoto-san, Anda sudah repot-repot mengantar saya kesini." Byakuya sekali lagi mengucapkan terima kasih. Ya pemuda itu bernama Kuchiki Byakuya,3 kali sudah kudengar Dia mengucapkan terima kasih.

" Ah.., tidak perlu sungkan Kuchiki-san dan cukup panggil Aku Rukia, Aku tidak mau dianggap mendompleng nama keluarga terkenal Yamamoto padahal Aku ini bukan siapa-siapa." jawabku

Byakuya hanya tersenyum sambil mengangguk. Senyumannya sangat menawan. Sepertinya Aku mulai menyukai bahkan jatuh cinta pada pria ini. Bibir itu rasanya Aku ingin sekali menyentuhmya.

'Eh...apa yang Kupikirkan...? Kok bisa-bisanya Aku berpikiran mesum seperti itu.' Wajahku pasti memerah sekarang.

" Rukia... Kenapa kamu? Sakit?" Byakuya bertanya padaku, Uh malunya Aku...pasti wajahku memerah.

" Oh tidak apa-apa Byakuya san, mungkin Ku hanya terlalu lelah. Oh y sepertinya ku harus pulang awannya seperti akan menangis." Ucapku buru-buru dan langsung beranjak pulang.

Tanpa sepatah kata lagi Ku langsung berlari meninggalkan apartemennya. Tapi tiba-tiba kudengar langkah kaki yang mengejarku. Tiba-tiba ada seseorang yang menarik tanganku dan membalikkan badanku ke arahnya. Tidak kusangka itu adalah...

"Kichiki-san...ada apa?"

" Ah tidak apa-apa...ku hanya ingin memastikan kalau kita pasti akan bertemu lagi kan?" ucap Byakuya sambil menggaruk belakang lehernya. Aku rasa dia agak salah tingkah. Bolehkah Aku berharap Tuhan...

" Tentu saja. Lagipula apartemenku berada di seberang sungai ini kok. Jadi anggap saja kita ini tetangga." Ucapku tenang, meskipun dalam hatiku senang sekali. ' kyaaaaaa '.

Keesokkan hari adalah hari pertama setelah musim semi. Aku berlari menuju sekolah akibat bangun kesiangan. Sesampainya di sekolah semua siswa sedang membicarakan berita bahwa ada seorang guru baru. Aku yang memang tidak mempunyai teman dekat hanya berjalan terus menuju kelas tanpa ada yang menyapa ataupun disapa. Beginilah kehidupann sekolahku sehari-hari. Karena otaku yang cerdas sehingga para guru sering memujiku sedangkan para siswa yang lain seakan iri kepadaku.

Saat jam pelajaran akan di mulai terlihat kepala sekolah memasuki ruang kelasku. Beliau memberitahukan akan ada seorang guru yang akan menggantikan wali kelasku yang sedang cuti hamil. Aku tidak berminat untuk mendengarkan beliau,karena jujur saja Aku masih mengantuk. Tiba-tiba saja terdengar suara riuh para siswa di kelasku. Akhirnya Aku mencoba melihat ada apa yang terjadi, dan ternyata mataku menangkap sosok itu.

" Byakuya..." ucapku lirih tak percaya bahwa guru baru yang dibicarakan oleh para siswa itu adalah Dia.

Mata kami taksengaja bertemu, ku lihat iris abu-abunya yang juga terkejut melihatku. Meskipun begiu Dia menutupi keterkejutannya dengan baik.

" Baiklah, mulai saat ini Saya Kuchiki Byakuya akan menjadi wali kelas kalian, mohon kerjasamanya ya anak-anak." Terdengar Byakuya memulai perkenalannya di depan kelas. Aku yang masih terkejut hanya bisa memandang dari kursiku yang terletak di belakang di samping jendela. Perlahan hatiku mulai kacau, pemuda yang kemarin baru saja bertemu denganku , pemuda yang berhasil membuat perutku dipenuhi kupu-kupu adalah wali kelasku.' INI TIDAK MUNGKIN' ingin sekali Aku berteriak, tidak terima dengan kenyataan ini.

TBC...

HADEEEEUHH...Ceritanya ngawur banget ya?

Tapi Byakuya emang keren # klepek-klepek# jadi kucoba bikin pairing Byaruki.

Pokoknya selamat membaca n jangan lupa Reviewnya...

Jika ada penulisan yang salah maaf ya,hehehehe

Arigato...XD.