Matahari, Hujan, dan Minghao
seventeen (c) pledis
junhao (c) emak bapak mereka
story (c) saya, inspired by jun's live on v live.
warning; (sedikit) plotless, alur yang rada-rada.
Happy Reading!
.
.
"Gege," panggil Minghao saat hanya ada mereka berdua sedang di ruang latihan. Ia menghampiri Jun yang duduk bersandar sambil memainkan smartphone. Jun hanya berdehem dengan nada tanya sebagai jawaban.
Minghao menelan salivanya, menghela nafas karena gugup. "K-kau benar.. suka denganku, 'kan?"
Saat itu Jun menatap Minghao, dan yang ditatap memalingkan wajahnya yang bersemu. "Tentu saja, Hao-er," jawab Jun. "Aku sudah bilang itu berkali-kali," lanjutnya.
Minghao menggigit bibirnya sebelum berbicara. "Em..Kau bilang kau suka matahari, bukan?" ujarnya.
Jun mengerjapkan matanya beberapa detik. "Ya, tapi apa maksudmu?"
"Kau bilang..kau suka matahari, tapi kau memakai lotion setiap hari..," kata Minghao pelan. "Kau sering membicarakannya juga..,"
Jun masih menatap pemuda itu.
'Saat kecil dulu aku selalu berjemur di bawah matahari saat pagi. Sinarnya itu bermanfaat untuk tubuh. Kau juga coba sekali-kali, Hao,"
'Kalau kau mau keluar, pakai lotion, ya,'
'Hao, coba kau pakai lotion yang kubeli. Aku yakin kau suka wangi parfumnya,'
"Kau bilang.. Kau suka dengan hujan. Tapi kau selalu memakai payung setiap kali ia turun..," lanjut Minghao.
'Hujan itu berkah Tuhan. Aku suka bermain diantara mereka."
'Saat kecil dulu aku sering mandi hujan dengan adikku sampai dimarahi,'
'Hao, kalau mendung kau harus bawa payung.'
'Jangan sampai basah kalau kita sampai rumah'
"Jadi, a-aku.. aku selalu takut, Ge,"
Mereka bertatapan.
"Takut apa? Kenapa kau tiba-tiba berkata seperti itu?" tanya Jun.
"Aku jadi selalu takut bila kau mengatakan suka kepadaku," ia menunduk. "Aku takut aku akan bernasib seperti matahari dan hujan yang kau sukai. Yang bila mereka ada selalu kau beri pembatas agar tidak langsung mengenaimu," lanjutnya.
Jun berdiri dari duduknya dan mendekati Minghao.
"Maksudmu apa, heh? Kau pikir aku akan memperlakukanmu seperti Matahari dan Hujan?" Jun memojokkan Minghao ke dinding. "Dengar, Haohao. Bagaimanapun kau berbeda dengan matahari maupun hujan,"
Minghao tersentak. "T-tapi bukankah sama-sama sesuatu yang kau suka..?"
"Beda. Sangat berbeda," ujar Jun-ia makin memojokkan Minghao sampai hidung keduanya bersentuhan. "Matahari dan hujan itu tidak selalu ada saat aku butuh mereka. Tapi aku yakin kau akan selalu ada untuk Gege," Jun mencium singkat bibir tipis Minghao.
"Gege!"
"Wajahmu manis kalau malu, Haohao~"
Tapi yang namanya Wen Junhui, selain pintar akting ia juga pintar menggoda.
Dan hari itu diakhiri dengan Minghao memukuli lengan Jun berkali-kali.
(A/N) ;
1. ini udah lama dibikin dan berdebu. ff svt pertama yg dipublish dengan pair china line, aku nggak tau bikin apa. aku baru sadar ternyata aku suka banget junhao saat aku nonton vlive nya jun, terus dia ngomongin hao yang bilang seperti itu ke dia. ya namanya jiwa kurang asupan jadi pikiran aku kemana-mana dan lahirlah fanfic nista ini, mohon dimaafkan.
2. WOY ANJEERRR CHEESY BENER INIY GUE NULIS APAAN AJFJSGDHHS NGAMOK
3. aku ada rasa gimana gitu kalo minghao dipanggil haohao.. rasanya aku meninggal dengernya/7/
4. terimakasih sudah membaca! kritik dan saran diterima!
(dan maaf ff ini emang pendek. orz)
(tambahan, sebenernya hao bilangnya sunscreen, tapi saya enakan nulis lotion #dibuang)
