Jaehyun menyadari dirinya telah jatuh cinta, bukan kepada seorang perempuan melainkan kepada seorang laki-laki dan orang itu adalah temannya sendiri.
Jaehyun menyentuh dada kirinya, senyuman Yuta selalu dapat membuat jantungnya berdegup kencang seolah-olah akan melompat keluar saking kencangnya.
Senyuman itu, pikirnya. Manis sekali.
Dia membayangkan senyuman itu hanya untuknya, betapa spesialnya dirinya. Bibir merah nan lembut yang bertemu dengan miliknya.
Ah, sungguh menyedihkan berteman dengan seorang yang kau anggap lebih dari teman, begitu menyiksa batin. Setiap kali melihat senyumannya ingin sekali Jaehyun memeluk Yuta, menyembunyikan senyumannya dari semua orang. Sangat menyiksa lagi jika melihat Yuta tersenyum untuk orang lain.
Dia memejamkan matanya sambil membayangkan Yuta berbaring di pelukannya hingga ia tak sadar jatuh tertidur memeluk guling dengan erat.
"Jaehyun!"
Jaehyun mengangkat kepalanya, dia sadar telah tertidur di atas buku yang ia baca. Lengannya mengusap bibirnya mencegah orang yang memanggilnya melihat liurnya menetes.
Yuta berjalan agak tergesa-gesa dengan banyak buku di tangannya, tak lupa senyuman selalu menghiasi wajah tampannya.
Mood Jaehyun berubah melihat kedatangan yang terduga dari orang yang ia sayangi. Dia membalas senyumannya.
Yuta mungkin tak sadar mereka sedang berada di perpustakaan hingga berani berteriak di tempat seperti ini.
Dia meletakkan buku-buku di atas meja dan mengambil tempat di samping Jaehyun.
"Seperti biasa kau rajin membaca buku," katanya sambil nyengir. Jaehyun sedikit senang mendengar pujiannya hingga tak sempat membalas ucapan Yuta. "Kau baca apa? Oh, pembunuhan lagi," Yuta melirik sampul buku yang dibacanya, I Hunt Killers tertulis di depannya dengan bercak merah. "Kau sepertinya sangat suka genre thriller. Jangan-jangan kau ada niat membunuh orang?" dia bertanya dengan nada bercanda.
"Mungkin saja?" jawab Jaehyun sambil menyeringai.
"Kau berencana membunuhku?"
Jaehyun tertawa, ekspresi terkejut Yuta sangat menggemaskan. "Tidak. Mungkin kau yang dapat membunuhku hanya dengan senyumanmu," tangannya mencubit pipi kiri Yuta. Kulitnya lembut seperti yang ia bayangkan.
Tunggu dulu.
Dia kebablasan. Seharusnya dia tidak keceplosan dan juga sekarang dia sedang mencubit Yuta layaknya mereka berdua sedang berpacaran.
Yuta terdiam, wajahnya kali ini benar-benar terkejut.
Dia segera menarik tangannya yang mulai berkeringat dingin. Tenanglah, pikirnya berulang kali. Dia berusaha mengalihkan perhatiannya pada bukunya, tapi tatapan Yuta padanya tidak berhenti.
Suasana berubah canggung tak ada suara orang berbicara, hanya suara detik jam dinding yang terdengar. Dia ingin segera keluar dari ruangan itu. Arrgh.
Sesuatu yang lembut menyentuh pipinya, sangat lembut hingga membuat tubuhnya membeku. Dia ingin menoleh tapi tak bisa. Sesaat setelah itu Jaehyun memegangi pipinya yang terasa panas. Dia menoleh ke arah Yuta.
Dia masih tak percaya. Barusan saja Yuta menciumnya?
Yuta mengangguk menjawab pertanyaan yang terlihat dari matanya.
"Kawaii," dan senyuman itu muncul kembali, hanya untuknya seorang.
Jaehyun tidak bisa mengontrol gerakan tubuhnya, dia memeluk Yuta dengan erat. "Aku suka padamu, hyung. Aku sangat menyukaimu," bisiknya. Dia menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Yuta, dia sangat malu dan ketakutan. Dia takut Yuta tak membalas perasaannya.
"Aku juga menyukaimu, Jaehyun."
Yuta memeluk tubuh Jaehyun yang lebih besar darinya. Yuta tertawa kecil. "Dari dulu aku sudah menyukaimu dan aku tak bisa menahannya."
Ketegangan yang ia tadi rasakan hilang. Jaehyun meletakkan wajahnya di atas pundak Yuta, dia akhirnya bisa bernapas lega.
AN: pendek banget ya? hehe namanya jg drabble, btw ini ff pertama NCT ku aku suka banget OTP ini dan jarang banget ada yg ngeship ini.
maaf klau ada kesalahan pengetikan soalnya ngerjainnya cm sejam. do u like it or nah? just tell me ^^
