Gulp. Ludah ditelan dengan susah payah. Sepasang mata yang biasa memperlihatkan sorot dingin mulai melunak melihat penghuni kandang-kandang yang, astaganagabonarjadisejuta imut semuaaaa-
-uhuk. Oke. Mari kembali ke topik awal.
Singkat kata, Hayami Rinka-sniper terbaik dari kelompok perempuan kelas 3-E-sedang membuat kunjungan hariannya ke petshop terdekat. Tujuannya ya, sekedar mengamati tingkah laku makhluk-makhluk imut berbulu fluffy yang minta diunyel-unyel itu. Melepas kepenatan karena usaha yang gagal membunuh Koro-sensei pun bisa jadi alasan lain. Belum lagi tekanan dari orang tua untuk mendapatkan nilai bagus dan masuk ke SMA yang diharapkan...
Hidup itu melelahkan.
"Halo kamu~" ucapnya pelan sambil mengelus kepala salah satu kucing di sana. Pipinya bersemu merah-pemandangan yang jarang terlihat jika berada di luar ruangan berukuran lumayan besar ini. Kalimat sapaan selanjutnya lebih baik tidak usah dijabarkan disini; takutnya malah menghancurkan reputasi seorang Hayami Rinka sebagai cool beauty kelas 3-E. Silakan bayangkan ucapan baby talk yang biasa digunakan pecinta binatang peliharaan pada hewan kesayangan dan itulah yang sedang terjadi sekarang.
(tanpa disadari, sesosok makhluk berpenampilan bak gurita ber-selfie di dekat Hayami dengan kecepatan Mach 20-semoga si gadis malang korban foto diam-diam tidak meledak ketika hasilnya keluar nanti)
Seperti kata orang kebanyakan, dunia mudah terlupakan kalau sudah bersama yang tersayang. Dalam kasus ini, Hayami yang tidak memperhatikan keadaan sekitar karena terlalu asyik bermain bersama seekor kucing bulu coklat. Dengan senyum lebar menghiasi wajah dan sepuhan merah bahagia di pipi. Tepat di saat-saat seperti itu, seseorang yang mengenal dekat Hayami (selain Koro-sensei yang iseng mengambil foto barusan tentu saja) melangkahkan kaki masuk ke petshop dekat stasiun Kunugigaoka tersebut. Orang yang diberi nama panggilan 'Adult Game Protagonist' dan sempat disangka arwah gentayangan tak bermata oleh guru homeroom kelasnya...
Chiba Ryuunosuke sedang dalam dilema besar.
Sapa? Atau tidak? Sapa? Atau tidak?
Meong meong meong~
Karena Tuan Jangkrik sedang pergi berlibur dan latar cerita di dalam petshop yang isinya kebanyakan kucing, biarkan suaran ngeongan manis makhluk-makhluk satu spesies dengan Hayami (baca: tsundere tingkat dewa) mengisi keheningan yang awkward ini.
Helaan napas panjang tanpa suara. Lima menit berlalu dan Chiba masih diam di tempat. Dikeluarkannya ponsel berkamera, diarahkannya lensa ke sosok Hayami yang masih belum sadar akan keberadaanya, pastikan ponsel dalam mode getar sebelumnya, daaan-
-Klik. Satu foto lain sudah berhasil terambil. Untuk kedua kalinya dalam sehari, Hayami Rinka menjadi korban foto diam-diam lagi.
Chiba balik badan, keluar dari petshop dengan ponsel belum dikembalikan ke saku, lalu mengatur agar foto tersebut menjadi wallpaper ponselnya. Semua dilakukan dengan seulas senyum tipis di wajah, yang tumben bertahan lebih dari lima hitungan dan masih terkulum sampai ke rumah.
Di mana gerangan Koro-sensei saat suasana yang diinginkannya-aura dengan hati imajiner bertaburan, warna pink menyelimuti latar belakang, dan hawa-hawa Valentine yang sudah lewat kembali bermunculan-tersedia tanpa settingan apa-apa?
[end]
[omake!]
"Ryuu-kun, mana makanan ikannya?"
-krik. Sepasang mata berkedip di balik helaian poni hitam panjang. Bulir keringat yang menggantung di pipi membantu seseorang menerjemahkan ekspresi wajah yang setengahnya tertutup poni.
Alamat harus balik dan risiko ketemu Hayami ini.
[beneran end sekarang]
Standard disclaimer applied. Fanfic ini dibuat atas keisengan belaka, maafkan jika ada yang terkesan OOC-saya cuma pingin fangirlingan lihat ekspresinya Hayami di chapter 162 XDD
Akhir kata, terima kasih sudah membaca~
