Title: Author's Pet

Disclaimer: Pokoknya semua cast disini milik tuhan

Warning: YAOI, BL, Typo, alur kecepetan, OOC, dll~ *males nulisnya

Fandom: Alice Nine, The Gazette

Pairing: SagaxShou ~forever~

.

Minna! Tsura buat fic lagi nih, yang pasti pairingnya SaShou. Oh iya ini fic berchapter, tapi setiap chapter menceritakan kehidupan cast yang berbeda. Nah untuk chapter satu ini mari kita intip kehidupan Saga and Shou *ngawur* nah daripada dengar Tsura ngebacot mending langsung baca aja deh.

.

.

.

.

.

Shou Pov

Halo semua! Perkenalkan, nama ku Kohara Kazamasa. Teman-teman ku biasa memanggilku Shou, aku adalah seorang mahasiswa disebuah universitas di Tokyo. Aku juga termasuk mahasiswa dengan peringkat terbaik di universitasku, aku mahasiswa jurusan kedokteran. Aku aktif dalam berbagai kegiatan di kampus ku.

"SHOUUU!" Aku menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang memanggilku

"Hiroto?" Ternyata Hiroto, temanku.

"Kau tahu tidak?! Tadi aku menyapa Sakamoto Takashi sang ice prince loh~. Dan kau tahu apa yang lebih menakjubkan lagi? Dia tersenyum dan menyapa balik aku Shou!"

"Ah benarkah? Omedetou ya sapaan mu akhirnya dibalas juga"

"Hehehehe"

Oh iya, Sakamoto Takashi yang disebutkan Hiroto tadi adalah penulis novel berbakat dengan nama panggilan Saga atau biasanya mahasiswa disini menyebutnya 'ice prince' karna ia selalu dingin kepada setiap orang. Sakamoto juga seorang mahasiswa disini, ia adalah mahasiswa jurusan sastra. Sebenarnya aku juga salah satu fans nya, tapi aku tidak se-fanatic Hiroto. Aku hanya senang membaca novel-novel karangannya.

Drrrt Drrtt Drrrttt

Tiba-tiba ponsel Hiroto bergetar

"Ah Shou, aku harus pergi sekarang! Aku dipanggil Nao-senpai, soalnya aku belum mengembalikan bukunya. Dah Shou!" Hiroto melambaikan tangannya kepada ku dan berlari dengan cepat.

Tringgg Tringgg Tringgg

"Eh? Panggilang masuk?" Gumamku

Klik...

"Mosh-.."

"SHOUUUU! KEMANA KAU HAA?! SUDAH KUBILANG BAWA FLASHDISK KU KE KELASKU JAM 11! DIMANA KAU! TUGASKU ADA DISANA BAKAAA!"

"Huwaaa! Gomen Niichan, aku lupa. Baiklah aku akan segera kesana!"

"CEPAT! KALAU KAU TIDAK DATANG DALAM 10 MENIT, AKAN KUHANCURKAN PSP MU!"

Klik!

"Tap- Niichan tidak mungkin kan 10 menit?! Kelasmu kan sangat jauh dari sini! Huft~" Aku hanya bisa menghela nafas mendengar teriakan kemarahan Uruha-nii – kakak ku – terpaksa aku harus berlari ke gedung sastra. Ya kakakku jurusan sastra, tapi yang terpenting sekarang adalah aku harus mengantarkan flashdisk Niichan sebelum dia menghancurkan PSP ku.

Author Pov

Shou berlari kegedung sastra secepat yang ia bisa, sesekali ia menabrak orang dan membungkukkan badannya untuk meminta maaf. Setelah 5 menit berlari akhirnya ia sampai dikelas kakaknya. Dan lebih kasihan lagi ketika ia dimarahi oleh kakaknya yang notabene seorang 'the beautiful queen from hell' poor Shou~

"SHOUUU! BERAPA KALI KUBILANG KALAU JANGAN SAMPAI LUPA! Untung saja Aoi-sensei belum datang!" Uruha melunakkan nada bicaranya.

"Gomennasai Niichan, aku benar-benar lupa tadi"

"Ya sudah, oh iya aku tidak bisa pulang hari ini soalnya aku ada kegiatan organisasi, jadi nanti kau pulang saja duluan ya. Aku tidur di rumah Ruki"

"Ah yasudah, aku pergi dulu"

Shou pun pergi meninggalkan kakaknya dan menuju kekelasnya kembali. Sekilas ia melihat jam ditangannya, ternyata sudah pukul 11.30 ...

"WHAT?! 11.30?! berarti 5 menit kelas akan dimulai dong? Dan dosen yang mengajar hari ini kalau tidak salah adalah... TORA-SENSEI! Mati aku kalau aku tidak sampai secepatnya di kelas"

Shou pun berlari dengan kencang tanpa memperhatikan jalan. Tiba-tiba ketika ia akan melewati tangga, tak sengaja ia menyenggol seseorang yang baru naik tangga sehingga orang tadi terjatuh dengan keras kebawah tangga kembali

BRAAKKK

"Ittai..."

"Wuuaaaa! Gomennasai! Ma, mana nya yang sakit?"

Laki-laki itu yang ternyata adalah Saga mendongakkan kepalanya dan menatap Shou dingin.

"Baka, badan ku sakit semua"

"A, ah maaf. Mm Sakamoto-san kau bisa berdiri?"

Saga mencoba berdiri, tapi ketika ia akan menggerakkan tangannya ia berhenti. Terlihat sekali diwajah nya kalau ia menahan sakit ditangannya, karna ia terjatuh dengan menimpa tangannya tadi.

"Cih! Sialan! Tangan ku tidak bisa digerakkan! Kau harus bertanggungjawab!"

"Ba, baiklah" Ucap Shou sambil tertunduk ketakutan melihat Saga menatapnya tajam

"Sekarang antar aku pulang dulu!"

"Ta, tapi tanganmu?"

"Tentu saja aku akan kerumah sakit dulu. Ini! Ambil kunci mobilnya di kantung celana ku. Kau bisa bawa mobil kan?"

"Bi, bisa"

Setelah itu Shou pergi mengantarkan Saga ke rumah sakit. Sepertinya Shou sudah lupa dengan kuliahnya. 15 menit kemudian mereka berdua sudah sampai dirumah sakit. Saga langsung masuk memeriksakan tangannya.

"Bagaimana dok?" Tanya Saga kepada dokter tersebut

"Tangan mu tidak terluka parah, hanya keselo tapi tanganmu harus di gips selama sebulan, setelah itu tangan mu sudah bisa digerakkan lagi"

"Terimakasih dok"

Setelah itu Shou mengantarkan Saga kerumah. 15 menit kemudian mereka sampai didepan rumah Saga. Shou membantu Saga keluar dari mobil. Sesampainya didalam, Saga menyuruh Shou untuk duduk.

"Duduk! Panggil saja Saga, namamu?"

"I, iya. Namaku Shou. Jadi aku harus mengganti berapa Saga-san?"

"Kau tidak perlu mengganti kerugiannya Shou, aku hanya akan memberi mu satu syarat"

"Sya, syarat? Apa itu?"

"Kau harus menjadi pembantuku selama sebulan penuh!"

"NANI?! Tidak! Aku tidak mau!"

"Kau kira ini semua salah siapa?"

"I, itu..."

"Kalau kau tidak mau aku akan melaporkanmu"

"Baiklah, baiklah!"

"Bagus, sekarang ambil laptop ku dikamar aku ingin melanjutkan novel ku"

"Baik. Mm Saga, dimana letak kamarmu?"

"Di lantai dua, laptop ku ada diatas meja"

Setelah Saga mengatakan dimana letak laptop nya, Shou langsung pergi mengambilnya. Sudah 3 jam Shou mengetik dan Saga mendiktekan isi novelnya, akhirnya Saga menyuruh Shou untuk berhenti dan menyimpan kembali laptop nya. Setelah Shou kembali Saga mulai menyuruhnya untuk memasak.

"Hei Shou, masakkan aku makanan sekarang, aku lapar"

"Baik, dapurnya?"

"Ikut aku"

Saga berjalan menuju dapur dengan Shou yang mengekor dibelakangnya. Setelah mereka sampai Saga langsung duduk dikursi meja makan,dan menyuruh Shou untuk langsung memasak karna letak dapur dan ruang makan menjadi satu. Shou langsung memasak untuk Saga. 30 menit kemudian, Shou menghidangkan masakannya diatas meja makan didepan Saga.

"Suapi aku, tidak mungkin aku makan pakai kaki"

"Eee? Ba, baiklah"

Shou langsung menyuapi Saga. Setelah habis Saga meminum jus yang dibuatkan oleh Shou dan beranjak pergi. Tapi sebelum Saga pergi ia memanggil Shou.

"Shou"

"Ya? Kenapa?"

"Menginaplah disini selama sebulan"

"Eeee? Baiklah"

Setelah itu Saga pergi meninggalkan Shou ke kamarnya.

.

.

.

.

.

Skip time

.

.

.

.

.

3 minggu kemudian...

"Hmm, tanganmu sudah sembuh sekarang, memang cepat sekali sembuhnya biasanya yang seperti ini butuh waktu sebulan, kalau begitu gipsnya dibuka saja"

"Baiklah dok"

"Nah, selesai. Coba gerakkan tangan mu, sudah tidak kaku lagi bukan?"
"Ne, terimakasih dok"

"Sama-sama"

Saga keluar dari dalam ruangan dokter terdebut, Shou yang melihatnya langsung saja menghampirinya.

"Bagaimana Saga? Tangan mu sudah sembuhkan?"

"hmm"

"Akhirnya aku bisa pulan juga!"

"Siapa yang menyuruhmu pulang?"

"Eh? Tapikan kau sudah sembuh"

"Kubilang sebulan, jadi masih ada seminggu lagi"

"Hah! Iya iya"

Setelah itu mereka pulang kembali ke rumah Saga. Sesampainya dirumah Saga, Saga langsung menyuruh Shou untuk mengerjakan pekerjaan seperti biasanya.

Saga Pov

Sudah 3 hari tangan ku sembuh dan Shou bekerja disini, dia banyak membantuku menyelesaikan pekerjaan rumahku. Tapi aku baru sadar setelah 3 minggu ini bersamanya, aku mulai menyukai nya. Ah tidak! Lebih tepatnya mencintainya. Aku berjalan menuruni tangga menuju kedapur, ku lihat dia mulai memotong-motong sayuran untuk dimasak nanti. Aku tersenyum dan mulai mendekatinya perlahan. Setelah sampai dibelakangnya, aku langsung menariknya sehingga ia terjatuh. Aku sengaja menariknya sampai ia terjatuh karena aku lebih pendek darinya. Setelah itu aku langsung menindihnya.

Author Pov

"Sa, saga" Muka Shou memerah melihat wajah Saga hanya berjarak beberapa centi darinya

"Aishiteru Shou"

Saga tersenyum lalu mengecup bibir Shou sekilas. Shou yang masih kaget tadi langsung menundukkan kepalanya malu-malu lalu menjawab.

"Aishiteru yo Saga"

Saga tersenyum lalu melumat bibir Shou.

.

.

.

.

.

Skip time

.

.

.

.

.

"Saga-kun!"

"Hmm?"

"Sudah seminggu aku disini, berarti sudah genap satu bulan. Kalau begitu aku tidak menjadi pembantu mu lagi!"

"Ya ya"

"Kalau begitu aku mau pulang!"

"Hm hati-hati"

"Ya!" Setelah itu Shou langsung pulang.

Besoknya...

"Shouuu!"

"Eh? Hiroto, kenapa?"

"Kau temani aku ya kerja part time di cafe Alice?"

"Hmm boleh juga sih, dari pada aku gag ada kerjaan"

"Hehehehe makasih ya Shou!"

"Hm"

Hiroto dan Shou masih asyik berbicara sambil menuju kantin kampus. Sebelum sampai dikantin, Saga menghalangi jalan mereka berdua.

"Ah! ohayou Saga-san"

"Ohayaou"

"Kenapa Saga-kun?"

"Shou-chan, nanti kau bisa datang tidak diacara peluncuran novel terbaruku?"

"Eh? Gomen nanti aku mau pergi"

"Kemana? Sama siapa? Kapan?"

"Aku mau pergi ke cafe Alice sama Hiroto nanti siang"

"Pulangnya?"

"Mmm aku juga tidak tahu"

"Mau apa kesana?"

"Aku? Aku mau ikut kerja part time bersama Hiroto"

"Kau itu asisten ku Shou-chan!"

"Eee?"

"Kau boleh kesana, jam 3 kujemput"

Sebelum Shou menolak, Saga sudah berlalu dari hadapannya. Shou hanya menghela nafas lalu memandang Hiroto yang sedang memandangnya takjub, begitu pula orang-orang yang lewat disekitar mereka juga memandang Shou takjub. Sebelum Shou membuka mulutnya Saga yang memang belum terlalu jauh dari sana kembali ketempat Shou lalu mencium Shou didepan semua orang.

"Jangan-melihat-pacar-ku-seperti-itu" Tegas Saga sambil menekankan setiap katanya lalu memberikan lumatan sekali lagi pada bibir Shou dan pergi.

"Shou kenapa tidak pernah bilang kalau kau pacaran sama Saga?"

"Eee aku baru pacaran 4 hari yang lalu dengannya"

"SHOUUU! KAMI SEMUA MINTA PENJELASAN MU!"

Setelah itu Shou dan Hiroto terjebak dalam kepungan mahasiswa-mahasiswa yang marah mendengar penjelasan Shou tadi selama 2 jam.

.

.

.

.

.

Skip time

.

.

.

.

.

At Alice's Cafe

Hiroto duduk dimeja yang ditempati oleh Shou, ia baru boleh bekerja besok dan disinilah mereka berdua, duduk saling berhadapan. Hiroto memicingkan matanya kearah Shou dan memulai pembicaraan Shou.

"Shou, harusnya kalau kau sudah pacaran sama Saga bilang padaku"

"Eee? Kenapa? Menurut ku itu tidak penting"

"Tentu saja penting! Kau tahu kalau aku suka sama Saga, tapi kau tidak mau bilang! Hiks hiks"

"A, ah Hiroto jangan menangis. Kalau kau tidak suka aku akan putus kok dengan Saga"

"Tidak, tidak usah. Lagi pula aku harus segera menghilangkan rasa suka ku kepadanya"

"Eh? Kenapa begitu?"

"Hm aku belum cerita kepadamu ya? Yah memang sebenarnya aku tidak menceritakan ini pada siapapun. Aku sudah ditunangkan dengan seseorang pilihan orangtua ku"

"Uhuk uhuk! Di, ditunangkan? Dengan siapa?"

"I, itu... Tora-sensei"

"NANI?! Jangan bercanda Hiroto!"

"Aku tidak bercanda Shou! dia memang tunangan ku! Sebenarnya aku menolak pertunangan ini, tapi orangtua ku bersikeras agar aku dan Tora tunangan. Alasannya ayah dan ibu adalah sahabat sejak kecil orangtua Tora, dan mereka sudah sepakat agar kami dinikahkan sebulan lagi, hah~"

"Ah, begitu" Setelah mengucapkan itu mereka berdua diam sampai ada tangan seseorang menarik lengan Shou untuk bangkit berdiri. Shou yang kaget langsung melihat kebelakang, ternyata Saga yang menarik tangannya.

"Saga-kun jangan membuatku kaget"

"Ini sudah jam 3, ayo cepat"

"Hah baiklah. Hiroto, aku duluan ya"

"Ya, hati-hati" Setelah Shou dan Saga pergi, Hiroto menyandarkan tubuhnya di kursi yang ia duduki.

"Rasanya lega setelah cerita sama Shou. dia memang sahabat terbaik ku" Setelah mengatakan itu Hiroto menyeruput ice cappucino nya. Tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang, spontan Hiroto menolehkan kepalanya kebelakang dan melihat siapa orang yang sedang memeluk sambil menciummi lehernya.

"To, tora... hhhnn sen..seiihhh"

"Jangan panggil aku sensei kalau kita sedang berdua, Pon" Jawab Tora sambil menggigit leher Hiroto

"Nghhh... ba, baiklahhh...To, toraahhh... Akh!" Jerit kecil Hiroto

"Itu hukuman untuk mu karna aku selalu bilang, jangan panggil aku sensei saat kita sedang berdua saja. Sekarang ayo pulang, aku akan menghukummu karna mau kerja part time tanpa seizin ku"

Tora menarik tangan Hiroto lalu memasukkannya kedalam mobil. Hiroto hanya pasrah saja dibawa seperti itu, lagi pula Tora adalah tunangannya jadi dia berhak membawa Hiroto pulang kerumah karna memang mereka berdua sudah tinggal satu rumah.

Back to Saga and Shou...

Saga langsung berjalan cepat memasuki rumahnya diikuti Shou dibelakangnya.

"Saga, apa maksudmu aku ini asistenmu?"

"Dari pada kau ditatap 'lapar' orang-orang, lebih baik kau jadi asistenku"

"Hah~ baiklah"

"Sekarang, ikut aku"

"Hmm, kau mau menulis novel lagi?"

"Ya, dan aku butuh kau untuk membuat novel ku lebih hidup"

Ceklek

Saga membuka pintu kamar dan masuk kedalam diikuti Shou. Saga mengambil laptopnya dan membukanya, setelah itu ia melirik Shou kembali dan langsung memeluknya erat.

"Shou... aishiteru..."

"Mmm..."

Klek!

"Gotcha~"

"Eh? Ee? Saga apa yang kau lakukan?!"

"Aku tidak melakukan apa-apa kok"

"Lepas!"

"Tidak~"

"Lepas!"

"Tidak"

"Lep-mmpphhh!"

Bruk!

Mereka berdua terjatuh keatas ranjang Saga, dengan ganas Saga melumat bibir Shou tanpa membiarkannya membalas. Shou mencengkram sprei kasur – karna tangan nya diborgol – itu untuk melampiaskan rasa nikmatnya. Setelah beberapa menit, Saga melepas ciumannya dan mempehatikan wajah Shou yang memerah dengan mata tertutup dan mulunya yang membuka menutup untuk meraup udara. Setelah bisa menstabilkan nafasnya, Shou memandang Saga dengan mata yang sayu dan peluh menghiasi wajah. Saga terdiam memandang wajah Shou yang sangat menggairahkan.

"Saga apa maksudmu memborgol tangan ku seperti ini?"

"Itu agar imajinasi ku lebih hidup"

"Memangnya kau mau membuat novel apa?"

"Yaoi, disertai dengan 'Bed Scene'"

"APA?! Aku tidak mau!"

"Tapi itu sudah termasuk tugas mu, sayang"

"Kalau tau seperti itu aku gag mau!"

"Makanya aku melakukan ini, kalau kubilang pun kau gag mau"

"Kau sudah tau kan? Kalau begitu cepat buka!"

Tiba-tiba Saga mencium leher belakang Shou, memberikan beberapa kissmark di leher itu. tanpa mebuang - membuang waktu, Saga langsung melepaskan pakaian yang masih melekat ditubuh Shou. dirobeknya kemeja tipis yang dikenakan oleh Shou, dan dilepasnya celana jeans beserta celana dalam Shou. di remasnya junior itu dengan keras hingga membuat Shou melenguh keenakan. Tanpa membuang waktu, Saga membalikkan tubuh Shou dan langsung menancapkan juniornya yang tidak bisa dibilang kecil itu menembus hole virgin milik Shou.

BLEESSHH

"AAAAKKKKKHHHHH! Hiks hiks hiks"

"Ssstt... jangan menangis Shou, sakitnya hanya sebentar"

"Ta, tapi ini sakit sekali Saga hiks hiks"

"Rileks saja Shou"

Saga mendiamkan juniornya beberapa saat didalam lubang Shou. setelah dirasa Shou sudah sedikit tenang, Saga menggerakkan junior nya dalam tempo yang pelan dan teratur. Mulutnya membuat banyak kissmark di punggung Shou, tangan kanannya mengocok junior Shou dengan cepat dan tangan kirinya mencubit-cubit nipple Shou. Shou mengerang nikmat mendapat rangsangan dibeberapa titik sekaligus. Gerakan in-out Saga juga semakin cepat.

"Ahhhhnnn... akkkhhh...mmmmhhhh"

"Hahhh... haahhhhhh..."

"Fashhhh...fasterhhhh"

Saga dan Shou masih terus melakukan kegiatan 'you-know-what' sampai pagi. Jadilah laptop Saga dibiarkan saja, padahal janjinya mau ngetik. Poor laptop~

Keesokan paginya...

Shou terbangun lebih dulu pagi ini, dilihatnya Saga masih memeluknya sambil tertidur. Shou terkekeh lalu melihatnya.

"Hoahmmm... mm jam berapa ya sekarang?" Shou bergumam sambil melihat kearah jam

"Jam 10... KYAAA! Bagaimana ini?! Aku terlambat!"

Shou langsung menyingkirkan tangan Saga sehingga pemilik tangan kaget dan langsung terbangun. Belum sempat Shou berdiri, tubuhnya sudah tertarik jatuh kekasur lagi. Ditatapnya Saga yang menyeringai setan dan memegang sebuah rantai. Rantai itu terhubung dengan kalung besi – yang entah sejak kapan – melingkar dileher Shou.

"Hari ini kau tidak bisa kemana-mana Shou-chan"

"Tapi aku ada janji dengan Tora-sensei"

"Tidak untuk hari ini"

"Hah terserahlah, sekarang lepas rantai ini dari leher ku!"

"Tidak mau, karna kau sudah menjadi milikku. You are mine baby!"

Lalu Saga pun menrik Shou kedalam pelukannya

.

.

.

.

.

OWARIMASU~

Bacot gag penting author:

Please! Jangan ketawa, Tsura tau ini fic abal gaje nan jelek dan buruk karna saya gag bisa buat NC yah beginilah jadinya~. Rasanya mau nangis deh, udah nih fic gaje. Tapi nekad Tsura publish juga _ _". Oh iya, jangan kecewa ya kalau NC nya jelek pendek nan gaje bin hancur dan gag HOT.

*terhina dengan kata-kata yang dibilang sendiri #yang dicetak tebal* tolong ditunggu ya edisi selanjutnya khekhekhe~ #buak! *emang ada yang nunggu? _ _"*.

Ahir kata Tsura Cuma minta satu...RnR