Disclaimer :
Harry Potter © J.K. Rowling
Skripshit © devilojoshi
Pairing : Drarry
Rated : T+++++
(or do you want me to put rated M here? /lol/)
Genre : Romance, Drama, and little bit humor
Warning : OOC, BL/Boys Love, Typos and Miss Typos, Alternative Universe, Bastard|Draco, Maybe Fluffy, Colage!Harry, Lecturer!Draco, and many more. I have to remind if this rated! If you don't like, please click back.
.
.
(PROLOG—STRESS)
-I think i'm the most unlucky man-
.
.
Sebenarnya siapa yang menciptakan kesialan?
.
Hogwats University.
Harry meruntuk sepanjang hari. Bibir merah delimanya digigiti gemas, laptop putih di depannya dibiarkan terbuka, sepotong roti dia abaikan hanya karena lebih memilih untuk menggerutu. Jus labu buatan ibu kantin langganannya pun terasa hambar saat disesap, indra perasanya begitu sensitive dengan suasana hatinya. Ron yang ada di depan Harry tidak berhenti mengenyitkan alis, dia terdiam dengan ekspresi bimbang; di antara ingin bertanya, diam saja, atau memilih pergi dan kembali berusaha mendekati wanita cerdas bernama Hermione.
"Sebenarnya apa yang sudah kulakukan hingga Merlin nampak begitu benci padaku?!" Harry kembali meruntuk, dan Ron tidak dapat menjawab untuk ke berapa kalinya—terakhir dia bicara adalah sekitar satu jam lalu ketika Harry tiba-tiba berteriak jika Merlin mungkin membencinya. Ron merasa akan menjadi patung sebentar lagi.
Semua berawal dari pengumuman dosen pembimbing skripsi mereka yang keluar beberapa jam lalu. Tiba-tiba saja Harry berubah menjadi kurang waras. Permulaan dia berteriak hingga berlanjut pada gerutuan dan berakhir pada ide tidak normal.
Ron melihat tidak ada yang salah dengan dosen pembimbing Harry.
Dibandingkan Harry, Ron merasa nasibnya tidak terlalu baik saat pertama kali melihat nama dosen pembimbingnya.
Ron mendapatkan dosen pembimbing bernama Mr. Snape, dosen fakultas hukum, yang dia anggap lebih mengerikan daripada hantu-hantu jepang. Rambut hitam panjangnya digerai tidak rapi, dan wajahnya tanpa ekspresi—jika pun ada, kemungkinan besar hanya raut wajah mencela atau kemarahan. Tapi ternyata di fakultasnya ada 4 anak lain yang mendapatkan dosen tersebut, Ron bersyukur jika mereka semua adalah perempuan—dan salah satunya merupakan wanita incarannya, Hermione.
Namun, berbeda dengan sahabatnya.
Harry tampak begitu tertekan hanya karena dosennya yang nama Draco Malfoy. Dosen muda, tampan, mapan, dan incaran para mahasiswi. Dia dosen pembimbing Harry saat ini—setiap mahasiswi pasti akan sangat cemburu pada 5 orang yang berhasil mendapatkan bimbingannya. Selain tampan, Draco juga terkenal mata keranjang—yang sialnya bukan pada wanita, justru pada pria. Sudah menjadi rahasia umum jika dosen muda itu seorang dengan orientasi berbeda. Tapi pihak kampus tidak mengeluarkannya karena kurangnya bukti. Pihak kampus pun tidak akan mengeluarkan seorang dosen hanya berdasarkan praduga semata. Lagipula tidak ada tindakan atau kasus yang dilakukan.
Draco Malfoy, dosen muda gay yang menggairahkan. Para mahasiswi pasti akan menggosip dengan tema seperti itu setiap hari. Beberapa bahkan berteriak rela menungging demi Draco Malfoy—tidak merasa jika beberapa homophobic akan mendengus jijik mendengarnya. Malfoy yang lewat tidak sengaja pun pasti hanya tertawa—meski di dalam hati ia berteriak 'tidak mungkin'.
Ada segerombolan orang yang mendukung, pasti ada pula yang menentang. Draco bukannya tidak memiliki orang yang menentangnya, justru banyak. Beberapa bahkan seperti menjebaknya agar dikeluarkan dari kampus, meski gagal total. Setiap minggu akan ada beberapa di antara mereka yang melakukan aksi demo, menentang adanya dosen dengan orientasi seksual menyimpang. Tetapi dewan kampus tidak juga menggublis. Usut punya usut, ternyata pemilik kampus mereka adalah keluarga Malfoy. Tidak ada yang tahu, kecuali dewan kampus. KKN selalu ada di manapun, termasuk di lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, Draco tidak dikeluarkan meski banyak mahasiswa yang berdemo. Lagipula, meski banyak yang menentang dan merasa Draco akan membuat nama kampus tercela, popularitas kampus mereka justru semakin meningkat. Setiap tahunnya jumlah mahasiswa yang masuk ke Hogwats semakin membeludak, bahkan mereka akan menambah jumlah fakultas dan gedung.
Luar biasa.
Harry menumpukan kepalanya di atas meja. "Aku benar-benar sial."
"Kenapa kau terus saja berkata sial, sedangkan kau mendapatkan dosen yang sudah kau incar selama ini?" Ron buka mulut.
Harry bergerak terlalu cepat, matanya yang terbingkai kata mata bulat mendelik. "Ini disebut kesialan jika kau bersama orang yang kau suka, tapi malah akan terlihat bodoh." Jawabnya. "Oh aku tidak suka ini, apa yang harus kulakukan, Ron?"
Ron bingung harus tertawa atau menyeringai untuk meledek temannya. "Ayolah, mate. Kau itu pintar. Setiap orang di fakultas hukum tahu itu. Kau termasuk dalam daftar senior paling dicari untuk dimintai bantuan." Bukan solusi, tapi cukup membantu. Harry tidak lagi menggerutu. Tahu begini, Ron sudah menjawab gerutuan juga pertanyaan aneh Harry sejak tadi sehingga dia tidak perlu berlaga bagai manusia yang tidak memiliki suara. "Jadi apa yang kau tunggu, cepatlah hubungi Mr. Malfoy. Kau tidak ingin jadwal bimbinganmu jadi terlambat hanya karena hatimu, bukan?"
"Itu bukan pertanyaan. Aku tetap merasa tidak yakin untuk menghubunginya." Kata Harry memelas. "Apa kau pikir, aku harus mengajukan pergantian dosen pembimbing pada dekan?"
"Kupikir kau sudah gila."
"Kupikir juga begitu."
Dekan tentu saja tidak akan memberikan persetujuan. Itu jalan buntu, Harry tahu itu, tapi anehnya dia tetap berpikir untuk mengajukan hal tersebut.
Kedua sahabat itu kembali terdiam. Harry mengesap jus labunya. "Aku takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat kami berduaan dengan alasan bimbingan skripsi. Mungkin setelah ini aku tidak lagi perjaka?"
Ron mendelik kemudian menjawab, "Maka kau memang mahasiswa paling tidak beruntung kawan."
"Yeah. Jadi apakah menurutmu aku harus membeli pakaian dalam baru?"
"Jadi itu bahasan yang ingin kau angkat dalam skripsi?"
"Apa menurutmu akan menarik?" Harry mulai stress, Ron ikut merasa gila. Harry sudah terlalu banyak memikirkan Mr. Malfoy seharian ini. Memperkirakan apa yang akan terjadi. Negative-nya dia mulai tidak dapat berpikir jernih. Lintasan adegan yang diharapkannya bersama Mr. Malfoy selama ini berputar tanpa dapat disaring. Positifnya, Harry mulai memikirkan judul skripsinya yang sampai sekarang belum juga dapat ia tentukan. Mr. Malfoy itu membawa dampak yang berbeda tergantung bagaimana cara Harry mengkonsumsinya. Bahkan sekarang Harry mulai merasa jika dia meminum sari Mr. Malfoy dibanding sari buah labu.
SHIT!
.
Harry berhasil normar. Otaknya dapat bekerja sama dengan baik, dan bersyukur ternyata anggota tubuhnya yang lain pun mendukung. Dia akhirnya menghubungi Draco untuk membicarakan tentang waktu bimbingan perdananya. Dibandingkan menjawab Draco justru bertanya, 'Apakah kau keberatan untuk mampir ke ruangan dosen, dan bertemu denganku secara langsung? Karena kita perlu membicarakan beberapa hal tentang waktu bimbinganmu.'
Harry teringat akan 4 mahasiswa lain yang menjadi mahasiswa bimbingan Draco. Kemungkinan Draco juga berkata seperti itu pada mereka. Jika seperti itu, tidak ada masalah, bukan? Mungkin terdengar wajar, meski jika itu pun hanya akal-akalan Draco, Harry tidak keberatan—mungkin sedikit. Jadi tanpa curiga Harry pun melangkah menuju ruang dosen. Dia akan mengatur waktunya untuk tetap perjaka sampai waktu kelulusannya esok. Dia akan lebih cerdik untuk mengelabui Draco tanpa memberikan keseluruhannya.
Di tempat lain, Draco menyeringai mendengar persetujuan Harry.
.
.
.
.
.
.
Tbc~
A/N: Ada yang nunggu Aesculapius update? /NO!/ Oke, thank you. Makasih gak nunggu, soalnya fic itu bakalan update tahun depan. Saya baru bikin draftnya ulang. Udah lama aku ga nyentuh ficnya, trus tetiba dapet email tentang seseorang yang menunggu fic itu sebulan lalu. Well, sorry, but I don't have time to continue that fic. Fic itu lebih lebih berat dari ficku yang lain, soalnya itu butuh sedikit riset di artikel tentang 'all about kitty' /Yeaaaaa/
Fic ini juga gak bakalan bisa cepet update, tapi aku motongnya ga nanggung kan? Ga bikin kalian penasaran sampe harus minta cepet-cepet update wkwkwk .. Btw ini baru prolog. Itu artinya masih ada chapter berikut dan berikutnya lagi sampai end wkwkw
Btw, ada yang mau masuk grup line Drarry? Kalau mau bisa PM ID Line kalian ya. /promo grup asupan/
Oke.. bye bye.. sampai jumpa di chapter atau fic yang lain XD
