Sapphire09: Hai! Sapphy di sini!
Saya memutuskan untuk ngebuat sebuah cerita indonesia lagi (padahal yang satunyapun blom kelar.... Wuihh...)
Tapi, yah... Saya minata maap aja lebih dulu jikalau ada banyak kesalahan (EYD, dll).
So.... Now, please enjoy!
DISCLAIMER : Naruto itu milik Masashi Kishimoto, bukan milik saya.
PROLOGUE
"Pada zaman dahulu kala, jauh di beberapa puluh abad yang lalu, di tanah ini berdiri sebuah desa yang makmur yang bernama desa Konoha, 'Daun'. Ada yang bilang, pada saat itu teknologi mereka bisa dibilang hampir maju seperti kita. Desa tersebut dipimpin oleh seseorang yang bergelar 'Hokage'"
"Apa pekerjaan Hokage itu, Chichi?"
"Mereka melindungi desa tersebut, meskipun harus mengorbankan nyawa mereka. Pada saat itu, orang-orang yang dipilih menjadi Hokage itu adalah orang-orang yang terhebat dan terkuat dari desa itu, juga yang terbijak. Hokage yang terakhir dari desa itu adalah Hokage ke-8, yang juga merupakan Hokage yang paling diingat dan dicintai, namun juga merupakan Hokage yang namanya hilang dari dalam sejarah…."
"Eh? Kenapa, Chichi?"
"Entahlah… Mungkin karena kisahnya adalah yang paling tragis, chichi tidak tahu. Yang pasti, kematiannya membawa duka yang sangat dalam bagi semua orang. Hingga, mungkin, orang-orang yang dia tinggalkan tidak lagi sanggup untuk menyebut, bahkan untuk mengingat namanya."
"Kenapa Hokage itu meninggal, Chichi? Bukankah dia sangat kuat? Apa yang terjadi dengan desa itu kemudian?"
Ayah kemudian tersenyum simpul, namun dia tidak menjawab pertanyaanku.
"Nanti akan chichi ceritakan, Putriku. Sekarang, tidurlah. Chichi akan menceritakannya nanti, pada malam ulang-tahunmu yang ke-15," katanya sambil mengecup dahiku. Akupun kemudian cemberut.
"Tapi kan itu masih lama, Yaah! Masih sembilan tahun lagii!" ujarku dengan nada manja. "Ceritakan lagi dong, Yah!!"
"Sudah, tidurlah. Sudah malam. Ibumu akan marah kalau kamu tidur lebih telat lagi," kata ayah dengan nada memperingatkan. Aku tetap cemberut, tapi aku tidak memprotes lebih jauh lagi. Aku kemudian masuk lebih dalam ke dalam selimutku dan menutup mataku, tapi kemudian aku mengintip sedikit untuk melihat ayahku..
Mata biru ayahku yang cemerlang menatap balik mataku yang sebiru miliknya. Rambutnya yang pirang jabrik terlihat bercahaya disinari bulan yang menembus jendela kamarku. Dia kemudian mengelus rambutku yang panjang sebahu dan sama pirangnya seperti rambutnya dengan lembut sebelum dia mengecup pipiku yang dihiasi tanda lahir yang berbentuk tiga garis vertical menyusun kebawah, sehingga terlihat seperti kumis kucing.
"Selamat tidur, Naruto," ucapnya padaku sebelum mataku akhirnya tertutup dan akupun tertidur.
Glossary:
Chichi : Ayah
Sapphire09 : nii chapter cuma sekadar prologue doang, jadi mohon dimaklumi kalo tulisannya pake italics. Chapter pertamanya dah ngga', kok!
'tuk chapter ini, ga review ga papa. Tapi, klo mau komentar, silakan aja! Diterima kok!
