Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto


SAKURA'S POV

Aku sudah cukup lelah dengan latihan ini. Bahkan jari-jariku rasanya lemas untuk memetik senar gitar dan suaraku nampaknya serak.

"Uuh, sangat melelahkan!!!" aku mengeluh.

"Sebaiknya kau minum air putih yang banyak, kalau kau kelelahan dan jatuh sakit, bagaimana jadinya?" Sasuke mengomeliku karena aku hanya mengeluh saja.

"Ya, ya, ya, aku tahu bu guru!!" kataku sambil tertawa.

Aku dan Sasuke adalah seorang pelajar di Konoha Academy, aku dan Sasuke adalah yang diutus oleh sekolah untuk mengikuti festival musik antar sekolah. Awalnya aku agak ragu harus berpasangan dengan Uchiha ini. Membuatku muak ketika mengingat klannya. Tapi ini adalah awal yang bagus untukku. Kami selalu berlatih di studio sekolah yang memang jarang dipakai. Karena saingan kami sangatlah banyak, kami terus berlatih hingga sore.

Aku melihat langit di atas sana. Warnanya sudah berubah. Menjadi abu, bukan putih cerah seperti tadi siang, maklum ini sudah sore dan tampaknya mendung, menandakan segera datangnya hujan. Aku berlari mengejar-ngejar Sasuke yang sedang mencari tempat berteduh. Aku pun ikut berteduh bersamanya, karena aku dan Sasuke tahu, hujan segera turun.

"Harusnya kita tidak berlatih sampai sesore ini, Sasuke" kataku padanya.

"Yah, bagaimana lagi? Lagipula festival sudah dekat, kita harus berlatih keras" kata Sasuke menatapku.

Aku hanya menunduk mendengarnya, aku tidak mau melihat mata hitamnya itu. Sangat tidak mau. Akhirnya, karena tidak ada yang berbicara, aku melihat langit, nampaknya hujan yang tadi begitu deras sudah reda.

"Sasuke, sepertinya hujan sudah reda" aku memberitahunya.

"Yeah, baiklah, ayo pergi" dia mengambil gitar acousticnya dan berjalan mendahuluiku. Akupun ikut mengambil gitar Washburn Paul Stanley Accoustic milikku.

Kami pun pergi ke taman untuk beristirahat, karena letaknya yang tak jauh dengan sekolah kami. Biasanya Sasuke-lah yang selalu mengajakku kemari, sekedar mendiskusikan untuk festival nanti.

Saat aku dan Sasuke datang kemari, taman ini sepi, mungkin karena tadi hujan deras, orang-orang jadi malas karena dingin. Tetapi hari ini Sasuke tidak mendiskusikan tentang festival, dia malah berjalan ke dekat kolam di tengah taman. Aku pun mengikutinya.

Aku melihat wajahnya, tetapi aku tidak melihat matanya, terlihat olehku, dia sedang menatap kolam itu dengan tatapan kosong.

"Hei Sasuke!" kataku menepuk pundaknya.

"Hn?"

"Kau melamun, ya?" tanyaku penasaran.

"Sakura, jika kau punya harapan, apa harapanmu? Cukup katakan dalam hati saja" tiba-tiba ia bertanya begitu padaku.

Aku tidak mengerti apakah maksudnya, dia menatap mataku, namun aku menunduk, aku tidak mau mata hitamnya bertemu dengan mataku.

Karena terlalu banyak dendam jika aku melihatnya.

"Karena, harapanku adalah bisa membunuhmu, Sasuke"

-TO BE CONTINUED-

SEKALI LAGI, maaf kalau aneh, berbelit-belit, tidak jelas, dan kesalahan lainnya dalam fic ini. Dan saya juga bingung mau member judul dan genre untuk fic ini. Jadi, MAAF.

Kritik dan saran akan dan selalu saya butuhkan.

Terimakasih.

Odium of Thanatos