Jung Family

Jaehyun x Taeyong

NCT © SM Entertainment

Warning! MPREG. Alternate Universe. OOC. Typo(s)


Taeyong berbaring telentang, menatap langit-langit, menyibukkan jari-jari tangannya pada rambut hitam suaminya. Jaehyun berbaring di sebelahnya, dengan kepala tersimpan di dadanya, sedangkan tangannya mengelus perutnya yang membuncit. Jari-jari tangannya mengelus dan berputar pelan di area pusar Taeyong.

Ini adalah hari langka bagi keduanya. Karena hari ini Jaehyun tidak bekerja. Mereka memutuskan untuk menghabiskan hari dengan berbaring di tempat tidur mereka. Sudah berapa jam? Jaehyun sudah kehilangan hitungan. Tapi ruangan itu sudah mulai bermandikan cahaya senja, yang perlahan memudar tergantikan oleh gelap malam. Mereka melakukannya seharian, hanya bangun untuk makan lalu kembali pada posisi yang sama. Taeyong bahkan tak berpindah dari posisinya karena Jaehyun memaksanya untuk tetap di sana sementara dia yang mengambilkan makanannya, bahkan menyuapinya.

"Jaehyunnie, tidak bosan?"

"Sama sekali tidak, hyung."

Jaehyun meletakkan telapak tangannya di atas perut Taeyong dan perlahan berpindah ke pinggulnya. Diam-diam mengagumi betapa besarnya perut itu, merasa senang karena bayinya pastilah sangat sehat. Tidak ada masalah dengan kehamilan Taeyong, meski dokter pada awalnya bilang jika kandungannya lemah. Tapi setelah Taeyong mengambil cuti dari pekerjaannya dan menghabiskan waktu istirahat di rumah, semuanya lebih baik. Jaehyun akan menjadi ayah. Ayah dari bayi kecilnya bersama orang yang paling ia cintai.

Bagaimana bayinya nanti? Apa warna bola matanya? Apakah dia akan mempunyai mata seindah Taeyong? Senyum manis dan tawa menggemaskan seperti Taeyong? Apa warna rambutnya? Apakah hitam sepertinya? Bagaimana tingginya nanti? Apakah dia akan lebih tinggi dari Taeyong atau bahkan dirinya saat sudah besar?

Jaehyun sama sekali tak tahu jawabannya.

Yang ia tahu mereka akan bahagia. Bahagia jika bayi dan Taeyong sehat. Karena itulah yang ia butuhkan.

Jaehyun membungkuk, memberikan beberapa ciuman kecil berulang di sekitar perut Taeyong. Sebelum pindah ke atas hingga menempatkan satu ciuman lama di dahinya.

"Terimakasih, hyung."

Taeyong memejamkan matanya. "Hmm."

Jaehyun menopang kepanya dengan tangan. Menatap wajah Taeyong dari samping. Wajah yang selalu ia lihat setiap bangun dari tidur selama ini, dan wajah yang selalu ingin ia lihat ketika bangun untuk lima puluh tahun ke depan. Dari alis Taeyong, matanya hitamnya yang besar dan selalu berbinar, bulu matanya yang panjang dan lentik, hidungnya yang selalu ia sukai saat menyentuhnya dengan ujung jari, tulang pipinya, lalu bibirnya yang tipis dan berwarna merah muda. Cantik.

Jaehyun berharap bayinya nanti mewarisi itu semua.

"Jaehyunnie…" Bibirnya berkedut menahan senyum saat melihat mata Jaehyun menjelajahi tiap bagian dari wajahnya. "Jangan menatapiku seperti itu."

"Aku tidak bisa menahan diri, hyung." Jaehyun meninggalkan satu ciuman kecil di bibir Taeyong. Ciuman lembut yang Jaehyun harap bisa menyalurkan seluruh kasih sayangnya pada Taeyong. "Hyung terlalu indah."

Senyum Taeyong melebar, membuat Jaehyun tersenyum juga. Menatap lembut satu sosok yang paling ia cintai. "Terimakasih sudah menjadi sumber kebahagian yang tak pernah habis bagiku, Taeyong-hyung."

Jaehyun kembali menyatukan bibir mereka dalam ciuman, ciuman yang lebih lama dan manis. Tangannya kembali begerak ke perut Taeyong, mengelusnya perlahan, hanya untuk merasakan tekanan samar pada permukaan tangannya berasal dari sana.

Dum.

Kedua mata itu tersentak membuka. Memutus ciuman mereka. Jaehyun dan Taeyong memandang ke bawah, bertanya-tanya akan pertanyaan yang sama. Apa yang mereka rasakan tiba-tiba tadi. Jaehyun lewat telapak tangannya dan Taeyong dari dalam tubuhnya. Jaehyun memandang Taeyong, yang kini melebarkan matanya. Tak ada yang perlu ditanyakan. Itu memang tendangan dari bayi mereka.

"Tendangan pertama Minhyung!" Taeyong hampir menjerit karena terlalu senang. Tertawa bahagia.

Jaehyun langsung memeluk dan menciumnya sekali lagi. Ikut tertawa, larut dalam kebahagiaan mereka akan satu tindakan kecil bayi mereka di dalam sana. Jaehyun membungkuk, memberi satu ciuman di perut Taeyong. Berkata pada calon keluarga baru mereka. Jung Minhyung.

"Papa dan mama menunggumu, Minhyung."

Kebahagian keluarganya, semakin terasa sempurna.


FIN