YOU

Jung Hoseok x Kim Taehyung

BoysLove

Chapter 1

Hoseok melihat buket bunga mawar di tangannya dan tersenyum. Bayangan Taehyung yang tersenyum lebar saat ia menerima mawar tersebut dan mencium baunya membuat senyuman Hoseok melebar. Ia tidak sabar melihatnya secara langsung.

Ia mengintip dari jendela kelas untuk melihat pacarnya sedang memperhatikan sang guru yang tengah berbicara sembari mengistirahatkan kepalanya di telapak tangannya. Taehyung tidak melakukan hal lain selain itu, tapi Hoseok merasa dia sangat cantik hanya dengan begitu saja.

Hoseok kembali melihat ke buket bunga mawar di tangannya dan melihat ke jam tangannya di pergelangan yang lain, ia tersenyum, "tiga menit lagi," bisiknya. Ia memutuskan untuk menyandarkan badannya di dinding luar kelas dan melihat pemandangan indah dari taman sekolah itu sekali lagi.

Taman sekolah itu sangat indah, dipenuhi sangat banyak bunga yang cantik dan warna-warni, dengan semak-semak yang memiliki warna kehijauan, beberapa kursi taman untuk para murid duduk dan beberapa ayunan.

Hoseok tertawa kecil, bagaimana pun cantiknya taman itu, hal yang paling cantik di dunia menurutnya tetaplah Taehyung, tidak ada yang bisa dibandingan dengannya, setidaknya Hoseok berpikir begitu.

Kriiiiinggg

Bel sekolah akhirnya berbunyi, menandakan bahwa waktu sekolah telah selesai dan para siswa dapat keluar dan melakukan apapun yang mereka inginkan tanpa guru mengawasi mereka dengan ketat. Beberapa teriakan bahagia bisa terdengar sesaat setelah bel berbunyi.

Hoseok menegapkan tubuhnya dan menyembunyikan bunga mawar tadi di belakang punggungnya, siap untuk menyambut Taehyung sesaat setelah ia keluar dari kelasnya. Beberapa saat kemudian, beberapa siswa telah keluar dari kelas dan mereka tertawa kecil saat melihat Hoseok, ia hanya bisa membalas mereka dengan senyuman.

"Hoseok hyung," suara familiar menyapa Hoseok sesaat setelah ia keluar dari kelas. Rambut kecoklatan dan senyuman kotaknya yang familiar langsung tertangkap di mata Hoseok. "Sudah berapa lama di luar sini?"

Hoseok tersenyum, "tidak terlalu lama, tak apa," lalu ia mengeluarkan tangannya dari balik badannya, menunjukkan pada Taehyung buket bunga mawar yang ia sembunyikan selama ini dan memberikannya pada kekasihnya. Taehyung membelalakan matanya terkejut, Hoseok tetap tersenyum, "untukmu, selamat hari jadi ke 1 tahun?"

Taehyung merona dan menerima bunga itu, langsung mencium baunya, tepat seperti apa yang Hoseok bayangkan sebelumnya, dan ia tersenyum melihat itu. "Terima kasih, hyung."

"Sama-sama," Hoseok mengacak surai Taehyung dan menggenggam tangannya, berjalan menuju parkiran di sekolah itu, "jadi bagaimana sekolahmu?"

"Baik," Taehyung tersenyum, "ya.. aku dapat beberapa nilai tinggi di ujian akhir."

Hoseok berhenti, membukakakn pintu mobilnya namun mencium kening Taehyung terlebih dahulu sebelum Taehyung masuk ke dalam mobil, "itu baru pacarku," lalu ia menutup pintu tersebut dan masuk ke dalam mobil juga.

"Jadi kemana kita akan pergi sekarang?" Taehyung bertanya sesaat setelah ia mengenakan sabuk pengaman, dinilai dari nadanya, dia sangat semangat.

"Bagaimana kalau taman bermain?" Hoseok bertanya dan Taehyung menganggukkan kepalanya semangat. Hoseok mengendarai mobilnya ke taman bermain sambil mendengarkan ocehan Taehyung mengenai bagaimana bersemangat dan bahagianya ia hari ini.

Mereka sampai di taman bermain dan langsung membeli tiket, memasuki taman bermain dan melihat ke sekitar sambil berpikir apa yang harus mereka naiki terlebih dahulu.

"Bagaimana kalau roller coaster?" Hoseok bertanya sambil melihat ke arah Taehyung. Muka Taehyung memucat dan ia menggelengkan kepalanya beberapa kali. Hoseok terkekeh, "takut?" Taehyung mengangguk.

"Ayo ke wahana yang kurang menakutkan hyung," ujar Taehyung dan menggenggam tangan Hoseok, "bagaimana kalau komidi putar?"

Hoseok tertawa, "Taehyung ah, itu wahana untuk anak kecil!"

"Aku anak kecil," Taehyung menggembungkan pipinya, "ayo hyung, ayo naik itu, aku ingin naik kuda!" Taehyung berujar sambil memberikan pandangan memelas andalannya pada Hoseok.

Hoseok tidak dapat menahan tatapan memelas Taehyung jadi akhirnya ia setuju, mereka berjalan ke komidi putar, menunggu di antrian dengan beberapa anak kecil dan orang tuanya. Hoseok jujur saja malu, tapi ia berpikir selama Taehyung bahagia maka ia juga.

Setelah beberapa lama, mereka akhirnya dapat menaiki komidi putar tersebut. Taehyung menaiki kuda putih sedangkan Hoseok menaiki kuda coklat di sebelahnya. Taehyung tertawa lepas dan bertindak seperti ia sedang menunggangi kuda sungguhan, memukul bokong kuda itu dan sebagainya.

"Tae, kau bertindak seperti anak kecil," Hoseok berujar dan tertawa.

Taehyung merengut, "aku anak kecil. Kau selalu berkata itu padaku, jangan marahi aku karena ini."

Hoseok mengacak rambut Taehyung lagi, "tapi Tae, kenapa kau memilih menaiki kuda putih?"

"Karena aku pangeran berkuda putih yang menawan," Taehyung menjawab sambil tersenyum bangga, memukul dadanya layaknya ia pangeran berkuda putih sungguhan.

"Putri," Hoseok membenarkan, "maksudmu putri berkuda putih, karena aku adalah pangerannya."

Taehyung menggembungkan pipinya, "tapi aku pria.."

"Bukan, kau gadisku," Hoseok tertawa dan mencium pipi Taehyunng membuatnya merona lagi dan terdiam. Beberapa saat kemudian, ia kembali bertindak seperti anak kecil.

Setelah menaiki beberapa wahana, mereka akhirnya merasa lapar dan memutuskan untuk membeli beberapa makanan yaitu cheese burger dan bubble tea.

Mereka memakan makanan mereka di salah satu taman di dalam taman bermain itu sambil melihat wahana yang sedang berjalan. Mereka makan dalam diam tapi terkadang Hoseok akan bertindak sok manis dengan menyuapi Taehyung cheese burgernya atau meminta untuk menyicipi bubble tea milik Taehyung.

"Tapi hyung, rasa bubble tea kita kan sama," ujar Taehyung, saat Hoseok kembali meminta untuk menyicip bubble tea Taehyung untuk ketiga kalinya.

"Aku tau, tapi mengapa bubble teamu lebih manis dariku?" Hoseok berkata dengan nada bingung.

"Benarkah, hyung?" tanya Taehyung, "biar aku cicipi punyamu kalau begitu," dan ia pun mengambil bubble tea Hoseok dan mencicipinya, ia berpikir sebentar dan menggelengkan kepalanya, "rasanya sama saja."

Hoseok terkekeh, "punyamu lebih manis," lalu ia mengecup bibir Taehyung sehingga Taehyung terkejut, "karena bibirmu itu manis."

Taehyung kembali merona untuk kesekian kalinya hari ini dan ia terus menundukkan kepalanya, malu akan ciuman mendadak dari Hoseok. "Oh, Tae kesayanganku malu?

Hoseok mengangkat dagu Taehyung dan mencium bibirnya lagi, tapi lebih dan lebih lama dari sebelumnya.

Malam hari datang dengan cepat setelah mereka menaiki beberapa wahana lagi dan sebelum mereka pulang, mereka memutuskan untuk menaiki wahana kincir angin untuk melihat pemandangan dari keseluruhan taman bermain sebelum mereka harus mengakhiri kencan mereka hari ini.

Setelah mengantri cukup lama, akhirnya mereka dapat duduk di salah satu sangkar kincir angin sambil berhadapan satu sama lain. Mereka berdua melihat pemandangan dan terkagum-kagum akan keindahan pemandangan tersebut.

"Wow, Taehyung ah, aku tidak pernah berpikir akan seindah ini," ujar Hoseok masih terpaku pada pemandangan taman bermain di bawahnya saat Taehyung justru menundukkan kepalanya. "Taehyung ah?"

"Hyung, aku harus memberitahumu sesuatu," ujar Taehyung saat Hoseok akhirnya menengok untuk melihatnya, tapi Taehyung masih takut untuk melihat wajah Hoseok.

"Apa itu? Katakan saja," ujar Hoseok memberanikan Taehyung untuk berbicara meskipun dilihat dari tingkah Taehyung, sepertinya bukan sesuatu yang baik. Namun, sebagai orang yang berpikir positif, ia harus membuang pikiran negatifnya dan mendengarkan apapun yang akan Taehyung katakan.

"Aku..," Taehyung terlihat bermain dengan jari-jarinya, "Aku ikut audisi salah satu agensi dua bulan lalu, dan kemarin mereka meneleponku.." Taehyung menarik napasnya dan menghembuskannya, "mereka bilang aku diterima dan mulai besok aku akan menjadi trainee mereka."

Hoseok membelalakkan matanya, ia tak percaya bahwa Taehyung melakukan sesuatu tanpa mengatakan apapun padanya sebelumnya, tapi kemudian ia tahu bahwa ia tak bisa marah. Ia harus tetap berpikir positif bagaimana pun juga. Ia lalu tersenyum, "bagus, bukan? Mimpimu untuk menjadi penyanyi akan segera menjadi kenyataan. Selamat, sayang!"

Taehyung menggelengkan kepalanya, "bukan itu masalahnya, hyung," ujarnya lalu mengangkat kepalanya dan melihat lurus ke mata Hoseok, "mereka memaksaku untuk tinggal di asrama dan tinggal bersama perusahaan sampai aku debut atau bahkan mungkin setelah aku debut, aku tidak bisa keluar sebebas yang kulakukan sekarang dan.." Taehyung terkesiap, ia tak sadar bahwa setetes air mata telah menetes di pipinya, "dan mereka melarangku untuk berpacaran, kita tidak bisa bersama lagi hyung, karena bagaimana pun juga, mereka akan tahu."

Perkataan terakhir yang Taehyung ucapkan seperti menusuk Hoseok tepat di ulu hatinya, ia merasa seperti napasnya berhenti dan ia tidak bisa melakukan apapun selain menatap Taehyung yang sedang menangis.

"Hyung?" Taehyung memanggilnya setelah keheningan menyelimuti mereka beberapa saat, "Hyung, aku harus apa?"

Hoseok menggelengkan kepalanya, berpikir tentang apa yang harus ia katakan pada pacarnya sambil berusaha menahan air matanya untuk keluar.

"Hyung, kau tahu aku sangat ingin menjadi penyanyi, ini kesempatan yang sangat bagus untukku, tapi kau juga tahu bahwa aku tidak bisa tanpamu juga," ujar Taehyung, ia mulai terisak dan menangis, juga mengelap air matanya yang tak kunjung berhenti.

Hoseok menelan ludahnya dan menghembuskna napas, ia melihat ke arah Taehyung dan tersenyum, "tak apa Taehyung. Mari akhiri di sini, mimpimu lebih penting. Tapi berjanjilah padaku kalau kau sudah menjadi penyanyi sungguhan, jangan lupakan aku, oke?"

Taehyung melihat Hoseok tak percaya, "Hyung.. apa kau pikir itu jalan terbaik? Aku tidak mau kehilanganmu."

Hoseok mengangguk dan mengacak rambut Taehyung, "tak apa, raihlah mimpimu, tidak ada yang namanya kesempatan kedua Taehyung ah."

Taehyung memeluk Hoseok dengan erat dan menangis di pundaknya. Hoseok mengelus punggung Taehyung lembut, bersamaan dengan air matanya yang perlahan turun.

TBC

A/N: Haloo...! Akhirnya aku kembali dengan FF Vhope walaupun sebenernya FF ini pernah ku post sebelumnya di AFF dengan bahasa Inggris, hahaha~ Jadi kalau kalian menemukan kesamaan dengan salah satu FF di AFF, itu FF ku ya hahaha. Oh iya meskipun niatnya aku hanya menerjemahkan FF yang AFF itu ke sini, tapi aku mula berpikiran buat 'sedikit' merombak isinya, jadi lebih baik kalian gak usah inget-inget lagi cerita di AFF itu dan anggap ini cerita baru ya hahaha~ sampai bertemu di chapter selanjutnya!