"Kau butuh uang kan Mi-sa-ki?" Saruhiko melambaikan uang 5000 Yen ditangannya.
"Kau pikir aku membutuhkan uangmu !" Aku menurunkan pandanganku agar tidak tergiur
"Mudah saja" Tampaknya ia tersenyum "Kau hanya perlu menciumku selama 5 menit"
Badanku membatu mendengar perkataannya. Angin berhembus lembut disekitar badanku. Aku tak yakin telah menolaknya demi uang sebanyak itu.
"Yata-san?" Suara Kamamoto menyadarkanku.
"N-nani?" Aku tergagap.
"Haah, jangan melamun di saat seperti ini!" Jedanya"Bisa kau bantu mengelap meja di ujung sana? Semuanya sedang repot karena ramai" Lanjutnya.
"Baiklah,.." Aku bangkit berdiri menenteng lap ke ujung ruangan
Yah, beginilah keadaan anak-anak Homra sekarang. Kami sedikit menganggur setelah meninggalnya Mikoto-san. Aku dan Kamamoto bekerja sambilan di sebuah restoran cepat saji di kota. Pekerjaan kami hanya mencuci piring, membersihkan meja, dan menjadi pelayan.
"Hhh.. apa tidak ada kerjan yang lebih menghasilkan uang ya?" Gumamku ketika selesai mengelap meja.
Aku saat ini benar-benar membutuhkan uang untuk membayar Apartemenku. Dan juga untuk makan sehari-hariku. Ditambah lagi, aku ingin membeli banyak barang yang kuinginkan. Lagipula sudah lama aku tidak beli baju baru, jika diingat ingat tahun-tahun belakangan ini aku tidak bernah beli karena krisis keuangan.
Haah, mengingatnya saja aku sudah sesak nafas…
Hidupku miskin sekali Ya?
Sore hari aku berjalan pulang ke Apartemen. Jika hitung lagi, pengeluaranku cukup banyak. Tadi saja aku habis berbelanja di supermarket. Aku butuh puluhan ribuan yen lagi untuk membayar uang sewa nya. Sial! Aku butuh pekerjaan lebih banyak lagi besok. Apapun pekerjaannya, apapun resikonya aku akan tetap melakukannya!
*BRUKK!*
"Hey! Jangan hati-hati ketika berjalan!" Teriakku.
Ketika mendongak, aku terkejut sendiri. Yang menabrakku barusan adalah Saruhiko!
"Maaf, aku sengaja melakukannya Mi-sa-ki" Seperti biasa ia memanggilku dengan intonasi yang menyebalkan.
"Jangan berani-berani sebut nama belakangku Brengsek!"
"Shh, seperti biasanya kau berisik ya Misaki"
Tanpa kusadari tangannya menarikku ke gang sempit di dekat sana. Dan aku meronta sekuat tenaga agar ia melepaskan tanganku. Namun ia memojokkan aku ke tembok sampai wajahnya sangat dekat sekali denganku.
"Apa yang kau lakukan Saru?! Lepaskan aku!" Aku masih meronta melawannya.
"Ayolah, temani aku sebentar saja Mi-sa-ki" Ia tersenyum licik "Kau tidak tahu seberapa rindunya aku padamu?"
"Mana kutahu!" Aku berteriak tepat diwajahnya "Aku harus pergi sekarang! Aku harus kerja sambilan di Bar!"
Mendengar hal itu Ekspresi Fushimi berubah. Ia menatapku sejenak, memandangku dari atas ke bawah. Dalam posisi sedekat itu ia hampir mencium bibirku rasanya.
"Oh, benar. Kudengar Homra sedang bangkrut saat ini"
"DASAR SOK TAHU!"
"Sudahlah jangan menutup-nutupi kenyataan yang ada. Ini salah satu sebab aku pergi dari Homra"
Aku mulai memberontak lagi "Dasar Kau penghianat! Cepat lepaskan aku! Kalau tidak-"
"Kalau tidak apa?" Wajah Fushimi semakin mendekat "Kau pikir kau cukup kuat melawanku MISAKI?"
Mulutku terkunci seketika. Jantungku berdegup kencang karena adrenalinku terpacu. Sebenarnya apa mau Monyet sialan ini?!
"Sekarang kau tidak bisa berkata-kata lagi kan?"
Aku menunduk, sedikit malu karena apa yang ia katakan benar adanya. Ia orang yang paling menyebalkan di dunia ini.
Tiba-tiba tangannya merogoh sesuatu di saku celananya. Dan celakanya itu adalah benda yang merupakan kelemahanku. Uang.
"Kau butuh uang kan Mi-sa-ki?" Saruhiko melambaikan uang 5000 Yen ditangannya.
Tentu saja aku mulanya menolak karena ia berusaha menurunkan harga diriku.
"Kau pikir aku membutuhkan uangmu !" Aku menurunkan pandanganku agar tidak tergiur
"Mudah saja" Tampaknya ia tersenyum "Kau hanya perlu menciumku selama 5 menit"
Badanku membatu mendengar perkataannya. Angin berhembus lembut disekitar badanku. Aku tak yakin telah menolaknya dengan uang sebanyak itu. T-Tidak! Bukannya aku ingin mencium Saruhiko! Tapi, uangnya banyak sekali hanya dengan melakukan hal mudah. Ya, itu adalah hal yang mudah, namun sangat sulit untuk dilakukan. Sialan!
"A..aku.." Ia melihat keraguanku.
"Ayolah, kau kan harus membayar listrik,air,apartemen, dan masih banyak lagi kan?" Ugh, stiap kata-kata yang ia sebutkan dalam kalimat itu adalah beban bagiku. Rasanya seperti banyak batu menimpa kepalaku .
"Bagaimana?" Tanyanya dengan wajah yang mengejek.
Sialan! Aku harus bagaimana? Aku tidak mau, tapi aku sangat membutuhkan uangnya. Mau darimana lagi aku dapat uang secepat ini?! Ayolah! Sekarang atau tidak sama sekali! Pokokny aku harus mendapatkan uangnya!
"Baiklah,.." Suaraku terdengar putus asa sekali.
Dan kudapati Saruhiko tolol itu tersenyum.
Tiba-tiba ia menarik tanaganku dan berkata "Ikuti aku"
"Ki-kita mau kemana?" Tanpa sadar aku menggunakan kata kita.
"Ke Apartemenku" Jawabnya dengan enteng sambil menyeretku diantara kerumunan massa.
"Kau mau memperkosaku atau apa?!" Teriakku kesal. Hanya mencium saja harus ke Apartemen? Itu berlebihan!
"Oh, ternyata kau ingin dibegitukan ya? hahaha" Tawanya membuatku merinding.
"M-MANA MUNGKIN AKU MAU BAKANE!"
"Jika kau berbicara lagi atau meronta, maka uangnya akan aku kurangi 50%" Aku langsung mendelik mendengar ancamannya.
Dan selama perjalanan menuju Apartemennya aku diam seribu bahasa. Aku ingin uangnya. Jadi aku harus mematuhinya juga?
"Nah sudah sampai," Katanya
Namun aku tak bodoh. Ia kira aku tidak bisa membaca! Jelas-jelas tulisan di atas gedung ini adalah 'LOVE HOTEL!' Dasar mahluk Brengsek sejagad raya!
"APA-APAAN KAU?! Kau bilang kita pergi ke apartemenmu! Tapi ini kan Love Hotel!" Akhirnya aku teriak-teriak juga.
"Kurasa tiba-tiba kakiku bergerak sendiri ke tempat ini" Katanya licik.
"Jika tidak sesuai perjanjian aku tidak mau!" Kataku sambil pura-pura pergi.
"Kalau kau mau masuk, aku akan membayarmu 2x lipat" Seketika aku menghentikan langkahku.
SIALAN! 10.000 YEN! Aku hanya perlu mengumpulkan setengahnya untuk bayar sewa Apartemen!
"A-aku mau!" Kataku girang. Entah kemana rasa malu yang aku punya.
Saruhiko tersenyum seolah berkata 'sudah kuduga'. Tangannya merangulku erat. Meskipun aku sadar ini sama berbahaya dengan masuk ke kandang harimau. Tapi, mau bagaimana lagi?
*BRAAKK*
Saruhiko menutup pintu keluar nya dan menguncinya. Ia melempar kuncinya entah kemana. Sementara aku duduk dengan canggung di sebuah sova cokelat. Melihat ke sekeliling dengan was-was. Dan mataku menangkap pemandangan tidak enak di atas meja tempat tidur. Ada bermacam-macam Kon**m berjejer mengerikan.
"Ehem" Aku hampir meloncat ketika mendengar Saruhiko berdeham di sebelahku. Entah sejak kapan ia duduk disana?
Matanya menatapku lekat-lekat. Dan aku semakin kikuk karena itu. Tanpa kusadari, tanganku sudah berada dalam genggamannya. Ketika aku mendongak, Saruhiko telah menghilangkan jarak antara kami. Yap.. Kami berciuman. Aku berusaha untuk tetap tenang, meski nyatanya aku sangat tegang.
"Ngh..Ah!" Kulepaskan ciumannya karena aku kehabisan nafas. Mulutku terbuka mengambil nafas untuk memenuhi paru-paruku.
"Kurang. Yang tadi itu baru beberapa detik" Kata Saru baka.
"Kau mau membunuhku?! Aku bisa mati karena kehabisan nafas!"
"Sudah, jangan berlebihan!" Sekelebat kilat ia sudah mencium bibirku lagi. Kali ini ia benar-benar melumat bibirku. Aku terkejut ketika lidahnya menyelusup ke dalam mulutku.
"Ahn..mmngh" Aku sudah tidak tahan lagi!
Namun, ia masih saja menciumku. Aku merasa sangat janggal ketika tangannya meraba dadaku di bawah sana. Ia menyentuhnya dengan gerakan tak biasa.
"Ahk! Hentikan!" Kutepis tagannya dengan keras.
Sebagai balasannya, lembaran uang menampar wajahku. Sepertinya Saruhiko melempar uang itu untuk bayaranku. Sekarang uang bertebaran di mana-mana.
"Kau mau berapa? Aku akan membelimu malam ini" Ujarnya dengan wajah sombong.
Melihatnya seperti itu, aku jadi muak. Ia mulai bertindak seenaknya padaku.
"Kau sudah menciumku selama 5 menit kan?! Jadi tugasku selesai"
"Tidak, Kau harus mau kutiduri-"
Aku langsung berdiri dari dudukku. Monyet sialan ini sudah membuatku naik darah! Maaf saja, pikiranku bisa berubah secepat penghinaan ini. Lebih baik aku tak berurusan lagi dengannya.
"AKU TAK BUTUH UANG MU! Aku tidak mau tidur dengan Seorang Penghianat sepertimu! Lebih baik aku pulang!" Aku berjalan cepat menuju pintu. Aku menarik kenop nya dengan sekuat tenaga, namun tidak terbuka. Mataku langsung tertuju kearah Saruhiko membuang kuncinya. Aku harus menemukan kuncinya secepat mungkin!
Tepat ketika aku berlutut meraba-raba lantai. Saruhiko menarik baju bagian belakangku hingga tesobek. Aku langsung membalik badanku untuk melawannya.
"APA YANG KAU LAKUKAN?! Kau tidak sedang mabuk kan?"
"Kau benar, sepertinya aku mabuk" Katanya dengan nada dingin. Aku yang dalam posisi duduk ini merasa terintimidasi ketika ia berdiri dan menatapku seperti elang.
"Dimana kuncinya?! Aku harus pergi sekarang Baka!"
"Kau takkan pergi" Ia berjongkok, dan sekali lagi ia mencium bibirku seperti serigala kelaparan.
*PLAKK*
Kutampar pipinya sekuat tenaga. Saruhiko keterlaluan. Setelah mempermainkanku sejauh ini, apa lagi yang akan ia lakukan? Kuharap ia segera sadar. Tapi… setelah melihat pandangan marahnya aku tak yakin…
"Kesalahan besar MI-SA-KI" Gumamnya.
"WUAAA!" Ia menarik sisa baju yang menempel di badanku. Tenaganya kuat sekali, aku takkan bisa melawannya.
"J-JANGAN!" Aku berteriak. Tanganku menarik celana yang akan dilepaskan Saruhiko dengan sekuat tenaga.
"Menyerah saja padaku, aku akan memperlakukanmu dengan baik Yata Misaki" Ia menyeringai.
"DASAR BREANGSEK! SIALAN! KUBUNUH KAU!" Aku tak mau diperkosa apalagi olehnya!
Kutendang perutnya dengan cukup keras. Lalu aku segera bangkit kembali mencari kunci pintu kamar. Aku bersyukur kali ini aku menemukannya didekat meja lampu. Hampir saja kuraih ketika Saruhiko menarik kakiku ke tengah ruangan. Ketika aku dalam posisi merangkak, Ia menendang perutku keras-keras sampai aku terguling ke sudut ruangan. Perutku terasa mulas. Aku terbatuk berulang-kali dan memuntahkan darah segar.
"Kau takkan bisa kemana-mana" Katanya sambil berjalan mendekatiku. Sepertinya ia benar-benar akan memperkosaku. Disini, malam ini. Tamatlah riwayatku.
Okke! :D
Ini adalah fanfic 'K Project' pertamaku yang akan kubuat Two Shoot,
Dimana, ada adegan 'Rape' nya antara Fusimi dan Yata
Mulanya aku ingin membuat Genre Komedi, tapi ujung-ujungnya malah Hurt/Comfort huhuhu T^T
Aku suka Yaoi pairing Saru-Misaki, soalnya mereka manis sekali hehee
Untuk selanjutnya mohon dukungannya ya pecinta SaruMi! ^-^
Please Review~ + Favorite :) Aku ingin tahu tanggapan kalian :D
Jaa nee! ;)
