Note: sebelumnya mau minta izin dan maaf sama autor asli karena aku publis ulang ff ini, gk tau kenapa suka aja sama ff ini dan mau berbagi sama temen temen yang suka sama ff kaisoo. Jadi buat temen temen yang pernah baca ff ini atau pun mengenal dengan autornya mohon sampaikan bahwa ff ini aku publis ulang,, sekali lagi ini bukan ff milik pribadi. Terima kasih

My heart is perfect because KAISOO in Inside

Insooie baby

"Hyung, aku juga mencintaimu. Sangat sangat sangat sangat sangat mencintaimu. bila suatu saat nanti aku benar-benar pergi dari sisimu, percayalah, aku selalu ada dihatimu Hyung" - Kai/ "Tuhan,Terima kasih telah memmpertemukanku dengan Kai. menciptakan Kai untukku dan aku untuknya, melengkapi hidupku dengan kehadirannya" - Kyungsoo/

Star story...

.

.

.

My Heart is Beating

disclaimer : Tuhan YME, diri mereka sendiri

author : Zetta Ichi Kyu / Ryorin

warning : Yaoi, BL, OOC, typo banyak sekali.

Pair : Kaisoo / kaiDO, official pair

Sang Cahaya Dunia kini tengah terbangun dari ufuk timur. Walau tampak malu-malu untuk menampakkan diri, namun cahaya dirinya mulai merambat nyaris menyinar ke seluruh penjuru Korea, terutama di kota Seoul ini. Segaris sinar tersebut mulai menerobos kesuatu ruangan yang masih tertutup tirai gelap, menandakan bahwa pemilik kamar masih belum 'sadarkan diri' dari tidurnya.

"eungh..." sepertinya segaris cahaya yang menerobos lewat celah diantara selambu tertutup itu mengenai mata terpejam seorang namja manis yang masih bergemul dengan selimut dan guling.

Namun karena cahaya tersebut terlalu teralalu terang, membuat namja manis tersebut terpaksa terbangun dan membuka matanya yang lebar.

"Jam berapa sekarang?" Gumamnya sambil menguap lebar dan merenggangkan otot-otot tubuhnya. Masih dalam keadaan terlentang di ranjang, diliriknya jam kecil yang bertengger di meja kecil sebelah kanan tempat tidurnya.

"Mwo? Jam setegah tujuh?!" Pekiknya heboh sendiri dan langsung meloncat dari ranjang ukuran king size nya.

Bruak!
"Appo!" Teriak si Namja tersebut dengan keras.

Namun na'as, kaki sebelah kananya masih terbelit selimut dan akhirnya tanpa bisa dihindari, namja manis bermata besar yang bernama Do Kyungsoo atau akrab dipanggil D.O atau Kyungsoo terjatuh tidak elitnya dengan kepala mencium lantai yang masih terasa dingin.

"Kyungie! Sedang apa kau! Suara apa itu?" Teriak suara seorang yeoja yang bisa kita sebut umma D.O yang masih menyibukkan diri dengan masakan di dapur lantai satu.

D.O meringis kesakitan sambil mencoba bangun.

"Gwehnchana eomma!" D.O pun menjawab pertanyaan eomma nya sambil berteriak. Terdengar tidak sopan memang, tapi karena jarak mereka jauh, jadi D.O harus menjawab pertanyaan Eomma nya sambil menjerit.

"Aish! Selimut sialan!" Umpat D.O berdiri kemudian menendang selimut yang menjadi "tersangka" akibat terjatuhnya ia namun karena kurang hati-hati lagi, D.O hampir saja terpeleset untuk kedua kalinya, untung D.O. masih bisa menjaga keseimbangan, jadi tidak jadi jatuh.

"Aiish!" D.O terlihat sangat sebal sekarang. Dia merasa selimut biru tua bergambarkan logo kesebelasan favoritnya itu sedang mengerjainya. D.O pun metuskan menarik selimut tersebut dan melemparnya keranjang asal-asalan. Dengan begitu dia tidak akan terpeleset bila selimut itu masih di lantai. Kemudian dia pun mulai aktivitas paginya sebelum kesekolah.

"Eomma! Aku berangkat dulu!" Ucap D.O sambil mencomot roti bakar di meja makan dan langsung melahapnya dengan setengah berlari pula. Dia tidak takut tersedak apa? Sang eomma yang tengah mengoles selai di sebelah sang Appa D.O hanya menggeleng-geleng melihat tingkah anak semata wayangnya. Sang appa? Hanya tersenyum sambil menyeruput kopi panas buatan istrinya.

"Kyungie, kenapa buru-buru sih?" tanya seorang namja yang tak kalah manis dengan D.O yang duduk tak jauh dari appa dan eomma D.O. Namja manis tersebut masih dengan santai mengoles rotinya lalu melahapnya pelan. D.O pun berhenti dari lari-lari kecilnya di ruang makan, lalu membalikkan tubuhnya agar bisa memandang namja manis tadi.

"Ayolah Baekki-hyung, ini jam berapa? Aku tidak mau telat! Dan oh ya! Aku lupa kau kan rajanya telat!" Ledek D.O sambil menjulurkan lidahnya jahil pada namja manis tadi yang bisa diketahui namanya Byun Baekhyun alias sepupu yang tinggal sementara di rumah D.O. hingga kuliah nanti.

Baekhyun yang mendengar ledekan tadi langsung melempari D.O dengan garpu yang langsung saja dihindari oleh D.O

"Eits! Tidak kena Hyung!" D.O tertawa kemenangan dan langsung pergi kabur dari hadapan Baekhyun sebelum benar-benar melemparinya dengan pisau.

"D.O sialan!" Pekik Baekhyun melengking. D.O yang sudah berada di luar rumah mampu mendengar pekikan Hyungnya tersebut. Wuah betapa mengerikan suara Baekhyun bila berteriak seperti itu. Bagaimana nasib appa dan eomma nya ya mendengar teriakan tersebut?. Membayangkan tersebut membuat D.O. tertawa lepas kembali.

"Ah! Jam hampir jam tujuh!" Rutuk D.O setelah melihat jam tangannya yang terpasang manis di lengan kirinya. Segerelah dia brlari menuju halte bus. 'Ah semoga masih sempat' Batinnya berlari kencang menuju halte bus.

Beruntung waktu sampai di halte bus, D.O melihat ada bus jurusan ke sekolahnya sedang berhenti untuk memasukan penumpang. Segeralah namja itu menambah kecepatannya berlari agar segera menyusul bus.

Namja tersebut kemudian bernafas lega setelah masuk kedalam bus. Masih dengan ngos-ngosan dia masuk kedalam kerumunan penumpang lain di dalam bus yang ramai tersebut.

'ugh! Sesak sekali." Umpat D.O dalam hati sambil mengangkat tangannya dan meraih pegangan bus sambil berdiri agar tidak jatuh ketika bis berjalan.

"Bukankah itu D.O oppa? Beruntung sekali kita bertemu dengannya disini. kyaa! Lihat! Dia begitu manis!" bisik seorang gadis disebelah kanannya jauh. D.O mampu mendengar bisikan tersebut. Salahkan saja telinganya yang sensitif, mampu mendengar suara yang diyakini adalah salah satu murid tempatnya bersekolah.

"Benar-benar, wuaaahh. Beruntung sekali kita!" Entah kenapa D.O jadi gerah sendiri mendengar celotehan gadis-gadis pelajar tersebut. Ya ya ya, dia tahu dia tampan. Dia populer, pintar, kaya pula, tapi dia tidak suka dipuja-puja seperti itu. Bukannya D.O terlalu narsis mengatakan hal tersebut, namun kenyataan memang benar begitu kok! D.O itu termasuk Top Ten namja yang diincar para siswi-siswi SM high School untuk dijadikan pacar. Para siswi tersebut menyukai D.O yang manis, tampan, pintar, dan cool. Apa? Author tadi bilang cool? Iyap! D.O adalah sesosok orang yang dingin di sekolah apalagi pada orang yang tidak dikenal D.O. Pernah suatu ketika ada seorang siswi menyatakan cinta kepada D.O. Namun apa balasan D.O.?

"Pergilah, cari namja lain yang pantas untuk dirimu sendiri" Ucapnya kalem namun dingin plus tajam pada saat itu. Siswi yang mengalami penolakan tersebut sangat shock mendengar penolakan D.O. Dan seenak jidat D.O. langsung meninggalkan siswi tersebut yang mulai sesenggukan. Akan tetapi si siswi yang ditolak tadi sama sekali tidak putus asa mengejar cinta Sang Do Kyungsoo. 'Aissh seperti tidak ada namja lain saja di dunia ini' fikir D.O. ngeri sendiri melihat tingkah laku fansnya.

"Kyungsoo-ah?" Sebuah suara dari seorang yeoja tiba-tiba membubarkan lamunan D.O dan langsung saja jantungnya berdegup 2 kali lebih cepat. 'Suara ini..' Batin Namja bermata lebar itu, kemudian menoleh kearah sumber suara. Benar dugaan D.O suara tersebut adalah sebuah suara dari seorang sunbaenya yang telah lama mencuri hatinya. Kwon Yuri.

"Ah, Noona!" D.O. tersenyum sedikit salah tingkah. Yuri pun membalas senyuman D.O. tak kalah manisnya. Ya Tuhan tahukah Yuri, senyuman mautnya itu hampir membuat D.O. ingin merengkuhnya saking gemasnya.

"Kebetulan sekali ya, Kyungie? Jarang sekali aku melihatmu naik bus sesiang ini. Hehehehe" sepertinya Yuri-noona sedang meledek D.O gara-gara tidak biasanya D.O. berangkat setelat ini. Dia kan murid teladan. Mendengar ucapan Sang Pujaan hati, pipi D.O sedikit merona malu. Namun dia tetap mencoba tersenyum biasa.

"Oya, aku dengar-dengar, nanti ada murid baru lho. Sama denganmu, dia anak kelas 2. sepertinya sekelas denganmu. Dan aku dengar-dengar lagi dia seorang namja" uh? Apa D.O peduli dengan hal itu? Mau namja kek, yeoja kek, banci kek, lekong kek, siapa yang peduli? Lagi pula dia hanya peduli pada gadis disebelahnya ini, yang mampu membuat jantungnya berdegup kencang. Ah, semoga Yuri tidak mendengar degup jantungnya yang tengah bergumuruh hebat sekarang.

"Aku dengar-dengar lagi dia juga tampan. Tak kalah dengamu" lanjut Yuri sambil memandang D.O. Jleb! Oh ya ampun Yuri! Kau tak sadar perkataanmu tadi menusuk tepat di di jantung dan hati D.O. siapa sih sosok yang dibicarakan Yuri ini? Pakai memuji-muji segala lagi. Eum... sepertinya uri D.O sedang cemburu berat.

"Eh! Sudah sampai! Ayo turun!" Segeralah Yuri menggandeng tangan D.O dan menariknya keluar dari bus saat bus sudah berhenti di pemberhentian bus dekat sekolah.

D.O yang digandeng Yuri saat ini sedang sibuk mengatur jantungnya yang tengah berdegup kencang. Yuri tidak sadar dengan hal tersebut. Dia hanya tersenyum tanpa dosa dan menyeret namja yang kini pasti wajahnya seperti kepiting rebus melewati siswa-siswi lainnya menuju gerbang sekolah.

"Oh! Hyung! tumben datang telat!" Sembur Sehun teman depan bangkunya sambil nyengir lebar yang ingin sekali D.O tonjok.

"Diamlah!" Balas D.O dingin. Sehun pun hanya tertawa renyah dan kembali ke posisinya semula, duduk, menghadap depan, siap menerima pelajaran. Setelahnya, masuk Jung seosangnim, wali kelas dari kelas D.O, kelas 2-A.

"Anyeong yeorobun!" Sapa Jung seosangnim sambil tersenyum wibawa. Serentak semua siswa-siswi kelas 2-A menjawab sapaan Jung seosangnim.

"Hari ini kalian kedatangan murid baru. Nah silakan masuk Jong In-ssi" Jung seosangnim kemudian mempersilahkan masuk namja murid baru tersebut. Kontan saja semua murid di kelas memandangnya takjub. Bagaimana tidak takjub? Lihat saja, siswa baru itu sekali masuk langsung tebar senyum amat manis, senyum yang melelehkan para hati siswi-siswi di kelas mungkin, apa lagi postur tubuhnya yang tinggi, dengan warna kulit tan, ditambah bibirnya yang sexy. Dia cukup tampan kalau dikategorikan dari seorang namja. mereka semua tak berkedip melihat murid baru tersebut, apalagi murid yeoja?

"Anyeong yeorobun!" Sapa namja murid baru tersebut di depan kelas, masih dengan senyum 'sok' memikatnya bagi D.O

"cheonun Kim Jong In imnida, kalian bisa memanggilku Jong In atau bisa Kai. Aku pindahan dari Gwangju. Salam kenal." Ucapnya memperkenalkan diri seraya tersenyum lebar. 'Cih, sok ramah' batin D.O lagi. Hei kenapa tiba-tiba D.O seperti benci setengah mati dengan murid baru tersebut? Ah, author tau, mungkin gara-gara Yuri tadi memuji-muji murid baru itu. Mana bilang tak kalah dengan D.O lagi.

'Aku lebih tampan darinya!' batin D.O narsis sendiri.

"Baiklah, kau sebaiknya duduk di... ah! Disitu! Kyungsoo-ssi angkat tanganmu biar Jong In-ssi duduk disebelahmu!" ucapan Jung seosangnim bagaikan sambaran petir di kala pagi nan cerah bagi Kyungsoo. Lihat saja ekpresi wajahnya yang berubah seperti orang linglung dengan mata melebar seperti ini O.O.

"Kyungsoo-ssi angkat tanganmu!" suruh Jung seosangnim lagi. Sontak semua murid di kelas langsung memandang D.O. Dengan ragu-ragu diangkatlah tangannya. Murid baru tersebut langsung tersenyum sumringah.

"Nah, Kim Jong In-ssi silahkan duduk" Jung seosangnim pun mempersilahkan Kai untuk duduk disebelah D.O. Semua murid langsung mengalihkan perhatian kearah Kai yang kini tengah duduk di sebelah D.O kecuali D.O, dia pun langsung mengalihkan perhatiannya ke buku dan menulis sesuatu.

"Anyeong, aku Kai, boleh aku tahu namamu?" Ucap Kai pada D.O yang masih berkutat dengan bukunya sambil mengulurkan tangannya. Tapi malang nasib, D.O tidak menanggapinya. Kai sedikit merengut dan menarik tangannya kembali.

"Do Kyungsoo, panggil saja D.O" ucap D.O. kalem dan terkesan dingin sambil menulis sesuatu. Sepertinya ia sedang mengerjakan soal. Kai pun tersenyum. Setidaknya teman sebangkunya masih menanggapinya. Walau terkesan dingin. Namun Kai masih bertanya-tanya dalam hati. Kenapa teman sebangkunya ini dingin sekali? Apa memang sifatnya seperti itu? Atau dia membuat kesalahan pada namja ini?

"Baiklah anak-anak! Pelajaran akan saya mulai!" kemudian Jung seosangnim mulai menjelaskan materi Kimia kepada murid-muridnya. D.O dan Kai menyimaknya dengan serius. Selama perjalan terus berlangsung, mereka tak saling berbicara. Bahkan saat istirahat pun mereka tak saling bicara. Bagaimana bisa saling bicara? La wong 3 detik setelah bel, semua yeoja kelas D.O langsung mengerubungi tempat duduk D.O dan Kai. Karena risih D.O pun memutuskan pergi dan mengajak Sehun pergi, namun Sehun sepertinya tidak mnggubris ajakan D.O, dia ikut nimbrung ke bangku Kai, minta kenalan sepertinya. Ya sudah akhirnya D.O pergi sendiri keluar.

"Hei, Kyungie! Kau terlihat bad mood!" Ucap Baekhyun sambil duduk di bangku taman sekolah bersama D.O

"Hn." Balas D.O malas. Baekhyun pun hanya sweatdrop melihat sepupunya ini. Baekhyun tau kalau D.O itu selalu jaga image di sekolah, tapi tidak kepada Baekhyun yang tahu perangai D.O yang sebenarnya. D.O itu sangat jahil dan sangat menyebalkan! Bahkan D.O itu kadang sangat cerewet melebihi eommanya! Baekhyun ingat betul, saat dia sedang demam, D.O yang merawatnya dan terus mengoceh agar Baekhyun tidak lupa meminum obat, menyuruhnya makan., menyuruhnya tidur. Penuh perhatian eoh? Tapi disekolah? Kayak es seperti kekuatan Chen *Loh?*

"Hey yo! Whatsup boy?! Kenapa wajahmu aneh begitu?" tiba-tiba dari belakang seorang namja berperawakan tinggi ala tiang listrik mengaggetkan dua sejoli yang tengah duduk berdua merasakan terpaan angin.

"Omo! Chanyeol! Apa-apaan kau! Kau mau, kami mati muda eoh?" Teriak Baekhyun kencang, sampai-sampai D.O menutup telinganya dengan muka datar. Dan Chanyeol? Dia hanya meringis dan langsung membekap mulut Baekhyun.

"sst, suaramu terlalu keras Baekki-chagi..." ledek Chanyeol sambil menempelkan jari kirinya ke bibir dan tangan kanannya membekap mulut Baekhyun. Baekhyun yang naik darah langsung menepis tangan Chanyeol dari mulutnya.

"Dasar Tiang Listrik menyebalkan!" Rutuk Baekhyun geram

"Dari pada kau, cempreng pendek!" balas Chanyeol tak mau kalah.

"M..Mwo? kau saja yang ketinggian! Dan suaraku tidak cempreng" Balas Baekhyun lagi.

"Mengaku sajalah!"

"Tidak! Aku tidak pendek! Suaraku tidak cempreng!" okee, sepertinya Baekhyun mulai berteriak.

"Tuh kan! Cempreng!"

"Dasar tiang listrik jelek!"

"Mwo? Kau yang jelek!"

"Kau yang jelek!"

"Jangan maling teriak maling!"

Tuing! Baiklah saudara-saudara, D.O kini mulai emosi. Terlihat dari dahinya yang tengah mengkerut menahan emosi mendengar pertengekaran tak penting dari 2 sahabatnya ini.

"mwo? Dasar pendek cempreng!" Chanyeol mulai berteriak dengan suara besarnya.

"DIAM KALIAN SEMUA! UMUR KALIAN BERAPA SIH? MASIH SAJA BERTENGKAR?! TIDAK TAHU APA, AKU SEDANG BAD MOOD?!" teriak D.O kencang meluapkan amarahnya kepada 2 orang yang tadi tengah bertengkar. Baekhyun dan Chanyeol sangat terkejut. D.O marah? Sambil berteriak pula! Biasanya kan anak itu sok cool, jarang teriak-teriak. Suho, Lay dan Kris yang tak sengaja lewat ikutan shock melihat D.O berteriak seperti itu.

"Ma..maaf, Kyungie" jujur saja Baekhyun sedikit takut dengan teriakan D.O tadi. Apalagi pandangan D.O yang sangat menusuk itu.

Sedangkan Chanyeol? Dia pucat pasi. Dia tak menyangka kalau D.O akan semarah itu.

D.O pun beranjak dari tempatnya pergi. Sungguh dia ingin sendiri sekarang.

Setelah D.O mengilang Baekhyun langsung duduk di kursi taman yang tadi sempat ia duduki.

"Itu tadi, D.O kan? Dia seperti T-rex yang sedang mengamuk" Chanyeol pun akhirnya buka suara setelah sadar apa yang telah terjadi. Baekhyun hanya mengangguk-angguk pelan dengan wajah menerawang, sebenarnya apa yang terjadi dengan sepupunya.

"Aku tak tahu bila Kyungsoo itu seperti singa!" Kata Kris sambil mengelus-elus dada masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"benar-benar singa.." Tambah Lay.

"Hei hei! Kita harus kembali sekertariat OSIS! Kasian Xiumin-ge mengurus proposal sendirian!" dan berakhir Angel-Suho menyadarkan Lay dan Kris tujuan utama mereka melewati taman sekolah.

"Oh iya!" Ucap Lay dan Kris hampir bersamaan. Dan setelahnya ketiga namja tersebut bergegas ke sekertariat OSIS, sebelum Xiumin marah besar dan malah menghancurkan ruangan sekertariat OSIS. Wah galak juga Xiumin itu. *dibunuh Xiumin oppa*

D.O pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Duduk manis di salah satu bangku perpustakaan sambil membaca ensklopedia dunia. Namun pandangannya tiba-tiba menangkap sesuatu hal yang hampir membuat jantungnya copot.

'Itukan Yuri-noona, dan Kai? Apa yang mereka lakukan?' Batin D.O sambil mengeriyitkan keningnya heran. dan hei! Kai dan Yuri tertawa renyah! 'mereka mentertawakan apa sih?' D.O memandang mereka dengan tatapan tak suka. Ia akui ia memang cemburu sekarang. Ingin sekali ia menarik tangan Yuri agar segera pergi dari Kai. Namun apa daya? Dia kan bukan pacar Yuri. Dan tak mungkin semena-mena terhadap Yuri kan?

"Hei! Jangan melamun seperti itu!" suara seorang namja tiba-tiba terdengar oleh indera pendengaran D.O dan menghancurkan acara'memata-matai'nya.

"Oh, Luhan Hyung, Tao, Chen Hyung." Ucap D.O sedikit terbata.

"Hahaha, biasa saja D.O wajahmu terlalu tegang melihat kami! Kami bukan hantu" Luhan pun tersenyum imut ke arah D.O. D.O hanya diam dan bergumam, "Mianhe".

"Tak apa, oya, tolong berikan ini pada Sehun ya? Dia kemarin ingin meminjam buku matematiku" Tambah Luhan sambil menyodorkan buku matematika miliknya kepada D.O, ia pun kemudian menerimanya.

"Ya sudah, kami pergi dulu, gomawo sudah mau mengantarkannya pada Sehun" Luhan pun tersenyum, D.O hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Setelahnya Luhan, Chen dan Tao meninggalkan D.O sendirian.

"Kemana mereka?" Tanya D.O pada dirinya sendiri saat objek 'pengamatannya' Kai dan Yuri menghilang dari pandangannya.

"Sial!" D.O pun mendesah kecewa. Ah, benar-benar Kai itu! Seenak jidat merebut Yuri-Noona'nya'? Cari mati dia rupanya!

"Hei Hyung. Wajahmu terlihat badmood, ada apa sih?" Tanya Sehunsetengah berbisik kepada D.O saat mereka tengah berada di kelas musik. Nampak terdengar suara alunan biola yang lembut terdengar diseluruh penjuru ruangan musik SM high school. Walaupun musik bergenre classic ini membuat hati tentram setiap orang yang mendengarnya, tapi tidak untuk D.O. Apalagi dengan orang yang kini tengah memainkan musik biola itu Kai.

"Dia mendekati Yuri-Noona" Jawab D.O datar, flat, tanpa emosi diwajahnya.

"Eoh? Ya ampun hyung! aku baru tahu kau tipe orang cemburuan. Hihihi" Sehun pun terkikik geli mendengar pernyataan teman yang dianggap Hyung-nya sendiri itu.

Mendengar kikikan Sehun, D.O pun langsung menghujaminya dengan tatapan melotot kepada Sehun, namun itu malah terlihat menggemaskan untuk Sehun sendiri.

"Percuma aku bercerita padamu!" D.O pun menghela nafasnya. Sebaiknya ia diam saja. Dari pada ditertawakan Sehun gara-gara cemburu berlebihan?

"Wah! Indah sekali permainanmu, Jong In-ssi, baiklah, silakan kembali ke tempatmu, dan semuanya, berikan tepuk tangan kepada teman baru kalian!" Puji Mrs Shin –guru pembibimbing seni musik- kepada Kai. Semua murid yang ada di kelas tersebut bertepuk tangan dengan semangat kecuali D.O, dia hanya bertepuk tangan dengan setengah hati.

'Apanya yang bagus? Masih bagus aku bermain piano' Batin D.O menghibur diri.

"Baiklah, Kim Jong In-ssi silahkan maju kedepan mnegerjakan soal di depan!" Tunjuk Im-seosangnim kepada Kai yang kini tengah mengagkat tangannya,bertanda dia siap mengerjakan soal didepan. Kai yang ditunjuk pun tersenyum kemudian berdiri menuju ke depan.

"M-mwo? Padahal aku yang angkat tangan duluan? Kenapa dia yang dipilih maju kedepan? aissshh!" Batin D.O sebal. Ini tak adil! Sejak kedatangan murid baru itu, seakan-akan tempatnya tergeser! Awalnya dia tak masalah dengan fansnya yang kini juga mulai mengidolakan Kai. Malah dia bersyukur sekali. Tapi kalau sampai merebut Yuri? Wah dia tak terima! Dan apa sekarang? Pelajaran juga dia kalah bersaing dengan Kai? Apa-apaan ini? Tidak adil untuk D.O. Baru saja masuk SM High School, sudah berani mengambil posisi D.O?

"Wah! Benar sekali jawabanmu Jong In-ssi!" Puji Im seosangnim bangga. Kai pun hanya tersenyum. 'Lihat saja senyum sok nya itu, menyebalkan sekali!' Batin D.O tak suka. Setelah itu Kai pun kembali duduk. Masih dengan senyumnya namun kini senyumnya ia ubah menjadi senyum sinis dan licik. Di dekatkan kepalanya ke kepala D.O

"Kau kalah! D.O.-ssi" bisik Kai tepat di telinga sebelah kanan D.O. kontan saja D.O menoleh dan memandang Kai penuh amarah, rahangnya mengeras. Ingin sekali ia menonjok muka Kai sekarang juga! Seandainya saja sekarang mereka ada di luar sekolah, D.O. yakin Kai sudah babak belur dihajarnya. Namun dia cukup terkejut. Ternyata Kai juga tidak menyukainya? Tapi itu malah bagus kan untuk D.O ? dia tidak akan pernah berakting sok manis di depan Kai bukan?

"Terserah kau saja, Kai sok jenius!" balas D. dan mengalihkan pandangannya ke depan. Kai masih memandangi D.O yang tengah kesal. Kemudian terkikik pelan.

"Ayo kita buat taruhan" bisik Kai lagi. D.O pun memandang Kai tak mengerti.

"Jika kau bisa mengalahkanku, maka aku akan menuruti semua permintaanmu, tapi bila aku kalah, maka aku akan menuruti semua permintaanmu. Bagaimana?".

Entah kenapa D.O merasa tergoda dengan tantangan yang diberikan Kai tadi. Dan akhirnya dia menjawab, "Deal!", Kai pun tersenyum, kemudian mengalihkan pandangannya ke depan, mulai memperhatikan pelajaran Im-seosangnim. Begitu pula dengan D.O. yang merutuki dirinya sendiri. 'Buat apa aku menurutinya tadi?'

'Dan Tunggu! Apa maksud dari tantangan itu?'

Hari semakin larut, D.O yang tengah belajar memutuskan untuk tidur saja. matanya sudah berat sekali. Apa lagi dia juga mengikuti kelas malam hingga jam 10. dan sekarang jam sudah menunjukan pukul setengah 1 malam.

Setelah selesai menutup bukunya, ia pun berjalan menuju ranjangnya dan merebahkan dirinya ke kasur yang empuk.

Namun saat dia hampir terbang ke alam mimpi, ponsel nya berbunyi dengan keras. Sepertinya ponsel miliknya sedang dimasuki (?) sms. Terpaksa D.O bangun lagi dan mengambil ponsel yang ada di meja sebelah kanan ranjangnya.

From : 022818xxxxx

Hai kyungsoo Hyung! sudah tidur ya? Masih ingat tantangan kita?

"Aish! Siapa sih perngirim sms ini? Mengganggu tidurku saja!" Umpat D.O kemudian melempar ponselnya keras tanpa ada niat membalas sms dari pengirim 'aneh' tersebut. Untung ponselnya dilempar di kasur, kalau di lantai, bakal hancur tuh.

Tetapi jarak 2 menit kemudian, ponsel itu berbunyi lagi.

From : 022818xxxxx

Hyung! bangun! Jangan tidur lagi!

"Ya! Siapa sih dia!?" Umpat D.O setelah membaca sms yang kedua masuk ke ponselya. Ini semua membuatnya sebal. Tetapi dia tidak mencoba untuk membalas pesan singkat tersebut, dan kembali untuk tidur. Namun ketenangannya terusik kembali ketika ponselnya berdering keras menandakan ada panggilan masuk.

022818xxxxx

Calling

Dilihatnya nomor yang tertera di ponselnya. Nomor yang membuat dirinya terganggu dan tidak bisa tidur padahal besok dia harus bangun pagi!

"Ya! Bisakah kau lihat jam berapa sekarang?! Kalau kau mau menggangguku, besok saja!" Sembur D.O setelah dia mengangkat telepon dari panggilan nomor 022818xxxxx .

"Hahahaha, rileks Hyung. kau tak mengenalku?" D.O mngeriyitkan keningnya. Suara diseberang sana sepertinya sangat familiar di telinganya. Apa jangan-jangan...

"Ya, aku Kai, masih ingatkan?" ucap Suara di seberang sana. Pengangkuan tersebut membuat D.O ingin sekali meledak. Apalagi setelah tau, Si Pengganggu tersebut adalah Kai! KAI!

"Mau apa kau?" Tanya D.O merubah intonasi suaranya yang tadi galak menjadi dingin.

"Tentu saja memberimu tantangan hyung" Balas Kai santai di seberang sana.

"Apa tantanganmu?"

"Yah aku tak ingin berbasa-basi,jadi kau tau sendiri Hyung, bulan depan kita ujian bukan? Dan aku ingin menantangmu! Jika ujian besok kau mendapat peringkat satu, maka kau yang menang dan aku akan menuruti semua permintaanmu, namun bila kau kalah, maka kau harus menuruti semua permintaanku. Deal?" Kata Kai menjelaskan tantangannya denga panjang kali lebar sama dengan Luas *eh*. D.O terdiam, berfikir sejenak. Itu bagus kan? Jika dia yang menang, dia ingin Kai jauh-jauh dari Yuri. Dan mungkin saja Kai bisa dijadikan budaknya. Terdengar kejam memang. Tapi sepertinya menyenangkan. Namun ada yag sedikit mengganjal dalam diri D.O, kenapa Kai mu bersusah-susah untuk menantang hal yang tidak penting terhadapnya?

"Baik, deal!" Ucap D.O kemudian tanpa memikirkan kedepannya. Mungkin sudah terlalu lelah berdebat.

"Baiklah Hyung. silahkan lajutkan tidurmu. Semoga bermimpi indah! Pip!"

"Sialan anak ini! Bagaimana aku bisa mimpi indah kalau aku mulai tidak bisa tidur sekarang! Aaargghh!" D.O mengerang frustasi kemudian menjatuhkan diri ke ranjang dan berguling-guling layaknya anak kecil yang tidak dibolehkan main oleh ibunya.

"Kai, sialan!" D.O terus menjerit sambil menutupi wajahnya dengan bantal. Mungkin dia butuh pelampiasan kekesalan.

Tbc/end?

Hihihihihi asli ini ff kaporit akuhh, sekali lagi mohon maaf bila autor apa teman autor membaca ini tolong sampai kan yahhh, dan jangan lupa tinggalkan jejakk saran kritik yang membangun di kolom review

Sampai bertemu di chap depan ( itupun kalo ada yang minat)

Salammm,

Insooie baby

G, 170508