Kim seokjin menghela nafas berat sembari memilah cucian di hadapannya. Cucian hari ini banyak sekali dan hari ini gilirannya untuk mencuci. Sudah sebulan seokjin tinggal di rumah milyarder kim dan tugas utamanya masih saja mencuci dan menyiapkan sarapan.
Pakaian keluarga milyarder tentu saja bukan pakaian sembarangan, kaos seharga sewa apartement sebulan, seragam sekolah seharga sebuah motor bahkan coat seharga cincin berlian. Bahkan kim seokjin menangis meminta kepala pelayan untuk menemani dan mengajarinya mencuci di awal awal masa adaptasinya.
Tangan seokjin mengelus sweater abu abu bertuliskan Vans dengan lembut. Aroma parfume yang dikenalnya menyeruak indra penciumannya. Ia tersenyum dan Menghirup aromanya dalam dalam. Ia membayangkan sosok pemilik sweater sebelum Menempelkan bibirnya ke sweater tersebut sampai sebuah suara mengagetkannya.
"Apa yang kau lakukan dengan sweater yonggi?" Kim namjoon berdiri dihadapannya.
...
Kim yonggi. 24 tahun. Anak kedua keluarga kim. Mengabiskan 24/7 dalam studio di rumah megah keluarganya. Kalau boleh di bilang, dia ini si berengsek beruntung yang mendapat dukungan penuh keluarganya dalam karir bermusiknya sebagai produser dan untungnya ia memang berbakat sehingga cukup banyak penyanyi A list di korea yang
Menjadi langganannya.
"Braaakkk" yonggi melemparkan nampan sarapan yang diantarkan maid cantik keluarganya
"kELUAR" ucapnya dingin
Maid cantik itu menangis sembari berusaha memunguti piring di lantai
"Kemana Park jimin?" Tanyanya menusuk. Yonggi benci ada orang asing memasuki studio pribadinya.
"Jimin ssi sedang membantu taehyung ssi tuan" bisiknya dengan suara bergetar
Dan park jimin yang sudah mempunyai firasat buruk ketika mendengar ada maid yang menggantikannya mengantarkan sarapan tuan muda yonggi. bergegas menghadap tuan mudanyya itu. Jimin kaget dan segera membantu membereskan kekacauan yang yonggi buat.
Yonggi menatap dengan pandangan membunuh ke arah jimin yang segera membungkuk dan membantu gadis muda itu mengelap lantai
"Pergilah" bisik jimin lembut dan gadis itu mengangguk
"Maafkan saya tuan, tadi taehyung nyaris membunuh dirinya sendiri dengan alat potong rumput jadi saya membantunya sebentar"
"Lain kali jangan ada yang masuk studioku sembarangan"
"Siap tuan. saya pastikan tidak akan ada yang masuk ke studio tuan muda kecuali saya"
Dan jimin menutup pintu studio yonggi kemudian menguncinya dari dalam. studio musik yonggi adalah ruang kedap suara sehingga terdengar jelas deru nafas mereka berdua.
Jimin membuka kancing teratas seragam pelayannya dan menyisir rambutnya kebelakang secara seductive.
"Galak sekali" bisiknya dengan suara rendah. Tangannya masuk ke dalam sweater yonggi dan mencubit pelan titik kecoklatan bertindik yang dia hapal mati letaknya.
Desahan terlepas dari bibir yonggi dan ia menatap jimin galak sebelum perlahan melembut dan menjawab "aku menunggumu sejak pagi... master"
Dan jimin menyeringai.
...
"Kukiiiii" panggil kim taehyung dari samping mobil mewah mengkilap yang baru saja di cucinya. Senyum kotaknya mengembang inoccent.
"Taetae hyung" jungkook melompat ke pelukan sopir kesayangan keluarganya.
"Kajja..kajja... nanti terlambat ayo cepat berangkat"
Babysitter jungkook mengingatkan sambil tersenyum melihat keakraban mereka berdua. Sebagai anak bungsu keluarga kim, jungkook menjadi anak yang ceria kesayangan semua orang. Dan taehyung salah satu pekerja termuda di keluarga kim sangat cocok untuk menjadi supir pribadi jungkook.
Taehyung membukakan pintu untuk jungkook sebelum berlari ke kursi pengemudi dan menjalankan mobil ke SMP jungkook.
"Kukii sudah mengerjakan PR?" tanya taehyung tanpa mengalihkan pandangan dr jalanan di depannya
"Ah hyung malah bertanya tentang PR." Jawab jungkook manja. Pipi gembilnya bergerak gerak lucu
"Ah itu kan kewajibanmu kook. Yang semangat dong sekolahnya"
Dan jungkook hanya memanyunkan bibirnya, membuat taehyung tersenyum geli dan mengusap rambut jungkook yang terasa lembut
"Aku semangat kok, tetapi sepulang sekolah jangan langsung pulang ya. belikan aku es krim dahulu" jawab jungkook dengan senyum penuh arti ke arah taehyung.
Taehyung menyadari arti kata kata jungkook dan menyeringai. Tangannya turun dan mengelus sepanjang paha dalam jungkook.
"Iya sayang"
PROLOG
chapter depan baru mulai adegan nganunya
Jika ada yang pernah baca karyaku sebelumnya di ffn mungkin akan tahu akan ke arah mana ff ini? 😂
Jika ada pertanyaan. Silakan ditanyakan.
Mohon maaf berantakan. Pertama kali mencoba wattpad dan mengetik disini 😂
Terima kasih sudah baca
